Anda di halaman 1dari 20

MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD

PENGANTAR

Buku pegangan ini merupakan versi ringkas dari Manual Haul Road KPC dan dimaksudkan untuk
dipakai sebagai referensi umum saja. Untuk mendapatkan informasi atau keterangan lebih rinci
mengenai berbagai aspek, manual aslinya harus dipakai sebagai acuan.

Informasi yang disediakan dalam buku pegangan ini disajikan berdasarkan urutan judul dan bahasan
yang sama agar Anda bisa mengacu manual aslinya dengan mudah.

1. PENDAHULUAN

Haul Road tambang digunakan untuk mengangkut manusia, material dan peralatan di seluruh daerah
tambang. Oleh karena itu, semua aspek teknis jalan raya, termasuk grade jalan, elevasi lengkungan,
jarak pandang, jarak henti, drainase air, dll, harus diikuti untuk mempermudah pembuatan jalan yang
aman dan efisien.

Dalam buku pegangan ini, standar untuk desain, konstruksi dan perawatan haul road secara
langsung mempengaruhi:

 Produktivitas truk
 Biaya operasi dan perawatan truk
 Keselamatan jalan

Dengan pengelolaan yang benar, dampak keseluruhan dari ketiga faktor di atas bisa dioptimalkan
untuk mencapai total biaya pengangkutan yang paling rendah untuk tambang. Dengan pengeluaran
yang sangat sedikit untuk jalan, kerusakan pada truk akan meningkat dan produksi akan lebih rendah.
Akan tetapi, pengeluaran yang berlebihan akan menurunkan keuntungan dan meningkatkan
keseluruhan biaya pengangkutan. Idealnya adalah menemukan titik di mana seluruh keuntungan bisa
dioptimalkan.

2. PERENCANAAN HAUL ROAD

Secara ringkas, langkah-langkah berikut diperlukan dalam merencanakan dan merancang haul road:

1. Menentukan titik awal dan akhir haul road.


2. Menentukan rute yang paling irit dari peta topografi dan peta-peta lainnya.
3. Melakukan inspeksi lapangan terhadap rute-rute yang mungkin akan digunakan untuk memilih
yang paling baik.
4. Menentukan umur dan standar jalan atau bagian-bagian dari jalan tersebut.
5. Menentukan tanjakan dan kecepatan yang diakibatkannya untuk truk yang bermuatan dan tidak
bermuatan, dan memodifikasi rute jika perlu. Negosiasi mungkin diperlukan untuk memilih
kompromi terbaik antara kinerja haul truck dan biaya konstruksi haul road.
6. Membuat desain lengkung horisontal dan vertikal untuk rute yang diusulkan dan mengecek jarak
pandang dan jarak henti yang memuaskan.
7. Memeriksa persyaratan drainase.
8. Jika haul road akan digunakan untuk kendaraan ringan atau kendaraan khusus seperti grader,
explosive truck, water truck, dll., geometri jalan harus dicek dari segi jarak pandang, jarak henti
dan karakteristik kinerja kerja kendaraan.
9. Memeriksa unjuk kerja haul truck dan ban pada keseluruhan rute dan memodifikasi rute jika
perlu. Jika modifikasi diperlukan, kembali ke langkah 5.
10. Melakukan survei lengkap di sepanjang kontur alinemen yang diusulkan di sepanjang rute dan
patok center line, memeriksa kontur dengan desain grade dan rencana drainase air.
11. Melakukan pengetesan terhadap sifat-sifat tanah di sepanjang rute dan merancang konstruksi
yang diperlukan.
12. Merancang superelevasi lengkungan dan pelebaran lengkung horisontal, dengan mapanjang
transisinya masing-masing.
13. Perkiraan biaya akhir sekarang bisa dibuat.

Buku Pegangan 1
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD

3. GEOMETRI JALAN

Geometri dan tata letak haul road sangat bergantung pada umur pit, kondisi tanah, sifat sumber daya,
kedalaman pit, lamanya jalan akan digunakan, dan batasan ekonomis untuk penggalian haul road.
Jika mungkin, jalan yang baik harus memiliki karakteristik-karakteristik berikut:

1. Lebar
2. Jarak pandang yang baik untuk keselamatan
3. Lengkung superelevasi yang memiliki radius panjang
4. Jumlah tanjakan yang tidak menguntungkan kecil
5. Grade yang konstan (hindari perubahan tanjakan yang tidak perlu)
6. Permukaan jalan yang keras dan halus
7. Permukaan jalan yang cepat kering
8. Perawatan berkala
9. Dibuat sesuai dengan kebutuhan masa depan

Sepanjang layak secara ekonomis, semua unsur geometris haul road harus dirancang untuk
menciptakan perjalanan yang aman dan efisien pada kecepatan operasi normal. Kemampuan
operator kendaraan untuk melihat ke depan dari jarak yang sama dengan atau lebih besar daripada
jarak henti kendaraan merupakan pertimbangan utama. Bagian dokumen ini membahas efek
kecepatan, grade, dan berat kendaraan terhadap jarak henti, serta kriteria desain untuk alinemen
vertikal dan horisontal. Di KPC direkomendasikan grade maksimum penumpu jalan diambil 8%.

Hubungan Antara Jarak Perhentian, Tanjakan dan Berat

Dari sudut pandang keselamatan, tanjakan haul road harus dirancang agar sesuai dengan kapasitas
pengereman kendaraan yang memiliki potensi pengereman paling kecil. Kurva jarak perhentian
dalam Gambar A menunjukkan jarak henti yang dihitung untuk berbagai grade dan kecepatan dalam
suatu kategori berat tertentu. Karena berat CAT 789 yang dibebani adalah 318.000 kg dan CAT 783
adalah 250.000 kg, Gambar A harus digunakan untuk semua haul road.

