Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN TANDA

TANGAN
MAHASISWA
NIM : 202003029
NAMA : Erika Damayanti
PROGRAM STUDI : S1 Business Management
TANGGAL UJIAN : 5 Juni 2023 NILAI (0-100)
MATA KULIAH : Financial Market & Institution
SEMESTER : Genap
DOSEN : Denny Suriandhi SE.Ak. MM.MBA.
QUALITY CONTROLLER :

Soal-1

Saya akan mengajukan proposal untuk membeli kendaraan guna menunjang usaha ke program
Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau
investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang produktif
dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup. UMKM dan
Koperasi yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara
lain: pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam.

Kredit usaha rakyat ini di subsidi oleh pemerintah sehingga suku bunganya hanya 6% efektif per
tahun. Sedangkan pada umumnya, kredit usaha mikro ada di kisaran 14% per tahun. Sebelumnya suku
bunga KUR ini 7% loh, namun pemerintah menerapkan kebijakan baru yang berlaku per 01 Januari 2020
lalu. Hal ini mencerminkan bahwa pemerintah mengupayakan akses modal kepada UKM sehingga suku
bunga diturunkan agar tidak memberatkan para pelaku usaha. Suku bunga merupakan kriteria utama
untuk kita mempertimbangkan akses modal, karena suku bunga berhubungan dengan berapa jumlah
cicilan yang nantinya harus dibayar, tentunya semakin tinggi bunga maka cicilan pun tinggi.

Di dalam dunia perbankan, penyaluran kredit harus memenuhi untuk 5 C yaitu : Character
(Karakter), Capacity (Kemampuan Membayar), Capital (Kondisi Aset/Kekayaan), Collateral (Agunan), dan
Condition of Economics (Kondisi Ekonomi saat itu). Mayoritas dari beberapa kriteria tersebut, UKM sulit
memenuhi collateral. Atau pertimbangan lainnya misalnya, memprediksi calon peminjam/debitur ini
pasti mengembalikan hutang melalui penilaian character adalah sesuatu yang masih abstrak, sehingga
tidak sedikit aspek collateral dijadikan pengaman sehingga diberikan bobot lebih tinggi. Berbeda dengan
Kredit Usaha Rakyat, agunan pokok adalah usaha yang dibiayai, sedangkan agunan tambahan
tergantung ketentuan bank pelaksana. Misalnya kita mengakses kredit usaha rakyat di Bank X,
mensyaratkan agunan tambahannya adalah 40% dari nilai kredit (nilai tergantung kebijakan bank,
namun mayoritas nilainya bisa dibawah 100%). Hal tersebut karena didukung oleh adanya jaminan dari
Lembaga Penjamin. Oleh sebab itu, Kredit Usaha Rakyat ini menjadi penting untuk dipertimbangkan
dalam askes modal usaha kita.
Soal-2

a. Jenis kebijakan moneter apa yang sebaiknya dijalankan oleh Bank Indonesia?
Jawab:
- BI dapat meningkatkan intensitas intevensi di pasar keuangan. Triple intervention agar nilai
tukar rupiah bergerak stabil sesuai fundamental dan mengikuti pasar. Strategi intervensi di
pasar spot, DNDF, pembelian SBN dari pasar sekunder. Intensitas intervensi ini dilakukan
dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri pasar karena BI akan selalu berada di pasar
untuk menjaga dan mengawasi pasar.
- BI dapat menurunkan rasio giro wajib minimum (GWM) valuta asing bank-bank umum
konvensional. Penurunan GWM valas akan meningkatkan likuiditas valas di perbankan.
Kebijakan ini akan mempermudah perbankan untuk memasok pasar valas.
- BI dapat menurunkan GWM rupiah yang ditujukan kepada perbankan yang melakukan
kegiatan ekspor dan impor yang tentu saja dalam pelaksanaan berkoordinasi denga
pemerintah. Setelah terjadi Covid-19, eksportir dan importir kesulitan melakukan kegiatan.
Tidak hanya logistik distribusi, biasanya impor dari China kalau impor dari negara lain biaya
impor termasuk harga mahal. Dengan penurunnan GWM rupiah diharapkan mempermudah
dunia usaha melakukan kegiatan ekspor impor dengan biaya lebih murah. Penurunan GWM
bank2 membiaya ekspor impor sekaligus mengkompensasi kenaikan biaya perdahangan
- Dalam sistem pembayaran, BI menjamin ketersediaan uang layak edar yang higienis, dan
mendorong penggunaan pembayaran non-tunai termasuk melalui perpanjangan masa
berlakunya MDR 0% untuk QRIS dari Mei menjadi September 2020, yang disepakati bersama
ASPI dan PJSP.

b. Jenis kebijakan fiskal apa yang sebaiknya dijalankan oleh Departemen Keuangan?
Jawab:
• Percepatan penganan covid-19 dengan penguatan sektor kesehatan sebagai kunci
pemulihan ekonomi.
• Menjaga ketahanan, kelangsungan dan mempercepat pemulihan ekonomi melalui
program perlindungan sosial (perlinsos), dukungan kepada dunia usaha dan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan memberikan program keluarga harapan (PKH),
kartu sembako, kartu pra kerja, bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana
Desa (DD), subsidi bunga KUR, dan insentif dunia usaha.
• Menjaga momentum reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas
produksi melalui sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas, sistem kesehatan
yang handal, perlinsos yang adaptif dan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi.
• Menjaga momentum reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas
produksi melalui sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas, sistem kesehatan
yang handal, perlinsos yang adaptif dan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi.
• Menjaga pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 tetap
berjalan optimal sebagai fondasi konsolidasi fiskal di tahun 2023 yakni dengan reformasi
struktural yang harus optimal, reformasi fiskal harus berhasil, dan menjadi komitmen
bersama di seluruh kementerian/lembaga.

Pemerintah Program PEN adalah kebijakan fiskal yang berupa rangkaian kegiatan untuk
pemulihan perekonomian nasional yang merupakan bagian dari kebijakan keuangan negara
yang dilaksanakan oleh untuk mempercepat penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional
dan/atau stabilitas sistem keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional. PC-PEN oleh
pemerintah pada tahun 2020-2021 telah terbukti efektif dalam menjaga gerak laju ekonomi
nasional. Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 tumbuh sekitar 3,7 persen yang ditopang
oleh pertumbuhan sektor manufaktur, perdagangan, informasi komunikasi dan pertambangan.

Peraturan Pemerintah (PP) 23/2020 yang sekaligus menjadi dasar bagi pemerintah
untuk menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut di antaranya
mengatur bahwa pemerintah dapat melakukan program pemulihan ekonomi melalui
pengalokasian belanja negara, yang salah satunya adalah dengan memberikan subsidi bunga
bagi kelompok pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah yang terdampak Covid-19
dan telah melakukan restrukturisasi kreditnya pada perbankan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR),
serta perusahaan pembiayaan.

Anda mungkin juga menyukai