Anda di halaman 1dari 98

KARAKTERISTIK DAN SURVAI

LALU LINTAS
KARAKTERISTIK LALU
LINTAS
◼ Karakteristik Prasarana
◼ Karakteristik Pengguna
◼ Karakteristik Kendaraan
◼ Parameter Operasional
◼ Karakteristik lainnya
KARAKTERISTIK PRASARANA

◼ JALAN : DUA FUNGI DASAR : LALU LINTAS


EFISIEN DAN AMAN, JALAN MASUK KE
RUMAH DAN TEMPAT LAIN
◼ PERSIMPANGAN
◼ TERMINAL : TEMPAT PENUMPANG DAN
BARANG DIMUAT, DIBONGKAR,
DIPINDAHKAN, ATAU DISIMPAN
SEMENTARA WAKTU
KARAKTERITIK
PENGGUNA

◼ MENTAL : KECERDASAN, BELAJAR,


MOTIVASI, EMOSI
◼ FISIK : KETAJAMAN PENGLIHATAN, KEMAMPUAN
MENANGGAPI OBYEK, BIDANG PENGLIHATAN,
PENGLIHATAN MENYOROT, WARNA, TINGGI MATA
PENGEMNUDI, PENDENGARAN, KESEIMBANGAN
◼ WAKTU REAKSI : PERSEPSI, IDENTIFIKASI /
INTERPRETASI, EVALUASI, VOLITION
◼ FAKTOR UMUR, KELELAHAN, ALKOHOL, OBAT,
PENYAKIT, CACAT TUBUH, CUACA, KETINGGIAN,
VENTILASI, PENDIDIKAN PENGEMUDI DAN
KECENDERUNGAN UNTUK TERKENA KECELAKAAN
KARAKTERISTIK KENDARAAN

◼ PENGGUNAAN JALAN : PRIBADI, UMUM DAN BARANG


◼ TIPE KENDARAAN
◼ BERAT
◼ DIMENSI KENDARAAN
◼ KINERJA : PERLAMBATAN, PERCEPATAN, KEC.
MAKSIMUM
◼ KARAKTERISTIK LAIN : BOK, SAFETY, PANDANGAN,
PENERANGAN
PARAMETER OPERASIONAL

◼ VOLUME : VJP, LHRT, LHR


◼ KECEPATAN : KECEPATAN SPOT,
KECEPATAN PERJALANAN, TUNDAAN
◼ KEPADATAN, HEADWAY
Volume lalu lintas

◼ Jumlah Kendaraan yang melalui satu


titik yang tetap pada suatu ruas jalan
dalam satuan waktu
◼ Kendaraan/jam; kendaraan/hari
◼ Smp/jam
KECEPATAN (SPEED)
◼ KECEPATAN ADALAH PERUBAHAN JARAK DIBAGI DENGAN
WAKTU
V= Kecepatan (m/dtk, Km/Jam)
s s= Jarak (m, Km)
V= t= Waktu (detik, Jam)
t
◼ MENURUT KM. 14 TAHUN 2006 TTG MANAJEMEN &
REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN:
KECEPATAN ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MENEMPUH
JARAK TERTENTU DALAM SATUAN WAKTU, DINYATAKAN
DALAM KILOMETER/JAM
◼ KECEPATAN DAPAT DIUKUR SEBAGAI KECEPATAN TITIK
(SPOT SPEED), KECEPATAN PERJALANAN (JOURNEY
SPEED) DAN KECEPATAN GERAK (RUNNING SPEED /
OPERATING SPEED)
Kepadatan

◼ Rata-rata jumlah kendaraan per


satuan panjang jalan
◼ Kendaraan/km;
◼ Smp/km
Hubungan Dasar Volume-Kecepatan-
Kerapatan
Q= Vol (kend/jam)
V V= Kecep (km/jam
D= Kerapatan
(kend/km)

Karakteristik
Primer
D D = Q/V
Q Q=DxV
V K = Q/V

Karakteristik
Sekunder
Ht = 1/Q
D Q Hd = 1/V
HUBUNGAN KECEPATAN, V/C DAN TINGKAT
PELAYANAN JALAN

TINGKAT PELAYANAN (LEVEL OF SERVICE) JALAN


KEC
A
B

V/C
Kinerja Lalu Lintas Ruas Jalan
Mobilitas Lalu Lintas Keselamatan Lalu
Lintas
• V/C Ratio •Tingkat Kecelakaan
• Kecepatan
• Kerapatan
• Headway (waktu
dan jarak)
• Waktu Perjalanan Biaya
• Tundaan
•Biaya Operasi
•Derajat Iringan
•Derajat Tikungan
Kapasitas Dasar
Kapasitas Jalan:
volume lalu lintas maksimum yang dapat dilayani oleh suatu ruas
jalan pada kondisi tertentu yang dinyatakan dalam satuan mobil
penumpang per jam.

