KUNJUNGAN INDUNSTRI
Oleh :
Dalam pembuatan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Pradini Rahalintar selaku dosen pembimbing yang telah berkenan mendampingi
kunjungan. Selain itu, ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada orang tua dan
teman-teman yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan sehingga laporan ini
dapat diselesaikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….……………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………….………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….………………………………………………………1
B. TUJUAN…………………………………………………………..………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………….………4
A. PERALATAN DILAPANGA…………………………………..…………………….………………4
D. KEGIATAN LABORATORIUM……………………………….…………………….……………13
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………………………….……………14
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………14
B. SARAN………………………………………………………………………………………..…………14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1
I.3 Profil Company dan Lapangan
2
PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu
migas sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan
SKK Migas, membukukan kinerja operasional dan finansial cukup moncer
sepanjang 2018. Salah satu kontributor atas kinerja apik Pertamina EP adalah
Pertamina EP (PEP) Asset 4–satu dari lima Asset Pertamina EP—dengan wilayah
kerja berada di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi
Tengah, dan Papua Barat.
Untuk sejarah pengolahan minyak nya dimulai dari petromer trans dari
tahun 1982 sampai 1987 kemudian di ambil alih oleh santafe dari tahun 1987
sampai 2005 kemudian di ambil alih oleh Devon dari tahun 2005 sampai 2007,
kemudian di ambil alih oleh petro china sampai mei 2018 dan sekarang di
ambil alih oleh pertamina EP.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1) Manifold/Pipeline,
2) Separator,
4
3) Stripper,
Colomb Stripper berfungsi untuk memurnikan fase oil dan fase gas dari
proses pemisahan di separator yang mungkin masih terkontaminasi.
Didalam stripper terdapat stage dan tray tray sebagai alat kontak.
4) HE (Heat Exchanger),
Heat Exchanger atau sering kita sebut Alat Penukar Panas merupakan alat
yang berfungsi untuk memindahkan energi panas antara dua atau lebih
fluida dan terjadi pada temperatur yang berbeda antara fluida, dimana
fluida tersebut ada yang bertindak sebagai fluida panas (hot fluid) dan yang
lain bertindak sebagai fluida dingin (cold fluid).
5
5) Tangki,
6) Flare,
Flare berfungsi untuk menghilangkan limbah gas yang mana tidak mungkin
untuk digunakan atau diangkut. Digunakan juga untuk sistem keamanan gas
dan pembebasannya menggunakan pressure relief valve ketika dibutuhkan
untuk menurunkan tekanan dalam peralatan.
6
7) Pembangkit listrik tenaga turbin,
8) Nitrogent plant
7
9) Compressor
10) Adsorbent
Adsorbent berfungsi untuk proses SRU yaitu sebagai media pengikat H2S
yang selanjutnya
8
II.2 Proses Produksi di Lapangan
9
Masing-masing fase dipisahkan berdasarkan massa jenis nya. Fase air / berat (Water) ke bawah
Separator menuju Water Outflow, fase minyak (Oil) di atas water menuju Oil Outflow dan fase
Gas menguap ke atas melalui Gas Outflow. Selanjut nya ketiga fase ini akan di teruskan
ketahap selajutnya yaitu tahap oil processing, gas processing dan water processing.
Pada oil processing (proses minyak), minyak yang diolah di CPA setelah di pisahakan
diseparator adalah sebesar 9 MBSD. Minyak outlet separator akan menuju colom stripper, ada
3 stripper yang di gunakan yaitu colomb stripper PV-3300, PV-3900,dan PV-9500. Pada colom
stripper , minyak akan di proses dan di murnikan lagi dari impuritis impurutis gas yang mungkin
terkontaminasi. Minyak masuk ke colom lewat atas colomb /top colomb, seangkan leand gas
sebagai stripper akan masuk melalui battom colom, hal itu bertujuan agar saat terjadi kontak
minyak dan leand gas H2S yang dikandung oleh oil akan ikut terangkut bersama lean gas. Dan
kandungan H2S nya akan turun sekitar 50 – 100 ppm. Sedangkan lean gas akan berubah
menjadi sour gas karena sudah beraksi/bercampur dengan sulfur H2S. dan lean gas yang sudah
terkandung sulfur dibawa ke SRU untuk di proses sulfur nya lagi hingga menjadi sweet gas.
Kemudian aliran minyak akan melewati coriolois flow meter yaitu alat pengukur aliran menuju
Gas Boot yang brjumlah 3 buah. Pada gas boot minyak akan berlangsung proses degassing
(pengurangan Gas) yang bermaksud untuk meminimaliskan tekanan dengan cara memisahkan
fraksi gas yang masih terkandung dalam oil. Pengurangan tekanan bertujuan untuk safety pada
tanki sehingga tidak terjadi over pressure yang dapat menyebabkan ledakan pada tanki.
Minyak outlet gas boot akan ditampung pada tangki crude yang berjumlah 4 sesuai digram
dihalam sebelumnya .
Minyak pada tangki yang masih mengandung kadar sulfur berlebihan akan di proses lagi
karena batas ambang kandung sulfur dalam crude oil tidak boleh melebihi 10 ppm agar bisa
memenuhi syarat jual. Kadar sulfur tersebut di proses dengan cara bantuan chemical sehingga
kadar sulfur pada minyak turun dan bisa memenuhi syarat jual.
10
Kemudian minyak dalam tanki di pompa menggunakan booster pump. Sebelum ke masuk ke
shipping pump minyak masuk ke HE (HE-4000) terlebih dahulu untuk di panaskan agar
mengurangi resika aliran minyak terhambat dalam pipa karena temperature yang terlalu
rendah pada proses shipping . kemudian minyak di pompa dengan shipping pump menuju FSO
(Floating Storage Offloading) di laut Jawa dengan panjang pipa onshore (darat) 36 km dan pipa
offshore (laut) 22 km.
Proses gas pada outlet separator masih berupa sour gas menuju gas processing, sour
gas dilirkan dan masuk ke Air Fan Cooler sesuai diagram yaitu ada 4 buah PBC-01, PBC-02, AC-
3010 & AC-3050. Gas di separator yang memiliki kenaikan tekanan yang berlebihan karna
produksi gas berlebihan akan di alirkan langsung ke KO Drum V-700, Seal Drum V-4000 & V-
400 sebelum kemudian di bakar di flare. Sour gas outlet air fan cooler dialirkan menuju
scrumbber agar gas terbebas dari impuritis debu dan condensate minyak, dan condensate di
tampung di tangki TK-8006 untuk di jual dan meningkatkan margin. Sour gas yang sudah bebas
dari condensate dan impuritis debu tadi dibagi menjadi 2 aliran, sebagian sour gas langsung di
jual dan di alirkan menuju PT Gasuma, sedangkan sisa sour gas akan di proses lagi di SRU
(Sulfur Recovery Unit) untuk di pisahkan antara gas dan sulfur sehingga menjadi sweet gas
atau gas yang bebas dari kandungan sulfur. Gas yang di hasilkan merupakan sweet gas dan
membuang padatan sulfur melalui proses SRU. Sweet gas yang di hasilkan di manfaatkan untuk
blanket system pada tangki closed system yang berfungsi untuk mencegah terjadinyan
kekurangan tekanan dalam tanki. Selain untuk menjaga tekanan juga di manfaatkan untuk
media stripper pada colom stripper dan media bahan bakar turbin Power Supply Generator
(Pembangkit Tenaga Listrik CPA). Gas sisa dari outlet gas boot akan menuju LP (Low Pressure)
Flare untuk di bakar.
Pada water processing, air outlate separator dialirkan menuju HE-4000 untuk media
penukar panas minyak/oil. HE-4000 ini juga berfungsi untuk meminimaliskan tekanan air
karena temperature turun. Selanjut nya air dialirkan menuju Gas Boot PV-580 untuk
menghilangkan kandungan gas (degassing) dan menurunkan tekanan pada air. Tekanan air
dikontrol seperti mengontrol tekanan minyak untuk mencegah over pressure pada tanki. Air
kemudian di tampung pada tangki TK-802A/B. Kemudian air diinjeksi kembali menuju Water
Injected Well karena air tersebut merupakan hasil separasi yang mengandung H2S dan
impurities lain yang membahyakan sehingga air tersebut tidak dibuang ke lingkungan sekitar.
11
Air injeksi tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan tekanan sumur minyak sehingga
produksi dari sumur bertamabah. Dan air hasil olahan ini sebesar 52 MBSD.
Pada CPA (Central Processing Unit) Pertmaina EP Asset 4 Sokowati Field, memiliki satu
unit pengolahan yang berfungsi untuk mengolah gas dengan cara memisahkan antara gas
dengan sulfur yang dikandung oleh gas tersebut menggunakan metode absorpsi dengan media
absorbent sehingga menghasilkan produk berupa sweet gas dan sulfur cake (padatan sulfur).
Unit yang dimaksud adalah SRU (Sulfur Recovery Unit).
Mula mula hight pressure gas dari sour gas yang keluar dari separator akan di dinginkan
terlebih dahulu di air cooled fan dan di alirkan menuju scrubber. Hal tersebut bermaksud agar
dapat mencairkan oil dan condensate yang terkontaminasi dalam kandungan gas, dikarenakan
proses absorbs harus bebas dari minyak dalam artian tidak boleh ada kandungan minyak pada
proses tersebut karena dapat mengakibatkan kerusakan pada katalis pengikat sulfur didalam
absorbent. Sedangkan low pressure sour gas dari stipper harus dinaikkan tekanannya
menggunakan Vapour Recovery Compressor CP-9650. Hight pressure sour gas kemudian
dialirkan menuju SRU untuk di absorbs didalam absorbent. Reagen yang digunakan adalah ion
logam besi (Fe+) karena dapat larut dalam air dan dapat teroksidasi oleh oksigen dalam udara
di sekitarnya dan memiliki tingkat oksidasi sempurna untuk mengoksidasi Sulfit (S) menjadi
Slfur (S2) dan sebaliknya.
IONISASI
H2S(aq) → H+ + HS-
12
REAKSI PEMBENTUKAN KEMBALI LOGAM
Demikianlah reaksi yang terjadi pada absorbent pada SRU. Padatan sulfur yang terbentuk dari
proses ini dipisahkan dengan cara padatan dan cairan sulfur seperti pengendapan. Sulfur yang
terpisah akan di tampung di sulfur cake. Sedangkan gas yang telah di pisahakan dengan H2S
akan menjadi sweet gas karena kandungan H2S nya sudah hilang. Sweet gas produk SRU
digunakan sebagai blanket system pada tangki closed system, sebagai media stripper pada
colomb stripper dan media bahan bakar turbin untuk generator (pembangkit listrik tenaga
turbin).
BS & W
Merupakan analisa untuk mengetahui kandungan air dan sendimen pada crude oil.
Pengujian ini mengggunakan prinsip centrifuge supaya air padatan yang tersuspensi
dapat terpisah dari crude oil.
Water Content
Untuk mengetahui kandugan air dalam crude di perlukan pengujian dengan parameter
water content. Analisa ini menggunakan prinsip kerja ekstraksi dengan bantuan
solvent untuk memisahkan air yang tersuspensi dengan bantuan solvent untuk
memisahkan air yang tarsuspensi dari crude oil.
API Gravity
Analisa ini digunakan untuk mengetahui berat jenis dari crude oil
3. Analisa Gas
Analisa gas dilakukan untuk mengetahui dan mengontrol kualitas gas terutama
kandungan H2S pada unit eksplorasi, dan mengetahui komposisi dari gas minyak bumi.
13
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
14