Anda di halaman 1dari 70

MANAJEMEN TAMBANG

OLEH
H. SUWARTO S, ST, MM

UNIVERSITAS EMBILANBELAS
NOVEMBER KOLAKA

BIODATA
1. NAMA

: H. SUWARTO S, ST, MM

2. T4/ TGL LAHIR : SEMARANG, 11 PEBRUARI


1960
3. ALAMAT

: JL. KERAPU KOMPLEK BTN

TAHOA INDAH BLOK F. 8


4. STATUS

: BERKELUARGA

5. ANAK

: 6 ORANG

SILABUS
BAB I. PENGERTIAN DASAR DAN PERKEMBANGAN
MANAJEMEN
PENGERTIAN MANAJEMEN
UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

TINGKATAN MANAJEMEN

PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN


BAB II. PROSES MANAJEMEN
PENETAPAN TUJUAN
PERENCANAAN (PLANNING)
PENGERAHAN (STAFFING)
PENGATURAN (DIRECTING)
PENGAWASAN (SUPERVISING)
PENGENDALIAN (CONTROLLING)

BAB III. ORGANIASASI


> PENGERTIAN ORGANISASI
> CIRI-CIRI ORGANISASI
> MACAM-MACAM ORGANISASI NIAGA
> STRUKTUR ORGANISAS
> BENTUK-BENTUK ORGANISASI
> ORGANISASI INDUSTRI PERTAMBANGAN
> MANAJEMEN TAMBANG BATUBARA
BAB IV. TEORI MOTIVASI
> PENGERTIAN MOTIVASI
> MOTIVASI DALAM MANAJEMEN
> FAKTOR MOTIVASI
> HUBUNGAN MOTIVASI DAN ORGANOSASI
> PROSES MOTIVASI

BAB V. PENGAMBILAN KEPUTUSAN


> KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
> PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
> PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
> TANGGUNG JAWAB AKTIVITAS MANAJEMEN SDM
B A B V I . P E M E C A H A N M A S A L A H D A N KO N T R O L
K U A L I TA S
T O T A L Q U A L I T Y M A N A J E M E N
T Q M 8 L A N G K A H P E M E C A H A N M A S A L A H
T Q M 7 A L A T K O N T R O L K U A L I T A S

BAB VII. UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


BAB VIII. ASPEK PERALTAN DAN SUMBER
DAYA MANUSIA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN PERALATAN
MANAJEMEN MATERIAL
BAB IX. PRODUKTIVIATAN TAMBANG
PENGERTIAN PRODUKTIVITAS
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
PRODUKTIVITAS PER SHIFT OPERASI
BAB X. UAJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

REFERENSI
1. PENGANTAR ILMU MANAJEMEN OLEH
KADARMAN S.J

M.

2. PENGANTAR MANAJEMEN OLEH PETER F. DRUCKER


3. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA OLEH
MALAYU S.P HASIBUAN
4. MANAJEMEN DASAR : PENGERTIAN DAN MASALAH
OLEH MALAYU S.P HASIBUAN
5. PRINSIP DASAR MANAJEMEN OLEH INDRIYO
GITOSUDARMO
6. DASAR-DASAR MANAJEMEN OLEH MANULANG M
7. PENGANTAR MANAJEMEN OLEH
REKSOHADIPROJO

SUKANTO

8. DASAR-DASAR ORGANISASI OLEH SUTARTO


9. PENGANTAR MANAJEMEN OLEH SULE ENI
TISNAWATI
10.PENGANTAR MANAJEMEN UMUM OLEHI MAM

HADI

BAB I
PENGERTIAN DASAR DAN PERKEMBANGAN
MANAJEMEN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu


Menagement yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur.
Kata Manajemen juga berasal dari Bahasa Italia yaitu
Maneggiare yang berarti mengendalikan.
Beberapa ahli mendefinisikan kata Manajemen sebagai
berikut :
1. MENURUT RICKY W. GRIFFIN

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,


pengorganisasian

dan

pengkoordinasian

serta

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran


secara efektif dan efisien

LANJUTAN
2. MENURUT STONNER

Manajemen adalah suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha

para

anggota

organisasi

dan

penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar


mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

3.

M A RY PA R K E R F O L L E T
Manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain artinya seorang manager bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
Manajemen sebagai seni memiliki ciri-ciri sbb :
>Kesuksesan dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi
dan didukung oleh sifat dan bakat para manajer
>Dalam proses pencapaian tujuan seringkali melibatkan
unsur
naluri (instinc), perasaan dan intelektual
>Dalam melaksanakan kegiatan faktor yang cukup
menentukan
keberhasilannya adalah kekuatan pribadi
kreatif yang dimiliki

4 . P E N G E RT I A N

UMUM

MANAJEMEN ADALAH SEBUAH PROSES YANG DILAKUKAN


UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN SEBUAH ORGANISASI MELALUI
RANGKAIAN
KEGIATAN
PERENCANAAN,PENGORGANISASIAN,PENGARAHAN
DAN
PENGENDALAIAN ORANG-ORANG SERTA SUMBER DAYA
ORGANISASI LAINNYA

B. UNSUR MANAJEMEN
Unsur-unsur manajemen ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Manusia (man).
2. B a h an (materials).
3. M e s i n (machines).
4. Metode

(methods).

5. Modal uang (money).


Unsur-unsur ini dikenal pula sebagai 5
m.

Berkenaan dengan unsur-unsur atau sumber daya ini harus diingat


bahwa semua itu tidak tersedia secara berlimpah. Ada keterbatasan
yang mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan
secermat mungkin. Dengan demikian proses manajemen yang baik
harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.

C. GAMBARAN TINGKATAN MANAJEMEN


TO
P
MA
NA
GE
ME
NT
MIDDLE
MANAGEMENT

FIRST LINE MANAGEMENT

TINGKATAN MANAJEMEN
Berdasarkan tingkatan-tingkatan organisasi inilah dapat
dibedakan pula tingkatan manajemen. Pada dasarnya terdapat
tiga tingkatan manajemen, yaitu :
1. Manajemen tingkat terbawah (first line management)
adalah tingkatan manajemen pada tingkat bawah dari suatu
organisasi.
Pada tingkatan ini manajemen berfungsi mengarahkan
pekerja-pekerja
operasional.
Jika
dilihat
dari
segi
perencanaan yang dibuat pada tingkatan ini maka
jangkauan perencanaan yang dibuat biasanya hanya
melingkupi jangka waktu harian. Mandor-mandor berada
dalam tingkatan manajemen ini.
2. Manajemen tingkat menengah (middle management)
adalah tingkatan manajemen yang berfungsi mengarahkan
kegiatan dari manajemen terbawah. Perencanaan yang
dibuat di sini jangkauan waktunya bersifat menengah.
3. Manajemen tingkat atas (top management)
adalah tingkatan paling tinggi
biasanya terdiri atas beberapa

dari manajemen yang


orang saja. Jangkauan

D. PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN


KRONOLOGIS PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

1.MANAJEMEN
ILMIAH
MANAGEMENT)

SCIENTIFIC

2.TEORI
ADMINISTRASI
( ADMINISTRATION THEORY)
3.PENDEKATAN
HUBUNGAN
MANUSIA
(
HUMAN
RELATION
BEHAVIORAL
APPROACH)
4.PENYELIDIKAN
OPERASIONAL
( MANAGEMENT SCIENCE)
5.MANAJEMEN
SISTEM

DENGAN

PENDEKATAN

6.MANAJEMEN
SITUASIONAL

DENGAN
PENDEKAAN
(
CONTINGENCY

1. MANAJEMEN ILMIAH
( SCIENTIFIC MANAGEMENT)
Diperkenalkan
oleh
F.W.
Taylor
yang
menekankan bahwa perencanaan, standarisasi
dan memperbaiki usaha manusia pada tingkat
operator dalam upaya memaksimumkan output
dengan input yang minimum.
Pernyataan F.W. Taylor :
Hanya
melalui
pelaksanaan
standarisasi
metode-metode,
pelaksanaan
pemakaian
peralatan dan kondisi kerja yang baik dan
pelaksanaan kerja sama maka suatu pekerjaan
dapat dijamin akan berjalan dengan cepat.
Manajemen harus menyadari kenyataan umum
bahwa
pekerja
tidak
akan
menerima
standarisasi dan tidak akan bekerja lebih keras
tanpa menerima yang lebih besar.

2. TEORI ADMINISTRASI
(ADMINISTRATION THEORY)
Diperkenalkan oleh Henri Fayol pada tahun 1916, dengan mengemukakan
prinsip-prinsip yaitu :
1). Divicion of work
Yaitu asas pembagian kerja atau spesialisasi untuk meningkatkan
produktivitas dan effisiensi.
2). Autority and Responsibility
Yaitu asas kekuasaan (wewenang), harus ada kekuasaan untuk membuat
dirinya ditaati. Dengan adanya kekuasaan harus diikuti oleh tanggung
jawab.
3). Dicipline
Yaitu harus ada penghargaan dan ketaatan terhadap peraturan, tata
tertib dan tujuan organisasi.
4). Unity of command
Yaitu asas kesatuan komando/pimpinan dimana seorang pekrja hanya
menerima perintah dari 1 (satu) orang atasannya
5). Unity of direction
Yaitu asas kesamaan arah gerak, satu kepala dan satu rencana untuk
seluruh gerak operasi menuju satu tujuan.

LANJUTAN
6). Subordination of individual interest to general interest
yaitu asas bahwa kepentingan pribadi di dalam organisasi
harus dibawah dan mengalah kepada kepentingan umum
organisasi.
7). Remuneration of personnel
Yaitu asas bahwa personel itu harus dapat penghargaan
yang setimpal dengan jasa-jasa mereka kepada organisasi
8). Centralization
Yaitu asas yang menyatakan bahwa semua organisasi harus
terpusat
9). Scaler of chain
Yaitu asas yang menyatakan adanya rangkaian dari
kekuasaan yang paling tinggi sampai ke tingkat terendah
10). Order (Te right man in the right place)
Yaitu asas ketertiban dimana satu tempat untuk setiap
orang dan setiap orang pada tempatnya.

