Disusun Oleh:
Faridatuz Zakiyah
F14224254
Dosen Pengampu:
Dr. H. Ahmad Imam Mawardi, M.A.
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
Abstrak
Pertumbuhan sukuk yang semakin meningkat haruslah dilihat sebagai
perkembangan instrumen Ekonomi Islam bagian dari penerapan perspektif Islam
dalam bidang Ekonomi. Sukuk merupakan obligasi yang berbasis Sharah Islam,
atau obligasi Syariah, dan tentunya sangat berbeda dengan obligasi konvensional.
Perbedaan itu cukup banyak, diantaranya dari segi risiko dan mashlahahnya.
Sukuk dan obligasi konvensional merupakan salah satu penyertaan yang di
perdagangkan di pasar sekunder (Bursa Efek Indonesia). Namun adakalanya
banyak yang masih bingung dengan perbedaan risiko antara sukuk dan obligasi
konvensional. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan antara teori investasi
sukuk dan obligasi konvensional yang menyatakan bahwa high risk high return.1
Teori tersebut menyatakan bahwa obligasi memiliki keuntungan yang tinggi tetapi
risikonya pun juga tinggi, sedangkan sukuk merupakan instrumen investasi yang
memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah. Paper ini
akan membahas bagian per bagian risiko sukuk dan obligasi konvensional.
I;
PENDAHULUAN
A; Latar Belakang
Dewasa ini, tumbuh semangat cinta Islam (ghrah Islamiyah) dan
kesadaran masyarakat di sejumlah lapisan masyarakat muslim Indonesia,
khususnya kalangan muda dan terpelajar. Hal ini cukup menggembirakan,
karena potensi yang dimiliki kaum muda merupakan salah satu syarat
penegakan Sharah Islam.2 Kesadaran akan Sharah Islam itu juga
1 Affandi Wahdy, Perbandingan Resiko Dimbal Hasil Sukuk dan Obligasi Konvensional di Pasar
Sekunder: Studi Kasus di Bursa Efek Surabaya 2004-2006, Tesis S2. Universitas Indonesia
2 Daud Rasyid, Peluang dan Tantangan Penerapan Syariat Islam di Indonesia (Jakarta: PT.
Gambar 1
Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Syariah
(termasuk sukuk) di seluruh dunia
Tabel 2
Penerbitan Sukuk Pertama di Indonesia, dan sudah dilunasi
No.
Nama
Sukuk
Struktur/
Akad
Nama
Tgl
Penerbit Efektif
Efek
Tgl
Tgl Jatuh
Pncatatn Tempo
Nilai Nominal
OS
Mudharabah
Mudharabah
Indosat th
2002
PT
Indosat
Tbk
30-Okt-02 8-Nov-02
6-Nov-07
175.000.000.000
OS Berlian Mudharabah
Laju Tanker
Syariah
Mudharabah
th 2003
PT
Berlian
Laju
Tanker
Tbk
12-Mei-032-Juni-03
28-May08
60.000.000.000
OS
Mudharabah
Mudharabah
Bank
Bukopin th
2003
OS I
Mudharabah
Subordinasi
Bank
Muamalat
Indonesia th
2003
PT Bank 30-Juni-0321-Jul-03
Muamala
t
Indonesia
Tbk
15-Jul-09
200.000.000.000
OS
Mudharabah
Mudharabah
Ciliandra
Perkasa th
2003
PT
18-Sept- 1-Okt-03
Ciliandra 03
Perkasa
26-Sept08
60.000.000.000
OS
Mudharabah
Mudharabah
Bank Syariah
Mandiri th
2003
31-Okt-08
200.000.000.000
OS
Mudharabah
Mudharabah
PTPN VII th
2004
75.000.000.000
OS Ijarah I Ijarah
Matahari
Putra Prima
th 2004
PT
28-April- 12-Mei-04 11-Mei-09
Matahari 04
Putra
Prima
Tbk
150.000.000.000
45.000.000.000
OS Ijarah
Ijarah
Sona Topas
Tourism
Industry th
2004
100.000.000.000
100.000.000.000
Sumber: ojk.co.id9
Pertumbuhan dan perkembangan sukuk tidak terlepas dari
hambatan, salah satu hambatannya adalah risiko yang tidak dapat
dikendalikan. Risiko itu pasti selalu ada pada setiap lingkup kerja
perusahaan, sehingga manajemen risiko merupakan hal yang sangat
penting. Jika risiko tidak dapat dikendalikan, maka hasil yang dicapai
tidak akan sesuai harapan, bahkan ada kemungkinan ia menyebabkan
kerugian. Terdapat risiko yang terkait dengan aktivitas lembaga keuangan
yang menerbitkan sukuk atau obligasi konvensional ini, diantaranya risiko
pasar, risiko pembiayaan, risiko operasional, dan risiko reputasi. Menurut
Samsul dalam Indah Yuliana, kinerja dan risiko yang dihadapi perusahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan.10
Pengendalian risiko itu juga telah dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW. ketika berdagang ke Syam. Dalam sejarah perekonomian Islam,
Nabi menerapkan faktor kehati-hatian (prudential) dalam perniagaan ke
negeri Syam, hal ini dikategorikan sebagai bentuk penanggulangan
risiko.11
Bank Indonesia memperkuat screening terhadap para bankir dan
lembaga lainnya dalam mengelola risiko atas perusahaannya. Bank
Indonesia juga mengharapkan pada perbankan Syariah dan lainnya terus
memperkuat kemampuan pengelolaan risiko, sejalan dengan prinsipprinsip pengelolaan risiko yang digariskan dalam regulasi Bank Indonesia.
Secara spesifik bank syariah dan lembaga keuangan lainnya diarahkan
9 Ibid.
10 Indah Yuliana, Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Penetapan Tingkat Sewa Obligasi
Syarah Ijarah di Indonesia, Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang, tidak diterbitkan, hlm. 2
11 Husaini Mandur dan Dhani Gunawan Idat, Dimensi Perbankan dalam Al-Quran (Jakarta: PT.
Visi Cita Kreasi, 2007), hlm. 382
B; Rumusan Masalah
10
Tabel 3
Perbedaan sukuk dan obligasi konvensional
Sukuk
Sukuk Ijarah
Obligasi
Konvensional
Sukuk Mudharabah
Pengertian
Pengakuan utang
Penerbit
1; Pemerintah
2; Korporat
1; Pemerintah
2; Korporat
1; Pemerintah
2; Korporat
1; Lelang
Metode Penerbitan 2; Book Building
3; Private Placement
1; Lelang
2; Book Building
3; Private Placement
1; Lelang
2; Book
Building
3; Private
Placement
Tipe Instrumen
Keuntungan
Investor
Dokumen yang
Diperlukan
Underlying Asset
Perlu
Bagi Hasil
Bunga/ kupon,
capital gain
Perlu
Tidak Perlu
Bebas
Trustee, Agen
Pembayaran
Pengesahan Dewan
Perlu
Syariah
Perlu
Tidak Perlu
Akad (Transaksi)
Ijarah (Sewa/Lease)
Mudharabah (Bagi
Hasil)
Tidak Ada
Jenis Transaksi
Ertainty Contract
Uncertinty Contract
Sifat
Investasi
Investasi
Surat Utang
Harga Penawaran
100%
100%
100%
100%
100%
Penggunaan Hasil
Penjualan (Proceed) Harus sesuai Syariah
Lembaga Terkait
11
Jatuh Tempo
Kupon
Imbalan/Fee
Return
Indikatif Berdasarkan
Ditentukan Sebelumnya Pendapatan/Income
Fatwa Dewan
Syariah Nasional
No. 41/DSNMUI/III/2004
No.33/DSNMUI/IX/2002
Tidak Ada
Jenis Investor
Syariah/Konvensional
Syariah/Konvensional
Konvensional
Float/Tetap
19
12
13
14
15
berkurang. Hal itu juga berlaku ketika terjadi inflasi, maka terjadi
peningkatan harga secara umum yang mengakibatkan berkurangnya nilai
aset yang dipegang, terutama aset dalam bentuk utang.
Risiko dilihat dari bentuk risiko, ada 3 macam:
1; Risiko yang dapat dikurangi.
2; Risiko yang dapat ditransfer kepada pihak lain.
3; Risiko yang dapat dikelola oleh institusi sendiri.
Risiko dilihat dari jenisnya ada dua, yaitu:
1; Risiko pengukuran (risk measurment), berhubungan dengan
kuantitas risiko yang dihadapi.
2; Risiko manajemen (risk management), berhubungan dengan
keseluruhan proses yang dilakukan institusi, baik itu menentukan
strategi mengidentifikasi risiko, kuantitas risiko maupun
memahami dan menghadapi risiko tersebut.
Menurut Nazaruddin dalam disertasinya mengatakan bahwa
produk sukuk digemari oleh penerbit dan investor karena manfaatnya lebih
besar dan risikonya relatif kecil, serta pengurusannya lebih mudah. 22
Risiko yang relatif kecil itu akan menjadi besar jika tidak dipahami cara
pengendalian yang benar. Ada beberapa manfaat bagi penerbit dan investor
untuk memahami risiko sukuk, yaitu:
1; Untuk menghindari para pihak dari kemungkinan kerugian yang
terjadi disebabkan kontrak sukuk yang dilaksanakan.
