Anda di halaman 1dari 5

PELEDAKAN (BLASTING) DAN BAHAN PELEDAK

I. SEJARAH PENEMUAN BAHAN PELEDAK


Bahan peledak dikenal sejak abad 13 masehi tetapi penggunaannya baru pada abad ke
17 yaitu pada tahun 1689, Penngunaan bahan peledak yaitu Black Powder pada pertambangan
timah di Carnwall, Inggeris.
Tahun 1866 Alfred Nobel menemukan bahan peledak yang disebut Dynamit yang
kemudian disempurnakan oleh James Howden 1870 dengan campuran 75% Nitrogliserin dan
25% bahan penyerap sugar dan magnesium carbonate.
Tujuan peledakan adalah untuk menghancurkan batuan yang semula berdimensi besar
menjadi dimensi kecil sehingga mudah pengangkutannya.

II. BAHAN PELEDAK


Pada dasarnya bahan peledak (explosive) mempunyai campuran tiga bahan, yaitu :
1. Zat kimia yang mudah bereaksi yang fungsinya sebagai explosive base, yaitu :
-

N.G (Nitroglyserine) C3H5 (NO3)3

TNT(Tri Nitro Toluence) C6H2CH3 (NO2)3

Nitrocellulose / gun cotton (C6H7 (NO3)3 O2) x

Nitrostearach

Dinitroluence C7N2O4H6

Ethylene glycoldinitrate C2H4(NO3)2

Fulminate (campuran HNO3 + alkohol), biasanya dicampur dengan metal

(C6H7 (NO3)3 O2) x

dimana x dapat bernilai 1

dimana x dapat bernilai 3

Pb/Hg/Cu/Ag sebagai detenator (pemulai ledakan).


2. Oksidator yang fungsinya memberikan O2, yaitu : KClO3, NaClO3, NaNO3, NH4NO3,
dan KNO3
3. Zat penyerap / tambahan terdiri dari serbuk kayu, serbuk gandum, serbuk batubara,
serbuk belerang, chalk (CaCO3), oksida seng dan Kieselguhr / silika (SiO2)
Bahan Peledak secara umum dibagi atas 2 bagian menurut daya ledak yang ditimbulkannya,
yaitu :

Low Explosives

High Explosives

Low Explosive, Ciri-ciri :


Jangkauan ledakan < 1000 m / dtk, dengan ciri-ciri :
-

Reaksi peledakannya relatif lambat


1

Tidak seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas, sehingga
menimbulkan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat (deflagration) dan tidak

menghasilkan getaran dan gelombang (shock waves). Contoh : Black Powder (sodium
nitrat dan sulfur), black powder ada 2 (dua) jenis yaitu Black Blasting Powder yang
berbentuk butiran dan Pellet Powder.
High Explosive, Ciri-ciri :
-

Jangkauan ledakan > 1500 meter / detik

Reaksi peledakan cepat

Seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas.

Menghasilkan getaran gelombang yang tinggi yang diikuti oleh reaksi kimia yang
menyediakan energi untuk kelanjutan propagasi secara stabil yang menimbulkan
"shattering effect".

Contoh : Dinamit, TNT (Tri Nitro Toluen), dan Gelatine.


Cara-cara peledakan :
-

Simultaneous Blasting ( Peledakan sekaligus)

Delayed Blasting ( Sistem tunda, berurutan selang beberapa detik)