LANJUTAN
11). Equity
Yaitu asas kewajaran dan keadilan yang didasarkan kepada
perjanjian dan kesepakatanorganisasi.
12). Stability of tenure of personel
Yaitu asas yang menatakan bahwa diperlukan waktu bagi pegawai
baru untuk menyesuaikan diri pada jabatannya sehingga bisa
menunaikan tugasnya dengan cukup baik.
13). Initiative
Yaitu kesempatan untuk berinisiatif pada setiap tingkat jabatan,
kesempatan untuk memikirkan dan merencanakan ssuatu karya,
mengusulkan pada atasannya dan melaksanakannya sendiri.
14). Esprit de corp
Yaitu asas semangat kebersamaan dan perlunya kekompakan dalam
bekerja diantara seluruh personil dan perlunya dibina kerukunan
secara terus menerus diantara personil, ksrena hal ini merupakan
kekuatan yang besar bagi suatu organisasi atau badan usaha.

3. PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIA


(HUMAN RELATION BEHAVIORAL APPROACH)
<>Diperkenalkan oleh ELTON MAYO yang merumuskan
pendapatnya melalui serangkaian penelitian yang dikenal
dengan THE HAWTHORNE EXPERIMENTS dan mengemukakan
beberapa temuannya :

Perangsang finansial atau bonus, yang tidak selamanya akan


meningkatkan produktivitas kerja.

Perilaku Manajemen, dalam hal ini mamner/pengawas juga


mempengaruhi produktivitas kerja.

Kelompok informal, dalam lingkungan pekerja yang berfungsi


sebagai lingkungan sosial pekerja juga mempengaruhi
produktivitas kerja.

4. PENYELIDIKAN OPERASIONAL
( MANAJEMENT SCIENCE/OPERATION
RESEARCH))
Penyelidikan Operasional dikenal sebagai
aliran kuantitatif dalam manajemen
artinya aliran ini memanfaatkan
matematika sebagai alat untuk
memecahkan persoalan manajemen.
Contoh : Ingin melakukan penghematan
biaya produksi tanpa mengurangi
mutu/kualitas produk tersebut, dengan
mengadakan optimasi variabel-variabel
yang mempengaruhi biiaya produksi
seperti biaya untuk bahan, biaya untuk
tenaga kerja yang dengan sendirinya
mempengaruhi mutu produksi, maka
tujuan yang diinginkan dapat dicapai.

5. MANAJEMEN DENGAN PENDEKATAN SISTEM


1. Perkembangan teknologi akan menyebabkan :
Semakin rumitnya sitem produksi dan semakin pendeknya
umur suatu produksi.
Penyebaran teknologi yang begitu cepat ditambah dengan
adanya perdagangan yang bebas menyebabkan semakin
bessaar persaingan yang tidak lagi antar perusahaan dalam
negara melainkan sudah mencapai tingkatan antar negara.
Sehingga pengelolaan usaha harus semakin baik yang
dengan perkataan lain semakin mendorong perkembangan
ilmu Manajemen yang pada akhirnya kita harus
memanfaatkan Manajemen dengan pendekatan sistem.
2. Pendekatan Sistem memandang Manajemen sebagai suatu
sistem adalah :
Suatu kesatuan dari beberapa bagian yang disebut
subsistem dan mempunyai tujuan tertentu.
Setiap sistem memiliki masukan dan memiliki proses
transformasi tertentu yang memroses masukan menjadi
keluaran.
Sistem berada dalam suatu lingkungan tertentu yang sangat

6. MANAJEMEN DENGAN PENDEKATAN


SITUASIONAL
( CONTINGENSY APPROACH)
1. Pendekatan Manajemen Situasional dikembangkan oleh
FREMONT KAST, JAMES ROSENZWEIG DAN ROBERT KAHN.
2. Pendekatan Situasional ini dikembangkan berdasarkan
kenyataan bahwa banyak pemecaahan masalah manajemen
yang efektif disuatu tempat belum tentu berhasil ditempat
lain.
3. Contoh : Suatu perusahaan ingin meningkatkan produktivitas
pekerjanya, manajemen dengan pendekatan perilaku akan
segera mengusahakan pengembangan motivasi kerja
pekerja. Tetapi dengan pendekatan situasional pihak
manajemen terlebih dahulu akan melihat keadaan pekerja :
<> Bila pekerja belum memiliki ketrampilan yang baik,
manajemen akan mengusulkan program penyederhanaan
kerja (work simplification).
<> Bila pekerja telah memiliki ketrampilan, manajemen
akan melakukan pengkayaan kerja ( job enrichment).

BAB II. PROSES MANAJEMEN


PROSES MANAJEMEN DAPAT
DIKELOMPOKKAN MENJADI :
1.PENETAPAN TUJUAN (GOAL
SETTING)
2.PERENCANAAN (PLANNING)
3.PEREKRUTAN (STAFFING)
4.PENGATURAN ( DIRECTING)
5.PENGAWASAN ( SUPERVISING)
6.PENGENDLIAN ( CONTROLING).

