BUMA
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BUMA
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BUMA
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BUMA
PENGANTAR
OBYEKTIF
• Memberikan panduan operasional yang bersifat “Quick
Win”
• Memberikan panduan operasional yang tepat, berhasil
guna dan saling terintegrasi.
SASARAN
• Menerapkan Sistem Pengelolaan Alat-alat Berat dan Truk
Produksi secara berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga memberikan hasil produktivitas alat optimum
dan lingkungan kerja aman dan sehat.
•Adanya kesesuian kerja (integrasi) antara shift satu
dengan shift lainnya melalui implementasi “Check Sheet”
STRATEGI
• Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Pelatihan dan
Pengembangan)
• “Continous Improvement”
• Mining Process
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
KATA PENGANTAR
BUMA
Dunia pertambangan merupakan bidang usaha yang
cukup kompetitif di awal abad 21 ini. Dilihat dari sisi sejarah,
pertambangan sudah kita kenal jauh sebelum Negara ini merdeka.
Tetapi perkembangannya begitu cepat, mulai dari teknologi alat
atau teknologi penambangan.
Begitu pesatnya persaingan di dunia pertambangan
khususnya pertambangan terbuka, hal ini menuntut Buma sebagai
salah satu kontraktor pertambangan harus memacu lebih cepat
untuk belajar. Belajar untuk mendapatkan sesuatu yang lebih tepat
guna dalam pengelolaan pertambangan.
Belajar itu harus dengan membaca, untuk itu buku ini
sangat cocok bagi jajaran operation Buma khususnya foreman dan
supervisor. Tujuan dari diterbitkannya buku ini adalah sebagai
panduan operasional penambangan yang bersifat “Quick Win”.
Selain itu buku ini juga bertujuan sebagai panduan operasi untuk
mendapatkan hasil yang optimal dan berhasil guna.
Perusahaan mempunyai harapan sangat besar
terhadap realisasi dan aplikasi dari buku ini. Harapan paling utama
dari diterbitkannya buku ini adalah agar system operasional kita
bisa bersaing, lebih efektif dan lebih efisien. Selain itu yang tidak
kalah penting adalah agar terjadi sinergi antara karyawan dengan
manajemen untuk mendapatkan hasil operasional yang optimal.
Intinya adalah kita harus mulai membudayakan dari diri
sendiri, dari hal yang terkecil dan mulai saat ini untuk selalu
“Belajar”, sehingga visi dan misi perusahaan akan dapat kita raih
dan akhirnya kita menjadi pemenang.
Semoga kita bisa mengimplementasikan semua yang
sudah kita programkan tentunya dengan dukungan semua pihak
dan manajemen PT Bukit Makmur Mandiri Utama. Saran dan
masukan dari semua pihak akan sangat kami harapkan untuk
menjadikan buku ini lebih baik dan tepat sasaran.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada team
penyusun yang telah menyumbangkan pikiran untuk terbitnya buku
ini. Semoga bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
A. Kharis
GM Operation
BUMA
BUDIKWANTO KUESAR
MANAGING DIRECTOR
BUMA
DAFTAR ISI
hal
Janji Safety & Kebijakan Dasar i
Kata Pengantar ii
Pengantar Redaksi iii
Mining Process & Activities………………….………… 1
Top Soil Process & Activities
- Land Clearing ..………………….…………………… 2
Overburden Process & Activities
- Drilling & Blasting ……………………………………. 4
- Ripping & Dozing ……………………………………. 9
- Loading ……………………………………………….. 11
- Transportation (Waktu Edar)……………………….. 18
- Spreading …………………………………………….. 20
- Dumping ………………………………………………. 22
Road Construction ……………………………………… 24
Tabel Super elevation ………………………………….. 27
Diagram Jarak Pandang ………………………………. 28
Parameter Kebutuhan Alat Dozing …………………… 30
Standard Parameter for Loading Area ………………. 31
Standard Parameter for Road Design Geometry
Traffic-ability ……………………………………………. 32
Standard Parameter for Waste Dump ……………….. 33
Standard Parameter Cycle Time ……………………... 34
Standard Parameter Excavator Productivity ………… 35
Standard Parameter Cycle Time (Hauling) …………..
