NIM : 7191220008
Kelas : Akuntansi A
Menurut pendapat saya kasus Garuda termasuk perbuatan melawan hukum karena
dengan sengaja memanipulasi atau memberikan laporan yang keliru untuk tujuan
tertentu terkait dengan duduk perkara semula ada dua komisaris yang menolak
menandatangani laporan keuangan karena tidak sesuai dengan pernyataan standar
Akuntansi keuangan (PSAK) .Terkait dengan hal itu PT Garuda Indonesia telah
melakukan pelanggaran atas ;
1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU Pasar
Modal) “(1) Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. (2) Tanpa mengurangi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bapepam dapat menentukan ketentuan
akuntansi di bidang Pasar Modal.”,
2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik,
3. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah
Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan
4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa.
Solusinya adalah dalam permasalahan kali ini bahwa pihak Ketua Akuntan Publik
(KAP) dan rekan terkait harus meninjau kembali akun piutang yang dimiliki oleh PT
Garuda Indonesia atas mata Selain itu KAP ( Ketua Akuntan Publik) juga
melakukan kroscek atas dokumen penjualan dan penerimaan perusahaan PT
Garuda Indonesia yang bertujuan untuk menghindarkan kesalahan dari auditor
dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan.