Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam UU Nomor 19 Tahun 2003, Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) adalah suatu
badan usaha yang dimana modal yang dimiliki pemerintah berasal dari kekayaan negara. Dalam
sistem perekonomian nasional BUMN berperan sebagai pelaku ekonomi yang berlaku secara
nasional. Tujuan awal didirikannya BUMN ini adalah untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, dan memenuhi setiap kebutuhan masyarakat di berbagai sektor. BUMN dibedakan
jadi 2 jenis yaitu Badan Usaha Perseroan (Persero) dan Badan Usaha Umum (Perum).
Badan Usaha Perseroan (Persero/ PT), Badan Usaha ini memiliki modal paling sedikit
(minimal 51 Persen) dari total badan usaha dan sisanya bisa berasal dari pihak lain. Badan ini
diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998, dimana sebagian besar sahamnya harus
dimiliki Negara.
Salah satu bagian dari badan usaha perseroan ini diantaranya adalah PT.Garuda
Indonesia. PT garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang telah
memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional. Pada masanya, sekitar tahun 1970-
1980 yang pada saat itu dipimpin oleh direktur utama Wiweka Soepono PT garuda Indonesia
mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat dan bahkan mendunia.
Seiring bergantinya direktur utama dari maskapai ini, banyak hal yang telah terjadi salah
satu diantaranya pada tahun 2018 mencuat kasus yang ditemukan oleh Kementrian Keuangan
beserta beredarnya dugaan laporan keuangan PT Garuda Indonesia tak sesuai standar akuntansi.
Tak hanya itu, setelah dilantiknya Menteri BUMN yang baru yaitu Erick Thohir, PT Garuda
Indonesia lagi-lagi tersandung kasus yang diduga melakukan penyelundupan komponen Harley
bekas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.1.1 Bagaimana kronologi dari kasus PT Gauda Indonesia mengenai pemalsuan laporan
keuangan ?
1.1.2 Apa saja sanksi administrasi yang dikenakan pada PT Garuda Indonesia terhadap kasus
laporan keuangan?
1.1.3 Bagaimana peran Kemenkeu dan Menteri BUMN yang baru dalam menangani kasus
penyelundupan Harley Davidson?
1.1.4 Apasaja antisipasi yang dilakukan Kemenkeu dan Menteri BUMN dalam mencegah
kembali tejadinya skandal dalam tubuh PT Garuda Indonesia?

TUJUAN

1.1.5 Mengetahui kronologi dari kasus PT Garuda Indonesia mengenai pemalsuan laporan
keuangan

1.1.6 Mengetahui sanksi-sanksi administrasi yang dikenakan pada PT Garuda Indonesia


terhadap kasus laporan keuangan

1.1.7 Mengetahui peran Kemenkeu dan menteri BUMN yang baru dalam menangani kasus
penyelundupan Harley Davidson

1.1.8 Mengetahui antisipasi-antisipasi yang dilakukan Kemenkeu dan Menteri BUMN dalam
mencegah kembali tejadinya skandal dalam tubuh PT Garuda Indonesia.

MANFAAT

1.1.9 Bagi penulis : Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, memberikan informasi, serta
dapat mengasah kemampuan dan pemahaman diri dalam penyusunan makalah.

1.1.10 Bagi pembaca : Diharapkan pembaca mendapat informasi mengenai permasalahan-


pemasalahan yang ada di dalam Badan Usaha Milik Negara yang nantinya akan berimbas
pada kesejahteraan sosial, serta kerugian Negara, serta dapat menambah pengetahuan
para pembaca serta menjadi resensi dalam penyusunan makalah ke depannya.
BAB II
PEMBAHASAN

Kronologi dari kasus PT Garuda Indonesia mengenai dugaan pemalsuan laporan


keuangan.

