Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI BUSSINES ACCOUNTING SEBAGAI

AKSELERASI PENINGKATAN PENGELOLAAN


KEUANGAN UMKM DEMI MEWUJUDKAN NEW
NORMAL DALAM BERBISNIS

Disusun oleh:
Cahyo Ilham Firmansyah Subagio 0997
Bintang Rafif Athallah 0996
Alvino Khaira Bayun 0988

SMA AL IZZAH

BATU

2021
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa


Nama penulis : 1.Cahyo Ilham Firmansyah Subagio
2.Bintang Rafif Athallah
3.Alvino Khaira Bayun
Asal sekolah : SMA Al Izzah Batu
Judul karya : “APLIKASI BUSSINES ACCOUNTING SEBAGAI
AKSELERASI PENINGKATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN UMKM DEMI MEWUJUDKAN NEW
NORMAL DALAM BERBISNIS”
menyatakan bahwa memang benar karya tersebut merupakan karya yang bersifat
orisinal dan belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di luar kegiatan
“Ecofinsc English Speech and Essay Competition 2021 (Finest 2021)”.

Demikian pernyataan ini kami buat sebenarnya. Apabila terbukti terdapat


pelanggaran didalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini
sebagai bentuk tanggung jawab kami.

Batu, 25/3/2021

Cahyo Ilham Firmansyah Subagio


PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu jenis industri
nasional yang mampu mendukung pencapaian pertumbuhan ekonominasional dengan
kontribusinya yang mencapai 60% dari Produk Domestik Bruto di tahun 2019. Tahun
1998 dan 2008, UMKM juga merupakan usaha yang tahan terhadap krisis moneter
dan keuangan global. Berkaca pada tahun tersebut, tatkala perusahaan-perusahaan
skala besar banyak yang tumbang, sebaliknya sektor UMKM tampil sebagai
penyelamat dan penopang perekonomian nasional. Ketangguhan UMKM menjadi
modal utama, membawa perekonomian nasional selamat dari krisis dan memulihkan
perekonomian nasional.

Namun, kini kondisinya jauh berbeda kala pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Kemenkop UKM, menyebutkan bahwa sejumlah 56% UMKM mengaku mengalami
penurunan pada hasil omzet penjualan akibat pandemi Covid-19, 22% lainnya
mengalami kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan/kredit, 15% mengalami
permasalahan dalam distribusi barang, dan 4% sisanya melaporkan kesulitan
mendapatkan bahan baku mentah (Investor.id.2020). Kondisi tersebut bisa di
ibaratkan seperti Hidup segan mati tak mau, setidaknya itulah yang bisa diibaratkan
kepada kondisi pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Penularan virus
corona yang demikian cepat dan masif telah memaksa pemerintah menerapkan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga berdampak kepada berbagai
aktivitas bisnis pelaku UMKM. Penurunan perekonomian ini tidak lain karena
diperlakukanya (pyisical distancing) yang harus diterapkan masyarakat dalam
menjalankan aktivitas sehari-harinya sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19
sebagaimana telah dihimbau oleh pemerintah.

Kondisi UMKM saat ini sangatlah terpuruk dan dipastikan sekitar 30 % UMKM
indonesia tealh gulung tikat di kutip (www.nu.or.id). UMKM tak lagi tangguh,
lumpuh, tidak dapat lagi diandalkan sebagai penopang perekonomian bangsa. Pangsa
pasar yang dimilikinya, berupa kebutuhan masyarakat sehari-hari, baik sandang
maupun pangan, menyempit. Dalam ruang gerak yang sudah teramat sempit, aneka
produk yang disiapkannya tidak menjadi transaksi yang mampu menggerakkan
ekonomi dan perputaran uang. Sekalipun masih ada yang dapat bertahan, seperti para
pedagang pasar yang menjual yang awalnya menjual baju dan alat masak kemudian
beralih menjual Alat Pelindung Diri (APD) dan masker, namun hanya sebagian kecil
dari puluhan juta para UMKM.