1. PENETAPAN TUJUAN
(GOAL SETTING)
1. Merupakan tahapan paling awal dri suatu proses manajemen
2. Merupakan misi sasaran yang
ingin dicapai oleh suatu
organisasi dimasa yang akan datang.
3. Manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk
mencapai tujuan tersebut.
4. Efektivitas pencapaian tujuan ditentukan oleh kemampuan
Manajer dan oleh sifat-sifat dari tujuan itu sendiri.
5. Tujuan yang baik harus memenuhi sifat-sifat :

> Spesifik, jelas apa yang ingin dicapai dan diperoleh.


> Realistis, bisa dicapai dan bukan sekedar angan-angan
>Terukur, memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk
menentukan keberhasilannya.
> Terbatas waktu, mempunyai batas waktu sebagai target
kapan tujuan
tersebut harus bisa dicapai

2. PERENCANAAN
(PLANNING)

Perencanaan merupakan proses pemilihan


informasi dan pembuatan asumsi-asumsi
mengenai keadaan yang akan datang
untuk merumuskan kegiatan yang perlu
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan dilihat dari sudut jangkauan
waktu dan kurun perencanaannya :
1. Perencanaan jangka panjang
(Strategis) : rencana yang jangka
waktunya panjang yaitu rencana untuk
waktu 5 (lima) tahun mendatang.
2. Perencanaan Operasional (Taktis) :
rencana yang jangka waktunya pendek
yaitu rencana 1 (satu) tahun bahkan satu

BERBAGAI BENTUK RENCANA DIBEDAKAN MENJADI


1. Kebijakan (Policy) adalah rencana yang
menerangkan keseluruhan batasan kegiatan secara
umum dan komprehensif yang menjadi pegangan
dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
2. Prosedur (Procedure) adalah rencana yang
menerangkan tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.
3. Metode (Method) adalah rencana yang
menerangkan tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.
4. Standar (Standard) adalah suatu gambaran
pencapaian yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan
yang direncanakan.
5. Anggaran adalah rencana mengenai penerimaan
dan pengeluaran uang dalam suatu kegiatan.
6. Program adalah rencana komprehensif yang
menyangkut pemakaian sumber daya secara

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN


PERENCANAAN
1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas
dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan
kegiatan-kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka
pencapaian tujuan tersebut.
3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat
dikumpulkan dan mengklasifikasikannya atas
kepentingannya.
4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan.
5. Menetapkan alternatif-alternatif rencana.
6. Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif yang ada.
7. Menyiapkan langkah-langak pelaksanaan yang lebih rinci
serta penjadwalan palaksanaannya.
8. Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencan
yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.

FUNGSI PERENCANAAN

1.PERENCANAAN
(PLANNING)

DALAM MANAJEMEN
PERENCANAAN ADALAH
MERUPAKAN PROSES
MENDEFINISIKAN
TUJUAN ORGANISASI,
MEMBUAT STRATEGI
UNTUK MENCAPAI
TUJUAN DAN
MENGEMBANGKAN
RENCANA AKTIVITAS
KERJA ORGANISASI

K E G I ATA N D A L A M
FUNGSI
PERENCANNAN

1. MENETAPKAN TUJUAN
DAN TARGET BISNIS
2. MERUMUSKAN STRATEGI
UNTUK MENCAPAI
TUJUAN DAN TARGET
BISNIS TERSEBUT
3. MENENTUKAN SUMBER
DAYA YANG DIPERLUKAN
4. MENETAPKAN
STANDAR/INDIKATOR
KEBERHASILAN DALAM
PENCAPAIAN TUJUAN
DAN TARGET BISNIS

LANJUTAN
2.FUNGSI
PENGORGANISASIAN
PROSES BAGAIMANA
STRATEGI DAN TAKTIK
YANG TELAH
DIRUMUSKAN DALAM
PERENCANAAN
DIDESAIN DALAM
SEBUAH STRUKTUR
ORGANISASI YANG
TEPAT DAN TANGGUH,
SISTEM DAN
LINGKUNGAN
ORGANISASI YANG
KONDUSIF DAN SEMUA
PIHAK DAPAT BEKERJA
EFEKTIF DAN EFISIEN
GUNA MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI

K E G I ATA N D A L A M F U N S I
PENGORGANISASIAN
1. MENGALOKASIKAN SUMBER
DAYA,MERUMUSKAN DAN
MENETAPKAN TUGAS SERTA
PROSEDUR YANG DIPERLUKAN
2. MENETAPKAN STRUKTUR
ORGANISASI YANG
MENUNJUKKAN ADANYA GARIS
KEWENANGAN DAN TANGGUNG
JAWAB
3. KEGIATAN
PEREKRUTAN,PENYELEKSIAN,PEL
TIHAN DAN PENGEMBANGAN
TENAGA KERJA/SDM
4. KEGIATAN PENEMPATAN SDM
PADA POSISI YANG PALING TEPAT

