Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena atas
segalakarunia dan nikmat yang diberikan, saya dapat menyusun UAS Etika Bisnis ini sampai
selesai.Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan menambah pengetahuan
tentang“Kasus Laporan Keuangan PT. Garuda Indonesia”Saya menyadari sepenuhnya, bahwa
karya tulis ini masih banyak kekurangan dan masih jauhdari sempurna, segala hal yang saya
tuangkan ini adalah hasil terbaik dari pemikiran sayakepada pembaca.Tidak lupa saya
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantuselama proses penyusunan
makalah ini dan saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Kritik yang terbuka
dan membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaanmakalah. Demikian kata pengantar ini
saya sampaikan.Yogyakarta,
Jayapura

penulis
BAB 1
PENDAHUAN
1.1.LATAR BELAKANG KASUS
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 1.000 pulau
yang terbesar di sepanjang katulistiwa. Oleh karena itu transportasi udara merupakansalah satu
transportasi utama di negara ini. Seperti perusahaan penerbangan milik pemerintah, Garuda
Indonesia yang tengah bangkit dan terus berkembang dari posisi yanghampir bangkrut menjadi
salah satu penerbangan terbaik di Asia. Sehingga GarudaIndonesia memutuskan untuk go public
dan menerbitkan saham perdananya pada 11Februari 2011. PT Garuda Indonesia, Tbk.,
merupakan satu-satunya perusahaan penerbangan nasionalIndonesia yang sudah listed di Bursa
Efek Indonesia. Sebagai flag carrier Indonesia, disamping dimiliki publik, perusahaan ini
sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintahIndonesia. Dari data historis yang
menunjukkan bahwa perusahaan besar, meski telahmenyajikan laporan keuangan yang sudah
diaudit dan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian oleh akuntan publik, tidak menjadi
jaminan bahwa perusahaan terbebas dari potensi manipulasi laporan keuangan. Pada tahun 2018,
Laporan Keuangan PT. GarudaIndonesia, Tbk telah membukukan laba bersih USD 809 ribu
dimana berbeda jauh kinerjatahun sebelumnya yang mengalami kerugian sebesar 216,58 juta.
Laporan yang berisi laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan laporan posisikeuangan pada awal
periode komparatif biasanya digunakan sebagai acuan pengambilankeputusan. Dengan melihat
laporan keuangan, kita bisa tahu bagaimana prospek perusahaan di masa depan, analisis kinerja
manajemen perusahaan serta memprediksi aruskas yang akan datang. Laporan keuangan
mencerminkan keberhasilan atau kegagalansuatu perusahaan dalam mencapai target profitable.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana kronologi kasus laporan keuangan PT Garuda Indonesia ?
2.Bagaimana pelanggaran yang di lakukan PT Garuda Indonesia ?
3.Apa sanksi dan denda yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia ?
4.Bagaimana solusi atas permasalahan kasus laporan keuangan PT Garuda
1.3.TUJUAN
1.Untuk mengetahui kronologi kasus laporan keuangan PT Garuda Indonesia.
2.Untuk mengetahui pelanggaran yang di lakukan PT Garuda Indonesia ?
3.Untuk mengetahui sanksi dan denda yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia ?
4.Untuk mengetahui solusi atas permasalahan kasus laporan keuangan PT Garuda
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Pengertian
Laporan KeuanganMenurut PSAK (2016:126) Laporan keuangan merupakan wujud
pertanggungjawabanmanajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka
dalammengelola suatu entitas dengan demikian laporan keuangan tidak dimaksudkan untuk tujuan khusus
, misalnya dalam dalam rangka likuidasi entitas atau menentukan nilaiwajar entitas untuk tujuan marger
dan akuisisi.Menurut Kasmir (2015:7) Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkankondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksudlaporan keuangan yang
menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakankondisi terkini. kondisi perusahaan terkini
adalah keadaan keuangan perusahaan padatanggal tertentu (untuk Laporan posisi keuangan) dan periode
tertentu (untuk laporanlaba rugi komprehensif)2.Tujuan Laporan KeuanganMenurut PSAK (2016:126)
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasimengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam membuat
keputusan ekonomi. Menurut Kasmir (2015:10), laporan keuangan bertujuan untuk memberikan
informasikeuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.Laporan
keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaanmaupun secara berkala,
jelasnya adalah laporan keuangan mampu memberikaninformasi keuangan kepada pihak dalam dan luar
perusahaan yang yang memilikikepentingan terhadap perusahaan.3.Sifat Laporan KeuanganMenurut
Kasmir (2015:11) pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporankeuangan harus dilakukan
dengan kaidah-kaidah yang berlaku demikian pula dalam hal penyusunan laporan keuangan disadarkan
kepada sifat laporan keuangan itusendiri. dalam praktiknya sifat laporan keuangan dibuat 1. Bersifat
historis 2.MenyeluruhDi Indonesia disebut SAK (standar akuntansi keuangan) dikeluarkn oleh
IAIdiAmerika disebut GAAP (general accepted accounting principle) yang dikeluarkanoleh financial
accounting standard board (FASB) dengan nama FASB statement.Laporan dari akuntansi keuangan ini
dilindungi dan diawasi oleh pemerintah karnamenyangkut kepentingan umum. Laporan yang dikeluarkan
akuntansi keuangandimanfaatkan masyarakat dalam menilai saham suatu perusahaan. Oleh karna
itulahtidak bisa begiatu saja dikeluarkan laporan yang terpercaya sebelum ada proses penyaksian (attest
function) atau audit yang dilakukan oleh akuntan public terdaftar yang juga kehadirannya diatur oleh
pemerintah. Di Indonesia dimonitor olehDepartemen keuangan dan IAI4.Definisi Analisis Laporan
Keuangan Menurut Kasmir (2015:66) setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yangrelevan,
serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar, akanterlihat kondisi keuangan
perusahaan yang sesungguhnya. kondisi keuangan yangdimaksud adalah diketahui nya berapa jumlah
harta (kekayaan), kewajiban (utang)serta modal (ekuitas) dalam Laporan posisi keuangan yang dimiliki,
kemudian jugaakan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkanselama
periode tertentu
Awal Mula Kisruh Laporan Keuangan Garuda Indonesia Dimulai
Semua berawal dari hasil laporan keuangan Garuda Indonesia untuk tahun buku 2018.Dalam laporan
keuangan tersebut, Garuda Indonesia Group membukukan laba bersihsebesar USD809,85 ribu atau setara
Rp11,33 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS). Angka ini melonjak tajam dibanding 2017 yang
menderita rugi USD216,5 juta. Namun laporan keuangan tersebut menimbulkan polemik, lantaran dua
komisarisGaruda Indonesia yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria (saat ini sudah tidak menjabat),
menganggap laporan keuangan 2018 Garuda Indonesia tidak sesuai denganPernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK).Pasalnya, Garuda Indonesia memasukan keuntungan dari PT Mahata AeroTeknologi
yang memiliki utang kepada maskapai berpelat merah tersebut. PT MahataAero Teknologi sendiri
memiliki utang terkait pemasangan wifi yang belumdibayarkan.
-
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Minta BEI Lakukan VerifikasiLaporan Keuangan Garuda
Bursa Efek Indonesia (BEI) memanggil jajaran direksi Garuda Indonesia terkait kisruhlaporan keuangan
tersebut. Pertemuan juga dilakukan bersama auditor yang memeriksakeuangan GIAA, yakni KAP
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional).Di saat yang sama, Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku belum bisa menetapkan sanksi kepada Kantor Akuntan Publik
(KAP) Tanubrata SutantoFahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional). KAP merupakan
auditor untuk laporan keuangan tahun 2018 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang
menuai polemik.Kendati sudah melakukan pertemuan dengan auditor perusahaan berkode sahamGIAA
itu, namun Kemenkeu masih melakukan analisis terkait laporan dari pihak auditor .

