1. DEFINISI
Uninterrupted flow facilities ada pada:
Freeways
Pada jalan non-kota, jika panjangnya minimal 3 km tanpa penghalang (contohnya 3 km di antara lampu
lalu lintas/ persimpangan)
Freeways
Ket.:
The maximum hourly rate.
o Maksudnya, kapasitas dihitung maksimal per jam. Biasanya, kapasitas dihitung per 15 menit.
Persons or vehicles
o Maksudnya, kapasitas dapat mempertimbangkan jumlah kendaraan, jumlah orang per kendaraan,
atau jumlah pejalan kaki.
Under prevailing roadway, traffic, and control conditions.
o Maksudnya, kapasitas berdasarkan roadway condition (jumlah lajur, ada tidaknya kereb, dll),
traffic condition (jumlah truk, kendaraan pribadi, dll), dan control condition (interrupted flow
facilities/ jalan dengan lampu lalu lintas canggih/ dll).
2. CONTOH KASUS
Pertanyaan:
Berapakah tingkat pelayanan (level of service) freeway sekarang?
Berapakah tingkat pelayanan (level of service) freeway pada 5, 10, 15, dan 20 tahun yang akan
datang?
Contoh rolling terrain
Contoh ramp
Jawaban:
Step 1:
Tentukan free flow speed of the facility, yaitu:
FFS = 75,4 – fLW – fLC – 3,22(TRD0,84)
Dimana:FFS = free flow speed of the freeway, mile/hour
fLW = adjustment for lane width (perobahan karena lebar lajur), mile/hour
fLC = adjustment for right-side lateral clearance (perobahan karena lebar bahu jalan), mile/hour
TRD = total ramp density (kepadatan ramp total), ramps/mile
Sehingga,
FFS = 75,4 – fLW – fLC – 3,22(TRD0,84)
= 75,4 – 0,0 – 0,0 – 3,22(2,80,84) = 67,8 mile/hour
Step 2: Tentukan maksimum service flow rate untuk setiap tingkat pelayanan.
Tabel penentuan maximum service flow rate untuk freeway
Level of service
FFS (mi/h)
A B C D E
75 820 1.310 1.750 2.110 2.400
70 770 1.250 1.690 2.080 2.400
65 710 1.170 1.630 2.030 2.350
60 660 1.080 1.560 2.010 2.300
55 600 990 1.430 1.900 2.250
Sehingga,
Step 4: tentukan flow rate dan service volume untuk setiap level of services
Dimana: SFi = service flow rate untuk level of service “i”, veh/hour
MSFi = maximum service flow rate for level of service “i”, pc/h/ln
N = number of lane in one direction on the facility (jumlah lajur pada satu arah pada freeway)
fp = adjustment factor for presence of occasional or non-familiar users of facility
Diketahui bahwa:
N=3
fHV = 0,893
fp = 1 (pengguna umum)
PHF = 0,92
Sehingga, hasil perhitungan disajikan pada tabel berikut:
Level of MSF
N fHV fP SF (veh/h) PHF SV (veh/h)
service (pc/h/ln)
A 770 3 0,863 1,000 1.994 0,92 1.834
B 1.250 3 0,863 1,000 3.236 0,92 2.977
C 1.690 3 0,863 1,000 4.375 0,92 4.301
D 2.080 3 0,863 1,000 5.385 0,92 4.954
E 2.400 3 0,863 1,000 6.214 0,92 5.617
Ket.: SV = service volume over a full peak hour for corresponding level of service
Step 5: Tentukan future demand volume (volume masa yang akan datang)
Sehingga:
v0 = 3.600 veh/h
v5 = 3.600 (1,065) = 4.818 veh/h
v10 = 3.600 (1,0610) = 6.447 veh/h
v15 = 3.600 (1,0615) = 8.628 veh/h
v20 = 3.600 (1,0620) = 11.546 veh/h
Untuk mengetahui level of service, bandingkan dengan SV pada tabel sebelumnya, yaitu:
Level of
SV (veh/h)
service
A 1.834
B 2.977
C 4.301
D 4.954
E 5.617
Level of service untuk setiap tahun yang ditargetkan disajikan pada tabel berikut
Demand volume
Target year Level of sevice
(veh/h)
0 3.600 C
5 4.818 D
10 6.447 F
15 8.628 F
20 11.546 F
Analisis: pada 7,63 tahun yang akan datang, pada freeway ini, jumlah kendaraan akan melebihi kapasitas.
Sehingga, dibutuhkan solusi seperti penambahan lajur atau pengurangan jumlah kendaraan.
REFERENCE:
Roess, RP et al., Traffic Engineering – fourth edition, 2011, Pearson, NJ