Anda di halaman 1dari 2

Kode/Nama MK : HKUM4203/Hukum Pidana

1. Hukum pidana dikaitkan dengan pengertian objektif dan dalam arti subjektif?
Jawab :
Hukum pidana merupakan hukum yang mengatur tentang perbuatan-perbuatan yang
dilarang oleh undang-undang beserta sanksi pidana yang dapat dijatuhkannya kepada pelaku.
Hukum pidana dalam arti objektif (Ius Punale), merupakan semua peraturan yang
mengandung keharusan atau larangan, terhadap pelanggaran mana diancam dengan hukuman
yang bersifat siksaan. Dalam hukum pidana arti objektif ini dibagi menjadi 2 macam hukum
yaitu hukum pidana materiil dan hukum pidana formil.
Sedangkan hukum pidana dalam arti subjektif (Ius Puniendi), adalah hak negara atau
alat-alat untuk menghukum berdasarkan hukum pidana objektif.
Maka menurut saya antara hukum pidana dalam arti objektif (Ius Punale) dan hukum
pidana dalam arti subjektif (Ius Puniendi) memiliki kaitan yang sangat kuat karena pada
hakikatnya hukum pidana dalam arti objektif itu membatasi hak negara untuk menghukum dan
hukum pidana dalam arti subjektif ini baru ada, setelah ada peraturan-peraturan dari hukum
pidana objektif terlebih dahulu.

2. Fungsi umum dan fungsi khusus hukum pidana?


Jawab :
Fungsi umum hukum pidana adalah untuk mengatur hidup bermasyarakat dan
menyelenggarakan tata aturan dalam masyarakat.
Sementara fungsi khusus dari hukum pidana adalah untuk melindungi kepentingan
hukum terhadap perbuatan yang hendak mengganggunya, dengan sanksi berupa pidana yang
sifatnya memaksa dan mengikat. Kepentingan hukum dalam hal ini meliputi individu, kelompok
(masyarakat, negara, dan sebagainya).
3. Tujuan hukum pidana dikaitkan dengan aliran klasik dan aliran modern hukum
publik?
Jawab:
Menurut aliran klasik, tujuan hukum pidana adalah melindungi kepentingan individu dari
kesewenang-wenangan penguasa. Aliran ini menghendaki hukum pidana yang tersusun
sistematis dan menitikberatkan pada kepastian hukum. Kalau semula Hukum Pidana
dimaksudkan untuk melindungi kepentingan individu dari kesewenang-wenangan.
Maka aliran modern dalam hukum pidana bertujuan melindungi masyarakat dari
kejahatan. Tujuan ini berpegang pada postulat le salut du people est supreme loi yang berarti
hukum tertinggi adalah perlindungan masyarakat. Aliran modern juga disebut aliran positifis,
karena mencari sebab kejahatan menggunakan metode ilmu alam dengan maksud mempengaruhi
pelaku kejahatan secara positif sejauh dapat diperbaiki.
Jika aliran klasik menghendaki hukum pidana perbuatan atau daad-strafrect, maka aliran
modern menghendaki hukum pidana yang berorientasi pada pelaku atau dader-strafrecht. Aliran
modern dalam hukum pidana didasarkan tiga pijakan, yakni Pertama, memerangi kejahatan;
Kedua, memperhatikan ilmu lain; Ketiga, ultimum remidium.

Anda mungkin juga menyukai