Anda di halaman 1dari 121

PROSEK USAHA PERTAMBANGAN

BATUBARA PT KARTANEGARA PERKASA


SITE KUTAI LAMA – ANGGANA, KUTAI
KARTANEGARA
BY
SETIA WIRAWAN(085252305432)
PROLOG

Sejak tahun 2012 dunia pertambangan batubara di Indonesia termasuk di


Kaltim mengalami goncangan yang cukup hebat. Peyebabnya tak lain
adalah harga batubara mencapai titik terendah, dan terus mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Gangguan ekonomi yang terjadi di
Amerika dan Eropa yang kemudian mempengaruhi tingkat produksi China
yang merupakan pengguna batubara utama Indonesia setelah India.
Penurunan harga batubara Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi harga
batubara global yang mengalami trend serupa. Pengembangan shale gas
murah di Amerika Serikat meningkatkan penggunaan gas untuk
pembangkit listrik. Hal ini mengakibatkan penggunaan batubara di
Amerika Serikat mengalami penurunan sehingga meningkatkan stok
batubara di negara tersebut yang pada akhirnya ditujukan untuk
kebutuhan ekspor. Meningkatnya ekspor batubara yang berasal dari
Amerika Serikat mengakibatkan terjadinya kelebihan pasokan batubara
global sementara kebutuhan batubara global mengalami kecenderungan
menurun akibat adanya resesi di beberapa negara. Dua faktor inilah yang
memicu turunnya harga batubara di tingkat global.
Dampaknya bagi Kaltim cukup dasyat.
Kecuali Perusahaan pemegang
Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B)
yang selama ini menjadi produsen
batubara terbesar. Hampir sebagian
besar pemegang IUP OP berskala kecil
dan menengah mengalami mati suri.
Bahkan banyak diantaranya yang
kemudian menutup usahanya. Kondisi
terus terjadi hingga saat ini.
Padahal sebelum tahun 2012,
Peningkatan produksi batubara di
Indonesia dan Kalimantan pada
khususnya memang sangat pesat,
terutama setelah era desentralisasi
dimana peran pemerintah daerah
khususnya pemerintah kabupaten
menjadi sangat dominan dalam
mengeluarkan ijin pertambangan.
Berbeda dengan jenis energi yang lain,
batubara relatif terbatas digunakan
pada sektor tertentu saja seperti
pembangkit dan industri.
Rendahnya kapasitas pembangkit dan
industri yang ada di Indonesia turut
mempengaruhi kebutuhan batubara
domestik. Tidak seperti sektor lainnya
yang mengalami pertumbuhan
aktifitas yang begitu cepat,
pertumbuhan aktifitas di pembangkit
dan industri selama ini relatif stagnan
terutama industri yang menggunakan
batubara. Baru dalam beberapa tahun
terakhir ini terjadi penambahan
kapasitas baik untuk pembangkit
berbahan bakar batubara maupun
industri seperti semen dan baja
meskipun beberapa belum beroperasi
karena masih dalam tahap
pengerjaan.
TAWARAN KERJASAMA

 Kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik sejak tahun 2012 mengalami peningkatan yang
signifikan sebesar 7,7 juta ton dari sebelumnya 45,1 juta ton pada 2011, akibat adanya tambahan
PLTU batubara yang beroperasi hingga akhir 2012, sebagai bagian dari proyek percepatan 10.000
MW tahap I. Industri semen adalah pengguna terbesar batubara di sector industri, pada 2012
kebutuhan batubara di industri semen dan Industri pulp terus mengalami peningkatan.
 Peningkatan kebutuhan dalam negeri tak serta merta membuat usaha pertambangan batubara
kembali bergairah. Harga yang masih belum optimal dibarengi dengan cost produksi yang justru
makin tinggi secara nyata telah menggerus margin para penambang batubara yang masih aktif
menambang. Disisi lain, usaha tambang batubara semakin memiliki resiko tinggi. Salah satu kiat
untuk bertahan dan mengindari potensial lost adalah dengan memastikan hasil tambang yang
akan diproduksi benar benar akan terserap pasar (ada pembelinya).
 Terkait dengan itu, kami dengan segara kerendahan hati berniat mengajukan kerjasama
penambangan batubara dengan skema penyerapan hasil produksi batubara yang akan dihasilkan.
Kontrak pembelian batubara dengan skema long term menurut hemat kami akan menguntungkan
semua pihak. Kami selalu produsen mendapat kepastian pasar (Pembeli) sehingga tugas kami
selanjutnya hanyalah menambang batubara saja. Sedangkan buyer (Pembeli batubara) sangat
diuntungkan dengan adanya kepastian produksi dan kepastian cargo.
 Untuk detail skema kerjasama kami membuka diri untuk dibahas lebih lanjut. Namun sebagai
bahan pertimbangan, kami ingin menyampaikan profil tambang yang akan kami kerjakan.
PT KARTANEGARA PERKASA
PT KARTANEGARA PERKASA

PT KARTANEGARA PERKASA
Lokasi Kerja
Di Areal wilayah
pertambangan IUP Op PT
Kartanegara Perkasa ,
lapisan batubara
tersingkap pada sayap
struktur antiklin dengan
kemiringan yang relatif
landai. Pola dan arah
penyebarannya berarah
relatif utara-selatan,
mengikuti pola arah
sumbu lipatannya.
Dari evaluasi data
singkapan batubara yang
dijumpai dan hasil
interpretasi korelasi
lubang bor di daerah
penyelidikan, diketahui
sebaran lapisan batubara
membentuk pola arah
jurus yang dipengaruhi
oleh struktur geologi yang
berkembang, yaitu
membentuk sayap antiklin
bagian timur dengan arah
relatif utara-selatan
KEADAAN UMUM
TITIK KOORDINAT IUP OP PT KARTANEGARA PERKASA
Garis Bujur (BT) Garis Lintang (LS)
No.
Titik 0 ' " 0 ' "