LANJUTAN
3. FUNGSI PENGARAHAN
D A N I M P L E M E N TA S I

PROSES
PENGARAHAN DAN
IMPLEMENTASI
PROGRAM SERTA
PROES MOTIVASI
AGAR DAPAT
DIJALANKAN SEMUA
PIHAK DALAM
ORGANISASI UNTUK
BISA MENJALANKAN
TANGGUNG
JAWABNYA DENGAN
PENUH KESADARAN
DAN PENUH
PRODUKTIVITAS
TINGGI

K E G I ATA N D A L A M
FU NGS I PE NGARAH AN

1. MENGIMPLEMENTASIKAN
PROSES
KEPEMIMPINAN,PEMBIMB
INGAN,DAN PEMBERIAN
MOTIVASI KEPADA
TENAGA KERJA AGAR
DAPAT BEKERJA SECARA
EFEKTIF DAN EFISIEN
DALAM PENCAPAIAN
TUJUAN
2. MEMBERIKAN TUGAS DAN
PENJELASAN RUTIN
MENGENAI PEKERJAAN
3. MENJELASKAN KEBIJAKAN
YANG TELAH DITETAPKAN

LANJUTAN
4.

FUNGSI PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN

PROSES
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN YAG
DILAKUKAN UNTUK
MEMASTIKAN
SELURUH
SERANGKAIAN
KEGIATAN YANG
TELAH
DIRENCANAKAN,DIOR
GANISASIKAN DAN
DIIMPLEMENTASIKAN
DAPAT BERJALAN
SESUAI DENGAN
TARGET YANG
DIHARAPKAN

K E G I ATA N F U N G S I
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN

1. MENGEVALUASI
KEBERHASILAN DALAM
PENCAPAIAN TUJUAN
DAN TARGET BISNIS
SESUAI DENGAN
INDIKATOR YANG TELAH
DITETAPKAN
2. MENGMBIL LANGKAH
KLARIFIKASI DAN
KOREKSI ATAS
PENYIMPANGAN YANG
MUNGKIN DITEMUKAN
3. MELAKUKAN BERBAGAI
ALTERNATIF SOLUSI ATAS
BERBAGAI MASALAH
YANG TEKAIT DENGAN
PENCAPAIAN TUJUAN
DAN TARGET BISNIS

3. STAFFING
(PEREKRUTAN)
Staffing adalah proses manajemen yang
berkenaan dengan pengerahan
(Recruitment), penempatan, pelatihan
dan pengembangan tenaga kerja dalam
organisasi.
Pada prinsipnya Recruitment disini
adalah menempatkan orang yang sesuai
pada tempat yang sesuai dan pada saat
yang tepat ( right people, right position
and right time).

LANGKAH-LANGKAH DALAM TAHAPAN STAFFING


1. Perencanaan Sumber Daya Manusia, yaitu tahapan
penentuan akan kebutuhan tenaga kerja dalam
suatu organisasi.
2. Pengerahan tenaga kerja (Recruitment) , dapat
direkrut dari pasar tenaga kerja atau berasal dari
promosi dalam organisasi itu sendiri.
3. Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang
sesuai dengan posisi yang akan diisi dari
sekumpulan orang yang didapat dari proses
pengerahan tenaga kerja.
4. Pelatihan ( Training) , setelah didapatkan orang
yang sesuai untuk satu jabatan tertentu maka
langkah berikutnya melakukan pelatihan bagi
orang tersebut sehingga memenuhi kualifikasi
persyaratan jabatannya.
5. Penilaian kinerja (Performent appraisal), setiap
tenaga kerja yang adauntuk melihat kemungkinan
promosi, mutasi atu bahkan mungkin pemberian

4. PENGATURAN
(DIRECTING)
1. Pengaturan adalah usaha untuk memobilisasi sumber-sumber
daya yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam
satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
2. Aspek terpenting dalam pengaturan adalah koordinasi dan hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi adalah :
<> Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang
yang masih dapat dikendalikan oleh seseorang secara
efektif.
<> Hirarki organisasi sedikit mungkin sehingga perintah
atau informasi jangan sampai terlambat atau menyimpang.
<> Adanya kesatuan komando.

5. PENGAWASAN (SUPERVISING)
Pengawasan (supervising) didefinisikan sebagai interaksi
langsung antar individu-individu dalam suatu organisasi untuk
mencapai kinerja serta tujuan organisasi tersebut.

6. PENGENDALIAN ( CONTROLING )
1. Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai yaitu
proses evaluasi kinerja dan jika diperlukan dilakukan perbaikan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Proses pengendalian dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja
yang telah ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu.
Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan
standard yang telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan
penyimpangan yang terjadi.
Apabila penyimpangan yang terjadi masih berada dalam batasan
yang diijinkan dalam rencana maka proses manajemen terus
dilakukan.

BAB III. O R G A N I S A S I
1.

PENGERTIAN ORGANISASI

John M. Gaus
adalah tata hubungan antara orang untuk dapat mencapai
tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab.
John D. Millet
adalah kerangka struktur dimana pekerjaan dari banyak
orang dilakukan guna mencapai tujuan bersama sedemikian
sehingga meruapakan suatu sistem penugasan pekerjaan
diantara kelompok orang melalui tahapan tertentu.
Paul R. Lawrence & Jav W. Lorsh
adalah Koordinasi dari bermacam-macam aktifitas
penyumbang (contributor) individual untuk menjalankan
transaksi-transaksi yang telah direncanakan dengan
lingkungannya.

2. CIRI CIRI ORGANISASI


1.Adanya kelompok orang
2.Antar hubungan terjadi dalam suatu
kerjasama yang harmonis (pembagian
kerja)
3.Kerjasama didasarkan atas hak,
kewajiban dan tanggung jawab masingmasing orang untuk mencapai tujuan

3. MACAM-MACAM ORGANISASI NIAGA


1.Perseroan Terbatas (PT)
2.Perseroan Komanditer (CV)
3.Firma (Fa)
4.Koperasi
5.Joint Venture (Perusahaan
Patungan)
6.Trust (Merger)
7.Kartel
8.Holding Company

1. PERSEROAN TERBATAS
(PT)
Adalah

badan

persekutuan
perjanjian

hukum

modal,

yang

didirikan

merupakan

berdasarkan

dan melakukan kegiatan usaha dari

modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam


saham.
*

Organisasi

yang

menyelenggarakan

suatu

Perseroan Terbatas yaitu yang terdiri dari Rapat


Umum Pemegang Saham (RUPS), Para Direksi
dan Dewan Komisaris
* Perseroan Terbatas (PT) banyak digunakan para
pengusaha

di

Indonesia

sebagai

landasan

hukum untuk melakukan kegiatan usaha seperti

2. PERSEOAN KOMANDITER/
Commanditaire Vennootshap
(CV)

Adalah salah satu bentuk badan usaha yang umum


digunakanpara pelaku bisnis Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) namun demikian ada juga golongan usaha besar.
Perbedaan CV dan PT adalah :
1.PT berbadan hukum sedangkan CV bukanlah badan hukum
dan hanya merupakan badan usaha karena tidak ada
Undang-undang
yang secara khusus yang mengatur
tentang perseroan ini.
2.Modalnya. Pada PT modal disebutkan dalam akta pendirian
sedangkan CV tidak disebutkan dalam akta pendirian
.Pengusaha dan pelaku bisnis yang mendirikan CV sebagai
bentuk perusahaan sebagai usaha dibidang jasa konstruksi,
perdagangan, industri dan bidang jasa lainnya.

3. FIRMA (FA)

Adalah

suatu

bentuk

badan

usaha

yang

didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih


dan

didirikan

dengan

akta

penfirian

oleh

Notaris

Badan usaha ini


yang

memiliki

biasanya digunakan orang

keahlian

yang

sama

untuk

memberikan pelayanan atau dibidang jasa.

Para

pendiri

Firma

umumnya

telah

saling

mengenal dan percaya satu sama lainnya dan


para anggota telah mengetahui dan memahami
segala

resiko

yang

timbul

tanggung jawab bersama.

dan

menjadi

4. K O P E R A S I
Adalah asosiasi orang-orang yang tergabung
dan melakukan usaha bersama atas dasar
prinsip-prinsip

koperasi,

sehingga

mendapatkan manfaat yang lebih besar


dengan

biaya

yang

rendah

melalui

perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara


demokratis oleh anggotanya.
Makna pengertian diatas adalah :
Asosiasi orang-orang
Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari
orang-orang

yang

merasa

senasib

dan

LANJUTAN
Usaha bersama
Koperasi adalah badan usaha yang tunduk
pada kaidah-kaidah
ekonomi yang berlaku
seperti adanya modal sendiri, menanggung
resiko, penyedia agunan dll
Manfaat yang lebih besar
Koperasi adalah didirikan untuk menekan
biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh
anggota menjadi lebih besar
Biaya yang lebih rendah
Dalam
menetapkan
harga,
Koperasi
menentukan aturan, harga sesuai dengan

5. JOINT
VENTURE/PERUSAHAAN
PATUNGAN
Adalah sebuah kesatuan
yang dibentuk antara dua
pihak

atau

lebih

untuk

menjalankan

aktivitas

Pihak-pihak setuju untuk berkelompok

dengan

ekonomi bersama.

menyumbang keadilan kepemilikan, saham dalam


penerimaan, biaya dan kontrol perusahaan
Perusahaan

patungan

bisa

berbadan

hukum,

kemitraan, atau struktur resmi bergantung pada


jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban
pajak dan kerugian.

6. T R U S T / M E R G E R
* Adalah peleburan beberapa badan usaha
menjadi

sebuah

perusahaan

yang

baru,

sehingga diperoleh kekuasaan yang besar


dan monopoli, contoh merger antara BBD,
BDN,BPI dan BEII menjadi Bank Mandiri.
* Trust bersifat merugikan konsumen karena
salah satu tujuan penggabungan tersebut
adalah

untuk

Monopoli
harga.

mendapatkan

sehingga

akan

kedudukan

mempengaruhi

7. K A R T E L

Adalah

bentuk

kerja

sama

antara

beberapa

perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang


sama

dengan

tujuan

untuk

meningkatkan

keuntungan, memperkecil kondisi persaingan dan


memperluas dan menguasai pasar.

Macam-macam Kartel yang sering kita jumpai :

Kartel Wilayah
adalah
penggabungan
yang
didasarkan
pada
perjanjian pembagian wilayah atau daerah penjualan
dan pemasaran barangnya.
Kartel Produksi
adalah
penggabungan
yang
bertujuan
untuk
menyelenggarakan produksi bersama secara massal
tetapi masing-masing perusahaan ditetapkan batas
jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota produksi)

LANJUTAN
Kartel bersyarat atau kartel kondisi
adalah

penggabungan

syarat-syarat

denganmenetapkan

penjualan,

penyerahan

barang

dan penetapan kualitas produksi


Kartel harga
adalah penggabungan dengan penetapan harga
minimun dari produk yang dihasilkan masingmasing anggota.
Kartel pembelian dan penjualan
adalah

penggabungan

penjualan

hasil

dari

produksi

pembelian

agar

tidak

dan

terjadi

8. HOLDING COMPANY

Adalah

penggabungan

suatu

badan

usaha dengan badan usaha yang lain


dengan cara membeli sebagian saham
(persero) dari beberapa badan usaha
dan pemegang saham terbesar dapat
mempengaruhi/penentu

perusahaan

dibidang pemasaran dan keuangan.


* Secara hukum badan usaha tersebut
masih

berdiri

sendiri

namun

karena

sebagian besar sahamnya dikuasai oleh


Holding Company maka secara otomatis

4. STRUKTUR ORGANISASI
Definisi struktur organisasi
1.
Adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional dalam
mencapai tujuan.
2.
Adalah sebagai mikanisme formal yang mana organisasi
dikelola dengan menunjukkan kerangka-kerangka dan
susunan peruwujutan diantara fungsi-fungsi, bagianbagian,
maupun
orang-orang
yang
menunjukkan
kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Elemen stuktur organisasi:
3.
Adanya spesialisasi kegiatan kerja
4.
Adanya standarisasi kegiatan kerja
5.
Adanya koordinasi kegiatan kerja
6.
Besaran seluruh organisasi

LANJUTAN
Unsur-unsur organisasi :
1.Spesialisasi kegiatan
2.Standarisasi kegiatan
3.Koordinasi kegiatan
4.Sentralisasi dan desentralisasi
5.Ukuran satuan kerja
Bagan organisasi untuk menunjukkan struktur
organisasi serta memperlihatkan susunan
fungsi-fungsi, departemen-departemen atau
posisi-posisi organisasi yang menunjukkan
bagaimana hubungan diantaranya.

LANJUTAN
Aspek utama bagan organisasi:
1. Pembagian kerja
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah
3. Tipe-tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkat manajemen
Bentuk-bentuk bagan organisasi:
6. Bentuk piramida
7. Bentuk vertikal
8. Bentuk horizontal
9. Bentuk lingkaran

PERANAN STRUKTUR ORGANISASI


1. Struktur oraganisasi adalah suatu diagram yang
menunjukkan fungsi-fungsi,departemen-departemen
atau posisi-posisi dalam organisasi dan bagaimana
mereka saling berhubungan
2. Manfaat utama dari adanya bagan organisasi tersebut
adalah
bagan
tersebut
memungkinkan
kita
mengetahui bagaimana organisasi itu terbentuk.
Tujuan pengorganisasian dalam manajemen;
3. Mempermudah pelaksanaan tugas
4. Mempermudah pimpinan melakukan pengendalian
5. Agar kegiatann-kegiatan para bawahan terarah kesatu
tujuan yang telah ditentukan
6. Agar dapat menentukan orang-orang yang tepat
untuk tugas-tugas yang ada

5. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Berdasarkan
strukturnya
dapat dibedakan:

bentuk

oraganisasi

1.ORGANISASI LINI/GARIS
Ciri-ciri organisasi garis:
2.Jumlah karyawan sedikit
3.Pimpinan dengan karyawan saling mengenal
dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
4.Masing-masing
kepala
unit
mempunyai
wewenang dan tanggung jawab penuh atas
segala bidang pekerjaannya.
5.Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
6.Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber
kekuasaan tunggal
7.Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi
8.Organisasinya kecil

BAGAN ORGANISASI GARIS


PENGAWAS
PELAKSANA
ADMINISTR
ASI
SUPERVISO
RA
PEKERJA
PELAKSANA

SUPERVISO
RB
PEKERJA
PELAKSANA

SUPERVISO
RC
PEKERJA
PELAKSANA

LANJUTAN

2.ORGANISASI GARIS DAN STAF


Ciri-ciri organisasi garis dan staf:
1.Organisasinya besar dan bersifat kompleks
2.Jumlah karyawan banyak
3.Hubungan antara atasan dan bawahan tidak
bersifat langsung
4.Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya
saling mengenal
5.Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan
dan dipergunakan secara maksimal
6.Kesatuan perintah tetap diperintahkan
7.Terdapat 2 kelompok wewenang
wewenang lini dan wewenang staf

