PEMBAHASAN
80
y = 0,06x + 47,26
Fuel Rate (Liter/Jam)
70 2
R = 0,66
60
50
40
0 50 100 150 200 250 300 350
Tahanan Kemiringan (Ton)
Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Tahanan Kemiringan vs Fuel Rate pada Short Haul
Dari Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa semakin besar tahanan kemiringan yang
dialami oleh truk HD785-5 maka semakin besar pula konsumsi bahan bakarnya.
Hal ini disebabkan karena semakin besar tahanan kemiringan yang dialami oleh
truk maka dibutuhkan tenaga atau rimpull yang besar untuk dapat mengatasi
tahanan tersebut. Untuk memperoleh tenaga yang besar maka dibutuhkan
39
konsumsi bahan bakar yang besar pula. Hal ini berlaku juga pada kondisi long
haul seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.2.
100
90
Fuel Rate (Liter/Jam)
80
y = 0,13x - 103,64
2
R = 0,54
70
60
50
40
1200 1250 1300 1350 1400 1450 1500
Tahanan Kemiringan (Ton)
Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Tahanan Kemiringan vs Fuel Rate pada Long Haul
Pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 dapat dilihat pula bahwa kemiringan grafik
perbandingan tahanan kemiringan terhadap konsumsi bahan bakar pada lintasan
long haul lebih besar dibandingkan pada short haul. Hal ini menandakan bahwa
pada lintasan long haul untuk mengatasi kenaikan tiap ton tahanan kemiringan
dibutuhkan lebih banyak bahan bakar dibandingkan pada short haul. Hal ini
mungkin terjadi karena tahanan kemiringan yang harus diatasi oleh truk
berhubungan langsung dengan jarak yang dilaluinya. Hal ini dikarenakan tahanan
kemiringan yang diatasi truk adalah total penjumlahan tahanan kemiringan tiap
satuan jaraknya.
40
Kec. Rata-rata vs. Fuel Rate
100
90
Fuel Rate (Liter/jam)
2
R = 0,84
80
70
60
50
40
12 14 16 18 20 22 24 26
Kecepatan Rata-rata (Km/Jam)
Pada Gambar 5.3 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara nilai kecepatan
optimum pada lintasan short haul dan long haul. Pada lintasan short haul, nilai
kecepatan optimum yang menghasilkan konsumsi bahan bakar minimum berada
pada sekitar 15 – 17 km/jam. Sedangkan pada lintasan long haul, nilai kecepatan
optimumnya berada pada sekitar 23 – 24 km/jam.
Dari Gambar 5.3 dapat dilihat pula bahwa konsumsi bahan bakar pada lintasan
long haul mengalami penurunan dengan semakin besarnya kecepatan. Jika
melihat kembali data-data tersebut maka dapat terlihat bahwa data-data tersebut
bermuatan antara 100 – 105 ton dengan kecepatan rata-rata yang cukup tinggi
yaitu berkisar antara 20 - 24 km/jam. Dikarenakan truk tersebut bermuatan cukup
berat dengan kecepatan yang cukup tinggi maka momentum yang dihasilkan truk
tersebut cukup besar. Selain itu pada lintasan long haul, kecepatan truk relatif
konstan tanpa terlalu banyak waktu idle yang digunakan. Hal ini dapat dilihat
pada perbandingan antara presentase waktu idle pada lintasan short haul yang
terlihat pada Tabel 5.1 dengan lintasan long haul yang terlihat pada Tabel 5.2.
41
Tabel 5.1 Presentase Waktu Idle pada Lintasan Short Haul
Waktu
Tempat Tempat Waktu Waktu Presentase
Idle
No Truk Pengisian Pembongkaran Cycle Perjalanan Total Idle Time
Total
Muatan Muatan Total (min) (min) (%)
(min)
1 4250 ANOAVL470W1 ANO04_DP 64 475,30 708,60 1183,90 40,15
2 4250 ANOAVL470W1 ANO04_DP 65 479,50 693,60 1173,10 40,87
3 4250 INALHI620W1 KOR04_DP 52 549,70 673,20 1222,90 44,95
4 4251 WTLBUS640W1 WAT03_DP 65 627,90 486,10 1114,00 56,36
5 4251 SSANGN470W1 HAR01DYKE 40 423,10 702,00 1125,10 37,61
6 4251 SSANGN470W1 HAR01DYKE 42 405,30 712,80 1118,10 36,25
7 4254 PETEAA721E1 PET06_DP 49 574,60 619,50 1194,10 48,12
8 4255 SS10ATAS PET01_DP 53 674,60 516,30 1190,90 56,65
9 4262 PETEAA721E1 PET06_DP 46 598,30 595,90 1194,20 50,10
Rata-rata 45,67
Dari Tabel 5.1 dan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa presentase waktu idle yang
terjadi pada lintasan short haul lebih besar daripada saat berada di lintasan long
haul. Dari data jumlah cycle juga dapat dilihat bahwa pada lintasan short haul,
truk lebih banyak melakukan idle untuk pengisian dan pembongkaran muatan
dibandingkan saat berada di lintasan long haul.
Dari kedua hal tersebut dapat dilihat bahwa pada lintasan long haul, truk tidak
sering melakukan kegiatan idle yaitu berhenti dengan posisi mesin menyala. Dan
42
hal ini mengakibatkan variasi kecepatan truk dari keadaan idle ke keadaan idle
berikutnya selama 20 jam mesin jarang terjadi pada lintasan tersebut.
Dikarenakan momentum yang besar dan kecepatan yang relatif konstan maka
rimpull yang digunakan dalam menjaga kecepatan yang tinggi menjadi tidak
terlalu berat sehingga konsumsi bahan bakar makin irit.
43