Anda di halaman 1dari 8

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

UJIAN TENGAH SEMESTER

DISUSUN OLEH:
IRSANIA APRILIA NURISKA
NIM. 2017 62 201 010

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE

2020
1. Jelaskan kronologis tejadinya skandal pelaporan keuangan PT Garuda Indonesia Pada
tahun 2018, yang diaudit di awal-awal tahun 2019!
Penjelasan:
RUPSLB Garuda Indonesia 24 April 2019 menguak perseteruan di
manajemen Garuda. Garuda Indonesia mencatat laba bersih sebesar US$ 809.850 di
sepanjang 2018. Angka ini setara Rp 11,33 miliar.  Capaian kinerja Garuda Indonesia
ini melonjak dibanding 2017 yang merugi US$216,5 juta. Dalam RUPSLB Garuda,
komisaris maskapai ini Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menolak laporan keuangan
Garuda tersebut. Komisaris Garuda keberatan dengan pengakuan pendapatan Garuda
Indonesia atas transaksi Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Layanan Konektivitas
Dalam Penerbangan, antara PT Mahata Aero Teknologi dengan PT Citilink Indonesia,
anak usaha Garuda. Manajemen Garuda Indonesia yang dipimpin Ari Askhara sudah
mengakui pendapatan dari Mahata sebesar US$239,94 juta.  Bursa Efek Indonesia
(BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), hingga
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) turun tangan dalam laporan keuangan Garuda
ini.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II, Fakhri Hilmi, mengatakan
setelah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, dan pihak terkait lainnya,
OJK memutuskan memberikan sejumlah sanksi.Memberikan Perintah Tertulis kepada
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk memperbaiki dan menyajikan kembali LKT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2018 serta melakukan paparan
publik (public expose) atas perbaikan dan penyajian kembali LKT per 31 Desember
2018 dimaksud paling lambat 14 hari setelah ditetapkannya surat sanksi, atas
pelanggaran Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UU PM) jis. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik, Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah Suatu Perjanjian
Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang
Sewa.Selain itu juga Perintah Tertulis kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi,
Bambang & Rekan (Member of BDO International Limited) untuk melakukan
perbaikan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu atas pelanggaran Peraturan OJK
Nomor 13/POJK.03/2017 jo. SPAP Standar Pengendalian Mutu (SPM 1) paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah ditetapkannya surat perintah dari OJK.
2. Identifikasi Masalah Garuda di Bawah Pimpinan Ari Askhara, kasus penyelundupan
hingga seteru dengan Youtuber!
Penjelasan:
Berawal di tanggal 13 Juli 2019, Youtuber Rius Vernandes mengunggah kartu
menu Garuda dalam bentuk secarik kertas dari kelas bisnis Garuda Indonesia rute
Sydney-Denpasar. Postingan menu Garuda ini membawa Rius dilaporkan atas dugaan
pelanggaran Undang-Undang ITE tentang pencemaran nama baik. Yang melaporkan
sang youtuber tersebut adalah serikat karyawan Garuda Indonesia (Sekarga). Atas
pelaporan serikat pekerja Garuda ini, Rius lantas dipanggil oleh pihak kepolisian
Kasus ini akhirnya berakhir secara kekeluargaan antara Garuda Indonesia dengan
Rius. Laporan Rius di kepolisian dicabut. Dirut Garuda Ari Askhara kemudian
memperbolehkan Rius mengulas penerbangan Garuda kelas pertama secara cuma-
cuma. Kasus selanjutnya berasal dari Dirut Garuda Ari Askhara, Menteri BUMN,
Erick Thohir mengungkapkan penyelundupan sepeda motor Harley Davidson pada
pesawat Airbus A330-900 melibatkan PT Garuda Indonesia. Erick menjelaskan
temuan komite audit perusahaan menunjukkan Ari memang benar memanfaatkan
saluran perusahaan. Semua bermula ketika Ari memerintahkan bawahannya mencari
motor Harley Davidson tipe Shovelhead pada 2018 lalu. Ari kemudian melalukan
pembayaran pada April 2019 melalui rekening pribadi finance manager Garuda
Indonesia cabang Amsterdam, Belanda. Selanjutnya sosok berinisial LJ membantu
