Anda di halaman 1dari 46

• KEMENTERIAN

KEMENTERIAN ENERGI
ENERGIDAN
DANSUMBER
SUMBERDAYA
DAYAMINERAL
MINERAL
• REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA

PROFIL

Puslitbang tekMIRA

Banjarmasin 15 Agustus 2018


• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DAFTAR ISI
• REPUBLIK INDONESIA

• SEJARAH
• ORGANISASI
– STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN ESDM
– STRUKTUR ORGANISASI tekMIRA
• KEMAMPUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
• PERAN TEKMIRA
• FASILITAS
– INSFRASTRUKTUR
– LABORATORIUM DAN PILOT PLANT
• LAYANAN
• PRESTASI

2
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SEJARAH
• REPUBLIK INDONESIA

1956 Balai Penyelidikan Mineral, dibawah Pusat 1976 Balai Pengolahan Tambang dan Bahan Galian
Djawatan Geologi - Departemen Ekonomi bergabung dengan Akademi Geologi dan
Pertambangan menjadi Pusat Pengembangan
1957 Ir. Hambali Ganda Sapoetra, sebagai Kepala Teknologi Mineral (PPTM) berdasarkan Keputusan
Balai penyelidikan Mineral, memperbaiki the Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 548 tahun
1976.
old Netherland mineral laboratory di Jalan
Diponegoro 57 Bandung. 1992 Terjadi perubahan menjadi Pusat Penelitian dan
1963 Pengembangan Teknologi Mineral (P3TM)
Balai Penelitian Tambang dan Pengolahan
Bahan Galian (BPT/PBG) berdasarkan SK
Menteri N0.35/Perdatam/1963
1966 Deperdatam dibagi menjadi Departemen
Perindustrian dan Departemen Pertambangan 2001 – Terjadi Perubahan menjadi Pusat Penelitian dan
Sekarang Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
1968 dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM
Terjadi perubahan menjadi Dinas Penelitian
dan Pengolahan Bahan Galian berdasarkan
DR. Lobo Balia, M.Sc. yang menjabat sebagai kepala
Keputusan Menteri Pertambangan
No.22/Pertamb/M/Pertamb/68 pusat pada waktu itu memperkenalkan istilah
tekMIRA untuk menyebut institusi ini, dengan
1974 Departemen Pertambangan berubah menjadi harapan dapat menjadi identitas atau ikon lembaga
Departemen Pertambangan dan Energi dibawah yang profesional dalam melakukan litbang dan
Direktorat Jenderal Pertambangan Umum pelayanan jasa teknologi mineral dan batubara.
menjadi Balai Pengolahan Tambang dan
Bahan Galian

3
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN ESDM
• REPUBLIK INDONESIA

MENTERI

Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Badan Geologi Badan Pengembangan


Direktorat Jenderal Balitbang ESDM
Ketenagalistrikan Mineral dan Batubara Jenderal Energi Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas
Baru Terbarukan
dan Konservasi Puslitbang
Energi Teknologi Minyak dan Gas
“Lemigas”

Puslitbang Teknologi
Ketenagalistrikan, Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi
Energi

Puslitbang
Teknologi Mineral dan
Batubara

Puslitbang
Geologi Kelautan
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
STRUKTUR ORGANISASI tekMIRA
• REPUBLIK INDONESIA

KEPALA PUSAT

BAGIAN TATA USAHA

BIDANG
BIDANG BIDANG AFILIASI
PENYELENGGARAAN KELOMPOK KEAHLIAN
PROGRAM DAN INFORMASI & SARANA LITBANG

TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN

TAMBANG DAN PENGELOLAAN


PEMANFAATAN BATUBARA

TEKNOLOGI EKSPLOITASI
PEMANFAATAN MINERAL

SUMBER DAYA
5
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMAMPUAN LITBANG
• REPUBLIK INDONESIA

• Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Mineral dan Batubara


Perencanaan tambang, geoteknik, peledakan, mine ventilation, drainase tambang, K3 tambang, reklamasi
tambang dan eksploitasi air tanah, desain dan teknik peralatan tambang.

• Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral


Karakterisasi, studi pengolahan dan pemanfaatan mineral, desain dan teknik peralatan pengolahan mineral

• Teknologi dan Pemanfaatan Batubara


Karakterisasi, studi pengolahan dan pemanfaatan batubara, desain CCT

• Lingkungan Tambang
Studi dan persiapan analisis dampak lingkungan, monitoring lingkungan, audit lingkungan, reklamasi paska
tambang, analisis resiko dan manfaat lingkungan, studi pemberdayaan masyarakat.