Tipe Jalan Kapasitas Catatan Batasan standard untuk faktor


Dasar koreksi=1,0 :
(smp/jam) • lebar lajur 3,50 m,
• split arah 50%:50%,
4 lajur 1650 Per lajur
• hambatan samping rendah
terbagi atau dengan bahu 1,5 m atau jarak
SSA kerb-penghalang lebih dari 2
4 lajur tak 1500 Per lajur m untuk dua arah dan bahu
terbagi lebih dari 2 m untuk jalan satu
arah kelas hambatan samping
Dua lajur 2900 Total dua sangat rendah,
terbagi arah • ukuran kota 1 - 3 juta.
Contoh Perhitungan Kapasitas Jalan

SIMPUL JUMLAH KAPASITAS KAPASITAS PER


LEBAR TfPE LEBAR
NO DASAR PER FCw FCsp FCsf FCcs LAJUR
DARI KE (M) JALUR LAJUR JALAN LAJUR
LAJUR (SMP/JAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 1 2 7.5 1 2 2/1 UD 1,650 3.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1,650.00
2 4 1 9 1 3 3/1 UD 1,650 3.00 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
3 2 3 12 1 4 4/2 UD 1,450 3.00 1.34 1.00 1.00 1.00 1,943.00
4 3 4 12 1 4 4/1 UD 1,450 3.00 1.34 1.00 1.00 1.00 1,943.00
5 3 5 12.5 2 4 4/2 D 1,650 3.13 1.34 1.00 1.00 1.00 2,211.00
6 5 6 14 2 4 4/2 D 1,650 3.50 1.34 1.00 1.00 1.00 2,211.00
7 5 9 9.5 1 3 3/1 UD 1,650 3.17 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
8 7 6 9.5 1 3 3/1 UD 1,650 3.17 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
9 7 8 8.5 1 2 2/1 UD 1,650 4.25 1.14 1.00 1.00 1.00 1,881.00
10 8 9 5 1 2 2/2 UD 1,450 2.50 0.56 1.00 1.00 1.00 812.00
V/C Ratio
angka banding antara volume lalu lintas ruas jalan dengan
kapasitasnya

SIMPUL VOLUME KAPASITAS


V/C
NO LALIN JALAN
(SMP/JAM) (SMP/JAM)
RATIO
DARI KE

1 1 2 1700 3,300.00 0.52


2 4 1 5642 6,187.50 0.91
3 2 3 4658 7,772.00 0.60
4 3 4 4745 7,772.00 0.61
5 3 5 5430 8,844.00 0.61
6 5 6 5098 8,844.00 0.58
7 5 9 6067 6,187.50 0.98
8 7 6 5764 6,187.50 0.93
9 7 8 2435 3,762.00 0.65
10 8 9 1078 1,624.00 0.66
DATA UNTUK TUJUAN KHUSUS

◼ KECELAKAAN
◼ PARKIR
◼ PERGERAKAN BARANG
◼ STUDI PEJALAN KAKI
MENGAPA PERLU SURVEY ?
Pemecahan masalah lalu lintas dapat saja dilakukan dengan
perasaan/akal sehat, atau dengan naluri, atau dengan
meminta pendapat tenaga profesional.

Tetapi, pemecahan-pemecahan dengan cara tersebut tidak dapat


dibandingkan secara akurat tanpa mengadakan evaluasi kuantitatif.

Permasalahan-permasalahan di bidang lalu lintas baru dapat dikenali


dengan baik jika kita mempunyai data dan informasi yang cukup.
KOMPONEN STUDI LALU
LINTAS

◼ PENGUMPULAN DATA

◼ PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


PENGUMPULAN DATA

Pengambilan data
ke instansi terkait

Pengukuran
Pengamatan
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
PERENCANAAN SURVEY

1. MENGAPA SURVEY DILAKUKAN?


2. INFORMASI APA YANG DIPERLUKAN?
3. METODA/TEKNIK APA DAN DIMANA
SURVEY YANG PALING BAIK UNTUK
MENDAPATKAN DATA SECUKUPNYA ?
4. BAGAIMANA DATA DIANALISIS?
5. BAGAIMANA DATA AKAN DISAJIKAN?

6. BAGAIMANA HASILNYA AKAN DIGUNAKAN?


HAL PENTING TTG SURVEY
➢ Peta
➢ Waktu dan lamanya/periode SURVEY
➢ Frekuensi, ketelitian dan biaya
➢ Tenaga pengamat dan briefing
➢ Perizinan dan koordinasi dengan instansi lain
➢ Publisitas mengenai aktivitas dan tujuan SURVEY
➢ Formulir dan peralatan
➢ Alat Angkut
➢ Ruang kantor dan peralatan
➢ Anggaran biaya
TUJUAN SURVEY LALU LINTAS

Mengumpulkan data/informasi mengenai karakteristik sistem


lalu lintas

Mengidentifikasi permasalahan yang ada sehubungan dengan


desain dan pengoperasian sistem lalu lintas serta mengetahui
penyebabnya
MANFAAT SURVEY LALU LINTAS

a. Memberikan dasar untuk perencanaan dan


desain fasilitas/prasarana lalu lintas;
b. Membantu dalam pengoperasian lalu lintas
dengan mengidentifikasikan kebutuhan
fasilitas lalu lintas;
c. Menentukan karakteristik dasar lalu lintas,
pergerakan dan angkutan.
JENIS SURVEY LALU LINTAS
a. SURVEY inventarisasi :
Apa yang ada di sana, seperti sarana dan
prasarana, perlengkapan lalu lintas dan
fasilitas angkutan umum;

b. SURVEY unjuk kerja :


Seperti volume lalu lintas, kecepatan,
aksesibilitas, parkir.
METODE /TEKNIK SURVEY LALU LINTAS
1. Inventarisasi jaringan jalan
1. INVENTARISASI JALAN 2. Ruas jalan
3. Persimpangan

1. Volume, klasifikasi kendaraan,


2. ARUS LALU LINTAS 2. Pergerakan membelok,
3. Jumlah penumpang per Kendaraan,
4. Pejalan kaki

1. Pengukuran berat dan


3. BERAT DAN DIMENSI 2. Dimensi kendaraan

1. Kecepatan sesaat,
4. KECEPATAN 2. Kecepatan perjalanan,
3. Waktu tempuh, kecepatan gerak

1. Durasi
5. PARKIR 2. Akumulasi
3. Pergantian ruang parkir

6. SURVEY-SURVEY LAINNYA Spesifik menurut kebutuhan


SURVEY UNJUK KERJA LALU
LINTAS

◼ ARUS LALU LINTAS : Volume,


klasifikasi kendaraan, Pergerakan
membelok, Jumlah penumpang per
Kendaraan, Pejalan kaki
◼ KECEPATAN :Kecepatan sesaat,
Kecepatan perjalanan, Waktu tempuh,
kecepatan gerak
◼ PARKIR : Durasi parkir, Akumulasi,
Pergantian ruang parkir
Kinerja lalu lintas tidak lepas dari kondisi
prasarana jalan dan kelengkapannya, dengan
demikian dalam upaya pengaturan arus lalu
lintas diperlukan data mengenai kondisi
prasarana jalan beserta kelengkapannya
yang ada di lapangan, karena semua usulan
peningkatan sistem transportasi harus
dimulai dengan melihat situasi jalan yang
ada.

SURVEY INVENTARISASI
JARINGAN JALAN
Jaringan jalan terdiri dari ruas-ruas jalan dan
persimpangan (simpul). Data hasil survey
inventarisasi jalan dan persimpangan
dikumpulkan sedemikian rupa sehingga dapat
memperlihatkan jaringan jalan secara
keseluruhan serta inventarisasi data yang
terperinci dari masing-masing ruas jalan.
Data Inventarisasi Jalan
▪ Panjang, lebar ruas jalan
▪ Jenis konstruksi
▪ Penampang Melintang, Lebar jalan, jumlah lajur, lebar median,
lebar bahu yang diperkeras, drainase, daerah milik jalan
(damija)
▪ Alinyemen horizontal jalan, yaitu seksi jalan yang lurus dan
yang lengkung, jari-jari tikungan dan derajat kelengkungan
▪ Alinyemen vertikal, yaitu seksi jalan yang lurus dan yang
lengkung, jari-jari lengkung, kelandaian, landai naik dan landai
turun
▪ Jarak pandangan
▪ Fasilitas pejalan kaki
▪ Kondisi permukaan jalan,
▪ Lokasi dan jenis persimpangan serta semua akses-akses
lainnya
▪ Lokasi, jenis dan ukuran rambu jalan, marka jalan dan lampu
penerangan
▪ Tata Guna Lahan
Untuk Apa ?
⚫ Evaluasi
⚫ Rekomendasi
⚫ Perencanaan
PERMASALAHAN YANG
IDENTIFIKASI AWAL DITEMUKENALI
PERMASALAHAN DENGAN
UMUM MANAJEMEN DATA INVENTARISASI
DAN REKAYASA LALU LINTAS

Land use dan lansekap


Perlengkapan jalan kurang Blocking Land use dan lansekap
Perlengkapan jalan kurang Blocking
back
back
Area titik konflik
Area titik konflik