GAMBAR A – KARAKTERISTIK JARAK HENTI

Dengan menggunakan grafik ini, kecepatan operasi maksimal dan penurunan grade bisa dihitung
untuk truk yang termasuk dalam kategori berat ini dengan membaca sepanjang garis batas jarak
perhentian maksimal yang diizinkan. Pada perpotongan kurva tanjakan, baca ke sebelah kiri untuk
mengetahui kecepatan.

Buku Pegangan 2
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Jarak Pandang

Jarak pandang harus memadai agar kendaraan yang melaju pada kecepatan tertentu bisa berhenti
sebelum mencapai suatu sumber bahaya. Jarak yang diukur dari mata pengemudi sampai sumber
bahaya yang ada di depannya harus selalu sama dengan atau lebih besar daripada jarak perhentian
kendaraan yang diperlukan. Gambar B memberikan beberapa contoh batasan jarak pandang yang
mungkin diterapkan.

GAMBAR B – DIAGRAM-DIAGRAM JARAK PANDANG

Lengkung Vertikal

Lengkung vertikal digunakan untuk memberikan transisi yang mulus dari satu tanjakan ke tanjakan
lainnya. Panjangnya harus mencukupi untuk mengemudi dengan nyaman dan memberikan jarak
pandang yang jauh pada kecepatan desain.

Situasi yang paling kritis adalah situasi kendaraan ringan di mana ketinggian mata pengemudi relatif
rendah. Dalam situasi seperti ini, pengemudi memerlukan lengkung vertikal yang jauh lebih rata agar
bisa mengidentifikasi dan bereaksi terhadap sumber bahaya di jalan yang ada di depannya. Untuk
menyederhanakannya, lengkung vertikal yang akan digunakan harus didasarkan pada:

(i) panjang lengkung vertikal minimal sebesar 150 m.

Buku Pegangan 3
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
(ii) radius vertikal sebesar 1500 m.

Superelevasi

Tabel 1 menyajikan tingkat superelevasi yang direkomendasikan di mana gesekan permukaan jalan
diabaikan untuk memungkinkan variasi yang besar untuk kondisi permukaan jalan yang ditemui. Tabel
ini memiliki dua fungsi: menunjukkan tingkat superelevasi dan hubungan antara lengkung yang benar
dan kecepatan. Misalnya, sebuah kendaraan yang melaju pada kecepatan 35 km per jam dan
mendekati lengkung radius 100m dengan superelevasi 0,03 harus mengurangi kecepatan sampai 20
km per jam.

Lengkung-lengkung superelevasi perlu dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan radius
lengkung tersebut serta rentang kecepatan kendaraan dengan menggunakan lengkung tersebut
dalam cuaca basah maupun kering. Oleh karena itu, lengkung harus dibangun dengan radius
maksimal yang mungkin pada kondisi dan superelevasi yang sesuai yang disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Tingkat Superelevasi Jalan

Tingkat Superelevasi dalam Meter/Meter untuk Kecepatan Kendaraan dan Radius Kurva Tertentu
Radius (m) Kecepatan Kendaraan (km/jam)

20 25 30 35 40 45 50 55
50m 0,06 0,10 -- -- -- -- -- --
75m 0,04 0,07 0,09 -- -- -- -- --
100m 0,03 0,05 0,07 0,10 -- -- -- --
200m** 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,08 0,10 --
300m 0,02 0,02 0,02 0,03 0,04 0,05 0,07 0,08
400m 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,04 0,05 0,06

Tabel ini memiliki dua fungsi: menunjukkan tingkat superelevasi dan merekomendasikan hubungan
antara lengkung yang benar dengan kecepatan. Misalnya, sebuah kendaraan yang melaju pada
kecepatan 35km per jam dan mendekati sebuah lengkung dengan superelevasi 0,03 harus diminta
untuk menurunkan kecepatan sampai 20km per jam.

** Di KPC tikungan minimal yang direkomendasikan untuk haul road utama adalah 200m.

Konstruksi Superelevasi

Bagian haul road yang digunakan untuk mengubah satu bagian kemiringan melintang menjadi bagian
dengan superelevasi disebut panjang runout. Fungsi dari runout adalah untuk membantu pengemudi
dalam membawa kendaraannya melewati sebuah lengkung. Kriteria desain untuk hal ini adalah:
sepertiga panjang runout harus berada dalam lengkung dan dua pertiganya berada dalam bagian
lurus. Panjang run out bervariasi tergantung kecepatan desain dan perubahan kemiringan melintang
total.

Tingkat perubahan kemiringan melintang yang digunakan adalah 0,015m/m. Sebagai pilihan
penyederhanaan, sebuah run out sepanjang 75m disarankan untuk dibuat. Lihat gambar C.