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Minta BEI Lakukan VerifikasiLaporan Keuangan Garuda
OJK meminta kepada BEI untuk melakukan verifikasi terhadap kebenaran atau perbedaan pendapat
mengenai pengakuan pendapatan dalam laporan keuangan Garuda2018. Selain OJK, masalah terkait
laporan keuangan maskapai Garuda ini jugamengundang tanggapan dari Menteri Perhubungan (Menhub)
Budi Karya Sumadi.
Penjelasan Garuda Indonesia Terkait Kisruh Laporan Keuangan
Garuda Indonesia akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi setelah laporankeuangannya ditolak oleh dua
Komisarisnya. Maskapai berlogo burung Garuda inimengaku tidak akan melakukan audit ulang terkait
laporan keuangan 2018 yang dinilaitidak sesuai karena memasukan keuntunga dari PT Mahata Aero
Teknologi
8 Mei 2019 - Mahata Aero Buka-bukaan soal Kisruh Laporan Keuangan GarudaIndonesia
Kisruh laporan keuangan Garuda Indonesia ini juga menyeret nama Mahata AeroTeknologi. Pasalnya,
Mahata sebuah perusahaan yang baru didirikan pada tanggal 3 November 2017 dengan modal tidak lebih
dari Rp10 miliar dinilai beranimenandatangani kerja sama dengan Garuda Indonesia.Dengan
menandatangani kerja sama dengan Garuda, Mahata mencatatkan utangsebesar USD239 juta kepada
Garuda, dan oleh Garuda dicatatkan dalam LaporanKeuangan 2018 pada kolom pendapatan.
DPR Panggil Management Garuda Indonesia Sebulan kemudian, Garuda Indonesia dipanggil oleh Komisi
VI Dewan PerwakilanRakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Jajaran Direksi ini dimintai keterangan
olehkomisi VI DPR mengenai kisruh laporan keuangan tersebut.Dalam penjelasannya, Direktur Utama
Garuda Indonesia I Gusti Ngurah AskharaDanadiputra mengatakan, latar belakang mengenai laporan
keuangan yang menjadisangat menarik adalah soal kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi,
terkait penyediaan layanan WiFi on-board yang dapat dinikmati secara gratis.Kerja sama yang diteken
pada 31 Oktober 2018 ini mencatatkan pendapatan yangmasih berbentuk piutang sebesar
USD239.940.000 dari Mahata. Dari jumlah itu,USD28 juta di antaranya merupakan bagi hasil yang
seharusnya dibayarkan Mahata.
Kemenkeu Temukan Dugaan Laporan Keuangan Garuda Tak Sesuai Standar Kemenkeu telah
menyelesaikan pemeriksaan terhadap KAP Tanubrata Sutanto FahmiBambang & Rekan (Member of
BDO Internasional) terkait laporan keuangan tahun2018 milik Garuda. KAP ini merupakan auditor untuk
laporan keuangan emiten berkode saham GIIA yang menuai polemik.Sekertaris Jenderal Kemenkeu
Hadiyanto menyatakan, berdasarkan hasil pertemuan dengan pihak KAP disimpulkan adanya dugaan
audit yang tidak sesuaidengan standar akuntansi. Kementerian Keuangan juga masih menunggu
koordinasidengan OJK terkait penetapan sanksi yang bakal dijatuhkan pada KAP TanubrataSutanto
Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional), yang menjadiauditor pada laporan keuangan
Garuda Indonesia tahun 2018
BEI Tunggu Keputusan OJK
BEI selaku otoritas pasar modal kala itu masih menunggu keputusan final dari OJK terkait sanksi yang
akan diberikan kepada Garuda. Manajemen bursa saat itu telah berkoordinasi intens dengan OJK. Namun
BEI belum membeberkan lebih lanjutlangkah ke depan itu dari manajemen bursa.

28 Juni 2019 -

Akhirnya Garuda Indonesia Kena Sanksi dari OJK, Kemenkeu dan BEI
Setelah perjalanan panjang, akhirnya Garuda Indonesia dikenakan sanksi dari berbagai pihak. Selain
Garuda, sanksi juga diterima oleh auditor laporan keuangan GarudaIndonesia, yakni Akuntan Publik (AP)
Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan,
auditor laporan keuangan PTGaruda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan Entitas Anak Tahun Buku
2018.Untuk Auditor, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sanski pembekuanizin selama 12 bulan.
Selain itu, OJK juga akan mengenakan sanksi kepada jajaranDireksi dan Komisaris dari Garuda
Indonesia. Mereka diharuskan patungan untuk membayar denda Rp100 juta.Selain itu ada dua poin sanksi
lagi yang diberikan OJK. Yakni, Garuda Indonesiaharus membayar Rp100 Juta. Selain itu, masing-masing
Direksi juga diharuskanmembayar Rp100 juta
Selain sanksi dari Kementerian Keuangan dan juga Otoritas Jasa Keuangan,Garuda Indonesia juga
kembali diberikan sanksi oleh Bursa Efek Indonesia. Adapunsanki tersebut salah satunya memberikan
sanksi sebesar Rp250 juta kepada maskapai berlambang burung Garuda itu.
B.PELANGGARAN PT GARUDA INDONESIA
PT Garuda Indonesia Tbk melakukan kesalahan penyajian Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember
2018. Pihak OJK yang diwakili oleh Deputi Komisioner HubunganMasyarakat dan Manajemen Strategis,
Anto Prabowo, mengungkapkan bahwa GarudaIndonesia telah terbukti melanggar :1.Pasal 69 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM)“(1) Laporan keuangan yang disampaikan
kepada Bapepam wajib disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. (2) Tanpa mengurangi
ketentuan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1), Bapepam dapat menentukan ketentuan akuntansi di
bidangPasar Modal.”2.Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan
PengungkapanLaporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik.3.Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah SuatuPerjanjian Mengandung Sewa.4.Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa.
C.SANKSI DAN DENDA YANG DIBERIKAN KEPADA PT GARUDA INDONESIA
Bagi auditor, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sanski pembekuan izin selama12 bulan,
kemudian setelah melakukan koordinasi dengan Kementrian Keuangan Republik Indonesia, PT Bursa
Efek Indonesia, dan pihak terkait lainnya, sanksi yang dijatuhkanOJK kepada PT Garuda Indonesia
berupa:1.Memberikan perintah tertulis kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk memperbaiki
dan menyajikan kembali LKT PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk per 31Desember 2018 serta melakukan
public expose atas perbaikan dan penyajian kembaliLKT per 31 Desember 2018 dimaksud paling lambat
14 hari setelah ditetapkannyasurat sanksi, atas pelanggaran yang telah di lakukan 2.Memberi perintah
tertulis kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan(Member of BDO International
Limited) untuk melakukan perbaikan kebijakan dan
prosedur pengendalian mutu atas pelanggaran Peraturan OJK Nomor 13/POJK.03/2017 jo. SPAP
Standar Pengendalian Mutu (SPM 1) paling lambat 3(tiga) bulan setelah ditetapkannya surat perintah dari
OJK,3.OJK menjatuhkan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp 100 juta kepada PTGaruda
Indonesia (Persero) Tbk atas pelanggaran Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik,4.Sanksi berupa denda kepada masing-masing anggota Direksi
PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk sebesar Rp 100 juta atas pelanggaran Peraturan Bapepam
Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan, dan
5.I resmi menjatuhkan sanksi kepada PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) atas kasusklaim laporan
keuangan perseroan yang menuai polemik. Beberapa sanksi yangdijatuhkan antara lain denda senilai Rp
250 juta dan restatement atau perbaikan laporankeuangan perusahaan dengan paling lambat 26 Juli 2019
ini. Rekomendasi atas KasusGaruda Indonesia
D.SOLUSI PERMASALAHAN
Untuk mengatasi pelanggaran yang telah di lakukan oleh PT Garuda Indonesia, beberapahal yang di
lakukan adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sanski kepadaauditor laporan keuangan PT
Garuda Indonesia yaitu pembekuan izin selama 12 bulan, dan juga OJK yang telah memberikan sanksi
dan juga denda kepada PT Garuda Indonesia.Agar kasus serupa tidak terulang kembali, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh berbagai pihak. Pihak KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang dan Rekan
(Member of BDO International Limited) perlu melakukan pengecekan ulang terhadap piutang PTGaruda
Indonesia Tbk (GIAA) atas Mahata sebesar US$239,94. Pihak KAP perlumelakukan pengecekan pada
histori dokumen penjualan dan penerimaan perusahaan.Seperti dokumen customer Order, sales order,
shipping document, sales invoice, salestransaction file, sales journal or listing, account receivable master
file, account receivabletrial balance, monthly statement. Dan dokumen penerima seperti remittance
advice, prelisting of cash receipts, cash receipt transaction file, cash receipt journal or listing. Pengecekan
histori dokumen-dokumen ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam proses audit sehingga audit
yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan PSAK

PENUTUP A.KESIMPULAN

PT Garuda Indonesia Tbk melakukan kesalahan penyajian Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember
2018 karena adanya pencatatan transaksi antara kerja sama penyediaanlayanan wifi dalam penerbangan
dengan PT Mahata Aero Teknologi (Mahata) dalam akun pendapatan yang seharusnya masih menjadi
piutang. Di dalam kasus ini PT Garuda Indonesia telah melanggar Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM) ,Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan PerusahaanPublik, Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan ApakahSuatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) 30 tentang Sewa. Dan diberi sanksi sesuai dengan UU
yang dilanggar. Untuk mengatasi kasus yang dilakukan PT Garuda Indonesia maka beberapa hal yangdi
lakukan adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sanski kepada auditor laporan keuangan PT
Garuda Indonesia yaitu pembekuan izin selama 12 bulan, dan jugaOJK yang telah memberikan sanksi dan
juga denda kepada PT Garuda Indonesia.Kemdian pihak KAP perlu melakukan pengecekan pada histori
dokumen penjualandan penerimaan perusahaan, yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam
prosesaudit sehingga audit yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan PSAK.

Anda mungkin juga menyukai