Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

KUNJUNGAN INDUNSTRI

Oleh :

Muhammad Alfarisyi (191420038)

PT PERTAMINA EP ASSET 4 SUKOWATI FIELD TUBAN


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
CEPU
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa,


karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, laporan kunjungan di PT Pertamina EP
Asset 4 Sukowati Field Tuban dapat diselesaikan. Penulis berharap laporan ini dapat
memberikan manfaat kepada Penulis sendiri serta para pembaca lainnya.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Pradini Rahalintar selaku dosen pembimbing yang telah berkenan mendampingi
kunjungan. Selain itu, ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada orang tua dan
teman-teman yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan sehingga laporan ini
dapat diselesaikan.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi
penulis dan pembaca.

Cepu, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….……………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………….………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….………………………………………………………1

A. LATAR BELAKANG ……………………………………………..……………………………………1

B. TUJUAN…………………………………………………………..………………………………………1

C. PROFIL COMPANY LAPANGAN………………………….……………………….…….………2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………….………4

A. PERALATAN DILAPANGA…………………………………..…………………….………………4

B. PROSES PRODUKSI LAPANGAN…………………………………………….…………………8

C. ANALISA PROSES SRU……………………………………………………………….……………12

D. KEGIATAN LABORATORIUM……………………………….…………………….……………13

BAB III

PENUTUP………………………………………………………………………………………………….……………14

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………14

B. SARAN………………………………………………………………………………………..…………14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kunjungan lapangan/industri adalah salah satu programstudi dari


pembelajaran mahasiswa terhadap matakuliah PIM Hulu (Pengantar Industri
Migas Hulu). Maka dari itu kunjungan lapangan sangat di butuhkan oleh
mahasiswa khususnya mahasiswa yang menempuh pendidikan dibidang vokasi.
Mahasiswa perguruaan tinggi vokasi harus mempunyai pengalaman praktik
lebih di lapangan dibandingkan dengan mahasiswa perguruan tinggi regular
non vokasi.

Politeknik Energi dan Mineral Akamigas merupakan perguruan tinggi


yang rutin mengadakan mulai dari kunjungan lapangan hingga PKL untuk
mahasiswa tiap semesternya. Kali ini Mahasiswa Program Studi Teknik
Pengolahan Migas mengadakan kunjungan lapangan ke PT Pertamina Assset 4
Sokowati Field, Tuban.

Kunjungan industri diadakan untuk menambah pengetahuan mahasiswa


terhadap dunia kerja. Mahasiswa dituntut aktif menggali informasi semaksimal
mungkin terhadap industri yang dikunjunginya, sehingga memperoleh
pengetahuan tentang alur proses yang dilakukan oleh industri yang
dikunjunginya. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran
kepada mahasiswa tentang bagaimana proses yang terjadi pada industri serta
kinerja perusahaan tersebut. Kemudian mahasiswa setelah kunjungan
mahasiswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama
kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.

I.2 Tujuan

Setelah melaksanakan kunjungan diharapkan mahasiswa dapat :

1. Menambah pengetahuan seputar dunia kerja.

2. Mengetahui proses yang berlangsung pada industri.

3. Mengetahui dan mengenali langsung alat yang yang digunakan.

4. Mengkombinasikan teori dengan proses kinerja di industri.

5. Membuka wawasan mahasiswa terhadap kerja kedepan nya.

1
I.3 Profil Company dan Lapangan

1.3.1 Profil Pertamina EP

Kegiatan ekplorasi minyak Indonesia dimulai dari awal pemboran sumur


minyak pertama yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1871 M di daerah
Cirebon. Lalu, Sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara yang di bor pada
tahun 1883 yang diusul dengan pendirian Royal Ducth Company di Pangkalan
Brandan pada tahun 1885 M.

Ketika perang usai, Indonesia mulai menjalankan pemerintahan yang


teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh Belanda
dan Jepang dikelola oleh Negara. Hingga era 1950an, penemuan sumber
minyak baru banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, Sumetera Selatan,
Sumatera Tengah, dan Kalimantan Timur.

Cikal bekal pertamina dibentuk adalah setelah beberapa kali perubahan,


berdasarkan SK Mentri Perindustrian No. 3177/M tanggal 15 Oktober 1971,
pada 10 Desember 1957 PT PERTAMINA berdiri. Berdasarkan UU No 8 tahun
1971, PT Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) sebagai
tonggak migas di Indonesia. Sejalan dengan dinamika industri migas di dalam
negri, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22
Tahun 2001.