• Studi Kebijakan Pertambangan Mineral dan Batubara


Penilaian kebijakan dan keekonomian, studi pengembangan area tambang, aplikasi database dan
pengembangan mineral dan batubara.
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PERANAN PUSLITBANG tekMIRA
• REPUBLIK INDONESIA

Mendukung Pengamanan Penyediaan Energi Nasional

Mendukung Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan


Batubara

Mendukung tercapainya Good Mining Practice

Membantu Menyelesaikan Permasalahan yang Dihadapi Dalam


Industri Pertambangan

Memberikan masukan untuk pengambilan kebijakan sub sektor


Mineral dan Batubara

7
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
FASILITAS –
• REPUBLIK INDONESIA LOKASI DAN INFRASTRUKTUR
KANTOR PUSAT:
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 623 Bandung
Land Area : 53.570 m2
21 Gedung

Pilot Plant Teknologi


Batubara Palimanan
Jalan raya Cirebon Bandung
Land Area : 39.380 m2 Lampung
26 Gedung Land Area : 7.500 m2
8 Gedung

Pilot Plant Teknologi Mineral


Cipatat Muaralawai
Jalan raya Cipatat Padalarang Jalan Trans Sumatera –
Land Area : 19.517 m2 Sumatera Selatan
9 Gedung Land Area : 6.274 m2
7 Gedung
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

1 1. Gedung Kantor
2. Gedung Mineral Besi & Grinding Sub Mikron
5 3. Gedung Grinding
4. Gedung Kaolin & Felspar
2 6 5. Gedung Serba Guna Dan Mushola
6. Gedung Bahan Baku Keramik
3 7 7. Gefdung Pupuk Majemuk
8. Gedung Emas
9. Gedung Zeolit & Bentonit
4 10. Gerdung Bauksit dibangun 2010)
8 11. Gedung Kiserit (dibangun 2010)
12. Pengeringan

9 10

12 11
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

SENTRA TEKNOLOGI PEMANFAATAN BATUBARA di PALIMANAN CIREBON


9 12
11
KETERANGAN GAMBAR 8
1. Pabrik Percontohan Briket 10 4
Biobatubara 5 3
2. Pilot Plant Karbon Aktif 6
3. Pilot Plant UBC
7
4. Pilot Plant Kokas Pengecoran
5. Pilot Plant gasifikasi Unruk PLTD
6. Pilot Plant Pembakaran CWM
7. Pilot Plant Pembakaran Siklon
8. Hanggar Peralatan Cadangan
9. Pilot plant Gasifikasi Kap. 1MW (*) 1 2
10. Mess Operator
11. Laboratorium Pengujian
12. Kantor/ Gedung Administrasi

Sedang Dalam Masa Konstruksi(*)


Lahan tekMIRA

Lahan Lingkungan Sekitar Pilot Plant

Jalan lingkungan Pilot Plant


• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

FASILITAS – LABORATORIUM DAN PILOT PLANT


• REPUBLIK INDONESIA

Implementasi pembakar
siklon pada boiler pada
LABORATORIUM Siklon burner
indsutri kimia
PENGUJIAN MINERAL
DAN BATUBARA
Kokas

Penurunan kadar air pd


batubara kadar air
PILOT PLANT TEKNOLOGI tinggi dengan metoda
MINERAL thermal menggunakan
rotary dryer

GASIFIKASI BATUBARA
Sarana pemboran eksplorasi
MINI UNTUK IKM
tambang mineral dan
batubara
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

LAYANANREPUBLIK INDONESIA

MANAJEMEN PENAMBANGAN Mitra Kerjasama


 Studi Lingkungan dan Konsultasi terkait limbah dan analisis dampak lingkungan
 Pertambangan (deep mine, mine design, geotechnical, blasting vibration)
 Pemetaan dan Geofisika (topography, geology, seismic, logging)
 Studi Eksplorasi Pertambangan (mine closure, technoeconomic, Feasibility Study)

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN MINERAL

 Bauksit  Pupuk Bio organo mineral


 Nikel dan besi  Gadolinium Oksida
 Micronized Perlite

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN


BATUBARA

 Coal Gasificatiaon, Upgrading, carbonization, conversion


 Teknologi Briket Batubara
 Pembuatan Karbon Aktif Batubara
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

