Dasar perhitungan yang digunakan untuk menghitung energi pembakaran dan ledakan dari
bahan peledak atau propelan disini adalah metoda kesetimbangan oksigen (oxygen balance).
Unsur-unsur utama yang terkandung dalam bahan peledak dan propelan adalah karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (0) dan nitrogen (N). Oleh karena itu senyawa gas hasil reaksi yang
mungkin akan terbentuk dari unsur tersebut pada peristiwa pembakaran dan ledakan bahan
peledak atau propelan adalah sebagai berikut :
H
H2O
CO2 dan/atau CO
N2 danlatau NO S,
Selain unsur-unsur tersebut diatas. pada beberapa bahan peledak terdapat pula
kandungan unsur logam yang terikat dalam senyawa garam, kandungan unsur klor dan sulfur.
Senyawa lain yang mungkin terbentuk dad hasil pembakaran dan ledakan adalah :
Na2 CO3
Logam Oksida
CaO
Klorida
Asamklorida (HCl)
Sulfur
Sulfurdioksida (SO 2)
Oxygen balance adalah kelebihan atau kekurangan oksigen dari kebutuhan yang diperlukan
untuk mengoksidasi hidrogen dan karbon menjadi air (gas/uap) dan gas karbondioksida. Jika
jumlah atom oksigen sama dengan dua kali jumlah atom karbon ditambah setengah kali jumlah
atom hidrogen (diambil dari buku Explosive karangan Meyer. R. tahun 1981) maka harga
oxygen balance sama dengan nol. d e n gan kata lain dapat ditulis:
n1 02 = 2 x n2 C + 0.5 n3 H2.
Dalam kondisi seperti ini, reaksi kimia yang mungkin terjadi pada peledakan adalah
terkonversinya semua atom hidrogen, karbon dan nitrogen menjadi senyawa air (gas/uap),
karbon-dioksida dan gas nitrogen.
Bahan peledak atau propelan dengan positive oxygen balance adalah bahan peledak atau
propelan yang kandungan oksigennya melebihi kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk
senyawa hasil ledakan. Dalam hal ini gas-gas hasil ledakan disederhanakan menjadi C0 2, H2O,
N2 dan oksigen (0 2), sedangkan CO, NO dan senyawa lain dapat diabaikan.
Sedangkan bahan peledak atau propelan dengan negative oxygen balance memiliki kandungan
oksigen yang kurang dari kebutuhan yang diperlukan untuk oksidasi total. Dalam hal ini
perhitungan menjadi lebih rumit. karena selain senyawa C0 2, H2O, N2 dan 02 yang
diperhitungkan sebagai gas hasil ledakan. tapi juga senyawa lain yang dapat terbentuk pada
peristiwa pembakaran bahan peledak atau propelan.
Rumus yang dipakai untuk menghitung oxygen balance :
Formula bahan peledak : C a Hb Oc Nd
Gas hasil ledakan : n 1 C02 + n2 H2O + n3 N2 dan n4 02 , dimana :
n1 = a
n2 = 0.5 b
n3 = d
n4 = 0.5 (c-2a - 0.5b)
n4 adalah kelebihan/kekurangan oksigen dari yang dibutuhkan untuk mengoksidasi komponen
bahan peledak atau propelan, dalam satuan mol/kg bahan peledak atau propelan. Satuan
mol/kg bahan pembentuk bahan peledak atau propelan dikonversi menjadi satuan g/kg bahan
peledak, kemudian dikonversi ke dalam satuan persen berat.
1.057 grat
H = 5 x 0.352 mol
1.760 grat
N= 3 x 0.352 mol
1.057 grat
0 = 9 x 0.352 mol
3.168 grat
0303 grat
H = 7 x 0.051 mol =
0.357 grat
N = 3 x 0.051 mol =
0.153 grat
0 = 11 x 0.051 mol =
0.561 grat
c. Nitrogltcol =
C = 2 x 1.974 mol =
3,947 grat
H = 7 x 1.974 mol =
7.896 grat
N = 2 x 1.974 mol =
3.974 grat
0 = 6x 1.974 mol =
11.844 grat
d. Ammonium Nitrat = 0,535 x 1000 gram
= 535 gram = 535/80 mol = 6.688 mol.
C= 0
H = 4 x 6.688 mol = 26,75 Grat
N = 1 x 6.688 mol = 6,688 grat
0 = 3 x 6.688 mol = 20.064 grat
e. Dinitrotoluene = 0,02 x 1000 gram
= 20 gram = 20/182 mol
= 0,110 mol
C = 7 x 0,110 mol = 0.770 grat
40 48
O 37 . 39 N 18 . 37
Bahan peledak tersebut akan terurai menjadi C0 2 , H 2 0, N 2 dan 0 2 dengan anggapan bahwa
reaksi tersebut dianggap sempurna. sehingga didapatkan komposisi basil ledakan seba g ai
berikut :
1 x8.19 C 0 2
8.19C02
0.5 N
20.24 H 2 O
9.37 N 2
. H2O
40 48
0.5x18.73N 2