PT Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan dengan


pembentukan PT Pertamina EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT
Pertamina (Persero) telah melaksankan penandatangan Kontrak Kerja Sama
(KKS) dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang berlaku surut sejak 17
september 2003 atas seluruh wilayah kuasa pertambangan migas yang
dilimpahkan melalui perundangan berdasarkan UU Nomor 22 tahun 2001
tentang minyak dan gas bumi.

Sebagian besar wilayah PT Pertamina (Persero) tersebut dipisahkan


menjadi Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina EP. Pada saat bersamaan, PT
Pertamina EP juga melaksanakan penandatanganan kontak minyak dan gas
bumi pertamina untuk wilayah kerja Pertamina EP pada tanggal 17 Septempber
2005 dengan BPMIGAS/SKKMIGAS yang berlaku sejak 17 September 2005.

Dengan demikian wilayah kerja PT Pertamina EP adalah Wilayah Kerja


yang dahulu dikelola sendiri oleh PT Pertamina (Persero) dan Wilayah Kerja
yang dikelola PT Pertamina (Persero) melalui TAC (Technical Assistance
Contract) dan JOB EOR (Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery).

2
PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu
migas sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan
SKK Migas, membukukan kinerja operasional dan finansial cukup moncer
sepanjang 2018. Salah satu kontributor atas kinerja apik Pertamina EP adalah
Pertamina EP (PEP) Asset 4–satu dari lima Asset Pertamina EP—dengan wilayah
kerja berada di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi
Tengah, dan Papua Barat.

Hingga akhir 2018, Pertamina EP Asset 4 mencatatkan produksi minyak


sebesar 14.321 barel per hari (BOPD) dan produksi gas 179,62 juta standar kaki
kubik per hari (MMSCFD) (SOT). Kontributor terbesar produksi minyak PEP
Asset 4 adalah Sukowati Field yang diserahterimakan pengelolaannya dari Joint
Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB PPEJ) kepada PEP pada 20
Mei 2018. Kontribusi lapangan minyak di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
Tersebut mencapai lebih dari 60% secara konsolidasi terhadap capaian produksi
minyak PEP Asset 4.

PT. Pertamina EP Asset-4 Sukowati Field optimis bisa memenuhi target


produksi 10.000 barel per hari (BPH) minyak gas dan bumi (migas) di 2019 ini.
Saat ini, jumlah produksi yang berhasil disedot sebanyak 9.000 BPH. Jumlah
produksi itu disedot dari lokasi Pad B Desa Ngampel, Kecamatan Kapas dan Pad
B Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas serta Desa Campurejo Kecamatan Kota
Bojonegoro, Jawa Timur. hasil migas yang disedot dari Lapangan Sukowati
Bojonegoro itu selanjutnya oleh Pertamina dialirkan ke Central Prossesing Area
(CPA) di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Di situ minyak dan
gas diproses hingga menjadi bahan bakar layak jual.

Untuk sejarah pengolahan minyak nya dimulai dari petromer trans dari
tahun 1982 sampai 1987 kemudian di ambil alih oleh santafe dari tahun 1987
sampai 2005 kemudian di ambil alih oleh Devon dari tahun 2005 sampai 2007,
kemudian di ambil alih oleh petro china sampai mei 2018 dan sekarang di
ambil alih oleh pertamina EP.

3
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Peralatan di Lapangan

Beikut beberapa peralatan utama yang digunakan di Industri PT


Pertamina EP Asset 4 Sokowati Field adalah sebagai berikut :

1) Manifold/Pipeline,

Manifold berfungsi sebagai media berkumpulnya penyaluran crude crude


dari sumur dan tempat berkumpulnya crude dari sumur.

2) Separator,

Separator berfungsi sebagai alat pemisah berdasarkan densitas fase-nya


dari crude oil menjadi 3 fase yaitu fase oil, fase water, dan fase gas.

4
3) Stripper,

Colomb Stripper berfungsi untuk memurnikan fase oil dan fase gas dari
proses pemisahan di separator yang mungkin masih terkontaminasi.
Didalam stripper terdapat stage dan tray tray sebagai alat kontak.

4) HE (Heat Exchanger),

Heat Exchanger atau sering kita sebut Alat Penukar Panas merupakan alat
yang berfungsi untuk memindahkan energi panas antara dua atau lebih
fluida dan terjadi pada temperatur yang berbeda antara fluida, dimana
fluida tersebut ada yang bertindak sebagai fluida panas (hot fluid) dan yang
lain bertindak sebagai fluida dingin (cold fluid).

5
5) Tangki,

Tangki adalalah media/wadah yang digunakan untuk penyimpanan crude


baik sebelum proses maupun sesudah proses.

6) Flare,

Flare berfungsi untuk menghilangkan limbah gas yang mana tidak mungkin
untuk digunakan atau diangkut. Digunakan juga untuk sistem keamanan gas
dan pembebasannya menggunakan pressure relief valve ketika dibutuhkan
untuk menurunkan tekanan dalam peralatan.

6
7) Pembangkit listrik tenaga turbin,

Pembangkit listrik tenaga turbin adalah pembangkit listrik yang digunakan


oleh Pertamina EP Asset 4 Sokowati untuk menunjang kebutuhan tenaga
pengoperasian di CPU yang menggunakan gas sebagai bahan bakar turbin.

8) Nitrogent plant

Nitrogen plant berfungsi sebagai purging dan penyelimutan aquanida yang


peka terhadap oksigen.

7
9) Compressor

Compressor berfungsi untuk mengkompressi udara pada proses pengolahan


dari suatu proses ke proses lainya.

10) Adsorbent

Adsorbent berfungsi untuk proses SRU yaitu sebagai media pengikat H2S

yang selanjutnya

8
II.2 Proses Produksi di Lapangan

Diagram proses di CPA PT Pertamina EP Asset 4 Sokowati Field

Sesuai gambar diagram proses diatas PT Pertamina EP Asset 4 Sokowati Field,


mengolahan minyak bumi yang berasal beberapa sumur yaitu sumur blok MUDI PAD dan
sumur blok SOKOWATI PAD. Crude Oil yang di olah di Pertamina EP ini masih dengan
landungan sulfur yang cukup tinggi yaitu 1,5 % - 2 % atau sekisaran 15.000 – 20.000 ppm.
Sehingga harus di olah untuk menurunkan kadar H2S nya. Maka dari itu, kedua 2 blok sumur
tadi akan di proses terlebih dahulu di separator untuk dipisahakan sesuai fase nya menjadi fase
oil, fase gas dan fase water. Crude dari manifold dialirkan keseparator untuk dipisahkan.
Separator yang digunakan tardiri dari 2 jenis yaitu three fase separator dan two fase
separator. Crude oil masuk melalui inlet/inflow tabung separator, selanjutnya didalam
separator akan terjadi proses pemisahan yaitu sesuai massa jenisnya seperti pada
gambar halaman berikutnya.

9
Masing-masing fase dipisahkan berdasarkan massa jenis nya. Fase air / berat (Water) ke bawah
Separator menuju Water Outflow, fase minyak (Oil) di atas water menuju Oil Outflow dan fase
Gas menguap ke atas melalui Gas Outflow. Selanjut nya ketiga fase ini akan di teruskan
ketahap selajutnya yaitu tahap oil processing, gas processing dan water processing.

Pada oil processing (proses minyak), minyak yang diolah di CPA setelah di pisahakan
diseparator adalah sebesar 9 MBSD. Minyak outlet separator akan menuju colom stripper, ada
3 stripper yang di gunakan yaitu colomb stripper PV-3300, PV-3900,dan PV-9500. Pada colom
stripper , minyak akan di proses dan di murnikan lagi dari impuritis impurutis gas yang mungkin
terkontaminasi. Minyak masuk ke colom lewat atas colomb /top colomb, seangkan leand gas
sebagai stripper akan masuk melalui battom colom, hal itu bertujuan agar saat terjadi kontak
minyak dan leand gas H2S yang dikandung oleh oil akan ikut terangkut bersama lean gas. Dan
kandungan H2S nya akan turun sekitar 50 – 100 ppm. Sedangkan lean gas akan berubah
menjadi sour gas karena sudah beraksi/bercampur dengan sulfur H2S. dan lean gas yang sudah
terkandung sulfur dibawa ke SRU untuk di proses sulfur nya lagi hingga menjadi sweet gas.
Kemudian aliran minyak akan melewati coriolois flow meter yaitu alat pengukur aliran menuju
Gas Boot yang brjumlah 3 buah. Pada gas boot minyak akan berlangsung proses degassing
(pengurangan Gas) yang bermaksud untuk meminimaliskan tekanan dengan cara memisahkan
fraksi gas yang masih terkandung dalam oil. Pengurangan tekanan bertujuan untuk safety pada
tanki sehingga tidak terjadi over pressure yang dapat menyebabkan ledakan pada tanki.
Minyak outlet gas boot akan ditampung pada tangki crude yang berjumlah 4 sesuai digram
dihalam sebelumnya .

Minyak pada tangki yang masih mengandung kadar sulfur berlebihan akan di proses lagi
karena batas ambang kandung sulfur dalam crude oil tidak boleh melebihi 10 ppm agar bisa
memenuhi syarat jual. Kadar sulfur tersebut di proses dengan cara bantuan chemical sehingga
kadar sulfur pada minyak turun dan bisa memenuhi syarat jual.

10
Kemudian minyak dalam tanki di pompa menggunakan booster pump. Sebelum ke masuk ke
shipping pump minyak masuk ke HE (HE-4000) terlebih dahulu untuk di panaskan agar
mengurangi resika aliran minyak terhambat dalam pipa karena temperature yang terlalu
rendah pada proses shipping . kemudian minyak di pompa dengan shipping pump menuju FSO
(Floating Storage Offloading) di laut Jawa dengan panjang pipa onshore (darat) 36 km dan pipa
offshore (laut) 22 km.

Proses gas pada outlet separator masih berupa sour gas menuju gas processing, sour
gas dilirkan dan masuk ke Air Fan Cooler sesuai diagram yaitu ada 4 buah PBC-01, PBC-02, AC-
3010 & AC-3050. Gas di separator yang memiliki kenaikan tekanan yang berlebihan karna
produksi gas berlebihan akan di alirkan langsung ke KO Drum V-700, Seal Drum V-4000 & V-
400 sebelum kemudian di bakar di flare. Sour gas outlet air fan cooler dialirkan menuju
scrumbber agar gas terbebas dari impuritis debu dan condensate minyak, dan condensate di
tampung di tangki TK-8006 untuk di jual dan meningkatkan margin. Sour gas yang sudah bebas
dari condensate dan impuritis debu tadi dibagi menjadi 2 aliran, sebagian sour gas langsung di
jual dan di alirkan menuju PT Gasuma, sedangkan sisa sour gas akan di proses lagi di SRU
(Sulfur Recovery Unit) untuk di pisahkan antara gas dan sulfur sehingga menjadi sweet gas
atau gas yang bebas dari kandungan sulfur. Gas yang di hasilkan merupakan sweet gas dan
membuang padatan sulfur melalui proses SRU. Sweet gas yang di hasilkan di manfaatkan untuk
blanket system pada tangki closed system yang berfungsi untuk mencegah terjadinyan
kekurangan tekanan dalam tanki. Selain untuk menjaga tekanan juga di manfaatkan untuk
media stripper pada colom stripper dan media bahan bakar turbin Power Supply Generator
(Pembangkit Tenaga Listrik CPA). Gas sisa dari outlet gas boot akan menuju LP (Low Pressure)
Flare untuk di bakar.

Pada water processing, air outlate separator dialirkan menuju HE-4000 untuk media
penukar panas minyak/oil. HE-4000 ini juga berfungsi untuk meminimaliskan tekanan air
karena temperature turun. Selanjut nya air dialirkan menuju Gas Boot PV-580 untuk
menghilangkan kandungan gas (degassing) dan menurunkan tekanan pada air. Tekanan air
dikontrol seperti mengontrol tekanan minyak untuk mencegah over pressure pada tanki. Air
kemudian di tampung pada tangki TK-802A/B. Kemudian air diinjeksi kembali menuju Water
Injected Well karena air tersebut merupakan hasil separasi yang mengandung H2S dan
impurities lain yang membahyakan sehingga air tersebut tidak dibuang ke lingkungan sekitar.

11
Air injeksi tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan tekanan sumur minyak sehingga
produksi dari sumur bertamabah. Dan air hasil olahan ini sebesar 52 MBSD.

II.3 Analisa Proses di SRU (Sulfur Recoivery Unit)

Pada CPA (Central Processing Unit) Pertmaina EP Asset 4 Sokowati Field, memiliki satu
unit pengolahan yang berfungsi untuk mengolah gas dengan cara memisahkan antara gas
dengan sulfur yang dikandung oleh gas tersebut menggunakan metode absorpsi dengan media
absorbent sehingga menghasilkan produk berupa sweet gas dan sulfur cake (padatan sulfur).
Unit yang dimaksud adalah SRU (Sulfur Recovery Unit).

Mula mula hight pressure gas dari sour gas yang keluar dari separator akan di dinginkan
terlebih dahulu di air cooled fan dan di alirkan menuju scrubber. Hal tersebut bermaksud agar
dapat mencairkan oil dan condensate yang terkontaminasi dalam kandungan gas, dikarenakan
proses absorbs harus bebas dari minyak dalam artian tidak boleh ada kandungan minyak pada
proses tersebut karena dapat mengakibatkan kerusakan pada katalis pengikat sulfur didalam
absorbent. Sedangkan low pressure sour gas dari stipper harus dinaikkan tekanannya
menggunakan Vapour Recovery Compressor CP-9650. Hight pressure sour gas kemudian
dialirkan menuju SRU untuk di absorbs didalam absorbent. Reagen yang digunakan adalah ion
logam besi (Fe+) karena dapat larut dalam air dan dapat teroksidasi oleh oksigen dalam udara
di sekitarnya dan memiliki tingkat oksidasi sempurna untuk mengoksidasi Sulfit (S) menjadi
Slfur (S2) dan sebaliknya.

