Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DAN CONTOH KEGIATAN CORPORATE PUBLIC RELATIONS

Untuk Memenuhi Tugas Marketing Public Relation

DISUSUN OLEH

Linda Novianti 6662150002 Lilik Aditya 6662150108

Syifa Adawiyah 6662150083 Ariswanto W 6662150107

Anisah Rani C 6662150012 Jordan Amanendra 6662150117

Zuwita Agustina 6662150097 Ronaldo Krisna P 6662160093

Nanda Rifqi K 6662150033 M. Ilham A. 6662160006

Mariz Mario 6662150031 Afiq 6662160085

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


Jl. Raya Jakarta Km. 4 Pakupatan – Serang, Provinsi Banten, tlp. (0254) 280 330
TAHUN AJARAN 2017/2018
CORPORATE PUBLIC RELATIONS
PR dalam suatu organisasi seringkali disebut sebagai Corporate PR, tapi seiring dengan
perkembangan baru dari kampanye PR dan pemasaran, PR kemudian ditempatkan di bagian
Marketing. Fungsi dan peran Corporate PR (CPR) dan Marketing PR (MPR) berbeda. Thomas L.
Harris dalam "The Marketer’s Guide to Public Relations—How Today’s Top Complete Are
Using the New PR to Gain a Competitive Edge", mengatakan: the CPR function may well
remain a corporate management function, and what is now known as MPR will become a
marketing management function. Under such a scheme, the mission of CPR would be to support
corporate objectives. The mission of MPR would be to support marketing objectives.
Rhenald Khasali dalam "Manajemen Public Relations", mengatakan, CPR mempunyai
tugas yang sangat sensitif, yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham
dan pemerintah. CPR bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat
mematikan perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan kedekatan CPR dengan
pemimpin puncak dan memerlukan dukungan penuh dari pimpinan puncak, atau di Indonesia
dalam hal ini adalah pemegang saham mayoritas. Perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai
anak perusahaan dalam jumlah besar, karyawan yang sangat banyak, kerjasama usaha yang
terkait secara nasional maupun internasional dengan badan-badan lain, dan mempunyai banyak
unsur lingkungan yang perlu didekati, maka tugas CPR dapat dibagi-bagi lebih detil lagi.
Misalnya, hubungan dengan komunitas, pers, dan pemerintah.

Peran CPR:
 Menumbuh kembangkan citra positif perusahaan (corporate image) terhadap publik eksternal
atau masayarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah pihak.
 Membina hubungan yang positif antar karyawan (employee relations), dan antara karyawan
dengan pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh corporate culture (budaya
perusahaan) yang mengacu kepada disiplin dan motivasi kerja, profesionalisme yang tinggi,
serta memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik.
 Pemberian berbagai macam hadiah menarik, souvenir, gift ways pada acara-acara tertentu
(special events & PR work programme)
 Pelaksanaan seminar, presentasi dan lokakarya dengan tema dan pembicara yang menarik
melalui acara sponsorship atau kerja sama dengan pihak pers dan lembaga lainnya.
 Kepedulian terhadap lingkungan hidup, social and environment care, serta bidang
kesejahteraan masyarakat lainnya.
 Membentuk membership yang keanggotannya terdiri konsumen yang setia untuk membentuk
suatu kegiatan sebagai pengikat melalui funs clubs lain sebagainya.

Kegiatan Corporate Public Relations (CPR). Kegiatan CPR dalam sebuah perusahaan
merujuk kepada hubungan perusahaan dengan publik internal dan eksternal. Hubungan tersebut
di tujukan untuk menciptakan citra baik perusahaan. Seperti contoh, Kelompok CPR salah satu
perusahaan menciptakan strategi pengenalan perusahaan kepada publik dalam sebuah acara yang
digelar dalam bentuk pameran. Strategi tersebut sebelumnya dipublikasikan kepada karyawan
(publik internal) agar komponen perusahaan mengerti dan memahami apa yang di publikasikan
kepada masyarakat luas mengenai perusahaan tersebut.

Ruang lingkup pekerjaan CPR, antara lain:

1. Membangun Hubungan Baik Dengan Pemerintah


 Lobi kebijakan pemerintah agar sesuai dengan tujuan perusahaan
Pada point ini, Seorang PR dituntut mewakili perusahaan berhubungan
dengan pemerintah supaya dapat memengaruhi keputusan atau terhindar dari
masalah yang merugikan perusahaan.
 Mempercepat proses perizinan
Pada point ini, jika pihak perusahaan memiliki hubungan baik dengan
pemerintah, maka perizinan bisa dipermudah. Sebagai contoh, perusahaan
mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) sebagai surat izin untuk dapat
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, seperti adanya perizinan tanah dan
bangunan tempat usaha, adanya event dll.
 Membantu masalah terutama masalah tenaga kerja, baik asing (izin kerja) maupun
lokal (pemogakan dan perselisihan)
Pada point ini, disaat ada masalah tenaga kerja pada suatu perusahaan,
pemerintah dapat meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kerja sesuai dengan
kondisi masing-masing dari pekerja.
 Perluasan usaha
Jika PR suatu perusahaan sudah memiliki hubungan baik dengan
pemerintah, maka akan lebih mengerti mengenai adanya Undang-Undang yang
membahas perluasan usaha nya. Sebagaimana pada pasal 23 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor.107 Tahun 2015 Tentang Izim Usaha Industri.
 Keringanan pajak investasi
Pada point ini, pemerintah dapat memberikan fasilitas keringanan pajak
untuk merangsang masuknya investasi. Langkah ini akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan menekan angka pengangguran.
Contoh Kasus :

2. Mengembangkan Komunitas
 Membantu program pendidikan komunitas
Pada point ini, komunitas yang dimaksud berhubungan dengan ruang
lingkup masyarakatnya. Salah satu contoh perusahaan membantu program
pendidikan adalah pemberian beasiswa dll.
 Mengembangkan fasilitas-fasilitas sosial
Perusahaan dapat memberikan dana untuk pemeliharaan fasilitas umum
seperti kamar mandi umum, wastafel umum. Atau bisa juga sumbangan untuk
desa/fasilitas masyarakat yang bersifat social dan berguna untuk masyarakat
banyak.
 Memberikan alternatif penyelesaian masalah sosial
Pada point ini, salah satu yang menjadi masalah sosial yaitu adanya
pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu, adanya perusahaan dapat
membantu permasalahan tersebut dengan membuka lapangan pekerjaan.
 Mengentaskan kemiskinan yang terjadi dalam komunitas sekitar
Hampir sama dengan point sebelumnya, bahwa perusahaan dapat
mengatasi sebagian permasalahan sosial diantaranya kemiskinan. Adanya
lapangan pekerjaan dapat mengurangi tingkat ekonomi rendah.
Contoh Kasus:

PT Bayan Resources Tbk adalah perusahaan Pemegang Saham Pendiri mengakuisisi


konsesi tambang batubara di Muara Tae Kalimantan Timur.
Untuk perusahaan pertambangan seperti Bayan, pengembangan masyarakat merupakan
suatu manifestasi untuk membuat masyarakat lebih maju dalam mencapai usaha yang
berkesinambungan melalui ketiga dimensi program CPR dari Perusahaan yaitu Pengembangan
Sumberdaya Manusia, penyediaan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang terus menerus
serta Program Kegiatan Sosial untuk mendukung kehidupan sosial masyarakat sehari-hari agar
masa depan mereka dapat berkembang, , meminimalkan dampak lingkungan , terjalinnya
hubungan sosial yang kohesif di masyarakat, , sehingga dapat mengurangi gangguan yang
berdampak kepada sosial dan budaya, dengan selalu memelihara dialog dengan para pemangku
kepentingan dan transparansi dalam pelaksanaan program CPR.
Fokus utama Perusahaan dalam pengembangan program pengembangan masyarakat
adalah masyarakat itu sendiri. Bayan sebagai penambang memiliki dampak besar yang dapat
mempengaruhi komunitas setempat. Dampak positifnya adalah dengan terciptanya masyarakat
dan penghasilan ataupun kekayaan yang didapatkan dari kegiatan operasional tambang,
pengalihan / transfer teknologi , tenaga kerja terampil dan pelatihan untuk masyarakat setempat ,
serta pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana desa seperti jalan, sekolah
serta kegiatan lainnya untuk kesehatan masyarakat di sekitar tambang.
Pelaksanaan program-program CPR adalah untuk merangkul dan yang lebih penting lagi adalah
terpenuhinya sasaran program terhadap kebutuhan masyarakat sehingga tercipta hubungan sosial
yang positif seperti beberapa program yang telah dilaksanakan berikut ini :
 Pengembangan keterampilan masyarakat setempat dan penyediaan program Beasiswa
Penuh untuk siswa-siswa Putra Daerah untuk melanjutkan kejenjang pendidikan
lanjutan yang lebih tinggi
 Perkembangan infrastruktur, misalnya membangun jalan akses antar desa, Balai
Pertemuan Warga dan sekolah, proyek air bersih, listrik dan program serupa lainnya.
 Progam Kesehatan Masyarakat termasuk layanan kesehatan bagi karyawan dan
keluarganya, dan membangun Klinik Pedesaan serta memperlengkapinya dengan
peralatan yang dibutuhkan, dan memberikan bantuan terhadap Puskemas yang ada. .
 Mendukung usaha kecil dengan memberikan peluang untuk para pemasok setempat.
 Proyek-proyek sebagai pendapatan / mata pencaharian yang berkesinambungan yang
bertujuan agar masyarakat tidak selamanya menggantungkan kepada Perusahaan,
serta mengembangkan lapangan kerja alternatif dan berkesinambungan untuk
masyarakat
 Usaha mikro untuk mendukung usaha masyarakat setempat, menciptakan lapangan kerja,
dan membantu berkembangnya perekonomian masyarakat.

3. Hubungan Baik Dengan Media Massa


 Pertemuan rutin dengan setiap tingkatan redaktur
Pada point ini, PR harus juga dituntut memiliki hubungan baik dengan
media massa. Salah satu kegiatannya yaitu melakukan pertemuan rutin dengan
setiap tingkatan redaktur, Sebagai contoh, saat akan adanya berita yang nantinya
akan dipublikasikan oleh media cetak/pihak redaksi.
 Press conference
Press conference yaitu sebuah event dimana perusahaan atau organisasi
mengumumkan sebuah berita yang besar. Berita yang biasa disajikan melalui
press conference pada umumnya adalah berita yang krusial atau membutuhkan
atensi media secara langsung dan segera agar semaKin cepat dan tepat dalam
pemberitaannya.
 Kunjungan media
Pada point ini, perusahaan dapat menjalin hubungan baik dengan media
amssa salah satunya yaitu dengan mengadakan kunjungan ke beberapa media.
Seperti yang biasa dilakukan media Radio, yang memberi program talkshow
dengan perusahaan.
 Pelatihan media agar memahami aktivitas bisnis perusahaan
Pada point ini, perusahaan juga bisa memberi ruang pelatihan agar media
bisa memahami aktivitas perusahaan.
Contoh Kasus :
Telkom Indonesia atau Telkom Group Merupakan satu – satunya BUMN telekomunikasi
serta penyelenggara telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Menyediakan
rangkaian layanan telekomunikasi seperti telekomunikasi seluler, sambungan telepon kabel tidak
bergerak, telepon nirkabel tidak bergerak layanan jaringan, Interkoneksi, serta layanan
komunikasi dan internet. Telkom group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi,
media, dan edutainment, termasuk cloud-based and server .
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional IV Wilayah Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu pusat unit bisnis perusahaan Telkom
Regional yang berada di Semarang.
Telkom Divisi Regional IV memonitoring publikasi
Telkom Regional IV adalah memberikan informasi, membangun hubungan informal dengan
wartawan, public relations juga memelihara komunikasi bersama wartawan dengan media, dan
memberikan fasilitas serta melakukan pertemuan dengan media.

4. Menjalin Kontak Regular Dengan Cara Pembentuk Opini Public, Baik dari Kalangan
Akademisi maupun Praktisi
 Diskusi mengenai perkembangan industri dan bisnis dimana perusahaan bergerak
 Memberikan data-data untuk menunjang aktivitas kognitif membentuk opini
public
 Menjalin kerjasama penelitian
PT. MSI menjakin kerjasama dengan Unpad sebagai kalangan akademisi
menawarkan kerjasama penelitian dan publikasi terhadap pelayanan yang
dilakukan perusahaan proyek infrastruktur tersebut kepada para pemangku
kepentingan.

Contoh Kasus:

Strategi Public Relations di PT. Pegeon ditunjukkan kepada masyarakat yang ada dalam
organisasi (internal) dan masyarakat luar organisasi (eksternal). Strategi Public Relations PT.
Kereta Api Indonesia berupa komunikasi internal dan eksternal yang meliputi berbagai cara yang
dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu Komunikasi personal atau pribadi dan
Komunikasi kelompok. Yang penting untuk memberi pengertian bahwa komunikasi dalam
Public Relations, sentral dan mempunyai penting dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Public Relations harus dapat menjalankan strateginya dengan penuh tanggung jawab.
Public Relations harus dapat menciptakan opini publik yang positif, tanpa melakukan
kebohongan publik. Hal ini tidak mudah dilakukan sebab selain Public Relations bertindak
sebagai komunikator (communicator) dan perantara (mediator), Public Relations juga
mempunyai tanggung jawab sosial (social responsibility). Aspek tanggung jawab sosial dalam
Public Relations adalah cukup penting, karena praktisi Public Relations tidak hanya
mementingkan keuntungan materi bagi lembaga atau organisasi, tetapi juga kepedulian kepada
masyarakat untuk mencapai sukses dalam memperoleh simpati atau empati dari khalayak.

Menurut The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) in Fox, et
al (2002), definisi Corporate Social Responsibility adalah tanggung jawab perusahaan secara
sosial adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,
bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, komunitas lokal,
masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka menciptakan kualitas kehidupan. Selain itu,
Corporate Social Responsibility sebagai sebuah gagasan, tanggung jawab perusahaan harus
berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain finansial juga adalah sosial
dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh
secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila,
perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta
bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan
terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan
lingkungan hidupnya.

Menurut Arifin, strategi merupakan keseluruhan keputusan kondisional yang akan


dijalankan guna mencapai suatu tujuan. Jadi di dalam merumuskan suatu strategi selain
diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi
khalayak. (Arifin, 1994 : 59)

5. Mengembangkan Kepercayaan Karyawan Internal


 Memberikan informasi rencana perusahaan
Pada point ini, top management wajib memberkan informasi kepada anggota yang
lain perihal setiap rencana atau program yang akan dijalani oleh perusahaan selama 1
tahun kedepan. Target apa yang ingin perusahaan capai.
 Memberikan akses ke tingkat manajemen
 Diskusi rutin
Pada point ini, setiap perusahaan sebaiknya melakukan diskusi rutin untuk
monitoring evaluasi kinerja perusahaan.

Contoh Kasus:

Publik Internal Di Perusahaan BUMN (Perhutani)


Perum Perhutani adalah bagian dari perusahaan BUMN. Kegiatan publik internal Perhutani
biasanya diadakan rapat agar kegiatan tersebut dapat meningkatkan mutu perusahaan maka kegiatan
yang biasanya dilakukan secara rutin adalah diadakannya rapat antar pimpinan dengan wakil dan
biasanya dihadiri oleh enam orang didalam rapat tersebut. Tetapi selain rapat dengan pimpinan dengan
wakil, Perhutani juga mengadakan rapat atau briefing antar pejabat, staff kantor, lingkungan daerah,
rapat tersebut membahas rencana kerja dan evaluasi kerja dll rapat diadakan satu atau dua minggu.
Bahkan setiap hari senin diadakan rapat kecil dengan pimpinan.