pengiriman dan urusan lainnya berkaitan dengan motor gede itu. Erick Thohir resmi
mencopot Ari dari posisi Dirut Garuda setelah kasus penyelundupan moge Harley
mencuat. Namun, pencopotan baru akan resmi setelah diselenggarakan RUPSLB
(Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa).
3. Identifikasi pelanggaran yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia?
a. Aspek hukum Peraturan pelaporan keuangan (pasar modal) yang terjadi di
Indonesia
Penjelasan:
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memutuskan bahwa PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk melakukan kesalahan terkait kasus penyajian Laporan Keuangan
Tahunan per 31 Desember 2018. Temuan ini merupakan hasil investigasi setelah
melakukan koordinasi bersama Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, dan pihak terkait
lainnya.Pihak OJK yang diwakili oleh Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat
dan Manajemen Strategis, Anto Prabowo, mengungkapkan bahwa, Garuda
Indonesia telah terbukti melanggar Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal (UU PM) jis. Peraturan Bapepam dan LK Nomor
VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan
Perusahaan Publik, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa."Pengenaan sanksi dan/atau
Perintah Tertulis terhadap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Direksi dan/atau
Dewan Komisaris, AP, dan KAP oleh OJK diberikan sebagai langkah tegas OJK
untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri Pasar Modal Indonesia,"
ujar Anto Prabowo, dalam keterangan resminya. Garuda juga kena sanksi OJK
dengan denda Rp 100 juta. Direksi Garuda yang tanda tangan laporan keuangan
Garuda Indonesia dikenakan masing-masing Rp 100 juta. Secara kolektif direksi
dan Komisaris Garuda Indonesia minus yang tidak tanda tangan, dikenakan
kolektif Rp 100 juta. Garuda Indonesia juga diminta untuk menyajikan lagi
(restatement) laporan keuangan tahun buku 2018.Garuda juga kena sanksi BEI
berupa Peringatan Tertulis III dan denda sebesar Rp250 juta.
b. Aspek etika dan moral, apa saja nilai-nilai moral dan etika yang dilanggar oleh
perusahaan terutam pada direktur utama
Penjelasan:
 Hentikan iuran anggota, Ari membuat kebijakan yang merugikan yaitu
dengan menghentikan iuran anggota, mempersulit terjadinya Perjanjian
Kerja Bersama (PKB) sampai mem-PHK beberapa awak kabin tanpa dasar
yang jelas.
 Kelebihan jam kerja awak kabin, Kemenhub menemukan adanya
pelanggaran kelebihan jam kerja pramugari atau flight and duty time flight
attendant terjadi empat kali sepanjang Agustus 2019 pada rute Denpasar-
Kualanamu-London, dan sebaliknya. "Jadwal terbang ini tidak manusiawi
dan jam kerja awak kabin belum diatur dalam UU perhubungan, artinya
awak kabin harus mengacu kepada UU nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan yaitu delapan jam dalam satu hari. Bukan 14-18 jam per
hari," Ujar Tirto saat dihubungi
 Gaji direksi dan awak kabin yang tidak rasional, Ari juga dinilai tak adil
lantaran tak kunjung memenuhi tuntutan Ikagi untuk memperbarui
perjanjian kerja bersama (PKB) yang telah diajukan sejak tahun lalu.
Perjanjian itu, sebut Zaenal, penting dasar dalam menjalankan hubungan
industrial. Salah satunya, dalam hal penetapan struktur upah serta batasan
umur pensiun. Terlebih, sejak di Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun
2015, Garuda belum membuat struktur skala upah sampai saat ini. Upah
untuk awak kabin Garuda hanya terdiri dari gaji pokok yang sesuai dengan
Upah Minimum Provinsi (UMP) serta tunjangan tidak tetap. gaji yang
dinikmati sebagai petinggi perusahaan cukup besar. Dalam laporan
keuangan Garuda Indonesia tahun 2018, remunerasi atau gaji untuk
delapan orang direksi mencapai 2.145.575 dolar AS atau sekitar
Rp30.123.030.000 per tahun. Artinya, dalam satu tahun, rata-rata gaji
direksi maskapai pelat merah itu mencapai Rp3,7 miliar. Sementara awak
kabin Garuda, dengan UMP Tangerang sebesar Rp4,1 juta, hanya punya
pendapatan rata-rata Rp6-8 juta per bulan atau di bawah Rp100 juta dalam
setahun.