Buku Pegangan 4
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Lengkung Transisi
Panjang = L

Lengkung Melingkar

2V
V

Super E

SC

nsisi Super N
ung Tra
Lengk ng = L
Panja

V'

TS N

2V'

N = Kemiringan normal pada bagian-bagian yang lurus


E = Superelevasi maksimal
TS = Tangent Spiral = titik awal transisi dari bagian lurus ke lengkung spiral
SC = Spiral Circle = titik awal transisi dari bagian lengkung spiral ke lengkung melingkar
CS = Circle Spiral = titik awal transisi dari bagian melingkar ke bagian lengkung spiral
ST = Spiral Tangent = titik awal transisi dari bagian lengkung spiral ke bagian lurus

GAMBAR C – PENENTUAN LENGKUNG TRANSISI

Kombinasi Alinemen Horisontal dan Vertikal

Dalam desain haul road, alinemen horisontal dan vertikal harus saling membantu. Kombinasi yang
dirancang dengan kurang baik bisa memperbesar kekurangan dan menghasilkan sumber-sumber
bahaya yang tidak diharapkan. Meskipun alternatif-alternatif untuk haul road seringkali terbatas, kita
harus mempertimbangkan kondisi-kondisi yang berpotensi menimbulkan masalah berikut ini:

 Hindari lengkung horisontal yang tajam pada atau di dekat puncak bukit. Jika sebuah lengkung
diperlukan, mulailah lengkung tersebut sebelum lengkung vertikal.
 Hindari lengkung horisontal tajam di dekat dasar bukit atau setelah turunan yang panjang dan
terus menerus.
 Jika kendaraan yang menyiap diperkirakan akan terjadi, rancanglah bagian-bagian haul road
dengan tangen-tangen yang panjang dan tanjakan-tanjakan yang konstan.
 Hindari persimpangan di dekat puncak lengkung vertikal dan pada lengkung horisontal yang
tajam.

Jenis-Jenis Haul Road

Buku Pegangan 5
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Empat jenis haul road telah ditetapkan.

Main Road (Jalan Utama) – Haul road utama yang menghubungkan pit dengan daerah ROM. Jalan
ini akan menjadi haul road dan jaringan kerja haul road batubara yang lebih permanen dengan jangka
lebih lama.
Ex-pit Road – Ex-pit haul road atau haul road sekunder. Memiliki standar yang sedikit lebih rendah.
Merupakan ramp jangka panjang yang keluar dari pit dan merupakan jalan menuju dump area jangka
panjang.
In-pit Road – Jalan dengan standar lebih rendah yang memiliki durasi lebih pendek dan tidak
menjamin adanya lapis atas batu merah. Merupakan standar sekunder jalan di dalam pit dan
biasanya berada pada dinding pit yang menuju ke muka loading.
Bench/Dump Road – Standar jalan yang serupa dengan in-pit road. Jenis jalan ini adalah
perpanjangan sistem jalan sekunder, menuju dump, sepanjang dinding dump menuju muka dump.

Catatan: Jenis-jenis haul road di atas adalah klasifikasi umum, dan sebelum jenis tertentu
dinominasikan untuk sebuah haul road baru, suatu analisis biaya yang sederhana harus dilakukan
untuk melihat kelas mana yang akan memberikan solusi yang cocok dan hemat biaya. Untuk
mendapatkan keterangan lebih rinci mengenai masing-masing kelas haul road, lihat Gambar D.

Lebar Lapis Atas Haul Road

Gambar E memperlihatkan lebar minimal yang harus disediakan untuk berbagai konfigurasi jalur
berdasarkan lebar kendaraan W. Pada saat ini CAT 789 KPC merupakan truk terbesar yang
digunakan dan memiliki lebar keseluruhan 7,7m. Lebar sebuah jalan untuk jalur tunggal adalah
15,5m, sedangkan lebar sebuah jalan untuk dua jalur adalah 27,0m. Lihat juga Gambar D.

Catatan: Lebar lapis atas haul road harus ditambah pada tikungan yang tajam, pada tanggul, dalam
potongan, dan jika ada pertimbangan khusus lain seperti gerakan shovel yang kadang-kadang terjadi,
dll. Akan tetapi, lebar lapis atas haul road tidak boleh ditambah jika tidak perlu dan tidak boleh lebih
lebar 2 meter daripada lebar minimal.

Kemiringan Melintang (Kemiringan Lapis Atas Haul Road)

Kemiringan melintang untuk semua haul road harus tetap sebesar 3%, kecuali untuk bentangan di
mana sebuah tikungan memiliki superelevasi.

Jalan, selagi memungkinkan seharusnya hanya mempunyai satu kemiringan melintang untuk seluruh
lebar jalan dari pada membentuk kemiringan ke dua sisi. Alasan utama untuk hal ini adalah untuk
memudahkan pemeliharaan jalan dan drainase jalan.

Apapun situasinya, permukaan sebuah jalan harus cepat kering dan tidak terdapat genangan air. Jika
ditemukan bagian yang bisa menimbulkan genangan air, permukaan jalan perlu dibenahi lagi untuk
memastikan bahwa jalan tersebut cepat kering.

Safety Bund

Maksud pembuatan sebuah safety bund adalah untuk memberikan pembatas yang efektif ataupun
memisahkannya dari bahaya yang dikenali. Bahaya yang dimaksud di sini meliputi perubahan tajam
atau mendadak, atau turunan tanah lebih dari 1m, atau kemungkinan karena pertimbangan lalu lintas
yang lain seperti adanya gorong-gorong atau genangan air.

Buku Pegangan 6
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD

GAMBAR D – MODEL POTONGAN MELINTANG HAUL ROAD

Buku Pegangan 7
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD

GAMBAR E – LEBAR HAUL ROAD MINIMUM PADA BAGIAN LURUS

Secara umum semua safety bund dibentuk dan dibangun dari material buangan yang tersedia atau
hasil galian. Safety bund dibangun sesuai dengan detail dan diterapkan dalam situasi-situasi seperti
di bawah ini.