Kendaraan berhenti di dekat


Kanalisasi Kendaraan berhenti di dekat
simpang
Kanalisasi
Belok kiri simpang
Terjadfi konflik
Terjadfi konflik Belok kiri

Lajur Belok Kanan


Lajur Belok Kanan
Radius sub standar
Setting Radius sub standar
Setting
Traffik light
Traffiktepat
Kurang light
Kurang tepat

Kurang tegas aturan SSA


Kurang tegas aturan SSA
prioritas
prioritas
Survey Pencacahan Volume
Lalin

▪ Paling Sederhana
▪ Dapat memberi
informasi yang
bermanfaat
▪ Datanya merupakan
informasi dasar yang
diperlukan
Kegunaan Informasi

a. Desain geometrik jalan (kecepatan desain, kelandaian, radius)


b. Desain struktur konstruksi perkerasan jalan dan jembatan
c. Manajemen lingkungan (kebisingan, asap, getaran),
manajemen angkutan barang dan manajemen angkutan
umum
d. Perhitungan ekonomi termasuk biaya operasi kendaraan, nilai
waktu orang (personel time), biaya kelambatan dan lain-lain
e. Penyesuaian hasil pembacaan dengan alat pencacah mekanis
Kapan data dipakai ?

➢ Fase perencanaan
➢ Fase desain

➢ Manajemen

➢ Pengoperasian jalan
Tingkat penggunaan
jaringan yang telah ada :
◼ Volume lalu lintas per jam
◼ Volume lalu lintas per hari (harian)
◼ Klasifikasi kendaraan
◼ Pergerakan membelok
◼ Jumlah penumpang dalam kendaraan
◼ Volume pejalan kaki
Volume Lalu Lintas Harian

◼ Desain Jalan
◼ Menentukan tingkat pertumbuhan lalu
lintas
◼ Analisis variasi lalu lintas per jam,
harian, bulanan, dan /atau musiman
◼ Perencanaan jaringan dan pendanaan
Volume Jam Sibuk

◼ Menentukan volume per jam tertinggi


untuk untuk memperkirakan volume
per jam desain untuk keperluan desain
◼ Perencanaan dan desain pengendalian
persimpangan
◼ Perencanaan dan desain usulan
manajemen lalu lintas
JENIS SURVAI VOLUME LALU LINTAS

Ada 2 (dua) macam survai utama yang digunakan


untuk mendapatkan data karakteristik volume lalu
lintas, yaitu :

A. Survai volume lalu lintas terklasifikasi


(classified traffic counting)
B. Survai volume pergerakan membelok
(turning movement counting)
Faktor smp

Jenis kendaraan yang berbeda memiliki


ukuran-ukuran/dimensi, berat, radius
putar, tenaga penggerak, jenis mesin,
kecepatan maksimum, dan
karakteristik percepatan serta
pengereman yang berbeda, →
kendaraan dikelompokkan ke dalam
kelas → klasifikasi
Klasifikasi kendaraan menurut MKJI
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia)

◼ Kendaraan tak bermotor (UM/ un


motorcycle)
◼ Sepeda Motor (MC=motorcycle)
◼ Mobil dan kendaraan kecil (LV=light
vehicle)
◼ Truk dan bis besar (HV = heavy
vehicle)
Satuan Mobil Penumpang

◼ Metode mengalikan faktor terhadap


volume lalu lintas untuk
memperhitungkan pengaruh dari jenis-
jenis kendaraan yang berbeda
terhadap kapasitas jalan dan
persimpangan, relatif terhadap mobil
penumpang
Faktor smp
MKJI C. Buchanan

UM 0.28 0,2

MC 0,33 0,33

LV 1 1

HV 1,5 1,5

Bus Standar 1,5 1,8

Truk 1,5 2,5


gandeng
Dapat juga klasifikasi lain, sesuai
kebutuhan

Pembagian jenis kendaraan dalam lalu lintas disesuaikan


dengan tujuan survai, misalnya : dibedakan antara mobil
penumpang dengan mobil barang.

Berikut ini diberikan contoh pembagian kendaraan bermotor :


– kendaraan bermotor beroda dua,
– mobil penumpang : sedan, taksi, minicab (carry,
zebra, Mitsubishi), van (vw combi, kijang, panther),
jeep (jimny, taft, hardtop, dll),
– mobil bis,
– mobil barang (truk kecil) sampai dengan 2 ton,
– mobil barang (truk sedang) sampai dengan 2-8 ton,
– mobil barang (truk besar) lebih dari 8 ton.
Metode Survey

◼ Manual, tenaga manusia saja


◼ Otomatis, sudah melibatkan
peralatan otomatis
Manual

Menghitung jumlah kendaraan


per satuan waktu berdasarkan
kelas-kelasnya

Mencatat setiap kendaraan


yang melintasi titik yang telah
ditentukan pada formulir atau
dapat juga kumulatif counter
OBYEK SURVAI
SURVEYOR
Menempati titik yang tetap di tepi jalan, pandangan jelas dan aman
Otomatis
Pneumatic tube
Pelat elektrik
Induksi Putar
Radar
Detektor Ultrasonik
Video Image Processor
Periode Pencacahan

Jangka waktu pelaksanaan


survai tergantung dari maksud
pelaksanaan survai dan kondisi
lalu lintas.
Survai dapat berlangsung
mulai dari 1 jam hingga 1
satu hari penuh atau
bahkan untuk beberapa
hari.
➢Jika yang menjadi masalah adalah
kemacetan pada saat jam sibuk, maka
pencacahan volume lalu lintas pada
jam sibuk perlu dilakukan survai yang
lebih rinci, yaitu dengan melakukan
pencacahan volume dengan interval
waktu 5 menit, selain juga diperlukan
data volume selama sehari.
Dalam rangka survai untuk memperoleh suatu
arus lalu lintas sehari penuh, maka survai
harus dilakukan selama 24 jam. Akan tetapi,
porsi terbesar arus lalu lintas terjadi antara
jam 06.00 pagi sampai jam 22.00 malam.
Oleh karena itu, untuk keperluan desain kita
biasanya membatasi waktu pelaksanaan
survai hanya pada jam-jam tersebut saja (16
jam). Volume selama 16 jam ini dianggap
telah mewakili sebesar 93 % dari total volume
sehari penuh.
FORMULIR VOLUME LALU LINTAS TERKLASIFIKASI
SURVEYOR :
HARI/TANGGAL :
WAKTU :
LOKAI :
ARAH :
Sepeda Sedan, Jeep, Bus Pik up/ Truk Rign/Sdg Truk Berat Trailer / Truk Becak/Sepeda
Waktu Motor Kijang, Carry Mobil Box (2 As/Tangki) (3 As) Kontainer Gandeng Gerobak, dll
(kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend)

00-15

15-30

30-45

45-60
FORMULIR SURVEY
VOLUME LALU LINTAS TERKLASIFIKASI

KODYA/KAB. : NAMA JALAN : NO. LINK :


HARI/TGL : CUACA : ARAH DARI :
SURVEYOR : JAM SURVEY : KE :

GOL. NO JENIS WAKTU JUMLAH


KENDARAAN 00-15 15-30 30-45 45-60
1 2 3 4 5
P 1 Sepeda Motor
R
I 2 Sepeda
B
A 3 Minibus
D
I 4 Sedan

JUMLAH
1 Bus Besar

U 2 Bus Sedang ( 3/4 )

M 3 Bus Kecil (ELF)

U 4 MPU / Angkot

M 5 Becak

6 Andong

JUMLAH
B 1 Truk Besar
A
R 2 Truk Sedang
A
N 3 Truk kecil/Pick Up
G
JUMLAH
TOTAL
Adapun perlengkapan survai
yang diperlukan adalah :
◼ Clipboard;
◼ Formulir Survai;
◼ Hand Tally Counter;
◼ Stop Watch;
◼ Alat Tulis;
◼ Kendaraan (sarana angkutan ke lokasi).
Survey Volume Pergerakan
Membelok
Kapan diperlukan survey
gerakan membelok ?
◼ Desain geometrik persimpangan
◼ Analisis pengendalian dan kapasitas
persimpangan dengan perhatian
khusus terhadap belok kanan
◼ Studi kelambatan
◼ Statistik kecelakaan
◼ Perhitungan arus jenuh
◼ Surveyor berdiri di tepi jalan pada masing-
masing kaki persimpangan dengan
pandangan ke arah persimpangan yang jelas
◼ Menghitung kendaraan yang bergerak sesuai
dengan arah dan gerakannya. Jika
memungkinkan menghitung lebih dari satu
pergerakan
◼ Jika diperlukan surveyor mengamati dari
gedung tinggi atau dibantu kamera video
◼ Interval 5 sampai 15 menit
◼ Pada dasarnya survey pergerakan
membelok sama dengan survey
pencacahan volume lalu lintas tetapi
pengelompokannya ditambah dengan
pengelompokan pergerakan kendaraan
(belok kiri, lurus dan belok kanan)
T Junction
FORMULIR VOLUME LALU LINTAS TERKLASIFIKASI
SURVEYOR :
HARI/TANGGAL :
WAKTU :
LOKAI :
ARAH :
Sepeda Sedan, Jeep, Bus Pik up/ Truk Rign/Sdg Truk Berat Trailer / Truk Becak/Sepeda
Waktu Motor Kijang, Carry Mobil Box (2 As/Tangki) (3 As) Kontainer Gandeng Gerobak, dll
(kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend)

00-15

15-30

30-45

45-60
Pengolahan Data

• Fluktuasi Volume Lalu Lintas untuk tiap-tiap


arah
• Volume Jam puncak untuk masing-masing
pergerakan
• Proporsi masing-masing jenis kendaraan
• Proporsi per masing-masing pergerakan
Penentuan Volume Jam Puncak
WAKTU TOTAL VOLUME TOTAL VOLUME PER JAM
2.00 - 2.15 76
2.15 - 2.30 72
2.30 - 2.45 78
2.45 - 3.00 80 306
3.00 - 3.15 82 312
3.15 - 3.30 81 321
3.30 - 3.45 79 322
3.45 - 4.00 88 330
4.00 - 4.15 85 333
4.15 - 4.30 90 342
4.30 - 4.45 96 359
4.45 - 5.00 105 376
5.00 - 5.15 106 397
5.15 - 5.30 98 405
5.30 - 5.45 90 399
5.45 - 6.00 82 376
SURVEY PEJALAN KAKI
SURVEY PEJALAN KAKI
1. TARGET DATA:
• Jumlah pejalan kaki yang menyusuri trotoar/bahu jalan
• Jumlah pejalan kaki yang menyeberang
• Kecepatan Pejalan kaki
• Waktu yang diperlukan untuk menyeberang

2. WAKTU PELAKSANAAN:
◼ Dilakukan pada waktu sibuk (Peak Hour) pagi, siang dan
sore sesuai dengan hasil survey pencacahan lalu lintas
(Traffic Counting)
3. LOKASI SURVEY:
◼ Di sepanjang atau sepenggal ruas jalan
◼ Di kaki-kaki persimpangan
Rekomendasi Awal
Pemilihan Jenis Penyeberangan
Vol. Vol.
Penyeberang Kendaraan
PV2 Rekomendasi Awal
(P) (V)
(orang/jam) (kend/jam)

> 1x108 50 – 1.100 300 – 750 Zebra Cross

Zebra Cross dengan


> 2x108 50 – 1.100 300 – 750
pelindung

> 1x108 50 – 1.100 > 500 Pelican

> 1x108 > 1.100 > 500 Pelican

> 2x108 50 – 1.100 > 700 Pelican dengan pelindung

> 2x108 > 1.100 > 400 Pelican dengan pelindung

Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan darat Nomor: SK.43/AJ 007/DRJD/97


SURVEY KECEPATAN DAN
HAMBATAN
LATAR BELAKANG, MAKSUD DAN TUJUAN
SURVEY KECEPATAN DAN HAMBATAN
◼ KECEPATAN MERUPAKAN SALAH SATU DARI TIGA
KOMPONEN UTAMA DARI ARUS LALU LINTAS
KOMPONEN LAIN: KEPADATAN DAN VOLUME
◼ KECEPATAN MERUPAKAN INDIKATOR KINERJA LALU
LINTAS
◼ HAMBATAN MERUPAKAN SALAH SATU INDIKATOR
PERMASALAHAN LALU LINTAS
◼ KECEPATAN DAN HAMBATAN PERLU DIANALISIS
UNTUK MENGETAHUI KINERJA DAN PERMASALAHAN
LALU LINTAS
◼ KECEPATAN MERUPAKAN PARAMETER YANG PENTING
KHUSUSNYA DALAM RE-DESIGN JALAN DAN SEBAGAI
INFORMASI MENGENAI KONDISI PERJALANAN,
TINGKAT PELAYANAN DAN KUALITAS ARUS LALU
LINTAS
◼ KECEPATAN MERUPAKAN SALAH SATU PENYEBAB
KECELAKAAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENENTUAN KECEPATAN KENDARAAN:
SIKAP MASYARAKAT
KECELAKAAN
LINGKUNGAN
JENIS DAN KONDISI JALAN
TATA GUNA LAHAN
KONDISI CUACA

PENGATURAN KECEPATAN:
PERATURAN PERUNDANGAN
PENGATURAN DENGAN FISIK / BANGUNAN
KECEPATAN (SPEED)
◼ KECEPATAN ADALAH PERUBAHAN JARAK DIBAGI
DENGAN WAKTU
V= Kecepatan (m/dtk, Km/Jam)
s
V=
s= Jarak (m, Km)
t= Waktu (detik, Jam)
t
◼ MENURUT KM. 14 TAHUN 2006 TTG MANAJEMEN & REKAYASA
LALU LINTAS DI JALAN:
KECEPATAN ADALAH KEMAMPUAN UNTUK
MENEMPUH JARAK TERTENTU DALAM SATUAN
WAKTU, DINYATAKAN DALAM KILOMETER/JAM
◼ KECEPATAN DAPAT DIUKUR SEBAGAI KECEPATAN
TITIK (SPOT SPEED), KECEPATAN PERJALANAN
(JOURNEY SPEED) DAN KECEPATAN GERAK
(RUNNING SPEED / OPERATING SPEED)
KECEPATAN (SPEED)

◼ KECEPATAN TITIK (SPOT SPEED)


Kecepatan kendaraan sesaat pada waktu
kendaraan tersebut melintasi suatu titik tetap
tertentu di jalan
◼ KECEPATAN PERJALANAN (JOURNEY
SPEED)
Kecepatan rata-rata kendaraan efektif antara
dua titik tertentu di suatu perjalanan, yang dapat
ditentukan dari jarak perjalanan dibagi dengan
total waktu perjalanan
◼ KECEPATAN GERAK (RUNNING SPEED)
Kecepatan rata-rata kendaraan untuk melintasi
suatu jarak tertentu (waktu hambatan tidak
A B

A B

C D
A B

C D

⚫ Pergerakkan yang mempunyai kinerja kecepatan


berbeda, maka akan berbeda pula waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu titik pada jarak
tertentu
⚫ semakin tinggi kecepatan pergerakkan kendaraan maka
akan semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak titik tertentu
KECEPATAN (SPEED)

◼ KECEPATAN RENCANA (DESIGN SPEED)


Kecepatan yang digunakan sebagai acuan
dalam perencanaan jalan yang ditentukan
secara langsung berdasarkan klasifikasi/tipe
jalan dan standar desain geometrik
◼ KECEPATAN ARUS BEBAS
Kecepatan kendaraan pada saat tidak terhalang
sama sekali oleh kendaraan lain
HAMBATAN (DELAY)

◼ HAMBATAN ADALAH WAKTU YANG HILANG


PADA SAAT KENDARAAN BERHENTI (ATAU
MENGURANGI KECEPATAN), DIMANA
KENDARAAN TIDAK DAPAT BERJALAN
SESUAI DENGAN KECEPATAN YANG
DIINGINKANNYA KARENA ADANYA SISTEM
PENGENDALI ATAU KEMACETAN LALU LINTAS

◼ HAMBATAN MEMPENGARUHI KECEPATAN


PERJALANAN DAN MENGURANGI KUALITAS
PERJALANAN SERTA MENINGKATKAN BIAYA
TRANSPORTASI
HAMBATAN (DELAY)

◼ HAMBATAN YANG SERING TERJADI AKAN


MENYEBABKAN KONDISI LALU LINTAS TIDAK
NYAMAN KARENA KENDARAAN HARUS
SERING MEMPERCEPAT DAN MENGEREM
KENDARAANNYA ,DIMANA HAL INI AKAN
MENDORONG PARA PENGEMUDI YANG
FRUSTRASI UNTUK MENGEMUDIKAN
KENDARAANNYA SECARA TIDAK BAIK

◼ HAMBATAN TERDIRI DARI:


◼ HAMBATAN TETAP (FIXED DELAY);
◼ HAMBATAN BERGERAK (RUNNING
DELAY)
PERSIAPAN SURVEY KECEPATAN DAN HAMBATAN

◼ PETA / LOKASI SURVEY:


 MENENTUKAN LOKASI SURVEY SPOT SPEED
 MENENTUKAN RUTE SURVEY MOVING CAR OBSERVER
 MEMBERI TANDA PADA JALAN-JALAN YANG MEMILIKI
PENGATURAN SISTIM SATU ARAH (SSA)
◼ WAKTU DAN PERIODE SURVEY:
 TERKAIT DENGAN ANGGARAN / DANA YANG TERSEDIA
 UNTUK SURVEY SPOT SPEED MINIMAL 2 JAM PADA WAKTU
SIBUK PAGI, 2 JAM WAKTU SIBUK SIANG DAN 2 JAM WAKTU
TIDAK SIBUK
 UNTUK SURVEY MCO MINIMAL 3 KALI PULANG PERGI PADA
SUATU RUTE
◼ PERIJINAN DAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI
LAIN
 PIHAK KEPOLISIAN
PERSIAPAN SURVEY KECEPATAN DAN HAMBATAN
TENAGA SURVEYOR DAN BRIEFING
– JUMLAH TENAGA SURVEYOR DISESUAIKAN DENGAN ANGGARAN
– SEMAKIN BANYAK TENAGA SURVEYOR SEMAKIN BAIK HASILNYA
NAMUN SEMAKIN MAHAL BIAYANYA
– BRIEFING WAJIB DILAKUKAN AGAR SURVEY DAPAT
DILAKSANAKAN SECARA TERARAH DAN UNTUK PENJELASAN
DETAIL BILA TERDAPAT SURVEYOR YANG BELUM
BERPENGALAMAN
FORMULIR SURVEY
– FORMULIR SURVEY SPOT SPEED DAN SURVEY MCO (TERDAPAT
PADA SLIDE BERIKUTNYA)
PERALATAN SURVEY
– STOP WATCH
– ALAT TULIS, KERTAS DAN CLIP BOARD
– ROLLING METER
– KENDARAAN RODA EMPAT (UNTUK SURVEY MCO)
RUANG KANTOR DAN PERALATAN (BASE CAMP)
ANGGARAN BIAYA
OBYEK SURVAI
SURVEYOR
SURVAI KECEPATAN TITIK (SPOT
SPEED)
◼ Tujuan : untuk mencatat kecepatan kendaraan pada
saat melalui suatu titik tertentu pada jalan