Gambaran Umum Klasifikasi Bahan Peledak

Bahan Peledak

Mekanis

Primer

Kimia

Nuklir

Bahan Peledak

Permissible

Bahan peledak

kuat

explosive

lemah

Sekunder

Blasting agent

III. OXYGEN BALANCE


Tujuan dari peledakan di dalam atau pada suatu tambang yaitu membentuk zero oxygen
balance, yaitu unsur-unsur hydrogen, nitrogen, oksigen, dan karbon, di dalam bahan peledak
harus dibuat sebanding / sedemikian rupa sehingga gas-gas yang terjadi pada waktu peledakan,
semua unsur-unsur hidrogen bereaksi membentuk air (H 2O), unsur-unsur N dibebaskan sebagai
molekul-molekul N2, unsur-unsur C bereaksi membentuk CO2.
Catatan :
1. Jika jumlah O2 tidak cukup/minus disebut negative oxygen balance, maka terbentuk
gas CO.
2. Jika jumlah O2 berlebihan disebut positive oxygen balance, maka tendensinya akan
terbentuk gas NO2.
Catatan :
OXYGEN BALANCE (OB) = 0 atau Zero OB Artinya zat-zat beracun tidak terbentuk pada saat
terjadinya peledakan.
Bahan peledak komersial adalah merupakan campuran bahan-bahan sedemikian rupa
sehinga dicapai keadaan (minimal mendekati) zero oxygen balance. Dengan kondisi tersebut
diharapkan menghasilkan energi peledakan yang setinggi mungkin dan menghindari terbentuknya
gas-gas beracun (fumes).
Umumnya produk yang dikehendaki dari suatu reaksi peledakan adalah uap air (steam, H2O),
carbon dioxide (C2O), gas Nitrogen (N2) dan oksida padat (solid oxides) yang semuanya relatif inert
dan tidak beracun.
Contoh :
3 NH4NO3 + CH2 7 H2O + CO2 + 3 N2
2 Al + 6 NH4NO3 + CH2 13 H2O + CO2 + 6 N2 + Al2O3
Apabila suatu bahan peledak hanya mengandung elemen-elemen carbon, oxygen,
hydrogen dan nitrogen, maka hubungan untuk oxygen balance dapat dinyatakan sebagai berikut :

OB = Oo 2 Co Ho = 0
Dimana Oo, Co, Ho menyatakan jumlah gram atom dari masing-masing elemen dalam
bahan peledak.
3

Apabila bahan peledak mengandung elemen-elemen tambahan yang mempunya afinitas


terhadap oksigen, maka Oo harus dikoreksi menjadi sebagai berikut :

OB = (Oo NaO CaO dst) 2 Co Ho = 0


Dimana :

Oo : Jumlah oksigen yang terdapat pada bahan peledak tersebut


Co : Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengikat unsur C
Ho : Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengikat unsur H
Nao : Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengikat unsur Na
Cao : Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengikat unsur Ca

Contoh beberapa campuran ANFO dengan oxygen balance- nya :


1. 94,5% AN 5,5% FO (zero oxygen balance)
3 NH4NO3 + CH2 7 H2O + CO2 + 3 N2 + 430 Kcal/kg
2. 92,0% AN 8,0% FO ( fuel excess)
2 NH4NO3 + CH2 5 H2O + CO + 2 N2 + 810 Kcal/kg
3. 96,9% AN 3,4% FO (fuel shortage)
5 NH4NO3 + CH2 11 H2O + CO2 + 4 N2 + 2 NO + 600 Kcal/kg
Perbandingan bahan-bahan dalam campuran dapat ditentukan dengan dua cara :
(1) Apabila persamaan reaksinya diketahui maka dapat diihitung sebagai berikut :
Tulis persamaan reaksinya (lengkap dengan koefisien yang menunjukan gram molekulnya)
Substitusikan berat molekul, hingga diperoleh persamaan yang dinyatakan dalam berat.
Tentukan prosentase beratnya
Contoh :
Bahan peledak mengandung AN, NNG dan wood pulp (SG), yang perlu dihitung berapa
perbandingan setiap bahan campuran.
a AN + b NG + c SG d CO2 + e H2O + f N2
11 NH4NO3 + 2 C3H5(NO3)3 + C6H10O5 12 CO2 + 32 H2O + 14 N2
Substitusikan berat molekul untuk setiap senyawa,
11 (80) + 2 (227) + 1 (162) = 12 (44) + 32 (18) + 14 (28)
1496 g = 1496 g
4

Jadi prosentase masing-masing bahan (senyawa) adalah :


AN = 100 x (880/1496) = 58,8%
NG = 100 x (454/1496) = 30,4%
SG = 100 x (162/1496) = 10,8%
(2) Apabila persamaan reaksinya tidak diketahui.

Menentukan jumlah gram atom elemen dalam semua bahan-bahan yang terkandung
dalam 100 gram campuran (bahan peledak).
Komposisi campuran yang zero oxygen balance dapat ditentukan dengan memakai
persamaan OB. Solusi komposisi campuran diperoleh dari sistem persamaan linier yang
didapat.

Contoh peledakan :
Tata cara peledakan (blasting system) pada quarry batugamping di lokasi pabrik PT. Semen
Tonasa adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan lubang-lubang bor (bore holes) dengan jarak spacing 3 x 4 m, dengan
kedalaman lubang bor maksimal 20 meter.
2. Pengisian bore hole dengan bahan peledak, tiap lubang bor diberi bahan peledak
dengan komposisi : 100 kg ANFO + 1 kg Dinamit + 1 buah Detenator.
3. Untuk sekali peledakan digunakan sistem Delay, dengan 20 hole, selang beberapa
detik, Sekali peledakan menghasilkan + 21.000 ton bongkahan batugamping dengan
20 bore hole yang diledakkan.

Anda mungkin juga menyukai