36
Standard Parameter Productivity Hauling ……………
36
Standard Parameter Unit Matching …………………..
37
Standard Parameter Yearly Equipment Utilization …..
38
Tyre dan Penghematan BBM ………………………….
40
Mining Terminologi ………………………………………
46
Form Check List for Pit ………………………………….
Form Check List for Hauling ……………………………. 58
60
MINING PROCESS & ACTIVITIES
BUMA
I. LAND CLEARING IV. COMMODITY
I. REMOVAL
1. Loading
2. Hauling
3. Spreading V. ROAD CONSTRUCTION & MAINTENANCE
4. Grading
1. ROAD CONSTRUCTION
1. Embankment Cut & Fill
2. Sub Grading
III. OVERBURDEN 3. Compacting
4. Road drainage (Culvert, Rip Rap)
1. Drilling & Blasting 5. Road pavement
2. Ripping & Dozing 6. Bund wall
3. Loading
4. Hauling
5. Spreading 2. TRANSPORTATION
6. Grading 1. Hauling
7. General work & Road Maintenance 2. Spreading
3. ROAD MAINTENANCE
1. Loading
2. Hauling
3. Spreading
4. Grading
5. General
6. Water Spraying
Keterangan :
1. Kedalaman lubang tergantung pada kebutuhan : contoh diatas
adalah mengebor diatas lapisan batubara.
4
Crest
Toe
Lubang Bor
Keterangan :
Maksimal kemiringan alat bor saat
melakukan pengeboran adalah 20o. Jika
pengeboran tidak akurat maka bisa
menyembabkan batang bor cepat patah.
Burden (m)
3
Primer (booster, 2 4 5 6
dinamit dll) FREE
FACE
1 2 3 Spacing m)
Keterangan :
1. Charging / Drilling dilakukan maju tiap-tiap row mulai dari row terdepan
2. Lubang yang sudah di bor / sudah terisi explosive
3. Lubang sudah di bor / belum terisi explosive
6
5m
SHELTER
Bench
Keterangan :
Penempatan shelter min. berjarak 5 m dari Crest jika berada diatas Bench.
Equipment
Infrastruktur
300 M
500 M
Keterangan :
Jarak aman peledakan mengacu Kepmen 555 Manusia
7
Note :
- PF = Powder Factor (Kg/Bcm)
- S = Spacing
- B = Burden
1.a. Teknik Dozing – Benar : 1.b. Teknik Dozing – Salah : 3.a. Teknik Dozing – Benar :
Memotong bukit dari atas ke bawah Memotong bukit dari bawah ke atas Membuat stock dengan di tumpuk
X X
2.a. Teknik Dozing – Benar : 2.b. Teknik Dozing – Salah : 3.b. Teknik Dozing – Salah :
Dozing maksimal 20 meter Dozing lebih dari 20 meter Membuat stock dengan di ijak dozer
X
2.a. Teknik Ripping – Benar : 2.b. Teknik Ripping – Salah :
- Posisi point ripper - Ripper terlalu masuk
Line Face
Material stock setinggi vessel
b. Metoda “Over the Rail”
a. Metoda posisi Back Hoe yang benar - Excavator mengisi material ke Truck A
- Posisi Track miring (15 º– 20º). - Truck B loading di bekas galian dari
- Tinggi Stock setinggi vessel Truk. muatan truck A
- Cycle time saat boom terangkat kecil - Excavator Loading ke truck B dengan
galian yang ada di sebelah kanannya.
11
a b c
Cross Section
12
a. b.
T1
T2
Catatan :
a. Pastikan posisi shovel aman (posisi loading ke truck 1), sehingga truck 2 aman untuk manuver
mundur ke posisi sebelah kanan
b. Pastikan jarak aman antara shove dan truck, berhati-hati dan pastikan posisi aman pada saat
loading sisi sebelah kanan (terjadi blind spot – sisi buta)
Keuntungan Metoda Double Side :
Cycle time Alat Muat dan Alat Angkut kecil, sehingga produktivitas menjedi lebih tinggi.
14
15
a. Keterangan : Posisi track shovel yang salah b. - AWAS!!!!! Pastikan jarak aman area
seharusnya tegak lurus bench (gb. b) swing shovel
- Pastikan loading area selalu rata dan
tidak berair
16
15º-20º
Line Face
a. Pastikan Unit OHT siap MUNDUR – b. Pastikan Unit OHT siap MUNDUR
dan Posisi Track Excavator membentuk saat posisi menunggu
sudut (agak serong 15º – 20º dari
garis (Line Face)
17
Waktu Tunggu
F menit
18
Catatan :
Lihat standar parameter Cycle Time (Waktu Edar) OHT, jarak 2500 meter
19
20
Min 5 meter
( 1 kali lebar unit )
(1 `
kal 5 me
i le ter
ba
ru
nit
)
Memberikan keuntungan :
Dengan pengaturan lalu lintas keluar masuk disposal
- Disposal tetap rapi.
-Manuver dari kiri ke kanan
- Cycle Time Alat Angkut (Truk) kecil
-Membuang dari arah kiri ke kanan berurutan.
- Produktivitas Alat Supor dan Truk tinggi.
-Pola buang yang konsisten
akan memberikan keuntungan :
-Disposal tetap rapi.
-Cycle Time Alat Angkut (Truk) kecil
-Produktivitas Alat Support dan Truck tinggi.
21
Tinggi tanggul :
½ kali tinggi ban unit terbesar
22
+/- 10 Meter
a. Hanya untuk material lunak (lumpur) b. Dumping dengan prosedur tanpa Tanggul
Pengaman (dibuang 10 mtr dari bibir tebing)
23
a. Jalan di PIT
C
b. Jalan Utama
C
Keterangan :
W = Lebar truk terbesar, saat ini HD785/CAT777
Lebar jalan adalah 3.5 kali unit terbesar.
24
70 – 90 %
bisa diterapkan
Warna merah (dalam lingkaran adalah Warna merah (dalam lingkaran adalah
daerah blind spot (buta) bila sudut kurang (<70 %) Daerah blind (buta)spot bila sudut kurang (<70 %)
Keterangan :
1. Sudut persimpangan < 70º sangat memungkinkan sekali terjadi “blind spot” atau sudut buta yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan.
25
Lengkung Transisi
Panjang = L
CS ST
Lengkung Melingkar
Su
Super ele
p
vasi
er
E
Center li R
ne
Super E
Potongan A - A
SC
Tingkat Superelevasi Dalam Meter/ Meter untuk Kecepatan Kendaraan dan Radius
Kurva Tertentu
Radius
(mtr) Kecepatan Kendaraan (Km/Jam)
20 25 30 35 40 45 50 55
50 m 6% 10% - - - - - -
75 m 4% 7% 9% - - - - -
100 m 3% 5% 7% 10% - - - -
200 m 2% 3% 4% 5% 6% 6% - -
300 m 2% 2% 2% 3% 4% 5% 7% 8%
400 m 2% 2% 2% 3% 3% 4% 5% 6%
27
Lengkung
vertikal
Permukaan Vertikal
penghalang
Penghalang
Lengkung vertikal
Bebas pandangan &
Garis pandang
sebagai tanggul
28
29
II 3 2 1
III 2 1
IV 2 1 1 1
V 2 2
II 3 1 1
III 2 1