c. Dalam konteks kasus ini Menurut anda, apa faktor yang paling/ kunci majunya PT
Garuda Indonesia atau perilaku karyawan bersih atau bebas korupsi
Penjelasan:
Executive Vice President Commercial of Garuda Indonesia Agus Priyanto
membeberkan rahasia sukses Garuda Indonesia bangkit dari keterpurukan .Di saat
low cost budget airline tengah naik daun, Garuda Indonesia justru berani
bertransformasi sebagai masakapai yang berbasis pada pelayanan penuh kepada
pelanggan. Praktis, dengan komitmen ini, mau tidak mau Garuda Indonesia tidak
bermain perang tarif seperti yang dilakukan maskapai lainnya, kenyamanan
penumpang menjadi tujuan utama. "Dari awal Garuda punya visi misi sebagai full
service carrier, perusahaan penerbangan yang tidak berpatok pada low cost
service, tapi full service," ucap Agus. Pada pelayanan langsung kepada
penumpang ataupun calon penumpang, Garuda Indonesia menyisihkan setidaknya
28 touch point pelayanan, mulai dari sebelum memutuskan menjadi penumpang
Garuda Indonesia hingga pasca-menjadi penumpang untuk menjaga loyalty. Hal
lain yang menjadi resep sukses pelayanan Garuda, dibeberkan Agus, adalah
Garuda Indonesia yang kini menomorsatukan pelayanan tidak akan pernah
melupakan hal-hal yang detail. "Kunci keberhasilan pelayanan adalah perhatikan
hal-hal detail. Satu contohnya, dua hari lalu satu armada kami ada bangku yang
punggungnya biru, tapi bawahnya warna merah. Bagi orang lain mungkin ini
masalah sepele, tapi bagi orang servis ini luar biasa," ucap Agus.
4. apa akar maslah penyebab terjadinya korupsi di kubu BUMN?
Penjelasan:
 Praktik korupsi masih merajalela di mana-mana. celah untuk mengambil
keuntungan demi diri sendiri atau kepentingan perusahaan dengan korupsi di BUMN
masih bisa dibilang terbuka atau memang dibuka secara lebar. Mengurus apapun akan
dibuat sulit tanpa 'uang pelicin'. Tak heran, kasus korupsi tak pernah selesai di tubuh
BUMN. seluruh pihak yang tersandung kasus korupsi, baik yang memberikan suap
maupun yang menerima suap tersebut, salah. Hanya saja, untuk pihak yang
memberikan suap juga terkadang terpaksa melakukan hal itu demi kepentingan
perusahaan. Bisa dibilang mental korupsi di Indonesia sejatinya belum bisa
dihilangkan. Jangankan proyek BUMN, sambung Piter, untuk hal-hal lainnya seperti
urusan perizinan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gedung yang hendak dijadikan
bisnis properti saja sulit diterbitkan jika tak ada 'sogokan' dari pelaku usaha.
Oleh karena itu, pemerintah lagi-lagi harus mengevaluasi sistem yang ada di
semua birokrasi. Menurutnya, pimpinan BUMN sulit untuk benar-benar bekerja
bersih jika sistem di Indonesia terus seperti sekarang ini.  Managing Director
Lembaga Management FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto menyatakan BUMN
tak bisa bekerja sendiri dalam mengerjakan proyeknya. Perusahaan pelat merah tentu
butuh beberapa pihak lain termasuk swasta dalam menjalankan suatu proyek. Jika
memang mitra kerja atau ruang lingkup BUMN itu saja masih kental dengan aroma
korupsi, maka mau tidak mau perusahaan pelat merah ikut terjerumus.  "Sepanjang
kultur yang melingkupi ekosistem belum bisa bersih sepenuhnya, maka kemungkinan
terjadinya korupsi masih sangat mungkin terjadi," ujar Toto.
Menurutnya, jika BUMN membutuhkan dana besar untuk menutupi keperluan
nonteknis demi kelancaran bisnisnya, maka korupsi memang sulit dihindari. Untuk
itu, perbaikan ekosistem di ekosistem BUMN itu sendiri harus benar-benar dilakukan
oleh pemerintah. Hal ini juga menjadi bukti bahwa Undang-Undang (UU) Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi belum sepenuhnya ditakuti oleh sebagian
oknum BUMN. Selain itu, dewan komisaris perusahaan juga perlu memperkuat
pengawasannya terhadap BUMN. Jangan sampai, dewan komisaris hanya terkesan
sebagai pajangan saja di perusahaan. Toto berpendapat kejadian ini bisa mengartikan
bahwa memang tata kelola bisnis di BUMN sendiri belum berjalan dengan baik.
Dengan kata lain, masih ada sistem yang salah di perusahaan pelat merah.