KALIMANTAN LOKASI PILOT PLANT


• Availability of several demo/pilot plants
• Availability of coal terminal in Cirebon
CCT
SULAWESI
IRIAN JAYA
• Surrounded by industry potential in using coal
JAWA
• Close to technology and business center

Coal Technology
Center
DKI Jakarta
Bekasi

Purwakarta
Bogor Coal Terminal

Palimanan
Sumedang Cirebon
Kadipaten
Bandung
Kuningan Tiga Roda
Cement Factory

• Ketersediaan beberapa demo/pilot plants


• ketersediaan terminal batubara di Cirebon
• dikelilingi oleh industri yang potensial
menggunakan batubara.
• dekat dengan pusat bisnis dan teknologi
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PRESTASI
• REPUBLIK INDONESIA
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PRESTASI
• REPUBLIK INDONESIA

Daftar Pemenang Litbang Inovatif


• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PRESTASI
• REPUBLIK INDONESIA

17 Implementasi Gasifier Mini untuk Usaha Mikro Kecil Dra. Yenny Soifaety, “20 Inovasi Iptek
dan Menengah (UMKM) M.Si Karya Anak Bangsa” -
2015
18 Gasifier Mini untuk Usaha Mikro Kecil dan Dra. Yenny Soifaety, Top 99 kompetensi
Menengah (UMKM) M.Si Inovasi Pelayanan
Publik Tingkat
Nasional, Kemenpan
RB - 2017
19 Penganugerahan untuk Terbitan Terbaik 2017 dari Prof.Dr.Binarko
Perpustakaan Nasional RI kepada Indonesia Mining Santoso, M.Sc.
Journal (IMJ)
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Potensi Kerjasama Dengan UNLAM


1. Pemasaran produk dan jasa studi/kajian/laboratorium
2. Surveyor atau verifikator
3. Pabrikasi produk-kerjasama dengan workshop kecil-besar
4. Publikasi ilmiah
5. kegiatan lain yang disepakati PARA PIHAK.

17
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

GASMIN

Oven
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Pengeluaran setara
Pengeluaran bahan bakar gas Biaya
Gasmin
penghematan Efisiensi
Isi Jumlah Nilai Kebutuhan Nilai
(juta (%)
tabung tabung (Rp. batubara (Rp.000/ha
Rp./bulan)
(kg) (buah) 000/hari) (kg/hari) ri)
3 8 168 75 119 1,20 28,69
5 1-5 70- 350 16-78 24-124 1,13 – 5,63 64,34
12 1-2 150-300 37-75 59-119 2,25-4.50 60,06
Catatan :
- Harga gas @ 3 kg = Rp. 21.000/tabung.
- Harga gas @ 5 kg = Rp. 70.000/tabung.
- Harga gas @ 12 kg = Rp. 150.000/tabung.
- Harga batubara Rp.1.600 per kg.
- Kebutuhan batubara oleh Gasmin kapasitas 10 kg/jam dalam sehari (8 jam) sebanyak 80 kg.

Pengeluaran bahan bakar Pengeluaran setara


Nilai
solar Gasmin
penghematan Efisiensi
Total biaya
Kebutuhan Batubara Batubara (juta (%)
bahan bakar
(liter/hari) (kg/hari) (kg/hari) Rp./bulan)
(Rp/hari)
17 119.000 45 72.624 1.159.400 38,97
Catatan : Harga solar Rp. 7.000 per liter
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Keunggulan lain penggunaan Gasmin antara lain :


• Pengoperasian mudah;
• Dapat diintegrasikan pada berbagai pemanfaatan (internal maupun external
combustion);
• Sangat tepat apabila digunakan pada industri padat energi;
• Mampu beroperasi secara terus menerus;
• Biaya energi lebih murah, khususnya bagi IKM yang biasa menggunakan gas
elpiji dan solar;
• Lebih ramah lingkungan, terutama jika dibandingkan dengan menggunakan
kayu atau sekam.

GasMin batubara sangat cocok digunakan pada IKM:

1) pembuat tahu, kecap, tempe, pengeringan padi, pengecoran alumunium, jamur,


kerupuk/keripik, batik atau makanan/minuman;
2) memanaskan atau memasak dengan menggunakan kompor, tungku, boiler atau
oven .
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

Sangat disarankan untuk IKM calon pengguna Gasmin :

1) Beroperasi minimal 8 jam/hari


2) Pengguna LPG sebanyak 8 tabung (@3 kg), 1-5 tabung (@5 kg) atau 2 tabung (@
12 kg)/hari, atau
3) Pengguna solar sebanyak minimal 17 liter/ hari,
4) Memiliki daya listrik paling sedikit 1300 watts, untuk mengoperasikan kipas
(blower) pada Gasmin;
5) Memiliki ruang yang cukup untuk menyimpan Gasmin G-2 dan batubara.
6) Aksesibilitas mudah, lokasi dekat dengan jalan, mudah dilalui oleh kendaraan
roda empat, untuk memudahkan pemasokan batubara.
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

INOVASI TUSINA BARASEGER


Tungku Siklon Sederhana Batubara dan Sumber Energi Terbarukan
Pengembangan teknologi pembakar siklon Puslitbang TekMIRA, Paten ID P0033147

 Teknologi untuk IKM yang user friendly


Praktis, bahan bakar tuang di hopper, kemudian dihembuskan oleh
blower ke tungku
 Bahan bakar
• MURAH : kombinasi batubara dan biomassa sehingga menurunkan
biaya produksi (lebih murah dari BBM dan LPG)
• MUDAH : menggunakan Biomassa yang tersedia di sekitar IKM
(serbuk gergaji, sekam padi, serasah, dll)
 Efisiensi tinggi
Dinding quartz menyimpan panas, energi panas yang hilang (heat loss)
kecil.
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

SEBELUM – SESUDAH
1. Efesiensi biaya energi > 40%
2. Meningkatnya daya saing IKM
3. Pengurangan emisi karbon

Konvensional 3 Tungku Inovasi 1 Tungku


IKM Alam Sari, Subang Jawa Barat
No Uraian Sebelum Sesudah • Harga prototipe Rp. 19 juta
1 Bahan bakar LPG Rp185.000; Batubara+Biomassa • Hemat Rp. 3 juta/bulan;
kayu bakar Rp150.000 Rp30.000 • Pengembalian investasi
3 Kapasitas produksi 3 Oven = 900 baglog 1 oven = 1158 baglog selama 6,5 bulan

4 Waktu produksi 8 jam 4 jam


• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

IKM Kerupuk Plumbon


SEBELUM (Rp) 1.478.400
SESUDAH (Rp) 864.000
PENGHEMATAN 42 %

IKM Kecap Majalengka


SEBELUM (Rp) 9.408.000
SESUDAH (Rp) 5.472.000
PENGHEMATAN 42 %

IKM Gula Batu CIrebon

SEBELUM (Rp) 20.400.000


SESUDAH (Rp) 9.648.000
PENGHEMATAN 53 %
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

PLTBM Pedesaan Wilayah Timur & 3T


A. Basic Konsep Proyek
No Basic Konsep Proyek Basic Konsep Bisnis
1. Bahan bakar banyak 1. Investasi dari pihak pengembang 100% (NWI
 Limbah pertanian (padi, jagung, singkong dll) +Tekmira)
 Sampah daun 2. Bisa kerjasam dengan Perusda, Koperasi , Bumdes
 Ranting Pohon 3. Supply bahan bakar oleh masyarakat sekitar/
 Limbah pabrik sagu Koperasi, dll
 Rumput 4. Operasional dan maintenance oleh investor (NWI &
 Bambu Tekmira)
 Pohon lamtoro gung 5. Jaringan disediakan oleh pihak pemerintah
 Kaliandra 6. Semua perizinan tanggungjawab pemda setempat
 dll 7. Tenaga kerja mengutamakan putra/putri daerah
2. Ramah lingkungan dan tergolong Energi setempat dari training di pabrikan
Terbarukan
3. Skala kecil mudah di pindahkan
4. Pengoperasian sederhana
5. Sparepart terjamin buatan local TKDN (95%)
6. Bisa Offgrid dan/atauOffgrid
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA
Analisa Proyek IPP
No Nama project Total Investasi Harga Bahan Tarif PLN IRR Equity ROI
Bakar Project
1 PLT BIOMASSA KAPASITAS

A 10 KW Rp. 500.000.000 Rp.100.000/Ton 17,5 10,6 % 15,8 % 6 tahun


cent/kwh

B 20 KW Rp. 750.000.000 Rp. 200.000/Ton 17 cent/kwh 11,8 % 17,3 % 6 tahun

C 30 KW Rp. 1.000.000.000 Rp. 200.000/Ton 17 cent/kwh 13,5 % Pplt16,55% 5 tahun

D 500 KW Rp. 14.000.000.000 Rp. 200.000/Ton 15 cent/kwh 15,4 % 18,18 % 5 tahun

E 1000 Kw (1 MW) Rp. 20.000.000.000 Rp. 300.000/Ton 15 cent/kwh 16,3 % 18,07 % 4,5 tahun

F 3000 KW (3MW) Rp. 45.000.000.000 Rp. 400.000/Ton 15 cent/kwh 13,3 % 11,05 % 4,7 tahun
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

28
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

29
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

30
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

31
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

32
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

33
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

34
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

35
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

36
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

37
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

LABORATORIUM PENGUJIAN

38
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

LABORATORIUM KIMIA

39
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

LABORATORIUM FISIKA

40
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

LABORATORIUM BATUBARA

41
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

LABORATORIUM GEOMEKANIK

Powerful Strong Test Machine Press


Powerful Tensile Test Machine
Los Angeles Test Machines
Strong Slide Test Machine
Ultrasonic Test Machine
Point Load Test Machine
Consolidation Test Machine
Permeability Test Machine
Compression Test Machine
CBR Test Machine
Supporting Equipment (Balance, Coliper, Stop Watch and others)
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

JASA LITBANG
Estimasi Waktu Estimasi Biaya
No. Kegiatan Uraian Kegiatan Output
[bulan] [rupiah]
1 Studi Kelayakan Operasional Pengumpulan dan pengolahan data Dokumen Studi Kelayakan Operasional 4 -5 400.000.000
Pertambangan primer dan sekunder dalam penentuan Pertambangan
kelayakan kegiatan pertambangan
secara teknis, ekonomi, dan lingkungan.
2 Studi Lingkungan Kegiatan Pertambangan Analisis dan Evaluasi data dalam Dokumen Pengelolaan Lingkungan 3 -5 650.000.000
penentuan dan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan lingkungan pertambangan
3 Perancangan Tambang Persiapan perencanaan dan Dokumen Rencana Tambang 4 -5 350.000.000
perancangan sistem pertambangan yang
baik dan benar.
4 Studi Perancangan Jenjang Pemodelan Evaluasi dan analisis data pengeboran, Pemodelan 3D bawah tanah dan potensi 3 -5 500.000.000
dan Perhitungan Cadangan hasil logging, dan struktur geologi cadangan
5 Perancangan Penutupan Tambang Evaluasi, analisis cadangan, sosekbud Dokumen Studi Penutupan Tambang 3 -4 550.000.000
6 Jasa Teknologi Studi Hidrologi dan - Water balance; Peta potensi air permukaan dan air 4 -5 480.000.000
Hidrogeologi - Karakteristik sungai; tanah, diagram pagar, pemodelan 3D
- DAS;
- Erosi;
- Karakteristik akuifer;
- Hidrolika air tanah;
- Kualitas air dan tanah.
7 Jasa Teknologi Pembangunan Sistem Produksi, kestabilan lereng, sistem Sistem pemantauan tambang terpadu 5 -6 500.000.000
Pemantauan Tambang drainase tambang
8 Jasa Teknologi Pengelolaan Air Tambang - Pengambilan percontoh air, tanah, dan - Peta zonasi potensi AAT; 4 -5 475.000.000
batuan; - Dokumen pengelolaan timbunan batuan
- Pencegahan dan penanggulangan AAT; penutup;
- Perancangan sistem penyaliran air - Konsep sistem penyaliran air tambang.
tambang;
- Pengelolaan penimbunan batuan
penutup.
9 Jasa Teknologi K3 Tambang Data primer dan sekunder keselamatan Dokumen Analisis K3 Tambang 4 -5 375.000.000
dan kesehatan kerja operasional
pertambangan.
10 Studi Analisis Mengenai Dampak Analisis dampak penting lingkungan fisik - Dokumen Kerangka Acuan; 4 -5 750.000.000
Lingkungan dan non fisik dari suatu rencana kegiatan - Dokumen Studi Kelayakan;
pertambangan. - Dokumen Analisis Dampak Lingkungan;
- Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan;
- Dokumen Izin Lingkungan.

43
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

44
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

APLIKASI TELEMETRI DAN PEMANFAATAN PERMODELAN NUMERIK UNTUK MENDETEKSI DINI KONDISI
PERGERAKAN BATUAN/TANAH DI LOKASI TAMBANG RAWAN LONGSOR

45
• KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
• REPUBLIK INDONESIA

MONITORING PERGERAKAN BATUAN PADA BUKAAN TAMBANG BAWAH TANAH

46

Anda mungkin juga menyukai