IV 2 1 1
V 2 1
II 2 1
III 1
IV 1 1
II 1
III
IV
30
Backhoe Shovel
Description PC - 400
PC-1250; EX-1200; EX-2500 PC-1250; EX-1200; RH- EX-2500 ;
D450/500
RH-40 ; RH-120 40 RH-120
Cat 345 B
17 - 30 T BMA HD-465 CAT 777 CAT 777 BMA HD-465 CAT 777 CAT 777
Dump Truck
BMA-35 HD-785 HD-785 HD-785 HD-785
Tinggi Jenjang Maximum 3 3 4.5 4.5 5 6 6 6 9
(m) Optimum 1.5 - 2 2.5 2.5 - 3 3.5 4 4 4 5 7-8
Lebar Area Kerja
15 15 20 25 25 20 25 30 35
Minimum (m)
Note :
1. Tinggi jenjang optimum untuk back-hoe adalah kombinasi antara tinggi vesel & dudukan alat loading
2. Untuk back hoe tinggi bucket pada waktu mengangkat serendah mungkin
31
STANDAR PARAMETER
No Description Unit KETERANGAN
Coal Hauling Roa Pit Mining Road
1 Design Speed Km/Hr 70 60
2 Lebar Jalan m Min. 3,5 L Min. 3,5 L L = Lebar Kendaraan terbesar
3 Grade Jalan % Max. 3 % Maks. 8%
4 Horizontal Curve Radius m Min. 50 m Min. 50 m Curve S-C-S
5 Super Elevasi m Max. 4 % Maks. 5% Tikungan
6 Cross Fall % Max.2%, Shouder 4-8% Maks. 5%, Shouder 4-8 % Badan Jalan
7 Sight Distance m Min.200 m Min. 80 m Jarak Pandang (Clear area)
8 Drainage % Min. Slope 1% Min. Slope 1% Kemiringan parit drainase
9 Kemiringan slope (cut) % 60% 60%-70%
10 Tinggi Jenjang m Maks. 10 m Maks. 6 m
11 Kemiringan slope (fill) % 45% 60%
12 Safety Berm m Min. 2/3 D Min. 2/3 D D = Tinggi ban
Note :
1. Sight Distance, yaitu : jarak pandang yang dibutuhkan oleh kendaraan untuk berhenti atau menyalip/menyiap
2. Jarak pandang minimal adalah jarak pandangn henti (Stopped distance)
3. Sropped Distance, yaitu : tergantung kec. Rencana jalan.
4. Shouder adalah : bahu jalan
32
Uni
No Description STANDAR PARAMETER KETERANGAN
t
1 Lebar Disposal m 2X(Lebar terbesar + turn./radius) x Nload Nload = Jumlah Loading point
2 Face per Layer m Tdisp / Nlayer : 5 s.d. 10 m Material normal, maksimal. 3 layer
3 Kemiringan permukaan % Maks. 2 % arah ke face
4 Acces Road Elev. m + 0.5 s. d 1 m
5 Lebar Acces Road m 3.5 L L = Lebar unit terbesar
6 Dozing % Maks. 60% toal material Maks. Jumlah 2 unit
7 Dump-Bund Wall m 1/3/ x T T = tinggi ban
33
Formula Q = q x k x 60/Ct x E
Q : Produktivitas (Bcm/Jam)
q : Bucket Capacity (Lcm). Heap condition
k : Bucket factor
Ct : Cycle-time Bucket (detik)
E : Effisiensi Operator / kerja
Asumsi Swell-factor = Lcm convert to Bcm = 0.714
35
Note :
1. Produktivitas tersebut diatas berdasar hitungan dengan jalan angkut (Haul Road) adalah grade 8%
37
38
2 Medium Fleet
* PC1250, EX-1200, RH-40 5,800 6,000 6,200 2,900,000 3,000,000 3,100,000
* HD-465 5,700 5,950 6,100
* VOLVO BMA-135 5,500 5,700 5,900
3 Small Fleet
* PC-400, Daewoo, Cat345 5,300 5,400 1,219,000 1,242,000
* Isuzu CXZ 5,000 5,200
* Mercy FM 12 5,800 5,900
SUPPORT EQUIPMENT
5 All Support Equipment 5,000 5,000
39
PERINGATAN !!!
Dilarang mengoperasikan alat dalam kondisi
• Tekanan angin ban kurang. • Muatan overload
40
41
42
BUMA
A. TINDAKAN SEGERA
BUMA
11. Buat daftar pemakaian fuel per alat per jam dan di bagikan
ke semua operator dan pengawas.
12. Pengaturan waktu istirahat alat produksi dan alat support
(dozer kecil, grader, WT, dll) agar tidak bersamaan.
13. Mengaktifkan down load Pay Load meter dan tachograph
untuk analisa; muatan, matching, speed, running engine,
waiting time dan spot time.
14. Semua minor repair diakukan di lapangan ( pit / disposal )
15. Perbaikan refueling system untuk mengatasi tumpahan /
ceceran BBM.
16. Pemakaian penerangan / tower lamp tidak berlebihan. Tidak
di benarkan menghidupkan tower lamp terlalu cepat atau
sebaliknya terlalu lama mematikan dengan alasan apapun.
17. Perbaikan teknik operasi menuju produktivitas alat yang
tinggi.
18. Parkir sarana support (fuel truck, lub truck, dll) harus di
lapangan.
19. Blasting diusahakan untuk stock minimal 2 hari (blasting
deposit) untuk mengurangi travel unit.
20. Semua sarana non BUMA tidak diperkenankan mengisi
BBM di Fuel station / Fuel truck BUMA, bila terpaksa
mengisi akan di back charge sesuai dengan harga BBM
BUMA (industri + overhead)
21. Semua tumpahan BBM harus di buatkan berita acaranya.
22. Penghematan pemakaian peralatan listrik rumah tangga
(lampu, AC dan lain – lain)
23. Perbaikan infrastruktur BBM untuk mengatasi kebocoran
yang terjadi.
24. Optimalisasi penggunaan grader dan compactor untuk
pemeliharaan jalan.
25. Supervisi untuk memastikan implementasi point – point
diatas harus dilakukan dari level FM / SPV s.d PM / DPM.
44
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BUMA
B. JANGKA PENDEK
46
47
17. Slippery : Wet condition, Waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan
kering dan dapat beroperasi kembali.
18. Rain : Waktu selama hujan berlangsung.
19. BCM : Bank Cubic Meter : volume insitu (di tempat).
20. LCM : Loose Cubic Meter : Volume terurai / gembur.
21. AMD : Acid Mine Drainage, Pengaliran air asam tambang
(Pengaturan aliran air).
22. Cross Fall : Bentuk normal kemiringan jalan (cross section) satu atau dua arah.
23. Cut Back : Pemotongan pit dilakukan secara bertahap dengan garis potong
sejajar dengan garis pit design, hal ini biasa dilakukan untuk
mengimbangi stripping ratio pada proses pengerjaan tahap – tahap
penambangan (Push back)
48
25. Grade : Kandungan / kadar mineral berharga dalam bijih (Ore seperti
Emas, grade dengan satuan 4 gr/ ton).
26. Contour : Garis menghubungkan titik-titik yang sama ketinggiannya.
27. Coal Expose : Coal yang sudah terbuka / dibuang OB nya.
28. Coal Inventory : Coal yang ada / masih ada dalam tambang dan siap diangkut
keluar tambang (ke ROM).
29. Contamination : Tercampurnya coal dengan material lain dari luar : OB, scorea,
besi dll
30. Dilution : Tercampurnya Ore (Emas) dengan material lain dari luar
(waste, dll).