Garuda Indonesia pada hari ini dikenakan sanksi oleh lembaga keuangan pemerintah dan
non pemerintah. Pasalnya, dalam laporan keuangan Garuda ditemukan kejanggalan. Kasus
Garuda Indonesia ini tidak hanya memukul si burung baja. Auditor laporan keuangan, yakni
Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumapea Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto
Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional), juga dikenakan sanksi oleh
Kementerian Keuangan.
Pada tanggal 2 April 2019, di sinilah Awal Mula Kisruh Laporan Keuangan Garuda
Indonesia dimulai,Semua berawal dari hasil laporan keuangan Garuda Indonesia untuk tahun
buku 2018. Dalam laporan keuangan tersebut, Garuda Indonesia Group membukukan laba bersih
sebesar USD809,85 ribu atau setara Rp11,33 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS). Angka
ini melonjak tajam dibanding 2017 yang menderita rugi USD216,5 juta.
Namun laporan keuangan tersebut menimbulkan polemik, lantaran dua komisaris Garuda
Indonesia yang pada saat ini sudah tidak menjabat, menganggap laporan keuangan 2018 Garuda
Indonesia tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Pasalnya, Garuda Indonesia memasukan keuntungan dari PT Mahata Aero Teknologi
yang memiliki utang kepada maskapai berpelat merah tersebut. PT Mahata Aero Teknologi
sendiri memiliki utang terkait pemasangan wifi yang belum dibayarkan.
Kemudian pada tanggal 30 April 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) memanggil jajaran
direksi Garuda Indonesia terkait kisruh laporan keuangan tersebut. Pertemuan juga dilakukan
bersama auditor yang memeriksa keuangan GIAA, yakni KAP Tanubrata Sutanto Fahmi
Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional).
Di saat yang sama, Menteri Keuangan mengaku belum bisa menetapkan sanksi kepada
Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO
Internasional). KAP merupakan auditor untuk laporan keuangan tahun 2018 PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk yang menuai polemik. Kendati sudah melakukan pertemuan dengan
auditor perusahaan berkode saham GIAA itu, namun Kemenkeu masih melakukan analisis
terkait laporan dari pihak auditor.
Pada tanggal 2 Mei 2019, OJK meminta kepada BEI untuk melakukan verifikasi terhadap
kebenaran atau perbedaan pendapat mengenai pengakuan pendapatan dalam laporan keuangan
Garuda 2018. Selain OJK, masalah terkait laporan keuangan maskapai Garuda.
Garuda Indonesia akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi setelah laporan keuangannya
ditolak oleh dua Komisarisnya. Maskapai ini mengaku tidak akan melakukan audit ulang terkait
laporan keuangan 2018 yang dinilai tidak sesuai karena memasukan keuntunga dari PT Mahata
Aero Teknologi.
Sebulan kemudian, Garuda Indonesia dipanggil oleh Komisi VI Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Jajaran Direksi ini dimintai keterangan oleh komisi VI
DPR mengenai kisruh laporan keuangan tersebut. Dalam penjelasannya, Direktur Utama Garuda
Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan, latar belakang mengenai laporan
keuangan yang menjadi sangat menarik adalah soal kerjasama dengan PT Mahata Aero
Teknologi, terkait penyediaan layanan WiFi on-board yang dapat dinikmati secara gratis.
Kerja sama yang diteken pada 31 Oktober 2018 ini mencatatkan pendapatan yang masih
berbentuk piutang dari Mahata. Dari jumlah tersebut di antaranya merupakan bagi hasil yang
seharusnya dibayarkan Mahata. Kemenkeu telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap KAP
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional) terkait laporan
keuangan tahun 2018 milik Garuda. KAP ini merupakan auditor untuk laporan keuangan emiten
berkode saham GIIA yang menuai polemik.
Sekertaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto menyatakan, berdasarkan hasil pertemuan
dengan pihak KAP disimpulkan adanya dugaan audit yang tidak sesuai dengan standar
akuntansi. Kementerian Keuangan juga masih menunggu koordinasi dengan OJK terkait
penetapan sanksi yang bakal dijatuhkan pada KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan
(Member of BDO Internasional), yang menjadi auditor pada laporan keuangan Garuda Indonesia
tahun 2018.