5. Menurut anda, apakah penegakkan hukum bagi koruptor di Indonesia sudah


maksimal?
Penjelasan:
Hukuman bagi koruptor yang diatur dalam sejumlah pasal pada Rancangan Kitab
Undang Undang Hukum Pidana (RKUHP) lebih ringan jika dibandingkan dengan
yang tertera pada Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU
Tipikor). ada tiga pasal mengenai pidana dan denda bagi koruptor yang bobot
hukumannya lebih ringan ketimbang pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

 Pasal 604 RKUHP mengenai perbuatan memperkaya diri serta merugikan


keuangan negara berisi ancaman hukuman pidana selama dua tahun penjara.

Padahal pada Pasal 2 UU Tipikor, hukuman untuk tindakan serupa diganjar paling
singkat empat tahun penjara dan paling lama 20 tahun penjara.

Begitu pun dengan dendanya. Pasal 2 UU Tipikor menetapkan denda paling


sedikit Rp200 juta, namun pada pasal 604 RKUHP dendanya menjadi Rp10 juta.

 Pasal 605 RKUHP yang diambil dari Pasal 3 UU Tipikor tentang penyalahgunaan
wewenang dan merugikan keuangan negara, sanksi dendanya lebih ringan dari
Rp50juta menjadi Rp10juta.

 Pasal 607 Ayat (2) RKUHP yang diambil dari Pasal 11 UU Tipikor tentang
penyelenggara yang menerima suap, ancaman hukumannya menjadi lebih ringan
dari paling lama lima tahun penjara menjadi empat tahun penjara.

Pada pasal ini juga, denda terpidana korupsi menjadi Rp200juta. Sedangkan denda
untuk tindakan serupa diganjar Rp250juta pada UU Tipikor. Peneliti Peneliti Pusat
Kajian Anti Korupsi UGM, Zaenur Rohman, menilai DPR semestinya mencabut
seluruh pasal UU Tipikor dari RKUHP. Alih-alih revisi pada KUHP, dia justru
berharap ada revisi UU Tipikor sebagai penguatan lembaga Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dengan memasukkan ketentuan dari United Nation Convention
Against Corruption (UNCAC). Sejauh ini, UU Tipikor belum memenuhi seluruh
standard dari UNCAC.

6. Menurut anda, tindakan konkrit apa yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia
supaya kasus korupsi ditekan sampai pada tingkat seminimal mungkin?
Penjelasan:
Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
melakukan upaya pemberantasan korupsi di wilayah negara Indonesia diantaranya:

1. Penanaman Semangat Nasional. ...


2. Melakukan Penerimaan Pegawai Secara Jujur dan Rerbuka. ...
3. Himbauan Kepada Masyarakat. ...
4. Pengusahaan Kesejahteraan Masyarakat. ...
5. Pencatatan Ulang Aset.

Anda mungkin juga menyukai