Anda di halaman 1dari 33

PERINGKATAN

PERMASALAHAN PELAYANAN
TRAYEK ANGKUTAN UMUM
Manajemen Angkutan Umum

Taruni Nindya Tasya Anggita Putri


20.01.394
TD 3.8
PERINGKATAN PELAYANAN
ANGKUTAN UMUM TRAYEK TETAP

1. PERINGKATAN DARI SEGI PENUMPANG

2. PERINGKATAN DARI SEGI OPERATOR

3. PERANGKINGAN DARI SEGI

PEMERINTAH
01
PERINGKATAN DARI
SEGI PENUMPANG
Indikator pelayanan umum angkutan umum dari sisi
penumpang

FREKUENSI 1 2 LOAD FAKTOR

TINGKAT
PERPINDAHAN 3 4 UMUR
KENDARAAN
1. Frekuensi
Frekuensi mempengaruhi waktu tunggu rata-rata.
■ Penumpang mengharapkan frekuensi pelayanan yang tinggi sehingga waktu menunggu rendah,
terutama pada saat kebutuhan akan jasa angkutan memuncak.
■ Untuk pelayanan dalam kota dianjurkan frekuensi pada jam sibuk sebaiknya 12 kendaraan/jam atau
headway rata – rata sebesar 5 menit.
■ Jadi apabila frekuensi suatu trayek 12 kendaraan/jam atau lebih pada jam sibuk maka pelayanan
trayek tersebut dikatakan tidak ada masalah.
■ Untuk waktu off peak (di luar jam sibuk) frekuensi rata- rata 6 kendaraan/jam atau headway rata –rata
10 menit. Jadi apabila frekuensi di luar jam sibuk pada suatu trayek sebesar 6 kendaraan/jam atau
lebih maka dikatakan tidak ada masalah.

Kesimpulan
• Frekuensi peak ≥ 12 kendaraan/jam (BAIK/BAGUS/TIDAK ADA MASALAH)
• Frekuensi off peak ≥ 6 kendaraan/jam (BAIK/BAGUS/TIDAK ADA MASALAH)
2. LOAD FACTOR

■ Penumpang lebih senang factor muat yang rendah, yang dapat


diartikan bahwa selalu tersedia tempat duduk bagi mereka dan
perjalanannya lebih nyaman pada tingkat pemuatan yang rendah
minimum 70%.

Kesimpulan
• Load Factor ≥ 70 %
3. TINGKAT PERPINDAHAN
■ Dari segi penumpang pelayanan angkutan umum yang baik jika suatu trayek
melayani secara langsung penumpang tersebut dari asal ke tujuan
perjalanannya tanpa adanya perpindahan antar moda angkutan maupun antar
pelayanan trayek.
■ Apabila harus berpindah maka keseluruhan waktu perjalanannya akan makin
lama dan harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak.

■ Menurut bank dunia standar tingkat perpindahan penumpang adalah ≤


50 %. Apabila lebih dari 50 % maka dikatakan pelayanan trayek
tersebut bermasalah.
4. UMUR KENDARAAN

■ Kendaraan baru memiliki keuntungan potensial kepada penumpang


dibandingkan kendaraan tua, oleh karena itu kendaraan baru lebih
memungkinkan untuk memberikan pelayanan yang lebih nyaman,
lebih dapat diandalkan dan lebih aman

■ Standarnya umur rata – rata kendaraan 5 tahun, apabila lebih


dari 5 tahun mak trayek tersebut bermasalah.
02
PERINGKATAN DARI
SEGI OPERATOR
Indikator Pelayanan Umum Angkutan Umum Dari Sisi
Operator

Pendapatan Penumpang Tingkat Kemerataan


Per Kilometer 1 3 Penumpang

2
Pendapatan Penumpang Per
Penumpang Rata – Rata Tiap
Perjalanan
Penumpang Rata – Rata/Kendaraan
( Load Factor (%) X Kapasitas Kendaraan)

Jumlah Permintaan Penumpang

Note (Penumpang Rata – Rata Per Kendaraan X


Frekuensi)

Rata –Rata Penumpang Per Km


(Jumlah Penumpang Per Km/Jumlah Ruas)
1. Pendapatan Penumpang Per Kilometer

■ Semakin besar pendapatan penumpang per kilometer dibandingkan


dengan pendapatan penumpang per kilometer semua trayek maka
akan memberikan keuntungan bagi operator dalam menjalankan roda
usaha angkutan tersebut.

Pendapatan Penumpang/Km (Rp)


(Rata-rata Penumpang Per Km X Tarif /Panjang Trayek)
2. Pendapatan Penumpang Per Penumpang Rata – Rata
Tiap Perjalanan

■ Semakin besar jumlah penumpang rata – rata tiap perjalanan maka


akan berimbas kepada faktor muat yang besar (mencapai standar
load faktor 70%) sehingga memberikan keuntungan bagi operator.

Penumpang Rata – Rata Tiap Perjalanan


(Penumpang Rata – Rata Per Perjalanan/Kapasitas Angkut Kendaraan),
3. Tingkat Kemerataan Penumpang

■ Bagi operator trayek – trayek yang permintaannya merata sepanjang


hari lebih menguntungkan.
■ Permintaan yang stabil/merata memungkinkan para operator
mencapai faktor muat yang tinggi sepanjang hari.

Tingkat Kemerataan Penumpang


(Permintaan Pada Waktu Sibuk/Permintaan Di Luar Jam Sibuk)
03
PERINGKATAN DARI
SEGI PEMERINTAH
Indikator Pelayanan Umum Angkutan Umum Dari Sisi
Pemerintah

Tingkat Penyimpangan Tingkat Operasi


Trayek 1 3 Kendaraan

2
Tingkat Tumpang Tindih
1. Tingkat Penyimpangan Trayek

■ Penyimpangan trayek adalah penyimpangan yang dilakukan oleh suatu trayek dimana
tidak mengikuti rute yang ditetapkan oleh pemerintah.
■ Terdapat 2 penyimpangan trayek yaitu trayek tersebut menjadi lebih panjang atau
pendek dari ketentuan trayek sesuai ijin yang dikeluarkan pemerintah.
■ Semakin besar prosentase tingkat penyimpangan maka menandakan trayek tersebut
memiliki kinerja yang buruk.

Tingkat Penyimpangan Trayek


( Panjang Penyimpangan Trayek/Panjang Trayek X 100%)
2. Tingkat Tumpang Tindih

■ Tumpang tindih trayek yaitu dua atau lebih trayek yang berbeda
mempunyai lintasan rute yang hampir seluruh bagian sama.
■ Semakin tinggi prosentase tingkat tumpang tindih trayek maka
kinerja pelayanan angkutan tersebut semakin buruk.

Tingkat Tumpang Tindih Trayek


(Panjang Tumpang Tindih/Panjang Trayek X 100%)
3. Tingkat Operasi Kendaraan

■ Trayek yang mempunyai tingkat operasi kendaraan dengan


prosentase yang besar mendekati 100% berarti memiliki kualitas
pelayanan yang baik, tetapi apabila lebih dari 100% atau
prosentasenya jauh kurang dari 100% maka kualitas pelayanannya
buruk/jelek.

Tingkat Operasi Kendaraan


(Kendaraan Yang Beroperasi/ Kendaraan Menurut Izin X 100%)
Soal
PERANGKINGAN PERMASALAHAN
PELAYANAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM
1. PERINGKATAN DARI
SEGI PENUMPANG
Catatan dari segi penumpang
• Frekuensi (kend/jam) peak (≥ 12 diberi nilai 0 dan < 12 diberi nilai 12 – x)
• Frekuensi (kend/jam) off peak (≥ 6 diberi nilai 0 dan < 6 diberi nilai 6 – x)
• Load factor (%) peak (> 90% diberi nilai 1 tiap 10% dan ≤ 90% diberi nilai 0)
• Load factor (%) off peak (> 70% diberi nilai 1 tiap 10% dan ≤ 70% diberi nilai 0)
• Tingkat perpindahan (> 50% diberi nilai 1 tiap 10% dan ≤ 50% diberi nilai 0)
• Rata – rata umur kendaraan (> 5 tahun diberi nilai x-5 dan ≤ 5 tahun diberi nilai 0)

NOTE :
Semakin besar nilai semakin bermasalah/tidak memuaskan dan semakin mendekati nilai 0
semakin baik/memuaskan
penyelesaian
INDIKATOR YANG DIGUNAKAN
KODE FREKUENSI LOAD FACTOR TINGKAT RATA-RATA TOTAL
NO RANGKING
TRAYEK PEAK NILAI OFF PEAK NILAI PEAK NILAI OFF PEAK NILAI PERPINDAHAN NILAI UMUR KENDARAAN NILAI NILAI
(KEND/JAM) (KEND/JAM) (%) (%) (%) (TAHUN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 A 66 0 35 0 43,9 0 14,8 0 51 0,1 10 5 5,1 3
2 B 30 0 9 0 50,3 0 4,5 0 23 0 8,5 3,5 3,5 1
3 C 11 1 2 4 82,9 0 8,9 0 40 0 10 5 10 4
4 D 23 0 13 0 34,9 0 5,9 0 20 0 9,5 4,5 4,5 2
5 E 5 7 3 3 100 1 28,6 0 21 0 12 7 18 5
kesimpulan
 Peringkat/rangking 1 (trayek b martapura – cempaka)
 Peringkat/rangking 2 (trayek d martapura – mataraman)
 Peringkat/rangking 3 (trayek a martapura – lianganggang)
 Peringkat/rangking 4 (trayek c martapura – riam kanan)
 Peringkat/rangking 5 (trayek e martapura – sei tabuk)

Jadi rangking 1 paling bagus/memuaskan/tidak ada masalah dan rangking 5 paling


jelek/tidak memuaskan/bermasalah
2. PERINGKATAN DARI
SEGI OPERATOR
Catatan dari segi Operator
• Penumpang tiap perjalanan (pnp/kapasitas) apabila ≥ 1 maka nilai 0 dan
apabila < 1 maka nilai = (1-x)*10
• Tingkat kemerataan penumpang (permintaan pada waktu sibuk/permintaan
di luar jam sibuk) apabila ≤ 2 maka nilai 0 dan apabila > 2 maka nilai = (x-2)
• Pendapatan penumpang per km (rata-rata penumpang per km x tarif
/panjang trayek) maka nilai 1 untuk positif terbesar dan selanjutnya 2,3,dst untuk
positif yang semakin kecil/ negatif yang semakin besar
penyelesaian

INDIKATOR YANG DIGUNAKAN


PENDAPATAN
KAPA PENUMPANG
KODE TINGKAT PENDAPATAN RATA - RATA TOTAL
NO SITA RATA-RATA PENUMPANG/ PENYIMPANGAN RANGKING
TRAYEK NILAI KEMERATAAN NILAI PENUMPANG PNP PER KM NILAI NILAI
S TIAP KAPASITAS DARI RATA-RATA
PENUMPANG PER KM SEMUA
PERJALANAN
TRAYEK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 A 14 12,63 0,90 0,98 2,41 0,41 2226,6 4267,12 -2040,52 3 4,3886 2
2 B 14 20,33 1,45 0 2,19 0,19 7888,52 4267,12 3621,40 1 1,19 1
3 C 14 30,67 2,19 0 5,26 3,26 2686,25 4267,12 -1580,87 2 5,26 3
kesimpulan

■ Peringkat/rangking 1 (trayek b martapura – cempaka)


■ Peringkat/rangking 2 (trayek a martapura – lianganggang)
■ Peringkat/rangking 3 (trayek c martapura – riamkanan)

Jadi rangking 1 paling bagus/tidak ada masalah dan rangking 3 paling


jelek/bermasalah
3. PERINGKATAN DARI
SEGI PEMERINTAH
Catatan Dari Segi Pemerintah
• Tingkat Penyimpangan Trayek ( Panjang Penyimpangan Trayek/Panjang
Trayek X 100%) , Prosentase Terkecil Diberi Nilai 1 Dan Untuk Prosentase
Sampai Yang Terbesar Diberi Nilai 2,3,4,5,dst

• Tingkat Tumpang Tindih Trayek (Panjang Tumpang Tindih/Panjang Trayek


X 100%), Prosentase Terkecil Diberi Nilai 1 Dan Untuk Prosentase Sampai Yang
Terbesar Diberi Nilai 2,3,4,5,dst

• Tingkat Operasi Kendaraan (Kendaraan Yang Beroperasi/ Kendaraan


Menurut Izin X 100%), Prosentase Terbesar Diberi Nilai 1 Dan Untuk
Prosentase Sampai Yang Terkecil Diberi Nilai 2,3,4,5,dst
penyelesaian
INDIKATOR YANG DIGUNAKAN
TINGKAT
KODE TINGKAT TOTAL
NO TINGKAT TUMPANG RANGKING
TRAYEK NILAI NILAI PENYIMPANGAN NILAI NILAI
OPERASI (% ) TINDIH
(% )
TRAYEK (% )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A 87,9 1 22,5 2 0 1 4 1
2 B 76,1 2 37,5 3 50 4 9 3
3 C 75,6 3 41,4 4 0 1 8 2
4 D 51,1 4 100 5 12,7 2 11 4
5 E 39,1 5 1,3 1 21,4 3 9 3
kesimpulan

■ Peringkat/rangking 1 (trayek a martapura – lianganggang)


■ Peringkat/rangking 2 (trayek c martapura – riam kanan)
■ Peringkat/rangking 3 (trayek b martapura – cempaka dan trayek e martapura – sei
tabuk)
■ Peringkat/rangking 4 (trayek d martapura – mataraman)

Jadi rangking 1 paling bagus/hampir tidak ada masalah dan rangking 4 paling
jelek/bermasalah
Thank You

Anda mungkin juga menyukai