persimpangan
• Persimpangan : tempat bertemunya
beberapa ruas jalan
• Tujuan utama pengendalian lalu lintas di
persimpangan :
a. Efisiensi
b. Keamanan
c. Keperluan lain (lingkungan)
1
EFISIENSI
3
Kepentingan lain
• Perbaikan lingkungan, mengurangi polusi
udara maupun suara, mengurangi angka
kecelakaan dll.
4
Jenis-jenis persimpangan
• Simpang tiga
• Simpang empat
• Simpang tiga ganda
• Simpang model Y
5
Strategi pengaturan
permasalahan di persimpangan
• Simpang dg prioritas (Priority of intersection) –
penggunaan tanda antara jalan mayor dg jalan minor—
stop, give way pada jalan minor
• Simpang bundaran (roundbout), jika lokasi cukup
memungkinkan untuk membuat bundaran
• Pengaturan simpang sebidang (simpang terkoordinasi
jarak antara 400 – 800 m, Simpang tak sebidang)
• Lampu lalu lintas sebagai pengendali
• Simpang susun / fly over
6
STRATEGI PENGATURAN DIDASARKAN PADA
7
Beberapa jenis konflik di persimpangan
8
PRINSIP DASAR PERSIMPANGAN BERSINYAL
9
TITIK KONFLIK
Keterangan :
Konflik Primer
Konflik Sekunder
Arus Kendaraan
Arus Pejalan Kaki 10
PERSIMPANGAN BERSINYAL
METODA WEBSTER
11
ARUS JENUH
• Lebar pendekat
• Gradien
• Komposisi kendaraan
• Kendaraan belok kanan
• Kendaraan belok kiri
• Pejalan kaki
• Kendaraan parkir
• Karakteristik lokasi
12
Arus Jenuh Dasar (Model Akcelik)
13
PENGARUH LEBAR LAJUR
S = 525 w smp/jam
3000
s smp/jam untuk dua lajur atau 2700 smp/jam
1 1,52 / r
17
b. dan d.
18
c.
19
PENGARUH BELOK KANAN (2/4)
21
PENGARUH BELOK KANAN (4/4)
dimana:
q = arus
s = arus jenuh dari arus yang berlawanan
g = waktu hijau (detik)
c = waktu siklus (detik)
sr = arus teoritis dari kendaraan belok kanan yang
melewati gap dalam arus berlawanan (harus dinyatakan
dalam kend./detik)
dimana:
z 7,5 m adalah jarak bebas dari kendaraan parkir yang
terdekat dari garis henti (m)
z < 7,5 m jarak harus diambil sebagai 7,5 m
k adalah waktu hijau (detik)
25
KINERJA
• Tundaan
• Panjang Antrian Rata-rata
26
TUNDAAN
1 2 5
x
c1
2
x2 c 3
d 0,65 2
21 x 2q 1 x q
dimana:
d = tundaan rata-rata per kendaraan
c = waktu siklus
= proporsi waktu hijau efektif
q = arus
s = arus jenuh
x = derajat kejenuhan, merupakan perbandingan arus dengan
arus maksimum yang dapat lepas dari garis henti.
27
PENYEDERHANAAN RUMUS TUNDAAN
B
d cA C
q
dimana:
A
1
2
21 x
x2
B
21 x
21 x
λ 0,1 0,2 0,3 0,35 0,4 0,45 0,50 0,55 0,60 0,65 0,70 0,80 0,90
x
0,1 0,409 0,327 0,253 0,219 0,188 0,158 0,132 0,107 0,085 0,066 0,048 0,022 0,005
0,2 0,413 0,333 0,261 0,227 0,196 0,166 0,139 0,114 0,091 0,070 0,052 0,024 0,006
0,3 0,418 0,340 0,269 0,236 0,205 0,175 0,147 0,121 0,098 0,076 0,057 0,026 0,007
0,4 0,422 0,348 0,278 0,246 0,214 0,184 0,156 0,130 0,105 0,083 0,063 0,029 0,008
0,5 0,426 0,356 0,288 0,256 0,225 0,195 0,167 0,140 0,114 0,091 0,069 0,033 0,009
0,55 0,429 0,360 0,293 0,262 0,231 0,201 0,172 0,145 0,119 0,095 0,073 0,036 0,010
0,60 0,431 0,364 0,299 0,267 0,237 0,207 0,179 0,151 0,125 0,100 0,078 0,038 0,011
0,65 0,433 0,368 0,304 0,273 0,243 0,214 0,185 0,158 0,131 0,106 0,083 0,042 0,012
0,70 0,435 0,372 0,310 0,280 0,250 0,221 0,192 0,165 0,138 0,112 0,088 0,045 0,014
0,75 0,438 0,376 0,316 0,286 0,257 0,228 0,200 0,172 0,145 0,120 0,095 0,050 0,015
0,80 0,440 0,381 0,322 0,293 0,265 0,236 0,208 0,181 0,154 0,128 0,102 0,056 0,018
0,85 0,443 0,386 0,329 0,301 0,273 0,245 0,217 0,190 0,163 0,137 0,111 0,063 0,021
0,90 0,445 0,390 0,336 0,308 0,281 0,254 0,227 0,200 0,174 0,148 0,122 0,071 0,026
0,92 0,446 0,392 0,338 0,312 0,285 0,258 0,231 0,205 0,179 0,152 0,126 0,076 0,029
0,94 0,447 0,394 0,341 0,315 0,288 0,262 0,236 0,210 0,183 0,157 0,132 0,081 0,032
0,96 0,448 0,396 0,344 0,318 0,292 0,266 0,240 0,215 0,189 0,163 0,137 0,086 0,037
0,98 0,449 0,398 0,347 0,322 0,296 0,271 0,245 0,220 0,194 0,169 0,143 0,093 29
0,042
x2
B
21 x
X 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09
0,1 0,006 0,007 0,008 0,010 0,011 0,013 0,015 0,017 0,020 0,022
0,2 0,025 0,028 0,031 0,034 0,038 0,042 0,046 0,050 0,054 0,059
0,3 0,064 0,070 0,075 0,081 0,088 0,094 0,101 0,109 0,116 0,125
0,4 0,133 0,142 0,152 0,162 0,173 0,184 0,196 0,208 0,222 0,235
0,5 0,250 0,265 0,282 0,299 0,317 0,336 0,356 0,378 0,400 0,425
0,6 0,450 0,477 0,506 0,536 0,569 0,604 0,641 0,680 0,723 0,768
0,7 0,817 0,869 0,926 0,987 1,05 1,13 1,20 1,29 1,38 1,49
0,8 1,60 1,73 1,87 2,03 2,21 2,41 2,64 2,91 3,23 3,60
0,9 4,05 4,60 5,28 6,18 7,36 9,03 11,5 15,7 24,0 49,0
30
x M 2,5 5 10 20 40
λ
0,3 0,2 2 2 1 1 0
0,4 2 1 1 0 0
0,6 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0,8
0,4 0,2 6 4 3 2 1
0,4 3 2 2 1 1
0,6 2 2 1 1 0
2 1 1 1 1
0,8
0,5 0,2 10 7 5 3 2
0,4 6 5 4 2 1
0,6 6 4 3 2 2
3 4 3 3 2
0,8
0,6 0,2 14 11 8 5 3
0,4 11 9 7 4 3
0,6 9 8 6 5 3 31
7 8 8 7 5
0,8
x M 2,5 5 10 20 40
λ
0,7 0,2 18 14 11 7 5
15 13 10 7 5
0,4
13 12 10 8 6
0,6 11 12 13 12 10
0,8
0,8 0,2 18 17 13 10 7
16 15 13 10 8
0,4
15 15 14 12 9
0,6 14 15 17 17 15
0,8
0,9 0,2 13 14 13 11 8
12 13 13 11 9
0,4
12 13 14 14 12
0,6 13 13 16 17 17
0,8
0,95 0,2 8 9 9 9 8
7 9 9 10 9
0,4
7 9 10 11 10
0,6 7 9 10 12 13
0,8
0,975 0,2 8 9 10 9 8
8 9 10 10 9
0,4
8 9 11 12 11
0,6 8 10 12 13 14 32
0,8
Tundaan Rata-rata sebagai Fungsi dari
Permintaan dan Panjang Siklus
33
WAKTU SIKLUS OPTIMUM
1,5L 5
c0
1Y
dimana:
Y = jumlah nilai y dan mengacu pada persimpangan
secara keseluruhan
L = total waktu hilang per siklus [detik]
34
Tundaan (1)
Suatu pendekat di persimpangan mempunyai arus = 1020
kend/jam, arus jenuh = 2400 kend/jam, kombinasi perioda
hijau dan kuning = 32 detik, dan waktu siklus = 60 detik.
Kehilangan waktu akibat tundaan awal diasumsikan sebesar
2 detik. Berapa tundaan rata-rata per kendaraan ?
B
d cA C
q
35
Arus jenuh = 2400 smp/jam
36
Tundaan (2)
dimana: c = 60 detik
g = G + a – l = 32 – 2 = 30 detik
= g/c = 0,5
x = q/ s = 1020 / 0,5 (2400) = 0,85
Dari tabel 3: A = 0,217
cA = 13,0
Dari tabel 4: B = 2,41
B/q = 2,41 / (1020/3600) = 8,5.
M = q.c = 1020 (60) / 3600 = 17,0
Dari tabel 5: C = 12,5
d = {(13,0 + 8,5)} (100%-12,5%) 37
d = 18,81 detik
Pengaturan Lampu Optimum (1)
Arus dan arus jenuh pada persimpangan dengan lampu lalu
lintas 2-fase dinyatakan dalam tabel di bawah. Kedua periode
antar hijau (I) adalah 9 detik dan wakt kuning 3 detik.
Kehilangan waktu awal adalah 2 detik per fase. Berapa waktu
siklus optimum dan waktu hijau optimum untuk tundaan total
minimum.
1,5 L 5
C0
1 q / s
1,5.16 5 29
C0 64
1 0,25 0,3 0,45 39
Pengaturan Lampu Optimum (1)
Waktu hijau total per siklus adalah Co – L yaitu (64 – 16) = 48
detik. Waktu hijau efektif dapat ditentukan sbb.:
gUS = yUS / (q/s) (Co – L) = 0,25/0,55 (48) = 22 detik
gTB = yTB / (q/s) (Co – L) = 0,30/0,55 (48) = 26 detik
Waktu hijau tampilan dapat dihitung sebagai berikut:
G=g+l-a
GUS = 22 + 2 – 3 = 21 detik
GTB = 26 + 2 – 3 = 25 detik
Diagram waktu dapat digambarkan sebagai berikut:
H A A A R R R R R R Red
40
SOAL LATIHAN 1
• Perhitungkan delay pada pendekat untuk berbagai waktu siklus
seperti pada tabel di bawah:
Waktu siklus(det) 40 60 80
g eff (det) 8,4 14,4 20,4
q (smp/det) 0,20 0,20 0,20
s (smp/det) 1,02 1,02 1,02
x 0,93 0,79 0,74
d1 15,4 21,38 27,12
d2 23,0 7,42 5,26
- d3 3,6 2,04 1,6
Delay (det) 34,78 26,73 30,7
41