◼ Target Data :
1. Kecepatan per-Jenis Kendaraan
2. Kecepatan rata-rata

◼ Target Informasi:
1. Fluktuasi Kecepatan Kendaraan
2. Variasi Kecepatan Berdasarkan Jenis Kendaraan
SURVAI KECEPATAN TITIK (SPOT SPEED)

◼ Teknik Survai :
◼ Survai dilakukan pada suatu jalan dengan memberi
tanda pada awal dan akhir ruas jalan (minimal 100 m,
maksimal 250 m, panjang ditentukan dari kondisi ruas
jalan dan jarak pandang)
◼ Surveyor menghitung waktu saat kendaraan melalui
awal ruas jalan hingga akhir ruas jalan

◼ Surveyor:
◼ Surveyor yang menghitung kecepatan kendaraan jenis
mobil penumpang
◼ Surveyor yang menghitung kecepatan kendaraan jenis
bus/truk
akhir awal
FORMULIR SURVAI KECEPATAN SESAAT
(SPOT SPEED)

Nama Jalan: Hari/Tgl:


Arah: Surveyor:
Jarak: Cuaca:

NO JENIS WAKTU WAKTU WAKTU


KENDARAAN DTG TIBA TEMPUH
(DETIK)
1.

2.

3.

4.

5.
SURVAI KECEPATAN TITIK (SPOT
SPEED)
◼ Penggunaan Speed Gun untuk
menghitung kecepatan titik (spot speed)
SURVEYOR
SURVAI MOVING CAR OBSERVER (MCO)

⚫ Tujuan : untuk mengetahui kecepatan dan hambatan kendaraan pada


saat melakukan perjalanan di ruas-ruas jalan tertentu

⚫ Target Data :
1. Waktu Perjalanan
2. Waktu Hambatan
3. Jenis Hambatan
4. Jumlah Kendaraan yang disiap
5. Jumlah Kendaraan yang menyiap
6. Jumlah Kendaraan yang berlawanan arah

⚫ Target Informasi:
1. Kecepatan Perjalanan
2. Kecepatan Bergerak
3. Hambatan
4. Volume kendaraan
SURVAI MOVING CAR OBSERVER (MCO)
⚫ Teknik Survai :
Surveyor berada dalam kendaraan yang dikemudikan
oleh seorang supir. Kendaraan bergerak dalam arus lalu
lintas dengan kecepatan yang sama dengan kendaraan
lainnya (kecepatan normal). Survai ini dilaksanakan
secara ulang-alik (pulang pergi) pada jam sibuk (minimal
3 kali pulang pergi)

⚫ Surveyor:
⚫ 1 orang mencatat waktu perjalanan dan mencatat
kecepatan dari Speedo Meter
⚫ 1 orang menghitung waktu hambatan dan mencatat
jenis hambatan
⚫ 1 orang menghitung jumlah kendaraan yang disiap,
menyiap
⚫ 1 orang menghitung jumlah kendaraan dari arah
berlawanan
SURVEYOR
FORMULIR MOVING CAR OBSERVER (MCO)

Rute: Hari/Tgl:
Arah: Surveyor: Bag -1

No Jarak Waktu Waktu tiba Jml. Kend. Jml. Kend. Disiap (+)
(m) Meninggalkan Di B Lawan Arah Dan Menyiap (-)
A MP B/T MP B/T
+ - + -

1.

2.

3.

4.

5.
FORMULIR MOVING CAR OBSERVER (MCO)

Bag -2

Waktu perjalanan Kecepatan perjalanan Waktu Hambatan


(detik) (Km/jam) (detik)

Anda mungkin juga menyukai