Buku Pegangan 8
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Bund Persimpangan

Bund persimpangan dibangun di tengah haul road utama atau haul road jangka panjang, pada
persimpangan, lokasi kritis pengendalian lalu lintas atau karena pertimbangan lain. Bund dibuat
setinggi 1m dan dalam jarak tertentu secara teratur disediakan celah untuk sarana drainase.

Bund Tepi Jalan dan Bund High Wall

Sebuah bund dengan penampang lebih tinggi yang dibangun di sepanjang sisi haul road guna
memberi perlindungan kepada kendaraan dan pengemudinya dari bahaya yang dikenali atau karena
pertimbangan lain, termasuk penurunan lebih dari 1m. Bund-bund ini dibangun minimal setinggi 2,4m
(sekitar 0.75 kali tinggi ban truk terbesar yang beroperasi).

Bund Dump Aktif

Sebuah bund dengan penampang lebih rendah yang dibuat dengan dozer dan terus-menerus dirawat
dengan dozer sepanjang operasi dumping untuk menyesuaiakan jenis truck yang digunakan di
daerah dump aktif. Tinggi bund harus dijaga sampai dengan tinggi bersih dari bak truck pada saat
posisi menumpahkan. Panjang bund jenis ini terbatas. Sebuah bund high wall utuh diperlukan jika
permukaan dumping sudah tidak aktif ataupun aktifitas dumping sudah selesai.

4. POTONGAN MELINTANG HAUL ROAD

Faktor-faktor utama dalam konstruksi haul road yang stabil adalah:

 Drainasi
 Pemilihan material
 Penempatan material
 Pemeliharaan

Fondasi jalan yang stabil dan memiliki drainasi yang baik merupakan salah satu faktor dasar
terpenting dalam perancangan jalan. Penempatan permukaan jalan di atas lapisan material yang
tidak cukup kuat menahan beban lalu-lintas akan sangat menghambat mobilitas dan kontrol
kendaraan. Kurangnya material penahan yang cukup padat di bawah lapisan permukaan jalan akan
menyebabkan rusaknya permukaan jalan. Oleh karena itu, upaya pemeliharaan sangat diperlukan
agar jalan tersebut bisa tetap dipakai.

Jika lapisan permukaan jalan tidak diperlihara secara teratur, bekas jejak roda akan timbul dan
menciptakan bagian-bagian yang mengharuskan kendaraan untuk mengurangi kecepatan guna
mengatasi kondisi yang membahayakan. Bila hal ini dibiarkan terjadi dalam jangka waktu tertentu,
maka waktu produksi akan banyak yang terbuang. Keadaan seperti ini juga akan membahayakan
kontrol kendaraan dan menyebabkan kondisi haul road yang tidak aman.

Pemadatan Material Lapis Atas

Karena KPC memiliki compactor dan vibrating roller yang bisa dijalankan sendiri, maka pemadatan
berbagai lapisan aspal jalan bisa dikerjakan dengan akurat. Meskipun tidak terlalu penting, peralatan
pemadatan perlu digunakan untuk menciptakan konstruksi jalan yang bermutu tinggi.

5. DRAINASI

Drainase yang baik sangat menentukan terciptanya jalan yang stabil. Untuk menghindari timbulnya
masalah, jalan harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah kering. Air tidak boleh dibiarkan
menggenangi permukaan jalan atau daerah di dekat aspal jalan. Genangan air tersebut mungkin

Buku Pegangan 9
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
akan meresap ke bawah lapis permukaan dan merusaknya atau merusak material lapisan bawah.
Jika hal ini terjadi, gerakan dan penyimpangan lapis permukaan akan semakin bertambah.

6. RAMBU-RAMBU PENUNJUK

Setiap haul road memiliki sifat tersendiri dan memerlukan berbagai macam rambu. Kita harus benar-
benar memastikan bahwa semua rambu dipasang pada ketinggian dan lokasi yang berada dalam
jangkauan penglihatan semua pengemudi kendaraan yang akan melewati jalan tersebut. Rambu-
rambu harus dibuat sesuai dengan standar KPC.

Rambu Batas Kecepatan

Rambu batas kecepatan harus dipasang pada bagian haul road yang tepat, di mana kecepatan yang
lebih rendah daripada kecepatan normal diperlukan untuk mengatasi kondisi yang membahayakan
dengan aman. Lokasi-lokasi berikut ini harus dihindari:

 Haul road atau pit ramp panjang yang menurun


 Perubahan kemiringan pada haul road yang menurun
 Jalan masuk ke wilayah dengan lalu lintas padat
 Alinemen jalan yang tidak biasa
 Daerah di mana material sering tumpah/tercecer atau halangan lainnya sering dijumpai

Rambu Berhenti

Dari sudut pandang produksi, menghindari interupsi dalam siklus haul merupakan langkah terbaik.
Akan tetapi, hal ini mungkin tidak baik untuk keselamatan jalan. Meskipun jumlah titik perhentian
kendaraan di sepanjang jalan harus ditekan sekecil mungkin, titik-titik tersebut kadang-kadang
diperlukan untuk keselamatan. Rambu berhenti harus dipasang di tempat-tempat berikut ini:

 Titik persimpangan jalan akses sekunder dengan haul road utama;


 Persimpangan di mana jarak pandang tidak melebihi jarak henti kendaraan untuk kecepatan yang
direkomendasikan;
 Persimpangan haul road dengan jalan umum.

Rambu Peringatan Tikungan dan Persimpangan

 Rambu ini memberikan peringatan mengenai situasi di muka di mana pengemudi harus bertindak
hati-hati.
 Rambu ini sebaiknya dipasang sebelum tikungan yang paling kritis dan sebelum persimpangan
yang paling banyak dilalui kendaraan.

Lokasi dan Pemasangan Rambu

Lokasi dan pemasangan rambu dibahas dalam Australian Standard AS 1742, Manual Of Uniform
Traffic Control Devices. Informasi dasar yang dibahas dalam buku ini harus dijadikan pedoman jika
persyaratan-persyaratan khusus seperti itu tidak tersedia.

Pertimbangan-pertimbangan dasar berikut mengatur pemasangan rambu:

 Rambu harus dipasang sedemikian rupa sehingga pengemudi memiliki waktu yang cukup untuk
memahami dan bereaksi terhadap pesannya dan mengambil tindakan yang diperlukan.
 Rambu harus dipasang sedemikian rupa sehingga berada di dalam jangkauan pandangan normal
pengemudi ketika sedang mendekat. Pengemudi tidak harus memutar kepalanya.
 Rambu harus memiliki nilai target awal yang baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga
lingkungan di sekitarnya tidak menghalanginya.

Buku Pegangan 10
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
 Rambu biasanya harus dipasang di sebelah kiri jalan atau pada keadaan tertentu di tengah pada
pemisah jalan.
 Untuk mengurangi pantulan tidak langsung pada malam hari, semua rambu harus diputar sekitar
5 derajat dari arah laju kendaraan.

Pinggiran terdekat suatu rambu harus berjarak paling tidak 1 meter dari bahu jalan tetapi tidak boleh
kurang dari 2 meter atau lebih dari 4 meter dari jalur lalu lintas sebelah luar. Rambu biasanya
ditempatkan sejajar dengan atau lebih keluar daripada guidepost.

Rambu perintah menunjukkan titik awal berlakunya peraturan tertentu, seperti STOP, GIVE WAY,
KEEP LEFT. Lokasi longitudinal dari rambu-rambu seperti itu adalah pada titik di mana tindakan
khusus diperlukan. Penempatan longitudinal sebuah tanda peringatan ditentukan oleh ukuran huruf,
panjang tulisan, kecepatan lalu lintas yang mendekat, dan jarak yang harus dipatuhi pengemudi untuk
bisa mematuhi dan bereaksi terhadap pesan rambu tersebut. Rambu peringatan harus dipasang
sekitar 75 – 100 meter sebelum sumber bahaya.

Ketinggian Rambu

Ketinggian pemasangan rambu ditentukan dengan mempertimbangkan ketinggian sorotan lampu


depan dan pengaruh kotoran jalan pada rambu tersebut. Pinggiran bawah rambu harus berjarak
paling tidak 2,0 meter dari permukaan jalan.

Perawatan Rambu

Agar lalu lintas haul road bisa bergantung pada rambu-rambu dan guidepost yang memadai pada
malam hari, ketika hujan, dll., rambu-rambu tersebut harus dirawat secara berkala, misalnya dengan:

 Pencucian berkala agar debu dan lumpur tidak menutupi rambu atau mempengaruhi kualias
pantulan yang diperlukan untuk operasi malam hari.
 Penggantian yang cepat terhadap rambu dan guidepost yang tidak efektif atau rusak.
 Penggantian atau pelepasan rambu-rambu tua yang tidak memadai atau sudah ketinggalan
zaman.

Guide Post

Guide post bisa terbuat dari kayu yang dicat putih atau tabung PVC putih dengan delineator merah
yang dipasangkan pada muka lalu lintas yang mendekat dan delineator putih untuk lalu linas yang
menjauh. Guide post memiliki tinggi 3,5 m.

Jarak Post

Jarak guide post pada bagian jalan yang lurus tidak boleh lebih daripada 50 m, dan guide post
dipasang secara berpasangan, masing-masing guide post dipasang di salah satu sisi jalan. Jarak ini
bisa dikurangi sampai 40 m di wilayah-wilayah di mana penglihatan sering terganggu pada malam
hari, seperti kabut dan debu.

(a) Pada Tikungan/Lengkung – Jarak guide post harus memungkinkan reflector yang berjarak paling
tidak 3 guide post pada sisi yang sama selalu terlihat ketika melewati tikungan.
(b) Pada Puncak – untuk arah lurus, jarak guide post harus memungkinkan reflector yang berjarak
paling tidak dua pasang post terlibat sepanjang waktu oleh pengemudi kendaraan ringan. Untuk
puncak yang memiliki arah menikung, gabungkan persyaratan (a) dan (b).
(c) Pada Pipa Saluran Limbah – Jika pagar pengaman atau tanggul tidak disediakan, sebuah guide
post harus disediakan pada setiap sisi dinding penahan (headwall).

7. PERSIMPANGAN

Buku Pegangan 11
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Karena sebagian besar masalah lalu lintas potensial terjadi di persimpangan, desain untuk haul road
dan persimpangan harus berusaha mengurangi sumber bahaya potensial sambil memelihara arus
lalu lintas yang baik.

Lihat Gambar F dan G untuk mendapatkan contoh tata letak persimpangan, dan Gambar H untuk
pembuatan sudut persimpangan yang baik.

8. PEMELIHARAAN

Bagaimanapun telitinya sebuah haul road direncanakan dan dibuat, permukaannya akan berubah
bentuk oleh gilasan haul truck yang terus menerus. Meskipun kerusakan bisa dikontrol oleh jenis
bahan permukaan yang digunakan, pihak pit masih harus menjadikan jadwal perawatan jalan sebagai
bagian penting dari operasi pertambangannya. Debu, lubang, jejak roda, penurunan, tonjolan, dan
kondisi buruk lainnya akan menghambat kontrol kendaraan dan akan memiliki dampak yang besar
terhadap perawatan jalan dan biaya operasi.

Penyebab Kerusakan Jalan

Kerusakan permukaan haul road disebabkan oleh tindakan-tindakan berikut dalam berbagai
tingkatan:

1) Jejak roda
2) Tumpahan batubara atau material overburden
3) Hujan lebat yang menghanyutkan bagian yang halus dan membuka tekstur permukaan.
4) Hujan lebat yang membasahi dan menghaluskan material
5) Hujan lebat yang membanjiri lapis atas haul road, menyebabkan bagian-bagian tertentu menjadi
lunak dan merusak lapisan bawah.
6) Kerusakan oleh peralatan yang memiliki track

Jejak roda terjadi jika haul truck berat terus menggunakan jalur yang sama. Konsentrasi beban
akhirnya akan menciptakan bekas roda atau alur. Untuk mencegah kondisi ini, pihak pit harus
meminta pengemudi untuk menggunakan areal haul road yang berbeda-beda.

Tumpahan material dari haul truck yang terlalu penuh bisa mengakibatkan onggokan atau tumpukan
tertinggal di jalan. Setiap upaya harus dilakukan di titik loading untuk mencegah peralatan membawa
muatan melebihi kapasitasnya. Tumpahan bisa juga dikurangi dengan mendesain tikungan-tikungan
haul road yang cocok untuk kecepatan operasi truk maupun superelevasi yang ada. Jika terdapat
banyak tumpahan pada lengkungan atau belokan tertentu, maka lengkungan tersebut mungkin tidak
didesain dengan baik.

Gangguan Debu – Water Truck

Dalam musim kering, debu bisa menjadi masalah. Untuk mengatasi masalah ini, water truck harus
digunakan. Jika masalah debu sudah serius, pihak pit bisa mempertimbangkan untuk menggunakan
bahan kimia tambahan.

Buku Pegangan 12
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD

GAMBAR F – CONTOH LAYOUT


PERSIMPANGAN JALAN KELUAR PIT DAN JALAN UTAMA

Buku Pegangan 13
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD

GAMBAR G – CONTOH LAYOUT


PERSILANGAN JALAN KELUAR PIT DAN JALAN UTAMA

Buku Pegangan 14
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD

GAMBAR H – MERANCANG SUDUT PERSIMPANGAN YANG BAIK

Kerusakan serius bisa terjadi pada lapis atas haul road akibat pengairan yang berlebihan. Waktu
produksi bisa hilang jika lapis atas haul road diberi air yang berlebihan dan menyebabkan kondisi
yang licin dan tidak aman. Daya tarik bisa terganggu dan mengakibatkan truk terperangkap pada
tanjakan curam atau kehilangan kontrol. Supervisi dan pelatihan operator water truck sangat
diperlukan agar mereka memahami bahwa permukaan jalan harus tetap lembab, tidak basah, karena
air yang berlebihan hanya akan membasahi lapis atas haul road dan menyebabkan lubang dan jejak
roda.

Perataan (Grading)

Buku Pegangan 15
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Perataan (grading) adalah operasi yang paling penting dalam perawatan jalan tanah dan kerikil.
Tujuan dasar dari perataan adalah untuk menjaga agar jalan tetap kering dan memiliki permukaan
yang baik.

Proses perataan untuk perawatan terdiri dari pengumpulan material dari kedua sisi jalan atau
pemotongan bagian permukaan yang tinggi dan pengisian titik-titik yang rendah dengan kelebihan
material yang lepas. Prosedur yang disederhanakan ada dalam Gambar I.

Operasi Lintasan 1
1

Memulihkan
material

diarahkan sedekat mungkin pada sudut 45°


Material dapat melebihi atau dikembalikan dari bagian
table drain pada sisi jalan yang rendah.

Lintasan 3 Lintasan 2

Memotong
2
permukaan jalan,
menghilangkan
3
permukaan jalan yang
bergelombang, dan
mencampur
memotong permukaan dengan keras dan ujung
diarahkan ke bawah jika tidak memotong ke bagian dasar yang
bergelombang. Kita harus hati-hati dalam membawa material dari sisi
jalan yang lebih rendah ke sisi yang lebih tinggi. Harus dipastikan juga
bahwa setiap windrow akan dibersihkan pada lintasan grader berikutnya.
Dua atau lebih lintasan mungkin diperlukan jika kondisi jalan terlalu
buruk atau bergelombang cukup dalam.

Lintasan 5 Lintasan 4

Lintasan Penyebaran
5

Dua lintasan atau lebih barangkali juga diperlukan tergantung pada


jumlah material yang ditentukan. dalam lintasan penyebaran
ini perlu membawa kembali material yang telah terkumpul.
Material kemudian disebar merata untuk memperoleh permukaan
jalan yang mulus.

GAMBAR I – GRADING UNTUK PERAWATAN

Dalam cuaca kering, perataan untuk perawatan harus terbatas pada penghalusan material lepas atau
pemotongan bagian-bagian permukaan yang tinggi seminimal mungkin. Setelah terjadi hujan lebat,
tugas pentingnya adalah meratakan permukaan yang tidak beraturan dan mengisi jejak roda.

Buku Pegangan 16
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Penggarukan dan Pembentukan Ulang

Jika sudah aus dan permukaannya memiliki lubang serta bergelombang, haul road kadang-kadang
diperbaiki dengan menggaruk permukaannya dan mengubah bentuknya. Akan tetapi, lapis atas haul
road harus cukup basah untuk dipadatkan, atau disiram air.

Jika kerusakan terlalu besar untuk dihilangkan dengan perataan (dan bukan akibat kelemahan
bawaan dari lapisan bawah), kita harus menghancurkan permukaannya sedikit dan diisi dengan
material yang serupa dengan material lapis atas haul road yang berdekatan.

Kadang-kadang robekan yang dalam dengan dozer pada bagian jalan yang sangat bergelombang
diikuti dengan perataan dan pemadatan merupakan cara efektif untuk memberbaiki jalan.

Lubang besar dan areal yang rusak akibat kelemahan pada material lapis atas haul road, atau lapisan
bawah, harus diperbaiki dengan cara digali lagi dan dibuat lapisan atas yang baik. Mungkin kita juga
harus menggali material lapisan bawah dan mengganti seluruhnya dengan material yang dipadatkan.

Pelapisan Permukaan dan Penambahan Lapisan Dengan Kerikil

Pelapisan permukaan dengan kerikil adalah pelapisan, pembentukan dan pemadatan awal kerikil
pada suatu formasi tanah. Penambahan lapisan dengan kerikil adalah proses penambahan material
di atas seluruh bagian tertentu dari lapis atas haul road yang sudah diberi kerikil. Penambahan
lapisan dilakukan untuk memperbaiki ketebalan lapis atas haul road agar bisa menahan semua
kendaraan yang menggunakan jalan tersebut. Tindakan ini biasanya dilakukan sebelum jalan tersebut
mulai memperlihatkan adanya bahaya serius akibat lalu lintas.

Perawatan Saluran Air dan Saluran Limbah

Saluran air dan saluran limbah di pinggir jalan harus diperiksa dan dibersihkan secara berkala untuk
memastikan bahwa saluran-saluran tersebut tidak tersumbat. Jika tersumbat, fasilitas drainase bisa
meluap pada musim hujan dan menyebabkan erosi permukaan jalan atau basahnya material lapisan
bawah. Kru perawatan yang diperlengkapi dengan perkakas tangan atau peralatan seperti dozer,
loader, dan scraper harus dikerahkan pada waktu yang telah ditentukan untuk memastikan bahwa
semua saluran drainase tidak tersumbat.

Jadwal Perawatan Jalan

Jadwal perawatan jalan yang direkomendasikan diterangkan dalam Tabel 2.

9. INSPEKSI JALAN YANG SUDAH ADA

Daftar periksa berikut dibuat berdasarkan inspeksi berkala terhadap jalan yang sudah ada, dengan
acuan khusus terhadap wilayah-wilayah keselamatan yang potensial. Disarankan agar plot topografi
yang terperinci dari bagian jalan tertentu diperoleh dahulu. Hal ini akan membantu pengecekan dasar
informasi dan akan memungkinkan pembuatan nominasi khusus atau perbaikan wilayah-wilayah yang
menjadi perhatian. Jawaban ya terhadap setiap pertanyaan berikut memerlukan investigasi dan
tindakan lebih lanjut.

Buku Pegangan 17
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Table 2 Jadwal Perawatan Jalan yang Direkomendasikan

Kegiatan Frekuensi

1. Perataan Jalan (termasuk penyiraman dan pemadatan)

(a) Perawatan kerapihan dan pembersihan tumpahan  Tiap shift atau sesuai
kebutuhan
(b) Penggarukan dan pembentukan ulang untuk  Mingguan. Biasanya
mendapatkan kemiringan dan superelevasi dilakukan pada shift
cadangan
(c) Penambahan lapisan dan penanganan bagian-bagian  Dua kali setahun
yang rendah (hanya dilakukan pada areal yang
bermasalah)

2. Rekonstruksi Jalan

(a) Menggali bagian yang lunak & memperbaiki lubang  Sesuai kebutuhan
(b) Membentuk kembali penampang melintang dan profil  Selama musin kemarau dan
longitudinal jalan untuk menghilangkan jejak roda, sesuai kebutuhan
tonjolan, dan kemiringan yang berlebihan, dll  Selama musim kemarau dan
(c) Rekonstruksi, penggantian atau perbaikan saluran limbah sesuai kebutuhan

3. Drainase (termasuk pekerjaan yang berkaitan dengan


saluran limbah)

(a) Saluran air samping, saluran pembuangan, dll. harus  Bulanan. Biasanya dikerjakan
dijaga kerataan permukaannya dan/atau dibersihkan pada shift cadangan.
secara berkala
(b) Saluran air dan sungai yang dalam harus dibersihkan dari  Paling tidak sekali setahun.
endapan sedimen dengan excavator atau front-end loader
(c) Persilangan saluran limbah/pipa:  3 sampai 4 kali setahun.
 Dinding penahan & struktur harus dicek secara
berkala untuk mengetahui adanya gerusan atau
kerusakan, terutama setelah hujan deras.
 Sedimen dan kotoran akan menyumbat saluran
limbah dan oleh karena itu harus dibersihkan ketika
timbul.
 Rekonstruksi & penggantian saluran limbah diperlukan
jika saluran limbah yang rusak atau korosi timbul.

4. Retention Berm, Diversion Structure, Drop Structure, dll.

Bagian-bagian ini harus diperiksa secara berkala dan dirawat  Diperiksa setiap beberapa
sesuai dengan standar yang tinggi untuk mencegah bulan dan setelah badai
kerusakan yang memakan biaya banyak. besar

5. Rambu, Guide Post dan Pemisah Jalur Jalan

Rambu-rambu yang rusak dan tua harus diganti sesuai  Diperiksa secara berkala
kebutuhan.

DAFTAR PERIKSA INSPEKSI JALAN

Buku Pegangan 18
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
Pit : ………………………………………………………………………………………..
Diinspeksi Oleh : ………………………………………………………………………………………..
Tanggal :…………………………………………………………………………………………
Wilayah inspeksi atau jalan yang diinspeksi:…………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………

Pertanyaan Lokasi Masalah


Apakah setiap bagian jalan memiliki
jalur tunggal dengan lebar kurang
dari 15,5m?
Apakah setiap bagian jalan memiliki
jalur ganda dengan lebar kurang dari
27,0m?
Apakah ada tikungan pada jalan
yang tidak memiliki superelevasi?
Apakah ada bagian jalan yang tidak
cepat mengering setelah hujan?
Apakah ada bagian jalan di mana
table drain, saluran limbah, dll.
membatasi aliran air?
Apakah ada wilayah dengan jarak
pandang terbatas yang memerlukan
perhatian?
Apakah semua jalan menyatu
dengan persimpangan pada sudut
kurang dari 70 derajat?
Apakah kendaraan yang boleh maju
lebih dahulu di semua persimpangan
sudah ditetapkan?
Apakah bund tengah atau samping
pada suatu persimpangan
membatasi pandangan kendaraan
yang mendekat?
Apakah pemasangan rambu dan
guide post memadai di semua
wilayah?
Apakah semua rambu dan guide
post besih dan terlihat jelas pada
malam hari?
Apakah ada wilayah yang
memerlukan pemasangan bund di
sepanjang pinggiran jalan untuk
melindungi sumber bahaya?
Apakah semua bund yang ada
memiliki ketinggiannya yang benar?

Komentar lain: ……………………………………………………………………………………………………


……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
Distribusi: ………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………
Tanda tangan: …………………………………. Tanggal: …………………………………………………….

CHECKLIST INSPEKSI JALAN


CATATAN-CATATAN ACUAN

Buku Pegangan 19
MANUAL KONSTRUKSI HAUL ROAD
1. Untuk truk-truk 789 lebar minimum yang diijinkan untuk sebuah jalur tunggal adalah dua kali
lebar truk atau 15.5m. Areal kritis untuk meninjau dimana sebuah jalan kemungkinan di bawah
standar adalah di mana sebuah jalan 2 jalur berubah menjadi sebuah jalan dipisahkan oleh
sebuah bund di tengah. Lokasi semacam bisa dilihat di persimpangan-persimpangan.

2. Lagi untuk truk-truk 789, lebar minimum yang diijinkan untuk sebuah jalan untuk 2 jalur dengan
lalu lintas 2 arah adalah 3,5 kali lebar truk atau 27.0m. Harus ada jalan selebar 27m pada
permukaan jalan.

3. Semua tikungan harus diberi superelevasi dengan permukaan miring selebar jalan penuh ke
arah sisi dalam tikungan.

4. Sepanjang permukaan jalan semestinya tidak terdapat cekungan yang bisa menampung air.
Penampungan air akan berakibat pada kerusakan permukaan jalan dan kondisi jalan. Semua
bagian jalan memiliki kemiringan melintang yang seragam yaitu 3%. Arah dari kemiringan pada
penggal jalan yang lurus ditentukan oleh persyaratan-persyaratan drainasi.

5. Penampungan air di dekat tepi jalan akan menyebabkan kerusakan jalan yang semakin parah.

6. Keterbatasan jarak pandang dapat mengakibatkan situasi bahaya yang secara potensial dapat
menyebabkan kecelakaan. Bagian yang mendesak untuk dicheck adalah tikungan atau tebing-
tebing atau persimpangan dengan jalan-jalan lain. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah
apakah sebuah truk 789 mempunyai cukup waktu untuk mengenali sebuah bahaya dalam
lintasannya dan berhenti atau bereaksi secukupnya.

7. Sebuah jalan yang memasuki sebuah persimpangan pada sudut kurang dari 70 derajad akan
mendapati sekurangnya sebuah jalur lalu lintas dengan penglihatan yang terbatas.

8. Jika sisi kanan jalan tidak dipasang rambu-rambu yang jelas, potensi akan terjadinya
kecelakaan meningkat. Dengan perubahan terus-menerus pada persyaratan-persyaratan jalan
adalah penting untuk meninjaunya secara reguler.

9. Bund pada posisi atau mendekati sebuah persimpangan perlu dibuat lebih rendah dari 1m
untuk memastikan kendaraan-kendaraan kecil dapat dilihat oleh operator peralatan lain, juga
memberi kesempatan untuk melihat kendaraan lain.

10. Rambu-rambu dan guide pos perlu ditinjau secara reguler. Sebagaimana area pit senantiasa
berubah, disarankan peninjauan dilakukan sekurangnya sekali dalam sebulan. Perlu dicatat
bahwa tinggi guide pos adalah 3,5m dan dipasang pada jarak interval 50m.

11. Lagi guide pos memerlukan perawatan reguler untuk memastikan sebuah standar yang
disepakati bisa dicapai. Perhatian utama adalah pada permukaan yang refletif (memantul).

12. Di area dimana terdapat potensi yang mampu menyebabkan sebuah kendaraan terguling perlu
dibuat pembuatan bung pelindung. Sebagaimana aturan jari tangan, sebuah penurunan lebih
dari 1m dianggap tidak bisa diterima.

13. Semua bund (kecuali pada persimpangan dan permukaan daerah timbunan aktif) dibuat tiga
perempat tinggi roda. Untuk jalan utama dimana truk 789 lewat, semua bund dibuat setinggi
2,4m.

Buku Pegangan 20

Anda mungkin juga menyukai