2; Untuk kepentingan pihak penerbit bagi membuat syarat-syarat
kontrak sukuk masing-masing.
3; Untuk membuat kontrak sukuk lebih inovatif dalam menghadapi
komungkinan risiko.
4; Terhindar dari bentuk-bentuk kontrak sukuk yang mengandung
unsur ghrr yang berlebihan, sehingga menyebabkan tidak selaras
dengan ketentuan syara.
C; Pandangan Fiqih Mengenai Risiko
16
17
18
19
20
21
23 Nazaruddin Abdul Wahid, Sukuk: Memahami & Membedah Obligasi pada Perbankan Syariah
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 274
22
23
a; Risiko pasar
24
25
26
27
e;
f;
g;
h;
Bentuk dan risiko sukuk sudah dikenal pasti, sudah dijelaskan pula
pada bahasan sebelumnya, sehingga pada bahasan ini akan mengulas
tentang solusinya dalam mengendalikan risiko, antara lain.
1; Mengendalikan risiko pasar
28
33 Ali Arsalan Tariq dan Humayon Dar, Risks of Sukuk Structures: Implications for Resource
Mobilization, thunderbird International Business Review, Vol. 49 (2) 203-223, March-April 2007,
hlm. 206
29
30
34 Husaini Mandur dan Dhani Gunawan Idat, Dimensi Perbankan dalam Al-Quran (Jakarta: PT.
Visi Cita Kreasi, 2007), hlm. 431-432
35 Husaini Mandur dan Dhani Gunawan Idat, Dimensi Perbankan dalam Al-Quran (Jakarta: PT.
Visi Cita Kreasi, 2007), hlm. 382-383
31
)
, , ,
, (
,
)
( .36
Dari Hakim Ibnu Hizam RA. bahwa Sesungguhnya ada seseorang yang
mensyaratkan pada orang yang dipinjamkan hartanya sebagai qiradh, yaitu
tidak boleh dibelikan hewan ternak yang sakit/tidak dapat bergerak/tidak dapat
berjalan, tidak menyeberangi lautan, dan tidak memindahkannya ke tengah air
yang mengalir. Jika engkau melakukan salah satunya, maka engkaulah yang
36 Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Atsqlani, Bulughl Marm (Beirut: Maktabah Al-Tijariyah AlKubro, 1956), hlm. 193
32
Shriah
General Banking
Shariah Specific Risk
Penilaian Risiko
Penilaian Risiko
Penilaian Risiko
Antisipasi Risiko
Antisipasi Risiko
Syariah Banking Response
Monitoring Risiko
Monitoring Risiko
37 Husaini Mandur dan Dhani Gunawan Idat, Dimensi Perbankan dalam Al-Quran (Jakarta: PT.
Visi Cita Kreasi, 2007), hlm. 383
38 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2006), hlm. 256
33
34
Hal
itu
berbeda
dengan
obligasi
konvensional,
yang
35
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Al-Karim.
Bank Indonesia. Outlook Perbankan Syariah Indonesia 2012..
Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Triwulanan I 2014.
Otoritas Jasa Keuangan. Statistik Pasar Modal Syariah.
Muslich, Ahmad Wardi. 2013. Fiqh Muamalat. Jakarta: Amzah.
Al-Khalil, Ahmad bin Muhammad. 1424 H. Al-Asham wa As-Sanadat wa
Ahkamuha fi al-Fiqhi al-Islamy. Dar Ibnu Al-Jauzi.
Ibnu Hajar Al-Atsqlani, Al-Hafidz. 1956. Bulughl Marm. Beirut: Maktabah
Al-Tijariyah Al-Kubro.
Karomah, Umi Yaumidin. 2008. Investasi Syariah: Implementasi Konsep pada
Kenyataan Empirik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Mandur, Husaini dan Gunawan, Dhani Idat. 2007. Dimensi Perbankan dalam AlQuran. Jakarta: PT. Visi Cita Kreasi.
Karim, Adiwarman A.. 2006. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Sudaryanti, Neneng dan Affandi, Akhmad Mahfidz dan Wulandari Ries. Analisis
Determinan Peringkat Sukuk dan Peringkat Obligasi di Indonesia. Jurnal
TAZKIA: Islamic Finance & Business Review, Vol. 6 No. 2, Agustus
Desember 2011.
Wahdy, Affandi. Perbandingan Resiko Imbal Hasil Sukuk dan Obligasi
Konvensional di Pasar Sekunder: Studi Kasus di Bursa Efek Surabaya
2004-2006. Tesis. Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Indonesia.
36
37