Publik Internal Perusahaan Swasta (PT. Nyonya Meneer)


Beberapa kegiatan internal yang dilakukan oleh PT. Nyonya Meneer antara lain dengan
melakukan rekreasi bersama ke tempat-tempat wisata. Selain melakukan rekreasi, perusahaan
juga menghibur para karyawannya dengan mendirikan panggung hiburan untuk menghibur para
karyawan yang telah penat bekerja. Pada panggung hiburan tersebut, para panitia juga
mendatangkan para penyanyi dangdut, karena sebagian besar pekerja di PT. Nyonya Meneer
adalah orang tua. Kegiatan semacam ini dilakukan 2 tahun sekali, dengan memberikan
kebebasan kepada para pekerja untuk menentukan tempat rekreasi yang akan dikunjungi.
Sehingga pihak direksi hanya mengikuti kemauan para karyawan.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu misi perusahaan untuk membangun
program pemerintah dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM). Karena dengan
SDM yang berkualitas, akan mempengaruhi bisnis perusahaan itu pula.
Strategi yang dijalani oleh PT. Nyonya Meneer dalam membangun kepercayaan
karyawan internal telah dibuktikan dengan ribuan karyawan PT. Nyonya Meneer yang telah setia
bekerja pada perusahaan tersebut selama puluhan tahun.

6. Hubungan Dengan Pemegang Saham


 Laporan rutin tahunan
Penyelenggaraan RUPS Tahunan dilakukan oleh direksi dengan mengundang dewan
komisaris dan pemegang saham untuk membahas dan meminta pengesahan laporan
tahunan yang disusun oleh direksi agar diperoleh suatu acuan dalam melaksanakan
kegiatan.
 Laporan rapat umum pemegang saham
RUPS (rapat umum pemegang saham) merupakan rapat yang dihadiri oleh
kuorum pemegang saham. Pelaksanaan RUPS didahului dengan panggilan untuk RUPS
yang mencakup informasi mengenai setiap mata acara dalam agenda RUPS.
 Informasi rapat umum pemegang saham luar biasa
RUPS luar biasa adalah rapat yang diselenggarakan oleh direksi, komisaris, atau
pemegang saham yang mewakili minimal 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham.

Contoh kasus :

Ketika terjadi Jembatan longsor di Jalur Lingkar Selatan Cilegon, yang merupakan
tanggung jawab dari anggaran dari Pemerintah Daerah, dikarenakan longsor ini
merupakan musibah sehingga tidak terditeksi atau tidak tersedianya anggaran dari
Pemerintah, sedangkan jalur tersebut merupakan access utama bagi masyarakat, sehingga
Pemerintah harus segera memperbiki jembatan tersebut untuk menyiasatinnya
Pemerintah Kota Cilegon memanggil Perusahaan-Perusahaan yang ada di Kota Cilegon
dan di kumpulkan di satu forum dengan tujuan untuk ikut membantu dana dalam
perbaikan tersebut, dalam fungsi CPR hubungan dengan Pemerintah harus terjalin dengan
baik sehingga Perusahaan tersebut bersedia ikut membantu menambahkan dana
perbaikan jembatan Jalan JLS itu.

Contoh kasus :

Bank Jabar Banten membina hubungan baik dengan Pemerintah Kots Cilegon dengan
selalu ikut serta dalam setiap kegiatan dengan Pemerintah Kota Cilegon, hal ini
dikarenakan persaiangan di dunia perbankan sangat ketat, dan pegawai pemerintah
merupakan costumer yang sangat menjanjikan. Oleh karena itu, BJB tidak ingin
kerjasama yang terbangun pindah haluan ke bank lain.

Anda mungkin juga menyukai