REAKSI PENYERAPAN GAS OLEH AIR

H2S(aq) + H2O → H2S(aq) + H2O

IONISASI

H2S(aq) → H+ + HS-

OKSIDASI DENGAN ION ION BESI

H2S + 2Fe+ → HS2 + S + 2Fe2+

REAKSI PENYERAPAN H2S

H2S + 2Fe3+ → 2H+ + S (S) + 2Fe2+

12
REAKSI PEMBENTUKAN KEMBALI LOGAM

⅟2 O2 (g) + H2O + 2Fe3+ → 2OH- + 2Fe+

Demikianlah reaksi yang terjadi pada absorbent pada SRU. Padatan sulfur yang terbentuk dari
proses ini dipisahkan dengan cara padatan dan cairan sulfur seperti pengendapan. Sulfur yang
terpisah akan di tampung di sulfur cake. Sedangkan gas yang telah di pisahakan dengan H2S
akan menjadi sweet gas karena kandungan H2S nya sudah hilang. Sweet gas produk SRU
digunakan sebagai blanket system pada tangki closed system, sebagai media stripper pada
colomb stripper dan media bahan bakar turbin untuk generator (pembangkit listrik tenaga
turbin).

II.4 Kegiatan Laboratorium

Pada Laboratorium PT Pertamina EP Asset 4 Sokowati Field berfungsi untuk


pengecekan mulai dari sampel minyak bumi dari sumur sebelum di proses maupun sesudah
proses di CPA (Central Processing Area). Selain itu Laboratorium juga berfungsi untuk
pengendalian kondisi operasi. Berikut analisa sampel yang di lakukan.

1. Analisa Crude Oil


Sampel crude oil yang di uji adalah crude oil hasil eksplorasi, crude oil pada proses
intermediate, hingga crude oil yang siap untuk pemasaran.

BS & W
Merupakan analisa untuk mengetahui kandungan air dan sendimen pada crude oil.
Pengujian ini mengggunakan prinsip centrifuge supaya air padatan yang tersuspensi
dapat terpisah dari crude oil.

Water Content
Untuk mengetahui kandugan air dalam crude di perlukan pengujian dengan parameter
water content. Analisa ini menggunakan prinsip kerja ekstraksi dengan bantuan
solvent untuk memisahkan air yang tersuspensi dengan bantuan solvent untuk
memisahkan air yang tarsuspensi dari crude oil.

API Gravity
Analisa ini digunakan untuk mengetahui berat jenis dari crude oil

2. Analisa Air Formasi


Adalah analisa untuk menguji kandungan garam, kandungan asam, dan air yang
terkandung dalam crude oil.

3. Analisa Gas
Analisa gas dilakukan untuk mengetahui dan mengontrol kualitas gas terutama
kandungan H2S pada unit eksplorasi, dan mengetahui komposisi dari gas minyak bumi.

4. Analisa Solution SRU


Solution pada SRU dilakukan pengujian agar selalu terkontrol kualitasnya. Solution SRU
digunakan juga untuk menyerap kandungan sulfur H2S pada gas.

13
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang kami dapatkan pada kunjungan ini adalah :

 Mendapatkan ilmu tentang industri PT Pertamina EP Asset 4 Sokowati


Field TUBAN.
 Mendapatkan pengalaman dari industri tersebut.
 Mengetahui alur proses pada industri tersebut serta dapat
mengkombinasikannya dengan ilmu yang telah kami dapatkan dari
kampus
 Melihat dengan nyata pengolahan crude oil dari pertama hingga selesai.
 Mengetahui bahawa PT Pertamina EP Asset 4 Adalah industri yang
bergerak di bagian Eksplorasi dab Produksi dengan kapasitas
produksinya 9 MBSD Crude OIL, 12 MMSCFD Gas dan 52 MBSD Air.

III.2 Saran

 Diharapkan kepada instruktur yang mendampingi mahasiswa


mengberikan informasi safety introduyction terlebih dahulu sehingga
mahasiswa mendapat gambarannya.

 Dihrapkan juga untuk memberi informasi umum tentang lapangan yang


akan di kunjungi agar persiapan mahasiswa lebih matang.

14

Anda mungkin juga menyukai