1 117 20 03,57 00 27 30,00

2 117 19 18,00 00 27 30,0

3 117 19 18,00 00 28 04,68

4 117 19 25,00 00 28 04,68

5 117 19 25,00 00 27 45,00

6 117 19 57,00 00 27 45,00

7 117 19 57,00 00 28 00,43

8 117 20 03,57 00 28 00,43


KESAMPAIAN DAERAH

 Izin Usaha Pertambangan (IUP) KP CV.


KARTANEGARA PERKASA secara
administratif termasuk dalam Desa Kutai
Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur
 Daerah penyelidikan memanjang dari timur
sampai barat dan dari utara sampai selatan
terpotong oleh alur-alur anak Sungai Dapur
yang merupakan anak Sungai Kutai Lama.
 Daerah ini dapat dicapai dengan
menggunakan kendaraan roda empat melalui
jalan kabupaten arah Samarinda - Anggana.
Dari desa tersebut dilanjutkan dengan
melalui penyeberangan ponton milik
Perusahaan Minyak Medco, kemudian
dilanjutkan melalui jalan tanah pada areal
Konsesi PT. Medco Oil dan melalui jalan
rintisan menuju singkapan batubara.
 Secara geografis koordinat daerah
penyelidikan sebelah utara dibatasi oleh
meridian 00 27' 30.00" LS, sebelah selatan
oleh meridian 00 28' 04.68" LS sebelah timur
oleh meridian 1170 20' 03.57" BT dan sebelah
barat oleh meridian 1170 19' 18.00" BT
KEADAAN PENDUDUK
Daerah penyelidikan memiliki
kerapatan penduduk yang padat
terutama di sekitar jalur jaringan
jalan utama yang menghubungkan
Kota Kecamatan Anggana dengan
Desa Kutai Lama. Penduduk
menempati beberapa daerah
pemukiman seperti Desa Sei
Mariam, Desa Anggana dan Desa
Kutai Lama. Mata pencaharian
penduduk terutama, nelayan,
petambak, berdagang, wiraswasta
dan sebagian pegawai serta
karyawan atau buruh pada
perusahaan swasta. luas wilayah
307,95 km dan jumlah penduduk
2.167 jiwa. Mayoritas penduduk di
Kelurahan Kutai Lama suku Bugis,
Banjar, dan Jawa pada posisi ke tiga
VEGETASI MORFOLOGI

 Vegetasi yang tumbuh di daerah  Keadaan morfologi daerah


penyelidikan sebagian besar penyelidikan pada umumnya
terdiri dari semak belukar dan didominasi oleh daerah
tumbuhan rawa. Semak belukar perbukitan bergelombang sedang
sebagian besar menempati dan pedataran. Daerah
daerah perbukitan, sedangkan perbukitan bergelombang sedang
tumbuhan rawa pada daerah pada umumnya berupa
pedataran. Vegetasi lainnya rangkaian beberapa kelompok
terdiri dari sengon, akasia, perbukitan, dengan posisi
meranti dan ilalang. Areal semak rangkaian perbukitan ini
belukar, setiap saat berkurang tersebar di bagian baratdaya
lahannya digunakan untuk daerah penyelidikan, sedangkan
perladangan. daerah pedataran menempati
bagian tengah ke timur daerah
penyelidikan atau tenggara dan
daerah sebelah baratlaut.
TATA GUNA LAHAN HIDROLOGI

 Tataguna lahan di daerah  Daerah penyelidikan


penyelidikan didominasi terletak agak jauh dari
oleh semak belukar, pinggir Sungai Dapur,
sebagian besar lahannya sungai-sungai yang
merupakan daerah menyayat di daerah
peladangan milik penyelidikan hanyalah
penduduk sekitar Desa alur-alur yang merupakan
Kutai Lama, daerah anak Sungai Dapur,
pemukiman terletak di sebagian besar alirannya
sebelah tenggara berjarak utara-selatan, sebagian
sekitar 15 km berada berbelok ke arah tenggara
sepanjang Sungai Kutai sebelum masuk ke Sungai
Lama. Dapur.
IUP OP CV Kartanegera
memiliki luas 88
Hektar. Seluruh
infrastruktur tambang
telah terbangun
dengan kondisi sangat
baik.
Loding compayer,
stocfile, jety
merupakan fasilitas
tambang yang dimiliki
sendiri oleh PT
Karatanegara Perkasa.
Termasuk , Jalan
tambang sepanjang 14
Km dengan lebar
sekitar 15 meter.
Infrastruktur Tambang
JALAN HAULING 14 KM
JALUR JALAN HAULING
JETY PT KARTANEGARA PERKASA

 Barging di jety PT
Kartanegara
Perkasa
menggunakan
Compayer.
 Kapasitas sandar
tongkang
pelabuhan PT KP
300 feet
Barge Loading Compayer PT Kartanegara Perkasa
JALAN MENUJU PELABUHAN
STOCFILE

Luas Stocfile PT
Kartanegara
Perkasa sekitar 10
Hektar. Diatas
lebih dari 12 ha
dan dibawah
(pelabuhan)
sekitar 4 hektar
CADANGAN BATUBARA
CADANGAN BATUBARA

PIT OB COAL SR
PIT 1 970.633,95 185.652,36 5.22
PIT 2 1.992. 471,17 643.348,96 3,09
PIT 3 1.593.089,67 200.779,21 7,93

PIT OB COAL SR
PIT 1 2.485.646,74 349.607,29 7.11
PIT 2 2.911.924,06 820.342,22 3.55
PIT 3 2.162.838,97 228.078,77 9.48

PIT 2 : Prioritas dikerjakan terlebih dahulu


CADANGAN BATUBARA

Ob Coal SR
PIT I 2.485.646,74 BCM 349.607,29 MT 7,11
PIT 2 2.911.924,06 BCM 820.342,22 MT 3,55
PIT 3 2.162.838,97 BCM 228,078,77 MT 9,48

Dengan kondisi harga batubara saat ini dan kebutuhan buyer dengan
callori Gar 40-42 maka kami akan melakukan kegiatan penambangan
di PIT 2 dengan jumlah deposit terukur dan mineable 643.348,96 MT.

Ob Coal SR
PIT I 970.633,95 BCM 185.652,36 MT 5,2
PIT 2 1.882.471,17 BCM 643.348,96 MT 2,93
PIT 3 1.593.089,67 BCM 200.779,21 MT 7,93
CADANGAN BATUBARA
PETA TOPOGRAFI DAN TITIK BOR
LISH CORING TERDAHULU
Core
Depth Coring Batubara Total
No BOREHOLE Sample Coring Recovery
(m) (m) Kedalaman (m)
(%)
Run # 1 6.65-7.95 58 1,30 1,30 40,69
Run # 2 7.95-9.45 100 1,50 1,50
Run # 3 9.45-10.65 80 1,20 1,20
Run # 4 10.65-11.20 85 0,55 0,55
Run # 5 11.20-12.45 47 1,25 0,00
1 BH 01
Run # 6 18.15-18.68 0 0,53 0,00
Run # 7 28.60-29.75 78 1,15 1,15
Run # 8 39.50-40.69 96 1,19 1,19
Jumlah Coring 8,67 6,89
Run # 1 9.30-10.80 100 1,50 1,50 39,15
Run # 2 10.80-12.47 45 1,67 0,00
2 BH 02 Run # 3 23.01-24.47 100 0,50 1,50
Jumlah Coring 3,67 3,00
Run # 1 13.65-15.07 100 1,42 1,42 25,97
Run # 2 15.07-16.57 100 1,50 1,50
Run # 3 16.57-18.07 100 1,50 1,50
Run # 4 18.07-19.57 100 1,50 1,50
3 BH 03 Run # 5 19.57-21.15 100 1,58 1,58
Run # 6 21.15-22.70 100 1,55 1,55
Run # 7 22.70-24.17 100 1,47 1,47
Run # 8 24.17-25.58 94 1,41 1,41
Jumlah Coring 11,93 11,93
Core
BOREH Sample Depth Coring Batubara Total
No Recovery
OLE Coring (m) (m) Kedalaman (m)
(%)

Run # 1 4.20-5.72 100 1,52 1,52 15,64

Run # 2 5.72-7.21 100 1,49 1,49


Run # 3 7.21-8.70 20 1,49 0,00
Run # 4 8.70-9.90 100 1,20 1,20
Run # 5 9.90-11.35 100 1,45 1,45
4 BH 04 Run # 6 11.35-12.89 100 1,54 1,54
Run # 7 12.89-13.54 100 0,65 0,65
Run # 8 13.54-15.13 100 1,59 1,59
Run # 9 15.13-15.64 100 0,51 0,51

Jumlah Coring 11,44 9,95


Run # 1 5.55-7.13 100 1,58 1,58 16,31
Run # 2 7.13-8.54 94 1,41 1,41
Run # 3 8.54-9.25 100 0,71 0,71
Run # 4 9.25-10.75 92 1,50 1,50
Run # 5 10.75-12.25 100 1,50 1,50
5 BH 05
Run # 6 12.25-13.68 92 1,43 1,43
Run # 7 13.68-15.18 100 1,50 1,50
Run # 8 15.18-16.31 83 1,13 1,13

Jumlah Coring 10,76 10,76


Run # 1 17.79-18.60 54 0,81 0,00 24,27
Run # 2 18.60-19.55 82 0,95 0,95
6 BH 07 Run # 3 23.02-24.27 82 1,25 1,25

Jumlah Coring 3,01 2,20


Core
Sample Depth Coring Batubara Total
No BOREHOLE Recovery
Coring (m) (m) Kedalaman (m)
(%)
Run # 1 21.90-22.85 79 0,95 0,95 33,15
Run # 2 24.22-25.27 94 1,05 1,05
7 BH 10
Run # 3 25.27-25.97 79 0,70 0,70

Jumlah Coring 2,70 2,70


Run # 1 32.45-33.97 90 1,52 1,52 40,65
Run # 2 33.97-35.42 97 1,45 1,45
8 BH 11
Run # 3 35.42-36.07 97 0,65 0,65

Jumlah Coring 3,62 3,62


Run # 1 28.65-30.27 92 1,62 1,62 37,37
Run # 2 30.27-31.82 97 1,55 1,55
Run # 3 31.82-32.71 89 0,89 0,89
Run # 4 32.71-34.21 96 1,50 1,50
9 BH 12
Run # 5 34.21-34.97 84 0,76 0,76
Run # 6 34.97-36.47 98 1,50 1,50
Run # 7 36.47-37.37 98 0,90 0,90

Jumlah Coring 8,72 8,72

10 BH 15 Run # 1 8.41-9.47 97 1,06 1,06 10,97

Run # 2 9.47-10.97 100 1,50 1,50

Jumlah Coring 2,56 2,56

Total 67,08 59,77


BH 04:
Tebal batubara hasil coring 11.44 M

BH 01:
Tebal batubara hasil coring 8,67 M

BH 02:
Tebal batubara hasil coring 3, 67 M

BH 10:
Tebal batubara hasil coring 2,70 M

BH 03: BH 05: BH 07:


Tebal batubara hasil coring 11,95 M Tebal batubara hasil coring 10,78 M Tebal batubara hasil coring 3,01 M

BH 11: BH 12: BH 15:


Tebal batubara hasil coring 3,62 M Tebal batubara hasil coring 8, 72 M Tebal batubara hasil coring 2,56 M
DESIGN TAMBANG
PIT GABUNGAN
PIT I
PIT 2
PENAMPANG
Kenampakan fisik
batubara di PT
KARTANEGARA
PERKASA,
mempunyai sifat dan
karakteristik yang
relatif hampir sama
serta dapat
dibedakan posisi
stratigrafi, ketebalan,
jenis dan letaknya.
Memiliki ketebalan
yang bervariasi dari
0,50 sampai 14
meter, berwarna
hitam, kilap lilin,
sebagian concoidal,
lunak sampai
KUALITAS BATUBARA
sedang.
ROA Hasil Boring di PIT I
Kenampakan Fisik Batubara

Kenampakan fisik batubara di CV KARTANEGARA PERKASA, mempunyai sifat dan karakteristik yang relatif
hampir sama serta dapat dibedakan posisi stratigrafi, ketebalan, jenis dan letaknya. Memiliki ketebalan
yang bervariasi dari 0,50 sampai 14 meter, berwarna hitam, kilap lilin, sebagian concoidal, lunak sampai
sedang, sebagian menyerpih, mengotori tangan, ada indikasi sulfur, ada fragmen-fragmen resin, berlapis
baik, jurus kemiringan U 15o – 35o T/15o – 25o, umumnya berselingan dengan batulempung karbonan
berwarna kehitaman yang bersisipan dengan lapisan batulempung.
SUMMARY LIST SAMPLE DARI SINGKAPAN
TM M ASH ASH VM VM FC FC TS TS CV CV
NO KODE SINGKAPAN
% % % % % % % % % % kcal/kg kcal/kg
ar adb adb ar adb ar adb ar adb ar adb ar

1 AN - 01 42,58 12,82 5,15 3,39 41,46 27,31 40,57 26,72 0,31 0,2 5,586 3,679

2 AN - 02 38,68 14,51 4,52 3,24 38,89 27,89 42,08 30,18 0,29 0,21 5,505 3,949

3 AN - 03 44,16 13,06 2,24 1,44 40,31 25,89 44,39 28,51 0,23 0,15 5,937 3,813

4 AN - 04 43,58 12,9 1,64 1,06 42,09 27,26 43,37 28,09 0,3 0,19 5,844 3,786

5 AN - 05 47,38 12,95 0,99 0,6 42,89 25,93 43,17 26,1 0,26 0,16 6,019 3,638

6 AN - 06 42,52 14,93 2,38 1,61 39,15 26,45 43,54 29,42 0,41 0,28 5,529 3,736

7 AN - 07 35,75 12,6 1,3 0,96 41,19 30,28 44,91 33,01 0,72 0,53 5,997 4,409

8 AN - 08 42,2 13,95 3,86 2,59 39,53 26,55 42,66 28,65 0,58 0,39 5,499 3,694

JUMLAH 336,9 107,7 22,1 14,9 325,5 217,6 344,7 230,7 3,1 2,11 45,916 30,704

Rata-rata 42,11 13,47 2,76 1,86 40,69 27,2 43,09 28,84 0,39 0,26 5,7395 3,838
LIST SAMPLE DARI BOREHOLE
TM M ASH VM FC TS CV
NO KODE BOR % % % % % % kcal/kg
ar adb adb adb adb adb adb
1 BH 01/RUN 1 37,09 16,54 2,22 39,78 41,46 0,17 5377
2 BH 01/RUN 7 39,61 15 8,81 38,5 36,69 0,17 5034
3 BH 01/RUN 8 39,1 20,04 2,22 33,85 43,89 0,18 4706
4 BH 02/RUN 1 (I) 41,17 14,96 7,68 38,08 39,28 0,21 5543
5 BH 02/RUN (II) 36,08 16,91 1,11 39,6 42,38 0,23 5577
6 BH 02/RUN 4 36,01 17,24 7,95 35,43 39,38 0,46 5297
7 BH 03/RUN 1 (I) 42,35 16,88 2,39 39,88 40,85 0,26 5547
8 BH 03/RUN 1 (II) 41,83 16,88 2,19 39,31 41,62 0,25 5500
9 BH 03/RUN 2 38,27 20,47 3,7 38,2 37,46 0,19 5546
10 BH 03/RUN 4 38,54 20,94 2,86 37,41 38,79 0,18 5182
11 BH 03/RUN 5 39,39 18,96 2,82 39,71 38,5 0,14 5402
12 BH 03/RUN 6 40,15 20,46 3,91 37,84 37,79 0,16 5257
13 BH 03/RUN 7 40,07 19,07 5,65 38,87 36,41 0,3 5117
14 BH 01/RUN I 39,64 16,21 2,27 39,74 41,3 0,19 5663
15 BH 01/RUN 2 39,94 14,9 1,57 39,86 43,67 0,16 5719
16 BH 01/RUN 3 39,79 16,07 2,66 38,31 42,96 0,24 5624
629 281,5 60 614,4 642,4 3,49 86091
Rata-rata 39,31 17,6 3,75 38,4 40,15 0,22 5381
SUMMARY LIST SAMPLE DARI BOREHOLE
TM M ASH VM FC TS CV

NO KODE BOR
% % % % % % kcal/kg
ar adb adb adb adb adb adb
1 BH 01/RUN 1 37,09 16,54 2,22 39,8 41,46 0,17 5377
2 BH 01/RUN 7 39,61 15 8,81 38,5 36,69 0,17 5034
3 BH 01/RUN 8 39,1 20,04 2,22 33,9 43,89 0,18 4706
4 BH 02/RUN 1 (I) 41,17 14,96 7,68 38,1 39,28 0,21 5543
5 BH 02/RUN (II) 36,08 16,91 1,11 39,6 42,38 0,23 5577
6 BH 02/RUN 4 36,01 17,24 7,95 35,4 39,38 0,46 5297
7 BH 03/RUN 1 (I) 42,35 16,88 2,39 39,9 40,85 0,26 5547
8 BH 03/RUN 1 (II) 41,83 16,88 2,19 39,3 41,62 0,25 5500
9 BH 03/RUN 2 38,27 20,47 3,7 38,2 37,46 0,19 5546
10 BH 03/RUN 4 38,54 20,94 2,86 37,4 38,79 0,18 5182
11 BH 03/RUN 5 39,39 18,96 2,82 39,7 38,5 0,14 5402
12 BH 03/RUN 6 40,15 20,46 3,91 37,8 37,79 0,16 5257
13 BH 03/RUN 7 40,07 19,07 5,65 38,9 36,41 0,3 5117
14 BH 01/RUN I 39,64 16,21 2,27 39,7 41,3 0,19 5663
15 BH 01/RUN 2 39,94 14,9 1,57 39,9 43,67 0,16 5719
16 BH 01/RUN 3 39,79 16,07 2,66 38,3 42,96 0,24 5624
JUMLAH 629 281,5 60 614 642,4 3,49 86091
Rata-rata 39,31 17,6 3,75 38,4 40,15 0,218 5381
sistim penambangan yang
akan diterapkan adalah
sistim tambang terbuka
(open pit). Peralatan
tambang yang digunakan
adalah kombinasi backhoe
dump truck dibantu dengan
buldozer sebagai alat garu-
dorong dan grader untuk
perawatan jalan dan
penanganan tanah
timbunan.
Kegiatan penambangan akan
dilakukan dengan contour
mining. Teknik
penggaliannya bertahap dari
elevasi yang paling tinggi ke
elevasi yang rendah sampai
kedalaman batas
penambangan yang telah
ditentukan. Kemajuan
penambangan batubara
selanjutnya akan mengikuti
arah penyebaran lapisan RENCANA PENAMBANGAN
batubara pada setiap pit
yang akan ditambang.
PERALATAN TAMBANG YANG AKAN DIGUNAKAN
AKTIFITAS MODEL KAPASITAS
Penggalian dan Pengangkutan Batubara
Alat Gali Muat CAT 320 1,4 m3
Alat Angkut NISSAN CWB 15 ton
Alat Bantu DOZER CAT D7R 5,8 m3
Penggalian dan Pengangkutan Tanah Penutup
Alat Gali Muat CAT 375 short arm 4.4 m3
Alat Angkut NISSAN CWB/ADT 20/30 ton
Alat Garu Dorong CAT D9R, 14,4 m3
Alat Penyebar CAT D7R 5,8 m3
Perawatan Jalan dan Penunjang
Motor Grader CATERPILLAR 140 H
Compactor CAT SD100B
Water Truck NISSAN CKA 12
Fuel Truck 20.000 lt
Diesel Genset 20 Kw
Lighting 500 watt
Water Pump MULTI FLOW 390S 300 watt
Pekerjaan Di Stockpile
Whell Loader CAT 988
Kantor, Karyawan dan P3K
LV 4-WD
Pemadam Kebakaran
Ambulance 4-WD
RENCANA PRODUKSI

Tahun I. Rencana Produksi (MT) Tahun II, Rencana Produksi (MT)


Bulan ke Bulan ke
1 - 1 22.000
2 5.500 2 22.000
3 11.000 3 22.000

4 16.500 4 22.000
5 16.500 5 22.000

6 16.500 6 22.000
7 16.500 7 22.000
8 22.000 8 22.000
9 22.000 9 22.000
10 22.000 10 22.000
11 22.000 11 22.000
12 22.000 12 22.000
Total 192.500 Total 264.000
Tahun III, Rencana Produksi (MT) Tahun ke Total Produksi MT)
Bulan ke
1 192.500
1 22.000
2 264.000
2 22.000
3 264.000
3 22.000
720.500
4 22.000
5 22.000

6 22.000
7 22.000
8 22.000
9 22.000
10 22.000
11 22.000
12 22.000
Total 264.000
RENCANA PRODUKSI

Tahun I. Rencana Produksi (MT) Tahun II, Rencana Produksi (MT)


Bulan ke Bulan ke
1 - 1 22.000
2 5.500 2 22.000
3 11.000 3 22.000

4 16.500 4 22.000
5 16.500 5 22.000

6 16.500 6 22.000
7 16.500 7 22.000
8 22.000 8 22.000
9 22.000 9 22.000
10 22.000 10 22.000
11 22.000 11 22.000
12 22.000 12 22.000
Total 192.500 Total 264.000
Tahun III, Rencana Produksi (MT) Tahun ke Total Produksi MT)
Bulan ke
1 192.500
1 22.000
2 264.000
2 22.000
3 264.000
3 22.000
720.500
4 22.000
5 22.000

6 22.000
7 22.000
8 22.000
9 22.000
10 22.000
11 22.000
12 22.000
Total 264.000
Untuk melihat prospek
penambangan batubara
di daerah IUP KP
Kartanegara Perkasa
selain dilakukan tinjauan
dari segi teknis, dilakukan
juga kajian berdasarkan
aspek keuangan dan
keekonomian. Analisis ini
dilakukan berdasarkan
umur tambang selama 3
tahun dengan acuan
deposit 820.342,22 MT
dengan cadangan
batubara minible
720.000 MT. Dengan
asumsi kualitas batubara
Gar 40 – 42, harga
batubara yang dijadikan
acuan adalah Rp
Investasi dan Analisa
330.000/MT
Kelayakan (Dikontraktorkan)
PERKIRAAN INVESTASI

1 Biaya Pra Penambangan 3.303.000.000


Pembelian peralatan 1.100.000.000
JUMLAH MODAL TETAP 4.403.000.000
MODAL KERJA
Biaya Langsung
1 Royalty (5% dari Penjualan) : 5% x Rp 330.000x 25.000 MT 412.500.000
2 Biaya Perawatan Fasilitas & Infrastruktur (5% x 475.000 .000+ 1.100.000.000) 78.750.000
3 Biaya Kontraktor 90.000 Mt x Rp 25.000 MT 2.250.000.000
4 Biaya hauling dan Barging (65.000 + 23.800) x 3 bulan 2.220.000.000
5 Fee KP : 25.000 MT x Rp39.900 997.500.000
SUB JUMLAH 5.958.750.000
Biaya Tidak Langsung
1 Gaji Karyawan Tetap (3 bln x Rp 146.000.000 ) 438.000,000
2 Biaya Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan dan K-3 ( 25.000 MT x Rp 2.000) 50.000.000
3 Biaya Kantor (Overhead) 25.000 MT x Rp 5.000 125.000.000
4 Pengamanan tambang dan Csr :25.000 MT x 6.000 150.000.000
4 Asuransi Tenaga Kerja 5% x 438.000.000
SUB JUMLAH 709.900.000
JUMLAH MODAL KERJA 6.668.650.000
BIAYA INVESTASI 11.071.650.000
Investasi (modal tetap) Modal Kerja

Biaya pra Biaya peralatan Investasi Biaya langsung Biaya tidak Modal kerja
tambang (modal tetap) (Rp) langsung (Rp) (Rp)
3.303.000.000 1.100.000.000 4.403.000.000 5.958.750.000 709.900.000 6.668.650.000

Untuk pembiayaan penambangan di KP Kartanegara


Perkasa selama 3 tahun, dengan asumsi modal kerja Bulan ke Produksi pendapatan (RP
disiapkan untuk 3 bulan kedepan , maka biaya yang (MT) 330.000/MT)
dibutuhkan adalah Rp 11.071.650.000,- dengan
1 - -
rincian 4.403.000.000 untuk biaya investasi yang akan
dikembalikan melalui “depresiasi dan amortisasi” 2 5.000 1.650.000.000
dan 6.558.650.000 merupakan modal kerja untuk 3 11.000 3.630.000.000
kegiatan produksi batubara yang akan
dikompensasikan nantinya melalui profit yang
dihasilkan. Modal kerja didistribusikan bertahap
sesuai kebutuhan. Dan selama 3 bulan bekerja,
16.000 mt atau setara dengan Rp 5.280.000.000,-
telah dihasilkan.
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN

Tahun I. Rencana Produksi (MT) Rencana pendapatan (RP


Bulan ke 330.000/MT)
1 -
2 5.000 1.650.000.000
3 11.000 3.630.000.000

4 16.500 5.445.000.000
5 16.500 5.445.000.000

6 16.500 5.445.000.000
7 16.500 5.445.000.000
8 22.000 7.260.000.000
9 22.000 7.260.000.000
10 22.000 7.260.000.000
11 22.000 7.260.000.000
12 22.000 7.260.000.000
Total 192.000 61.440.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN

Tahun II, Rencana Produksi (MT) Rencana pendapatan (RP)


Bulan ke Rp 330.000/MT
1 22.000 7.260.000.000
2 22.000 7.260.000.000
3 22.000 7.260.000.000

4 22.000 7.260.000.000
5 22.000 7.260.000.000

6 22.000 7.260.000.000
7 22.000 7.260.000.000
8 22.000 7.260.000.000
9 22.000 7.260.000.000
10 22.000 7.260.000.000
11 22.000 7.260.000.000
12 22.000 7.260.000.000
Total 264.000 87.120.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN

Tahun II, Rencana Produksi (MT) Rencana pendapatan (RP)


Bulan ke Rp 330.00/MT
1 22.000 7.260.000.000
2 22.000 7.260.000.000
3 22.000 7.260.000.000

4 22.000 7.260.000.000
5 22.000 7.260.000.000

6 22.000 7.260.000.000
7 22.000 7.260.000.000
8 22.000 7.260.000.000
9 22.000 7.260.000.000
10 22.000 7.260.000.000
11 22.000 7.260.000.000
12 22.000 7.260.000.000
Total 264.000 87.120.000.000
Total Pendapatan

Produksi (MT) Pendapatan (Rp)

Tahun I 192.000 61.440.000.000

Tahun II 264.000 87.120.000.000

Tahun III 264.000 87.120.000.000

Total 720.000 237.600.000.000,-


Biaya Royalti Pusat

Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)


1 192.000 5% X Rp 330.000 3.168.000.000
2 264.000 5% xRp 330.000 4.356.000.000
3 264.000 5%x Rp 330.200 4.356.000.000
BIAYA FEE KP OWNER

Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)


1 192.000 39.900 7.660.800.000
2 264.000 39.900 10.533.600.000
3 264.000 39.900 10.533.600.000
RENCANA BIAYA PRATAMBANG

1 DP KP Owner (CV KP) Rp 750.000.000

2 Eksplorasi (Mapping, Driliing, Topo, design tambang) untuk 30 Rp 183.000.000


Ha
3 DP Kontraktor Rp 1.000.000.000

5 Pembebasan Lahan Tambang 30 ha @ Rp 30.000.000 Rp 900.000.000

6 Biaya Bangunan Rp 470.000.000

Total Rp 3.303.000.000
DP KP OWNER DP KONTRAKTOR

 RP 750.000.000  1.000.000.000
RINCIAN BIAYA EKPLORASI RINCIAN BIAYA BANGUNAN

Kegiatan Luasan Biaya (Rp) Total (RP) no Jumlah (Rp)


(ha)
1 Mine office 150.000.000
Mapping 30 1.000.000/HA 30.000.000
2 Basc camp 150.000.000
Drilling 500 m 180.000/m 90.000.000
Topografi 30 1.100.000 33.000.000 3 Workshop -
Design 30 1.000.000 30.000.000
4 Pembangkit Tenaga Listrik 100.000.000
tambang
Total 183.000.000 5 Pos Keamanan 20.000.000
6 Tempat ibadah 50.000.000
Total (perkiraan) 470.000.000
BIAYA PEMBEBASAN LAHAN

 30 Ha @ 30.000.000 =
900.000.000
Investasi Peralatan

Kendaraan Operasional 2 Unit @350.000.000 Rp 750.000.000

Tower lamp 2 Unit @ 150.000.000 Rp 350.000.000

Rp 1.100.000.000
Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung
Biaya OB, CG Rp 90.000,- Biaya csr Rp 3.000,-
Biaya Hauling Rp 23.800,- Lingkungan (reklamasi) Rp 2.000,-
Pengamanan Tambang Rp 3.000,-
Biaya Barging dan crashing Rp 65.000,-
Fee manajemen Rp 10.000,-
Total Rp 178.800,-
Overhead Rp 5.000,-
Total Rp 23 .000,-

Biaya tidak langsung, kecuali fee manajemen


Biaya langsung merupakan biaya besaranya setiap bulan tidak bisa diprediksi.
yang berhubungan langsung dengan Bisa lebih dari yang dianggarkan bisa juga
kegiatan produksi batubara dan kurang dari yang dianggarkan. Oleh sebab itu,
biaya tidak langsung bila ada sisa tiap bulanya
merupakan fix cost harus dikumulatifkan dan dijadikan simpanan.
BIAYA KONTRAKTOR TAMBANG

Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)


1 192.000 90.000 17.280.000.000
2 264.000 90.000 23.760.000.000
3 264.000 90.000 23.760.000.000
BIAYA BARGING, CRUSING DAN SEWA JALAN HAULING

Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)


1 192.000 65.000 12.480.000.000
2 264.000 65.000 17.160.000.000
3 264.000 65.000 17.160.000.000
BIAYA HAULING

Tahun ke Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)


1 192.000 1700 x 14 Km = 28.900 5.548.800.000
2 264.000 1700 x 14 km = 28.900 7.629.600.000
3 264.000 1700 x 14 km = 28.900 7.629.600.000
GAJI KARYAWAN

1. MANAJEMEN 2. K3 DAN COMDEV


No. Posisi Jumlah Gaji/Bln Total/tahun 1 HRD 1 3.500.000
I. Manajemen 2 Accountant 1 3.500.000
General
1 1 20.000.000 Admint.
Manager 3 1 3.000.000
Personil
Mine
2 1 15.000.000 4 Staff K3 1 3.000.000
Manager
Safety Staff
3 1 10.000.000
Manager community
5 1 3.000.000
Marketing developmen
4 1 7.500.000
Manager t
Finance & Staff
6 1 3.000.000
6 Adm. 1 7.500.000 lingkungan
Manager Security
7 8 16.000.000
Guard
7 Secretary 1 3.000.000
Sub Total II 14 35.000.000 420.000.000
Sub total I 7 63.000.000 756.000.000
3. Perencanaan & Enginering 4. Administrasi Keuangan
1 Mine Engineer 1 10.000.000 1 Marketing Staff 2 5.000.000
2 Clecrk 1 2.000.000
2 Safety Personil 2 6.000.000 Sub Total IV 3 7.000.000 84.000.000
3 Geologist 1 5.000.000 V. OPERASI
1 General Foreman 0 0 0
4 Surveyor 2 8.000.000 2 Foreman 0 0 0
Sub Total III 6 29.000.000 348.000.000 Heavy Equipment
3 Operator 0 0 0
Total Light Equipment
4 Operator 0 0 0
5 Unskilled Labour 0 0 0
Sub Total V 0 0
Perawatan &
V. Logistik
1 Unskilled Laborer 8 1.500.000
Sub Total VI 8 12.000.000 144.000.000
TOTAL 38 146.000.000 1.752.000.000
Biaya Pengamanan Tambang Biaya overhead

Tahun Tahun
Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp) Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
ke ke
1 192.000 1 192.000 5.000 960.000.000
3.000 576.000.000
2 264.000 2 264.000 5.000 1.320.000.000
3.000 792.000.000
3 264.000 792.000.000 3 264.000 5.000 1.320.000.000
3.000
Biaya Pemantauan Lingkungan Biaya CSR

Tahun Tahun
Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp) Produksi (MT) Biaya (Rp) Total (Rp)
ke ke
1 192.000 2.000 384.000.000 1 192.000 3.000 576.000.000
2 264.000 2.000 528.000.000 2 264.000 3.000 792.000.000
3 264.000 2.000 528.000.000 3 264.000 3.000 792.000.000
Biaya Pemeliharaan Biaya Asuransi Karyawan

Nilai pembelian Biaya Pemeliharaan(thn) Per Tahun Gaji Biaya Asuransi


Rp 1.100.000.000 5 % 55.000.000 5% 1.752.000.000 87.600.000
BIAYA FEE MANAJEMEN

Tahun I. Produksi (MT) Fee Manajemen (RP Tahun II, Produksi (MT) Fee Manajemen (RP
Bulan ke 10.000/MT) Bulan ke 10.000/MT)
1 - 1 22.000 220.000.000
2 5.000 50.000.000 2 22.000 220.000.000
3 11.000 110.000.000 3 22.000 220.000.000

4 16.500 165.000.000 4 22.000 220.000.000


5 16.500 165.000.000 5 22.000 220.000.000

6 16.500 165.000.000 6 22.000 220.000.000


7 16.500 165.000.000 7 22.000 220.000.000
8 22.000 220.000.000 8 22.000 220.000.000
9 22.000 220.000.000 9 22.000 220.000.000
10 22.000 220.000.000 10 22.000 220.000.000
11 22.000 220.000.000 11 22.000 220.000.000
12 22.000 220.000.000 12 22.000 220.000.000
Total 192.000 1.920.000.000 Total 264.000 2.640.000.000
Tahun III. Produksi Fee Manajemen
Bulan ke (MT) (RP 10.000/MT)
1 22.000 220.000.000
2 22.000 220.000.000
3 22.000 220.000.000

4 22.000 220.000.000
5 22.000 220.000.000

6 22.000 220.000.000
7 22.000 220.000.000
8 22.000 220.000.000
9 22.000 220.000.000
10 22.000 220.000.000
11 22.000 220.000.000
12 22.000 220.000.000
Total 264.000 2.640.000.000
Amortisasi Biaya PraTambang Depresiasi/Penyusutan Barang

Tahun I Tahun II Tahun III Tahun I Tahun II Tahun III

1.101.000.000 1.101.000.000 1.101.000.000 366.666.667 366.666.667 366.666.667


Dasar Analisis 1. Modal/investasi
D 2. Biaya produksi
I 3. Tingkat produksi
K 4. Perkiraan harga jual
O 5. Perhitungan amortisasi dan
N depresiasi linier
T 6. Tidak menggunakan ekskalasi
R biaya dan ekskalasi
A pendapatan
K 7. Harga batubara 330.000,-
T
O Sistim penambangan Dikontraktorkan
R
K
A
N
Propit And Loss
PROFIT AND LOSS

NO MINING COST TAHUN I TAHUN ll TAHUN KE lll

1 Produksi batubara (MT) 192.000 264.000 264.000


Pendapatan (Rp 330.000/MT) 61.440.000.000 87.120.000.000 87.120.000.000

Royalty pusat (5%) 3.168.000.000 4.356.000.000 4.356.000.000


Pendapatan kotor 58.272.000.000 82.764.000.000 82.764.000.000
Fee Kp Owner (Rp 39.900) 7.660.800.000 10.533.600.000 10.533.600.000
Pendapatan bersih 50.707.200.000 72.230.400.000 72.230.400.000
2 Operasional Cost
Biaya langsung (Rp 178.800) 34.329.600.000 47.203.200.000 47.203.200.000
Biaya tak langsung (Rp 23.000) 4.416.000.000 7.590.000.000 7.590.000.000
Gaji karyawan 1.752.000.000 1.752.000.000 1.752.000.000
Asuransi karyawan (5% 87.600.000 87.600.000 87.600.000
1.752.000.000)
Pemeliharaan (5% x Rp 1.100.000) 55.000.000 55.000.000 55.000.000
Total Operasional cost 40.640.200.000 56.687.800.000 56.687.800.000
Pendapatan - Operasional cost 10.067.000.000 15.542.600.000 15.542.600.000
3 Pratambang

Depresiasi 366.666.667 366.666.667 366.666.667


amortosasi 1.101.000.000 1.101.000.000 1.101.000.000
Incame belum pajak 11.534.666.667 17.010.266.667 17.010.266.667

Pajak (30%) 3.460.400.000 5.103.080.000 5.103.080.000

Laba bersih 8.074.266.667 11.907.186.667 11.907.186.667

Cash flow - 11.071.650.000 - 2.997.383.333 8.909.803.334 29.973.833.333

Profit bersih sudah dipotong pajak sekitar Rp 45.000


BEP

Tahu Laba Bersih Cash flow


n
0 -11.071.650.000
1 8.074.266.667 - 2.997.383.333
2 11.907.186.667 8.909.803.334
3 11.907.186.667 29.973.833.333

Pada awal tahun kedua penambangan BEP telah tercapai


LEGALITAS
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai