Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS DAN PERHITUNGAN ENERGI REAKSI

PEMBAKARAN DAN LEDAKAN BAHAN PELEDAK


DALAM RANGKA MENDUKUNG PENGEMBANGAN
INDUSTRI BAHAN PELEDAK
Salah satu cara untuk menguasai teknologi pembuatan bahan peledak adalah dengan
melakukan kajian mengenai masalah pembakaran dan ledakan bahan peledak atau propelan.
Kajian tersebut dapat berguna untuk mengetahui karak-teristik bahan peledak atau
propelan, seperti panas ledakan. suhu ledakan, kekuatan ledakan dan energy level dari
ledakan. Dengan mengetahui karateristik bahan peledak dan propelan tersebut dapat dihitung
pula komposisi suatu bahan peledak atau propelan.
Pada dasarnya proses pembakaran dan ledakan merupakan proses kimia eksotermis
yaitu proses kimia yang menghasilkan panas. Dalam proses pembakaran, reaksi kimia terjadi
pada tekanan tetap, sedangkan dalam ledakan, reaksi kimia terjadi pada volume tetap. Panas
pembentukan senyawa baru (produk pembakaran) akan meningkatkan temperatur dan bila
tidak ada panas yang hilang diserap oleh lingkungan, maka temperatur yang akan terjadi
mencapai nilai maksimal dan sama dengan temperatur adiabatis.
Input data yang dibutuhkan untuk perhitungan tersebut adalah rumus kimia bahan
peledak atau propelan, berat molekul. kandungan karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen dan
unsur-unsur lain yang terdapat dalam bahan peledak atau propelan, dan panas pembentukan
(enthalpy formation dan eneregi formation) dari senyawa-senyawa penyusun bahan peledak
atau propelan.
Pengukuran kekuatan bahan peledak pernah dilakukan oleh penulis pada tahun 1996 di PT.
Dahana dengan menggunakan alas : Lead Block Test dan Ballistic Mortar. Bahan peledak yang
digunakan adalah jenis ANFO (Ammonium Nirrat Fuel Oil). Emulsion Explosive dan Gelatin
II. DASAR PERHITUNGAN ENERGI PEMBAKARAN DAN LEDAKAN.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai perhitungan reaksi pembakaran dan ledakan
dari bahan peledak atau propelan untuk dapat menentukan karakteristik bahan peledak atau
propelan. Perhitungan yang dimaksud adalah :
Formula bahan peledak
Panas ledakan
Volume gas bahan peledak
Temperatur ledakan
Energi spesifik ledakan Energi level
Dengan mengetahui karakteris-tik bahan peledak atau propelan tersebut secara
teoritis dapat dikembangkan suatu bahan peledak atau propelan yang sesuai seperti yang
diinginkan dan selanjutnya kualitas bahan peledak atau propelan dapat diperbaiki.
Untuk menghitung sifat karakteristik bahan peledak atau propelan di perlukan data
masukan sebagai berikut :
Komposisi bahan peledak atau propelan
Nomor atom unsur-unsur bahan peledak atau propelan
Energi dan panas pembentukan dari komponen bahan peledak atau propelan
Energi dan panas pembentukan senyawa gas hasil pembakaran atau ledakan.

Dasar perhitungan yang digunakan untuk menghitung energi pembakaran dan ledakan dari
bahan peledak atau propelan disini adalah metoda kesetimbangan oksigen (oxygen balance).
Unsur-unsur utama yang terkandung dalam bahan peledak dan propelan adalah karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (0) dan nitrogen (N). Oleh karena itu senyawa gas hasil reaksi yang
mungkin akan terbentuk dari unsur tersebut pada peristiwa pembakaran dan ledakan bahan
peledak atau propelan adalah sebagai berikut :
H

H2O

CO2 dan/atau CO

N2 danlatau NO S,

Selain unsur-unsur tersebut diatas. pada beberapa bahan peledak terdapat pula
kandungan unsur logam yang terikat dalam senyawa garam, kandungan unsur klor dan sulfur.
Senyawa lain yang mungkin terbentuk dad hasil pembakaran dan ledakan adalah :

garam alkali - garam karbonat


contoh : Na NO 3
garam alkali tanah
contoh : Ca(NO 3)2

Na2 CO3
Logam Oksida
CaO

Klorida

Asamklorida (HCl)

Sulfur

Sulfurdioksida (SO 2)

Oxygen balance adalah kelebihan atau kekurangan oksigen dari kebutuhan yang diperlukan
untuk mengoksidasi hidrogen dan karbon menjadi air (gas/uap) dan gas karbondioksida. Jika
jumlah atom oksigen sama dengan dua kali jumlah atom karbon ditambah setengah kali jumlah
atom hidrogen (diambil dari buku Explosive karangan Meyer. R. tahun 1981) maka harga

oxygen balance sama dengan nol. d e n gan kata lain dapat ditulis:
n1 02 = 2 x n2 C + 0.5 n3 H2.
Dalam kondisi seperti ini, reaksi kimia yang mungkin terjadi pada peledakan adalah
terkonversinya semua atom hidrogen, karbon dan nitrogen menjadi senyawa air (gas/uap),
karbon-dioksida dan gas nitrogen.
Bahan peledak atau propelan dengan positive oxygen balance adalah bahan peledak atau
propelan yang kandungan oksigennya melebihi kebutuhan yang diperlukan untuk membentuk
senyawa hasil ledakan. Dalam hal ini gas-gas hasil ledakan disederhanakan menjadi C0 2, H2O,
N2 dan oksigen (0 2), sedangkan CO, NO dan senyawa lain dapat diabaikan.

Sedangkan bahan peledak atau propelan dengan negative oxygen balance memiliki kandungan
oksigen yang kurang dari kebutuhan yang diperlukan untuk oksidasi total. Dalam hal ini
perhitungan menjadi lebih rumit. karena selain senyawa C0 2, H2O, N2 dan 02 yang
diperhitungkan sebagai gas hasil ledakan. tapi juga senyawa lain yang dapat terbentuk pada
peristiwa pembakaran bahan peledak atau propelan.
Rumus yang dipakai untuk menghitung oxygen balance :
Formula bahan peledak : C a Hb Oc Nd
Gas hasil ledakan : n 1 C02 + n2 H2O + n3 N2 dan n4 02 , dimana :
n1 = a
n2 = 0.5 b
n3 = d
n4 = 0.5 (c-2a - 0.5b)
n4 adalah kelebihan/kekurangan oksigen dari yang dibutuhkan untuk mengoksidasi komponen
bahan peledak atau propelan, dalam satuan mol/kg bahan peledak atau propelan. Satuan
mol/kg bahan pembentuk bahan peledak atau propelan dikonversi menjadi satuan g/kg bahan
peledak, kemudian dikonversi ke dalam satuan persen berat.

Oxygen balance = n4 .32 / 1000 x 100


dimana : BA 0 2 = 32
Contoh formula dan oxygen balance seperti dalam tabel 1.
III. PERHITUNGAN BAHAN PELEDAK
Untuk dapat mengetahui analisa dan perhitungan reaksi pembakaran bahan peledak atau
propelan. berikut diberikan contoh perhitungan dari bahan peledak dan sebagai langkah awal
perhitungan dilakukan perhitungan oxygen balance.
3.1. Perhitungan Oxygen Balance
Sebagai contoh perhitungan " , data karateristik dari sebuah bahan Peledak dengan komposisi
dibawah ini. dapat dibe-rikan sebagai berikut :
8% nitroglycerin (C 3 H5 N3 O9)
BM = 227
1,5% nitrocellulose (C 6 H 7 N 3 O 11 )
BM = 297
30% nitroglycol (C 4 H 4 N 2 O 6 )
BM = 152

53,5% ammoniumnitrat (NH 4 NO 3 )


BM = 80
2% Dinitrotoluene (C 7 HON 2 O 4 )
BM = 182
5% wood dust (C 9 H 13 0 6 )
BM= 216
Jumlah atom tiap unsur dalam 1 kg bahan peledak dapat dihitung sebagai berikut :
a. Nitroglycerin = 0.08 x 1000 gram = 80 gram
= 801227 mol = 0.352 mol
C = 3 x 0.352 mol

1.057 grat

H = 5 x 0.352 mol

1.760 grat

N= 3 x 0.352 mol

1.057 grat

0 = 9 x 0.352 mol

3.168 grat

b. Nitrocelluloce = 0.015 x 1000 gram


= 15 gram = 15/297 mol
= 0.051 mol
C = 6 x 0.051 mol =

0303 grat

H = 7 x 0.051 mol =

0.357 grat

N = 3 x 0.051 mol =

0.153 grat

0 = 11 x 0.051 mol =

0.561 grat

c. Nitrogltcol =

0.30 x 1000 gram


=300 gram
=3001152 mol
=1.974 mol

C = 2 x 1.974 mol =

3,947 grat

H = 7 x 1.974 mol =

7.896 grat

N = 2 x 1.974 mol =

3.974 grat

0 = 6x 1.974 mol =
11.844 grat
d. Ammonium Nitrat = 0,535 x 1000 gram
= 535 gram = 535/80 mol = 6.688 mol.
C= 0
H = 4 x 6.688 mol = 26,75 Grat
N = 1 x 6.688 mol = 6,688 grat
0 = 3 x 6.688 mol = 20.064 grat
e. Dinitrotoluene = 0,02 x 1000 gram
= 20 gram = 20/182 mol
= 0,110 mol
C = 7 x 0,110 mol = 0.770 grat

H = 6 x 0,110 mol = 0.660 grat


N = 2 x 0,110 mol = 0.220 grat
0 = 4 x 0,110 mol = 0,440 grat
f. Wood Dust = 0.05 x 1000 gram
50 gram = 501216 mol
= 0.232 mol
C= 9 x 0,232 mol = 2.085 grat
H = 13 x 0.232 mol = 3,02 grat
N=0
0 = 6 x 0,232 mol = 1.35 grat
C Total = 1,057 + 3.945 + 0.332 + 0,769 + 2.085 = 8,19 grat
H Total = 1,762 + 7,890 + 0.420 + 26.73 + 0,659 + 3.02 = 40,48 grat
0 Total = 3.170 + 11.835 + 0.545 + 20,052 + 0.439 + 1.35 = 37,39 grat
N Total = 1,057 + 3,945 + 0,134 + 13,37 + 0,220 = 18,73 grat
Kebutuhan Oxigen = 2 x C total + 1/2 x H total
= 2 x 8,19 + 1/2 x 40,48
= 16,38 + 20,24 = 36,62 grat
Oksigen yang tersedia= 37,39 grat
Sehingga ada kelebihan oksigen sebesar = 37.39 grat - 36,62 grat
= 0,77 grat = 0,39 mol 02
Dari perhitungan, jumlah atom masingmasing senyawa diatas dapat dirangkum dalam tabel 2. Dari
data-data yang terdapat pada tabel 2, dapat diperoleh karakteristik bahan peledak
IV. HASIL PERHITUNGAN BAHAN PELE1)AK
4.1. Formula Bahan Peledak
Formula bahan peledak dari hasil perhitun g an tersebut diatas dapat ditulis sebagai
berikut :
C 8 . 19 H

40 48

O 37 . 39 N 18 . 37

Bahan peledak tersebut akan terurai menjadi C0 2 , H 2 0, N 2 dan 0 2 dengan anggapan bahwa
reaksi tersebut dianggap sempurna. sehingga didapatkan komposisi basil ledakan seba g ai
berikut :

1 x8.19 C 0 2

8.19C02

0.5 N

20.24 H 2 O

9.37 N 2

. H2O

40 48

0.5x18.73N 2

0.5 (37.39-2x8.19-20.24) 02 = 0.39 0 2


Secara stoikiometri reaksi kimia (diambil dari buku Organische Chemie. karangan
Hauptmann. tahun 1987). dapat ditulis-kan sebagai berikut :
C 8 . 19 H 40 . 48 O 37 . 39 N 18 . 73

8.19 C0 2 + 20.24 H 2 O + 9.37 N 2 + 0.39 O 2 Jum]ah

mol dari gas hasil ledakan adalah 38,19 mol


4.2. Panas Ledakan
Panas ledakan adalah perbedaan antara energi pembentukan bahan peledak dan energi
pembentukan senyawa-senyawa hasil ledakan. Untuk menghitung panas ledakan diperlukan
perhitungan energi pembentukan dari masing-masing komponen (diambil dari buku
Grundlagen der technischen thermodynamik, karangan Elsner. N.. tahun 1988) bahan
peledak sebelum diledakkan (tabel 3) maupun sesudah diledakkan (tabel 4). Untuk bahan
peledak dengan komposisi tersebut diatas. diperoleh panas ledakan sebesar :
- 764.6 - (-1934.1) = + 1934,1 - 764,6 kcal/kg = 1169,5 - 1170 kcal/kg bahan peledak.
4.3. Volume Gas Hasil Ledakan
Untuk perhitungan volume gas hasil ledakan maka gas-gas tersebut dianggap gas ideal,
dimana 1 mol gas ideal mempunyai volume 22.4 liter pada suhu 0 0 C dan tekanan 1 atmostir.
Maka jumlah volume gas yang dihasilkan oleh bahan peledak pada peristiwa peledakan
adalah :
38.19 x 22.4 = 8551/kg bahan peledak
4.4. Suhu Ledakan
Untuk menghitung suhu ledakan diperlukan data tentang internal energi dari senyawasenyawa hasil ledakan dengan cara interpolasi suhu dari nilai panas ledakan yang telah
didapatkan yaitu 1170 kcal/kg. Pada analisa disini telah didapatkan 2 titik suhu untuk
diinterpolasi yaitu 3600 K dan 3700 K (tabel 5). Dad basil interpolasi. dengan nilai panas
ledakan sebesar 1170 kcal, didapatkan suhu ledakan sebesar 3680 K.
4.5. Energi Spesifik
Energi spesifik merupakan ukuran dari kekuatan suatu bahan peledak.
Energi spesifik dapat dihitung dengan rumus :
f= n.R.T ex
Dimana :
f = energi spesifik dalam mt/kg
n = mol gas basil reaksi

R= konstanta gas ideal = 8.478 x 10- 4 mt (meter-ton)


T ex = suhu ledakan (dalam kelvin)
Dengan rumus diatas, maka diperoleh
f = 38.19 x 8A78 x 10 -4 x 3680 = 119.1 mt/kg bahan peledak.

4.6. Energy Level


Energy level adalah basil perkalian antara energi spesifik dengan berat jenis dari bahan
peledak, energy level ini menggamharkan grade bahan peledak.
I =p.f
Dimana :
I = energi level dalam mt/l
p = berat jenis dalam g/cm 3 = 1.5 untuk jenis gelatin.
f = energi spesifik dalam mt/kg
Sehingga didapatkan energy level : 1 = 1.3x 119.1 = 178,7 mt/l
V. PENUTUP
(1). Dalam perhitungan reaksi pembakaran dan ledakan dalam tulisan ini masih ada
kelemahannya_ karena reaksi yang terjadi terdapat positive oxygen balance (kelebihan
oksigen). sehingga perhitungan reaksi pembakaran dan ledakan tidak mengalami kesulitan
yang berarti. Bila reaksi yang terjadi adalah negative oxygen balance (kekurangan
oksigen). maka banvak variabel gas-gas basil ledakan yang hares diperhitungkan, seperti
adanya CO. NO. dan lain-lain.
(2) Dengan menggunakan program database. perhitungan reaksi pembakaran dan ledakan
bahan peledak atau propelan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat. Data yang
diperoleh seperti rumus kimia bahan peledak, berat molekul. kandungan karbon, nitrogen.
oksigen dan unsur-unsur lain yang terkan-dung dalam bahan peledak serta panas
pembentukan (enThalpy . formation dan energy formation) dari senyawa-senyawa penyusun
bahan peledak (substance). akan dima-sukkan dalam database.
Kemudian data tersebut diolah untuk menghasilkan data karakteristik hasil reaksi
pembakaran atau ledakan dari bahan peledak atau propelan.. Dengan mengetahui data
karak-terisrik bahan peledak tersebut. kualitas bahan peledak dapat diper-baiki sesuai
dengan yang dikehen-daki.
(3) Bahan peledak untuk keperluan pertambangan, biasanya reaksi yang terjadi akan
kelebihan oksigen sebaliknya bahan peledak untuk keperluan militer, seperti propelan
untuk senjata biasanya reaksi yang terjadi akan kekurangan oksigen.

Diposkan oleh asnan muhardi

Anda mungkin juga menyukai