Sanksi administrasi yang dikenakan pada pt garuda Indonesia terhadap kasus laporan
keuangan.
Kasus laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk akhirnya sampai pengumuman sanki
dari otoritas keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pemeriksaan terkait
kasus penyajian Laporan Keuangan Tahunan (LKT) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk per 31
Desember 2018
OJK juga berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pusat Pembinaan
Profesi Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, dan pihak terkait lainnya OJK memutuskan hal-hal
sebagai berikut, pernyataan resmi dari OJK:
1. Memberikan Perintah Tertulis kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk
memperbaiki dan menyajikan kembali LKT PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk per
31 Desember 2018 serta melakukan paparan publik (public expose) atas perbaikan
dan penyajian kembali LKT per 31 Desember 2018 dimaksud paling lambat 14 hari
setelah ditetapkannya surat sanksi, atas pelanggaran Pasal 69 Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM) jis. Peraturan Bapepam dan LK Nomor
VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan
Perusahaan Publik, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa.
2. Mengenakan Sanksi Administratif Berupa Denda sebesar Rp100 juta kepada PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk atas pelanggaran Peraturan OJK Nomor
29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
3. Mengenakan Sanksi Administratif Berupa Denda masing-masing sebesar Rp100 juta
kepada seluruh anggota Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atas pelanggaran
Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan
Keuangan.
4. Mengenakan Sanksi Administratif Berupa Denda sebesar Rp100 juta secara tanggung
renteng kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk yang menandatangani Laporan Tahunan PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk periode tahun 2018 atas pelanggaran Peraturan OJK Nomor
29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
5. Mengenakan Sanksi Administratif Berupa Pembekuan Surat Tanda Terdaftar (STTD)
selama satu tahun kepada Sdr. Kasner Sirumapea (Rekan pada KAP Tanubrata,
Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan (Member of BDO International Limited)) dengan
STTD Nomor: 335/PM/STTD-AP/2003 tanggal 27 Juni 2003 yang telah diperbaharui
dengan surat STTD Nomor: STTD.AP-010/PM.223/2019 tanggal 18 Januari 2019,
selaku Auditor yang melakukan audit LKT PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk per 31
Desember 2018 atas pelanggaran Pasal 66 UU PM jis. Peraturan OJK Nomor
13/POJK.03/2017, Standar Audit (SA) 315 Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) tentang Pengidentifikasian & Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya, SA 500 SPAP tentang Bukti
Audit, SA 560 SPAP tentang Peristiwa Kemudian, dan SA 700 SPAP tentang
Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan.
6. Memberikan Perintah Tertulis kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang &
Rekan (Member of BDO International Limited) untuk melakukan perbaikan
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu atas pelanggaran Peraturan OJK Nomor
13/POJK.03/2017 jo. SPAP Standar Pengendalian Mutu (SPM 1) paling lambat 3
(tiga) bulan setelah ditetapkannya surat perintah dari OJK.
Pengenaan sanksi dan/atau Perintah Tertulis terhadap PT Garuda Indonesia (Persero)
Tbk, Direksi dan/atau Dewan Komisaris, AP, dan KAP oleh OJK diberikan sebagai langkah
tegas OJK untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri Pasar Modal Indonesia.

Peran menteri BUMN yang baru dalam menangani kasus penyelundupan Harley
Davidson.

Sebagai Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama (Dirut) PT


Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara karena
menyelundupkan komponen Harley-Davidson. Keputusan itu diambil setelah
mempertimbangkan hasil pemeriksaan Komite Audit. Berdasarkan audit komite, Erick
mengungkapkan pembelian komponen Harley-Davidson merupakan pesanan Ari melalui
pegawainya. Ari memerintah untuk mencarikan sepeda motor Harley-Davidson sejak 2018 lalu.
Transaksi pembelian dilakukan pada April 2019 melalui rekening pribadi bagian
keuangan Garuda di Amsterdam. Hingga akhirnya motor dibawa ke Indonesia atas nama salah
satu pegawainya yang berinisial SAS pada penerbangan Garuda Indonesia menggunakan
pesawat Airbus A330-900 pada 17 November 2019 lalu. Selanjutnya, proses pemberhentian Ari
akan mengikuti prosedur perusahaan terbuka. Sebelumnya, Direktorat Jendral Bea dan Cukai
menyatakan telah melakukan pemeriksaan atas impor komponen motor Harley Davidson bekas
dan dua buah Sepeda Brompton yang diduga dilakukan secara ilegal. Komponen motor dan
sepeda tersebut dibawa masuk ke Indonesia melalui pesawat Airbus A330-900.
Usai mendarat, pihaknya melakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan tersebut, pihaknya
menemukan 18 kotak bawaan penumpang. Dari 18 kotak tersebut, 15 di antaranya berisi suku
cadang motor Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai. Sementara itu, tiga kotak lainnya
berisi sepeda Brompton. Berdasarkan data manifest, jumlah penumpang pesawat saat mendarat
sebanyak 32 orang. Penumpang tersebut terdiri dari 10 orang kru pesawat dan 21 penumpang.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan memberhentikan satu lagi
Direksi dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yakni Direktur Operasional Garuda Indonesia
Bambang Adisurya Angkasa. Dengan begitu, ada lima direksi yang sudah diberhentikan oleh
Kementerian BUMN. Pertama adalah Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara alias Ari Askhara,
Iwan Joeniarto sebagai Direktur Teknik dan Layanan Garuda, Mohammad Iqbal sebagai Direktur
Kargo dan Pengembangan Usaha dan Heri Akhyar sebagai Direktur Capital Human.

Apasaja antisipasi yang dilakukan Kemenkeu dan Menteri BUMN dalam mencegah
kembali tejadinya skandal dalam tubuh PT Garuda Indonesia?

Selain telah menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Akuntan Publik (AP) maupun (Kantor
Akuntan Publik) yang mengaudit laporan keuangan PT. Garuda Indonesia Tbk dan entitas anak
tahun buku 2018, Kemenkeu juga telah mengambil langkah antisipasi agar kasus serupa tidak
kembali terjadi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan bahwa setidaknya
terdapat tiga langkah antisipasi telah disiapkan agar kasus seperti hasil audit laporan keuangan
PT Garuda Indonesia Tbk. tidak terjadi lagi, diantaranya :
a) meningkatkan 'engagement' dengan profesi supaya mereka terus semakin aware
betapa pentingnya pengelolaan profesi keuangan ini dalam menyajikan laporan
keuangan yang benar sebagai standar audit
b) Kemenkeu akan terus meningkatkan kapasitas untuk memastikan 'engagement'
tersebut lebih baik.
c) dalam menjaga keterbukaan publik, pihaknya memastikan sangat terbuka dengan
berbagai masukan.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menegaskan fokus pembenahan yang
dilakukan saat ini adalah perbaikan manajemen dan penguatan fungsi komisaris. Namun,
langkah-langkah itu dianggap tidak cukup efektif oleh pengamat BUMN yang menyebut upaya
pembenahan di BUMN harus diimbangi upaya-upaya mengembalikan kepercayaan publik
terhadap BUMN karena buruknya tata kelola perusahaan, dengan memilih jajaran manajemen
yang memiliki kredibilitas. Dengan restrukturisasi manajemen yang sudah dilakukan, diharapkan
mereka yang akan melakukan perombakan total di perusahaan tersebut.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam sistem perekonomian nasional BUMN berperan sebagai pelaku ekonomi yang
berlaku secara nasional. Tujuan awal didirikannya BUMN ini adalah untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, dan memenuhi setiap kebutuhan masyarakat di berbagai sektor. Tetapi
apabila BUMN tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak buruk pada tatanan ekonomi
Negara, untuk itu harus ada kontrol dari berbagai kalangan agar BUMN tetap beroperasi sesuai
dengan perannya.
Ternyata selama ini terdapat berbagai kebobrokan yang terjadi dalam tubuh Badan Usaha
ini, diantaranya terjadi di dalam tubuh PT Garuda Indonesia yang sejatinya dilakukan oleh
oknum-oknum yang menggunakan kekuasaanya untuk melakukan suatu tindak kejahatan.
Sedangkan dalam pinsip good governance salah satu diantaranya adalah transparansi,
transparansi merupakan keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh
pemegang kekuasaan. Prinsip transparansi akan menciptakan kepercayaan timbal-balik antara
pemerintah dan masyarakat, sehingga masyarakat akan menjadi kontrol sosial terhadap
pembangunan Negara sehingga akan berkurangnya pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan.
Sebagai menteri BUMN, Erick Thohir telah melakukan berbagai gebrakan dalam BUMN
diantaranya memecat direktur utama PT Garuda Indonesia yang tersandung kasus pemalsuan
laporan keuangan serta kasus penyelundupan Harley Davidson. Ini menjadi salah satu awal dari
gebrakan menuju BUMN yang lebih sehat.

SARAN

Dalam upaya “bebersih BUMN” pihak yang terlibat tidak hanya menteri BUMN saja,
tetapi semua kalangan yang menjadi kekuatan untuk BUMN harus bersama-sama menjaga
keutuhan dan menjaga agar BUMN tetap stabil, sehingga perekonomian Negara akan tetap kuat,
selain itu fokus pemerintah tidak hanya kedalam sector perekonomian saja, tetapi juga dalam
Rule of Law harus ada kepastian hokum didalamnya. Jadi apabila terjadi kembali kasus yang
merugikan Negara maka dengan adanya kepastian hukum dapat memberikan efek jera kepada
pelaku pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai