Anda di halaman 1dari 2

Nasihat Menjelang KKN

(Bagian 1: Agar KKN Bernilai Akhirat)

Sebelumnya, perlu digarisbawahi terlebih dahulu bahwa materi yang disampaikan dalam
kajian ini ada 2 unsur, yaitu

a. Jawaban dari poin-poin yang diminta.

b. Bukan jawaban hukum, tetapi dalam bentuk taujih/saran yang bisa jadi bentuknya untuk
memperkecil mudharat. Jadi jangan dianggap atau disimpulkan bahwa hal tersebut
dibolehkan, karena taujih bukan berarti membolehkan.

Adapun poin-poin tersebut:

1. Agar KKN bernilai akhirat, ada pahalanya di sisi Allah Azza wa Jalla :

a. Meluruskan niat.

Ketika KKN, hendaklah pasang niat yang benar. Tidak sekadar mencari nilai A untuk
sekian SKS, tetapi diniatkan juga untuk menebar manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain
dalam rangka melaksanakan sabda Nabi :



Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR. Ahmad, ath-
Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami no:3289).

Barangsiapa diantara kalian yang dapat memberikan manfaat bagi saudaranya, maka
lakukanlah. (H.R. Muslim no. 2199).
b. Berusaha semaksimal mungkin agar sejalan dengan kaidah syariat. Di antara kaidah syariat
yaitu berupaya mewujudkan maslahat dan menghilangkan mafsadat.

Dan di antara kesuksesan seorang muslim yaitu ketika ia berada di suatu masyarakat, ia
berdakwah dan melakukan amar maruf nahi munkar sehingga bisa mengurangi kejelekan yang
ada. Jadi kesuksesan dalam berdakwah itu tidak harus menghilangkan 100% kejelekan atau
mafsadat yang ada, tetapi meminimalisirnya pun sudah dianggap sukses.

Ditranskrip dengan pengubahan seperlunya dari kajian Nasihat Menjelang KKN bersama Ustadz
Ariz Munandar hafizhahullah

Rekaman kajian dapat diunduh di:


https://ia600306.us.archive.org/20/items/kajianjogja/ust_aris_munandar_-_nasihat_menjelang_KKN/

Anda mungkin juga menyukai