Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2023
1. Hasil Pengukuran
(a) Nama Ruas Jalan : Jl. Ampeldento, Pakis Kab. Malang
(b) Tipe ruas jalan : Dua Ruas Tak Terbagi
(c) Kondisi Lingkungan : Pemukiman
(d) Titik A (awal studi) : STA 0+000
(e) Titik G (akhir studi) : STA 1+050
(f) Panjang ruas jalan (yang ditinjau) : 1050 meter
Gambar 1 Lay Out Ruas Jl. Ampeldento, Pakis Kab. Malang STA 0+0.00
sampai STA 1+050
(g) Lebar ruas jalan (yang ditinjau)
• STA 0+000 : Lebar perkerasan 6,6 meter, lebar bahu/trotoar kiri 1,5 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 1 meter,
• STA 0+275 : Lebar perkerasan 7 meter, lebar bahu/trotoar kiri 1,5 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 0,5 meter
• STA 1+1050 : Lebar perkerasan 7 meter, lebar bahu/trotoar kiri 1,5 meter,
lebar bahu/trotoar kanan 0,5 meter
(h) Arus lalu lintas : Dua arah
2. Data Pendukung
a) Luas Wilayah Desa Ampeldento : 225,01 Ha
Lahan pertanian : 170,5 Ha
Perkebunan :-
Hutan :-
Pemukiman : 47,51 Ha
Lain-lain : 7 Ha
b) Jumlah Penduduk Desa Ampeldento : 5306 jiwa
c) Potongan Melintang setiap STA
STA 1+050
3. Analisa
(a) Menentukan arus lalu lintas maksimum
Untuk mendapatkan volume arus lalu lintas maksimum/jam puncak,
terlebih dahulu sistem satuan volume arus lalu lintas
diseragamkan/dikonversikan. Satuan volume arus lalu lintas kendaraan
persatuan waktu dikonversi menjadi satuan mobil penumpang (smp) persatuan
waktu. Konversi dilakukan dengan cara mengalikan volume arus lalu lintas
(kendaraan persatuan waktu) – tabel 1 dengan nilai ekivalen mobil penumpang
(emp) - tabel 5. Tipe ruas Jl. Ampeldento STA0+000 s/d 1+050 adalah dua
lajur tak terbagi (2/2 UD) dengan Lebar jalur lalu lintas 7 m, maka emp
untuk kendaraan berat (HV) adalah 1,2 sedangkan emp untuk sepeda
motor (MC) adalah 0,25.
Tabel 1 Nilai Ekivalen Mobil Penupang (emp) Untuk Ruas Jalan Tak Terbagi
Arus lalu lintas emp
Tipe Jalan Total kedua arah HV MC
(Kend/jam)
0 1,3 0,40
Empat lajur tak terbagi (4/2 UD)
**) ≥ 3700 1,2 0,25
0 1,3 0,50 1) 0,40 2)
Dua lajur tak terbagi (2/2 UD)
**) ≥ 1800 1,2 0,35 1) 0,25 2)
Keterangan: 1) Lebar jalur Lalu lintas Wc ≤ 6 m. 2) Lebar jalur Lalu lintas Wc > 6 m.
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga (1997)
Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas (FVw),
berdasar tipe jalan 2/2 UD beserta diambil lebar jalur lalu lintas efektif 7 m,
diambil dari tabel 7, yaitu (FVw) = 0 km/jam.
Tabel 8 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Hambatan
Samping (FFVSF) Jalan Dengan Bahu
Faktor penyesuaian untuk hambatan
Kelas samping dan lebar bahu
Tipe Jalan
hambatan Lebar bahu efektif rata rata Ws (m)
samping 0.5 m 1.0 m 1.5 m 2m
Sangat Rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
Empat lajur terbagi 4/2 D Sedang 0,94 0,97 1,00 1,02
Tinggi 0,89 0,93 0,96 0,99
Sangat tinggi 0,84 0,88 0,92 0,96
Sangat Rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
Empat lajur tak terbagi 4/2 Sedang 0,93 0,97 0,99 1,02
UD
Tinggi 0,87 0,93 0,94 0,98
Sangat tinggi 0,80 0,88 0,90 0,95
Sangat Rendah 1,00 1,01 1,01 1,01
Rendah 0,96 0,98 0,99 1,00
Dua-lajur tak-terbagi 2/2 UD Sedang 0,91 0,93 0,96 0,99
atau Jalan satu-arah Tinggi Sangat 0,82 0,86 0,90 0,95
tinggi 0,73 0,79 0,85 0,91
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga : 1997
FV = 43,12 km/jam
• Kapasitas jalan
Kapasitas ruas jalan dihitung dengan persamaan,
Tipe ruas Jl. Ampeldento STA. 0+0.00 s/d STA. 1+050 adalah dua-
lajur tak-terbagi (2/2 UD). Berdasar tabel 5, volume arus lalu lintas arah A –
H 594,2 smp/jam, sedangkan arah H – A 546,75 smp/jam, maka perbandingan
volume arus lalulintas kedua arah adalah 48 – 52.
Perbandingan volume arus lalulintas diestimasikan sebagai berikut:
Berdasar perbandingan volume arus lalu lintas (hasil estimasi di atas)
dan tabel 11, maka faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah (FCsp)
adalah 0,97
FCsp Empat lajur 4/2 1.00 0.985 0.97 0.955 0.94 0.91