2. Penanganan material: Ini termasuk pemilahan dan pemuatan material ke area limbah
atau lokasi pemrosesan.
Pengawasan
Pelaksanaan &
Perencanaan dan Evaluasi
Pengoperasian
pengendalian
-PEKERJAAN
(Kuantitas & Kualitas)
-WAKTU
-BIAYA
Bagan alir proses pemilihan alat-alat berat
P
A
UA PROD’T
Y
PRODUKTIFITAS = PRODUKSI
Eff.WH/HM
Bucket factor tergantung dari jenis material yang akan digali. Menurut tabel dari Komatsu
Spesification Hand Book , bucket faktor adalah sebagai berikut:
1. Bucket Faktor (Backhoe) Source : Maxima Machineries Inc.
WH
HM Deviasi Loss 1. Delay
2. Idle
Time
Diagram waktu
MOHH
Availability (PA) B/D
Operation ( UA ) Idle
Working Delay Idle
PRODUKSI (BCM) = Produktivitas x UA x PA x MOHH
PA (%) = MOHH-B/D = (OPR + Idle) = ( W + D + I )
CONTOH :
PRODUKSI = 600 BCM
UTILISASI = 75% atau 45 MENIT (By Hour Meter)
PRODUKTIVITAS = 600 / 75% = 800 BCM/JAM 16
Job Faktor (Effiensi Kerja)
APA ITU JOB FAKTOR :
Faktor-faktor yang mempengaruhi unjuk kerja dari suatu alat/peralatan yang sifat mereduksi dari
kemampuan alat/peralatan yang digunakan dalam Job Faktor:
Job Factor
Faktor koreksi
Faktor konversi
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
kerja
Material (Karakteristik)
Man (skill)
Enviro (Geometry)
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
kerja
1. Keadaan pekerjaan, kondisi dan jenis tanah adalah salah satu factor dari keadaan pekerjaan yang
berpengaruh. Jarak pembuangan dan kemampuan operator mengendalikan alat berat dan banyak
factor yang berpengaruh lainnya.
2. Keadaan mesin, alat berat yang dipakai harus di cek secara berkala. Tak hanya kapasitas bucket dan
alat pelengkap yang dipakai dianjurkan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan
3. Kapasitas pengangkat faktor-faktor PRODUKTIFITAS DAN EFFISIENSI KERJA
,berpengaruh pada kedalaman galian dan sudut putaran. Hal ini berpengaruh pada lamanya waktu.
4. Siklus pengisian bucket hingga penuh dengan beberapa kali gerakan atau dengan mengisi dan
membawa bucket berisi material yang seadanya dari hasil satu kali galian.
POLA PEMUATAN
Berdasarkan dari jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati terhadap
posisi backhoe (biasa disebut pola gali muat), maka ada tiga pola yaitu
(Indonesianto,2014):
1. Single Back Up, truck memposisikan untuk dimuati pada satu tempat.
2. Double Back Up, truck memposisikan diri untuk dimuati pada dua tempat.
3. Triple Back Up, truck memposisikan diri untuk dimuati pada tiga tempat.
Berdasarkan dari posisi truck untuk dimuati hasil galian backhoe (pola gali
muat), maka terdapat 2 pola, yaitu (Indonesianto, 2014):
1. Bottom loading, dimana posisi backhoe dan truck pada satu level (sama-
sama) di atas jenjang.
2. Top loading, dimana posisi backhoe di atas jenjang dan truck berada di
bawah jenjang.
Center loading Double side loading
Dumping time
Ayun Angkat
kosong isi
Angkat
CT
Ayun isi
kosong
Tumpah
Pengukuran manual :
observasi dan
perhitungan
• Pengukuran otomatis :
sensor elektronik ---
motion study
Waktu siklus alat angkut
(hauler)
Aktifitas alat muat :
1. Pemuatan material
2. Pengangkutan muatan
3. Spotting muatan
4. Penumpahan muatan
5. Pengangkutan kosongan
6. Spotting kosongan siap muat
• Pengukuran otomatis :
sensor elektronik ---
VHMS
GPS GARMIN VIRB
TERIMA KASIH