DIAJUKAN OLEH:
DANIEL 125180002
STELLA LEONITA KANGEAN 125180028
SELLA DESTIKA 125180032
Garuda Indonesia ?
4. Bagaimana kaitan skandal laporan keuangan palsu PT Garuda Indonesia
dengan sudut pandang tata kelola perusahaan yang baik?
2.2 Audit
Menurut Mulyadi (2002), audit adalah suatu proses sistematis untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai
yang berkepentingan. Sementara menurut Suharli (2006), audit atas laporan
keuangan (financial audit) merupakan evaluasi kewajaran laporan keuangan yang
disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku umum. Tujuan dilakukannya audit dimaksudkan
untuk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (Agoes, 2004).
2.3 Kecurangan (Fraud)
Kecurangan (fraud) merupakan tindakan yang tidak etis dalam dunia
usaha. Menurut Dewi, Dermawan, dan Susanti (2017), kecurangan (fraud) adalah
tindakan tidak jujur yang dilakukan oleh karyawan atau entitas yang
menghasilkan keuntungan pribadi bagi karyawan atau entitas namun
menimbulkan kerugian bagi pihak berkepentingan lainnya.
Menurut Marliani dan Jogi (2015), kecurangan dapat disebabkan karena
tiga faktor yang dapat digambarkan dalam segitiga kecurangan (fraud triangle)
yang pertama kali dicetuskan oleh Cressey pada tahun 1953. Dalam teori segitiga
kecurangan tersebut, Cressey menguraikan tiga faktor yang menjadi penyebab
kecurangan, yaitu Pressure (tekanan), Opportunity (kesempatan), Rationalization
(rasionalisasi), yang merupakan pembenaran diri atau alasan yang
membenarkan suatu tindakan kecurangan.
Ada dua jenis kecurangan yang paling umum terjadi dan mempengaruhi
laporan keuangan, salah satunya adalah pelaporan keuangan yang curang, dimana
menurut Dewi, Dermawan, dan Susanti (2017), pelaporan keuangan yang curang
adalah jenis kecurangan yang dilakukan oleh manajer perusahaan yang membuat
ayat jurnal yang salah dan menyesatkan di pembukuan sehingga laporan keuangan
perusahaan tampak lebih baik dari yang sebenarnya dengan tujuan menipu
investor dan kreditor agar mau menginvestasikan atau meminjamkan uang kepada
perusahaan. Istilah kecurangan tersebut biasa dikenal dengan window dressing.