Pemerintah melalui Otoritas jasa Keuangan (OJK) dan Komite Stabilitas


sistem Keuangan (KSSK) saat pandemi Covid-19 telah mengeluarkan kebijakan
untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN). yakni meningkatkan
permintaan masyarakat atas barang dan jasa yang didukung sektor jasa keuangan
melalui penyaluran kredit, penurunan suku bunga kredit serta skema penjaminan
kredit, serta percepatan government spending agar permintaan kredit meningkat. OJK
telah mengeluarkan, program restrukturisasi kredit perbankan hingga 20 Juli telah
mencapai nilai Rp 784,36 triliun dari 6,73 juta debitur. Jumlah tersebut berasal dari
restrukturisasi kredit untuk sektor UMKM yang mencapai Rp 330,27 triliun berasal
dari 5,38 juta debitur. Sedangkan untuk non UMKM, realisasi restrukturisasi kredit
mencapai 1,34 juta debitur dengan nilai sebesar Rp 454,09 triliun. Dan untuk
perusahaan pembiayaan, per 28 Juli 2020, OJK mencatat sebanyak 183 perusahaan
pembiayaan sudah menjalankan restrukturisasi pinjaman tersebut. Realisasinya, dari
4,74 juta jumlah kontrak permohonan restrukturisasi yang diterima perusahaan
pembiayaan, sudah disetujui sebanyak 4,10 juta dengan total nilai mencapai Rp 151,1
triliun.Dan lembaga keuangan mikro per Mei 2020 sebesar Rp 9,7 miliar (detik.com).

Kebijakan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan dimulainya aktivitas


ekonomi pada era pandemi ini berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Hal
tersebut ditandai dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan menyalurkan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 120,2 Triliun dengan bunga 6%.
Pemerintah telah meningkatkan plafon KUR, dari Rp 140 Triliun di tahun 2019
menjadi Rp 190 Triliun di tahun 2020 serta menurunkan suku bunga, dari 7% menjadi
6%. Penyaluran KUR akan dimaksimalkan untuk sektor produksi hingga 60% guna
memberi multiplier effect yang lebih besar, baik dalam hal penciptaan lapangan
pekerjaan serta memberikan dampak yang lebih masif terhadap roda perekonomian
nasional (Ajaib.com).

Mengingat pentingnya peran UMKM sebagai langkah pemerintah dalam


pemulihan ekonomi nasional, mengakselerasi peningkatkan kapasitas untuk
memberdayakan sektor UMKM adalah sesuatu yang harus segera dilakukan.
Disamping itu, dengan banyaknya kebijakan dan program yang dilakukan oleh
pemerintah maka perlu dipastikan bahwa momentum akselerasi UMKM di Indonesia
pada tahun ini tidak bisa dihilangkan.

Bertolak belakang dengan upaya akselerasi tersebut, potensi untuk


memaksimalkan keunggulan yang dimiliki oleh UMKM seringkali menjadi tidak
optimal karena disebabkan berbagai macam faktor. Faktor utama yang paling
mencolok adalah pada akses permodalan, hal tersebut disebabkan karena
persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh perbankan sebagai tangan panjang
pemerintah dalam penyaluran kredit tidak dapat dipenuhi oleh para pelaku UMKM, hal
tesebut dikarenakan tidak tersedianya laporan keuangan dari pihak UMKM, sehingga
banyak UMKM yang mengalami kesulitan mengembangkan bisnisnya karena kesulitan
modal. Hal ini selaras dengan informasi yang dilansirdari www.ajnn.net, menurut
laporan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), saat ini masih banyak UMKM terutama usaha
mikro dan kecil yang belum mampu menyusun laporan keuangan sesuai Standar
Akuntansi Keuangan (SAK). Kondisi ini menjadi perhatian semua pihak karena
laporan keuangan akan memudahkan UMKM mengakses berbagai program yang ada,
termasuk dalam mengakses pembiayaan kredit dari program pemulihan ekonomi
nasional. Berdasarkan belum optimalnya UMKM dalam penyusunan laporan keuangan
maka penulis mengusulkan karya essay yang berjudul “APLIKASI BUSSINES
ACCOUNTING SEBAGAI AKSELERASI PENINGKATAN PENGELOLAAN
KEUANGAN UMKM DEMI MEWUJUDKAN NEW NORMAL DALM
BERBISNIS” dengan harapan karya ini sebagai wujud atau peran generasi milenial
dalam inovasi solutif sebagai kontribusinya pada penguatan industri dalam negeri di era
ketidakpastian ekonomi global dan sebagai gaya hidup baru atau new normal bagi
UMKM dalam berbisnis yang lebih berkelanjutan.
ISI
Kualitas sumber daya manusia pelaku UMKM yang belum bisa menyusun
laporan keuangan dapat dijadikan dasar dalam strategi yang digunakan untuk
mempersuasi pelaku UMKM menyusun laporan keuangan. Maka dari itu, penulis
membuat sebuah gagasan sebuah aplikasi penyusunan laporan keuangan yang bersifat
akselerasi yakni Bussines Accounting. Bussines Accounting adalah sebuah aplikasi
baru dalam penyusunan laporan keuangan berbasis android yang dirancang untuk
memberikan kemudahan bagi UMKM dalam pembuatan laporan keuangan. Aplikasi
ini gratis, tanpa syarat, tanpa batasan jumlah transaksi yang bisa dicatat, tanpa batasan
jumlah entitas usaha yang dimiliki, tanpa batasan periode melihat laporan
keuangan,dan tanpa koneksi internet. Tujuan dari pembuatan ini adalah menemukan
ide kreatif generasi milenial dalam kontribusinya menyusun laporan keuangan bagi
UMKM yang lebih sederhana, sehingga dengan diimplementaikannya Bussines
Accounting. ini akan menjadikan UMKM lebih mudah melakukan penyusunan dan
pengontrolan keuangan usahanya yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pihak
internal dan eksternal baik saat pandemi maupun non pandemi.

Aplikasi ini bersifat offline sehingga mudah digunakan. Dalam aplikasi ini
terdapat 1 menu pembuka dan 7 menu inti dengan alur gambaran umum sebagai
berikut :
Tabel 2. Gambaran Umum Konsep Akuntansi UKM

Akuntansi UKM
1. Tampilan Umum.
Berisi nama perusahaan, alamat, telepon dan alamat email.
2. Jurnal
Berisi junral umum dan quick jurnal.
a. Tiap transaksi akan dicatat dan dikelompokan ke dalam bentuk akun-
akun yaitu : Aktiva, Utang, Modal, Pendapatan dan Biaya
b. User tidak perlu mengetik akun-akun tersebut karena sudah disediakan
aplikasi
c. Dalam mode quick jurnal, user tidak perlu terlalu memikirkan
debit/kredit karena aplikasi yang secara otomatis akan memproses
debit/kredit atas transaksi yang bersangkutan
3. Laporan
Berisi jurnal, buku besar, neraca saldo, laba rugi, neraca, periode, utang,
piutang, export excel, dan SPT PPh OP
4. Pengaturan
Berisi pengaturan identitas perusahaan, pengaturan modal awal,
pengaturan kode rekening, pengingat, keamanan, backup, restore, sync
google drive, dan reset.
5. Kalkulator
Berisi kalkulator
6. Bantuan
Berisi panduan dan ebook tentang penjelasan jenis-jenis akun dan
penggunaan aplikasi.
7. Tentang
Berisi tentang profil aplikasi.
8. Donasi
Berisi donasi mulai dari IDR 3.000, IDR 5.000, IDR 10.000, IDR 25.000,
IDR 50.000, dan IDR 100.000
Sumber: Penulis, 2021

Laporan keuangan dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi keputusan


yang akan diambil oleh para pengambil keputusan (stake holders). Ada tiga syarat
laporan keuangan dapat dikatakan relevan yakni prediktif, umpan balik, dan tepat
waktu. Sementara itu laporan keuangan dikatakan reliabel atau andal, artinya
berkaitan dengan sumber dan cara pengolahan informasi, terbebas dari pengertian
yang menyesatkan, kesalahan material, dan jujur dalam penyajian dari apa yang
seharusnya disajikan (lengkap, dapat diuji, dan netral).

Dalam pengimplementasian aplikasi ini diperlukan sinergi atau kerjasama


antar stake holders terkait serta keterbukaan informasi dan rasa saling percaya yang
tinggi guna memberikan good information diantara pihak yang terkait.

Berikut adalah skema teknik implementasinya :

Pembuatan
Sosialisasi Implementasi Evaluasi
Aplikasi

Dalam tahapan awal penulis membuat aplikasi Bussines Accounting sederhana


namun berkarakter relevan dan reliabel. Aplikasi didesain seefisien dan seefektif
mungkin dengan melakukan analisa, mana akun yang sering terjadi dan memiliki
pengaruh yang besar dalam kegiatan operasional perusahaan dan mana yang tidak.
Dengan menyuguhkan tampilan menu transaksi berjalan pada neraca dan laba rugi
semakin menunjukkan kelayakan berkarakter relevan dan reliabel dari aplikasi
Bussines Accounting.

Aplikasipun jadi sehingga tahap selanjutnya adalah sosialisasi. Sosialiasi


dilakukan pada UMKM dengan kurikulum materi apa itu akuntansi, pentingnya
akuntansi, daftar akun dan mekanisme debit-kredit, dan penggunaan aplikasi.
Selajutnya setelah UMKM mendapatkan sosialisasi maka UMKM dapat dengan
mudah menggunakan aplikasi ini atau dapat dimplementasikan.

Tahap terakhir dalam skema implementasi adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan


dengan memberikan kuesioner dan memberikan layanan free consultation bagi
UMKM yang membutuhkan pendampingan atau konsultasi seputar pembuatan
laporan keuangan. Hal ini dilakukan untuk penyempurnaan aplikasi agar semakin
mudah digunakan, relevan dan andal.

Penyusuan Bussines Accounting tidak terlepas dari berbagai kekuatan


(strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats).
Oleh karena itu,diperlukan analisis SWOT dalam implementasi Bussines Accounting.
Analisis ini sangat diperlukan dalam menilai kekuatan-kekuatan maupun
kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan serta
menilai kesempatan-kesempatan eksternal maupun tantangan-tantangan yang dihadapi
(Jogiyanto, 2005:46). Berikut adalah analisanya :
Tabel 3. Analisis SWOT Model Akuntansi UKM
Helpful/Bermanfaat Harmful/Berbahaya
Internal Strenght/Kekuatan (S) Weakness/Kelemahan (W)
A. UMKM A. UMKM
1. Kontribusi PDB 1. Akses permodalan susah
2. Tahan terhadap krisis 2. Kurang peduli pada
moneter dan global akuntansi
3. Peka terhadap 3. Sebagian kualitas SDM
perkembangan zaman rendah
B. Bussines Accounting B. Bussines Accounting
1. Aplikatif 1. Belum adanya regulasi dan
2. Bersifat offline payung hukum yang pasti.
3. Ada menu transaksi 2. Hanya sebatas laporan
berjalan keuangan sederhana
4. Ada menu utang,
piutang, dan donasi
5. Kemajuan teknolog

Eksternal Opportunity/Peluang (O) Threat/Ancaman (T)


A. UMKM A. UMKM
1. Peningkatan kualifikasi 1. Usaha jangka pendek
sumber daya manusia. B. Bussines Accounting
2. Jumlah UMKM yang 1. Kejahatan dunia maya
banyak di seluruh Indonesia 2. Pencucian uang
B. Bussines Accounting
1. Akses yang luas
keseluruh lini.
2. Jangkauan yang luas
3. Aplikasi baru sehingga
banyak yang berminat

Sumber: Data diolah penulis, 2021


PENUTUP
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya perjuangan dan
inovasi-inovasi generasi Z untuk berkontribusi memajukan potensi negeri harus terus
digalakkan. Baik dalam bidang pendidikan, sosial, budaya, teknologi maupun
ekonomi harus bersama-sama ditingkatkan. Terlebih kontribusinya mendukung
peningkatan kualitas kinerja UMKM saat pandemi maupun non pandemi, mengingat
potensinya sangat besar bagi negeri ini.

Salah satu cara yang paling efektif dan komprehensif untuk mendukung kualitas
kinerja keuangan UMKM adalah melalui konsep Bussines Accounting, konsep ini
aman dan mampu memberikan dampak positif bagi UMKM, pemerintah, akademisi,
inovator, dan lembaga keuangan. UMKM, akuntansi, dan teknologi adalah tiga hal
yang tidak bertentangan dan bisa diintegrasikan menjadi satu agar potensi UMKM
dalam kontribusinya semakin besar. Dengan begitu kualitas dan daya saing UMKM
dapat meningkat. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan akselerasi pembuatan
laporan keuangan UMKM dapat lebih optimal dan menyeluruh serta berkarakter
relevan dan reliabel. Konsep ini juga turut serta mendorong peningkatan kinerja
UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional dan sebagai gaya hidup baru atau new
normal bagi UMKM dalam berbisnis yang lebih berkelanjutan.
KATA PENGANTAR
Farina dan Opti. 2016. Kualitas Laporan Keuangan UMKM di Wilayah Jakarta
Timur. Jakarta. Vol 2 No.2 Desember 2016

Jogiyanto, H.M. 2005. Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan


Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. ANDI: Yogyakarta

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2013. Edisi ke-empat. Jakarta: Departemen


Pendidikan dan

Neolaka, Amos. 2014. Metode Penelitian dan Statistik. Bandung : Remaja


Rosdakarya

Nurfadilah, Novia. 2018. Peran UMKM Dalam di Indonesia. Jakarta. Diambil dari
http://journal.uinjkt.ac.id

Saragih, Surikayanti. 2015. Analisis Penerapan Akuntansi dan Kesesuaiannya


Dengan SAK ETAP Pada UKM Medan Perjuangan. Jakarta. Vol.1 No.1.
Desember 2015.Diambil dari http://journal.bppk.ac.id

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. 2009

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta

UU RI No. 28 Tahun 2008 tentang UMKM

Widjaya, dkk. 2018. Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM


Industri Konveksi. Jakarta. Vol 1 No.1. Juli 2018.

Zahra, Lutfia. 2015. Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa


Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada UMKM Pengrajin Batik Di Kampoeng
Batik Laweyan Surakarta. Surabaya. Vol.1 No.1. Agustus 2015. Diambil dari
http://journal.trunojoyo.ac.id

Berapa Suku Bunga Bank BRI Untuk Usaha Mikro? Cek Di Sini.. - Ajaib(Di akses
tanggal 25 maret 2021)

Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, OJK Optimalkan Sinergi Kebijakan


(detik.com)(Di akses tanggal 25 maret 2021)

https://www.nu.or.id/post/read/123247/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-umkm-di
-indonesia(Di akses tanggal 25 maret 2021)
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1. Tampilan Depan Aplikasi

Gambar 2. Jurnal

Gambar 3. Laporan
Gambar 4. Pengaturan

Gambar 5. Kalkulator

Gambar 6. Bantuan

Gambar 7. Donasi

Anda mungkin juga menyukai