31. Roof : Lapisan bagian paling atas batu bara (coal)
32. Floor : Lapisan bagian paling bawah dari batu bara (coal)
33. Out Crop : Singkapan batu bara / ujung atas batu bara yang terlihat
langsung tanpa ada tanah (material) penutup
49
34. Log stock pilling : Area penumpukan kayu batangan / gelondongan (log)
35. Grubbing : Pengumpulan tumbuhan semak / perdu
36. Embankment : Timbunan massal (volume besar) untuk konstruksi
37. Cut & Fill : Galian / potong dan timbun
38. Sub Grade : Konstruksi badan jalan dari tanah yang telah memenuhi
persyaratan kepadatan tertentu
39. High wall : Dinding tambang pada sisi kemiringan batu bara terdalam
yang terdiri dari slope dan bench
40. Low wall : Dinding tambang pada sisi terdangkal / singkapan ini bisa
terbentuk dari floor atau bench/slope
41. Road drainage : Drainasi atau pengaliran air dari sisi kiri dan kanan jalan
42. Rip Rap : Tempat aliran air yang sengaja dibuat untuk mengalirkan air
pada sisi kiri dan kanan jalan
50
51
51. Overall slope : Kemiringan total dari beberapa slope yaitu dari crest tertinggi
sampai toe yang paling terdalam
52. Super elevasi : Kemiringan badan jalan dari titik tengah (center line) sampai
ke sisi terluar jalan
53. Sight distance : Jarak pandang baik pandangan henti sampai dengan
pandangan menyiap
54. Batter slope : Kemiringan individual slope (kemiringan antara crest dan toe
dalam satu slope di daerah galian / timbunan)
55. Cycle time : Waktu edar untuk suatu aktivitas tertentu satu alat
52
FLOOR
(BENCH)
E S T
PE
CR LO R )
S O
O CH
L
F EN
T OE (B ST E
E
O P
CR L
S
OE
T
53
BERM
SLOPE
CROSS FALL
BERM
BENCH BENCH
SUMP
54
L L
AL L AL L
W W
AL AL
L OW W L OW W
GH GH
HI HI
/B) E
B) IK
E
B)
(I/
IK
( O TR
=S
TR
O /
N =S N (
E AN E N
RD BAR R D BARA
D EN
U E U YE R
NY B N
RB
M
BU
M E PE
EA P
E R EA AH
E S AH S R
O V
OA
L
à
AR
I NT OA
L
à
à
AR
V E
C à
à C à O
H H
LO IG LO IG
H H
U
W W
O
IN
W W
N
W W
VE
AL AL
TE
D
AL AL
L L
ER
L L
RB
R
B
B
UR
U
U
RD
R
D
D
EN
EN
C
C
EN
O
AL
AL
(O
(I/
(U
SE
SE
/B
B
/B
)
AM
AM
)
DIP ( o) DIP ( o)
)
55
L
AL
W
G
IN
L L
AL AL
NG
TW W
L
HA
NG
AL
O
T FO
I
ES NG
W
A
T
CR
H
IK
O
FO
R
ST
E
=
IK
N)
N
TR
RA
EI
=S
BA
(V
AN
E
) R
E
E
DY
IN BA
NY
T
TE T
E E
OE (V NY
BO
PE
AS
T
AS
Y PE
AS
AH
D
E
BO AH
OR
AR
AR
W
W RE à W
à
O à
à
à
L
HA
AL
FO
NG
W
AL
WASTE
OT
IN
OT
W
G
W
FO
G
W
N)
AL
OR
IN
AL
EI
L
NG
EB
(V
WASTE HA
WASTE
DY
OD
BO
Y(
VE
E
OR
IN
DIP ( o)
)
56
GEOMETRI PELEDAKAN
BURDEN
MENURUT : R.L. ASH
SPACING
STEMMING
BENCH
HEIGHT
COLUMN
CHARGE
TOTAL HOLE
α
CHARGE DEPTH
58
59
60
BUMA
BUMA
4 LANGKAH B’SAFE
Langkah 1,
Periksa di sekitar Anda,
adakah orang yang bekerja
tidak aman ?
Langkah 2,
Periksa sekeliling,
adakah situasi berbahaya ?
Langkah 3,
Periksa, adakah peralatan
yang berbahaya ?
Langkah 4,
Lakukan Tindakan
Perbaikan, jika Anda
menemukan Bahaya !!
62