Nitrostearach
Dinitroluence C7N2O4H6
Low Explosives
High Explosives
Tidak seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas, sehingga
menimbulkan tekanan dan temperatur yang tinggi.
Menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat (deflagration) dan tidak
menghasilkan getaran dan gelombang (shock waves). Contoh : Black Powder (sodium
nitrat dan sulfur), black powder ada 2 (dua) jenis yaitu Black Blasting Powder yang
berbentuk butiran dan Pellet Powder.
High Explosive, Ciri-ciri :
-
Seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas.
Menghasilkan getaran gelombang yang tinggi yang diikuti oleh reaksi kimia yang
menyediakan energi untuk kelanjutan propagasi secara stabil yang menimbulkan
"shattering effect".
Bahan Peledak
Mekanis
Primer
Kimia
Nuklir
Bahan Peledak
Permissible
Bahan peledak
kuat
explosive
lemah
Sekunder
Blasting agent
OB = Oo 2 Co Ho = 0
Dimana Oo, Co, Ho menyatakan jumlah gram atom dari masing-masing elemen dalam
bahan peledak.
3
Menentukan jumlah gram atom elemen dalam semua bahan-bahan yang terkandung
dalam 100 gram campuran (bahan peledak).
Komposisi campuran yang zero oxygen balance dapat ditentukan dengan memakai
persamaan OB. Solusi komposisi campuran diperoleh dari sistem persamaan linier yang
didapat.
Contoh peledakan :
Tata cara peledakan (blasting system) pada quarry batugamping di lokasi pabrik PT. Semen
Tonasa adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan lubang-lubang bor (bore holes) dengan jarak spacing 3 x 4 m, dengan
kedalaman lubang bor maksimal 20 meter.
2. Pengisian bore hole dengan bahan peledak, tiap lubang bor diberi bahan peledak
dengan komposisi : 100 kg ANFO + 1 kg Dinamit + 1 buah Detenator.
3. Untuk sekali peledakan digunakan sistem Delay, dengan 20 hole, selang beberapa
detik, Sekali peledakan menghasilkan + 21.000 ton bongkahan batugamping dengan
20 bore hole yang diledakkan.