yakni

BAGAN ORGANISASI GARIS DAN STAF


PENGAWAS
PELAKSANA
STAF
(ESTIMATOR
)
KEPALA
PELAKSANA
I

KEPALA
PELAKSANA
II

KEPALA
PELAKSANA
III

LANJUTAN
3. ORGANISASI FUNGSIONAL
Ciri-ciri organisasi fungsional:
1.Setiap pimpinan dapat memberikan perintah
kepada
setiap
bawahan
sepanjang
ada
hubungan dengan fungsi atasan tersebut:
2. Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih
dari 1 pimpinan.
3.Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat
dibedakan
4.Spesialisasi
para
karyawan
dapat
dikembangkan dan digunakan secara optimal
5.Bawahan
akan
menerima
beberapa orang atasan

perintah

dari

6.Koordinasi antara karyawan yang menjalankan


fungsi yang sama mudah karena masingmasing sudah mempunyai pengertian yang

BAGAN ORGANISASI FUNGSIONAL


KEPALA
BAGIAN
PRODUKSI

SEKSI
TEKNISI
PEKERJA
PELAKSAN
A

SEKSI
PRODUKSI
PEKERJA
PELAKSAN
A

SEKSI
TATA
CARA
PEKERJA
PELAKSAN
A

LANJUTAN
4. ORGANISASI KOMITE/PANITIA
Organisasi komite adalah bentuk organisasi dimana
tugas
kepemimpinan
dan
tugas
tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok
pejabat yang berupa komite atau dewan dengan
pluralistik manajemen.
Ciri-ciri organisasi komite :
1. Adanya dewan dimana anggota bertindak secara
kolektif
2. Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama
dari masing-masing anggota dewan
3. Asas musyawarah sangat ditonjolkan
4. Organisasinya besar dan struktur tidak sederhana
5. Biasanya bergerak dibidang perbankkan, asuransi
dan niaga

FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI


1.Kejelasan tanggung jawab
Setiap
anggota
organisasi
harus
bertanggung jawab kepada pimpinan atau
pimpinan yang memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan kewenangan itu yang
harus dipertanggungjawabkan.
2.Kejelasan kedudukan
Kejelasan kedudukan seseorang
dalam
struktur
organisasi
sebenarnya
mempermudah
dalam
melakukan
koordinasi maupun hubungan karena
adanya keterkaitan penyelesaian suatu
fungsi
yang
dipercayakan
kepada
seseorang.

LANJUTAN
3.Kejelasan uraian tugas
Sangat
membantu
pihak
pimpinan
untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian dan bagi bawahan akan
dapat
berkonsentrasi
dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena
uraiannya yang jelas
4.Kejelasan jalur hubungan
Dengan kejelasan jalur hubungan yang
tergambar dalam struktur organisasi,
sehingga jalur penyelesaian pekerjaan
akan semakin efektif dan dapat saling
menguntungkan

PEMBAGIAN KERJA
Pembagian kerja adalah analisis jabatan yang merupakan
suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang
dilakukan dan siapa yang harus melakukan tugas tersebut..
Analisis pekerjaan :
1.
Manurut Hasibuan (2007)
Analisis pekerjaan

adalah menganalisis dan mendesain

pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan , bagaimana


mengerjakannya

dan

mengapa

pekerjaan

itu

harus

dilakukan.
Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi
tentang aktivitas pekerjaan, standart pekerjaan, konteks
pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan
alat-alat yang akan digunakan.

LANJUTAN
2. Menurut Rivai (2004)

Analisis
pekerjaan
adalah
ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari tentang pekerjaan dan proses menentukan
persyaratan yang harus disiapkan, termasuk didalamnya
sistimatika rekruitmen, evaluasi atau pengendalian dan
organisasi atau perusahaannya.
Analisis pekerjaan adalah merupakan kegiatan atau proses
menghimpun dan menyusun berbagai informasi yang
berkenaan dengan setiap pekerjaan, tugas-tugas, jenis
pekerjaan dan tanggung jawab secara operasional untuk
mewujudkan
tujuan
organisasi
atau
bisnis
sebuah
perusahaan.
Analisis pekerjaan adalah usaha untuk mencari tahu tentang
jabatan atau pekerjaan yang berkaitan dengan tugas-tugas
yang dilakukan dalam jabatan tersebut.

6. ORGANISASI INDUSTRI
PERTAMBANGAN
1.
KARAKTERISTIK INDUSTRI PERTAMBANGAN
Industri Pertambangan memiliki karakteristik yang berbeda dengan
industri lainnya, dimana pada industri pertambangan :

Pemasok utama bahan baku (bahan tambang ) adalah dari sumber


daya alam yang tak dapat diperbaharui (Unrenewable) sehingga
selalu diperlukan kegiatan eksplorasi untuk menjamain ketersediaan
bahan baku yang mencukupi.

Diperlukan tahapan dan jangka waktu yang panjang dari tahap PU,
Eksplorasi detail, studi kelayakan, persiapan penambangan,
penambangan, pengangkutan, pengolahan, pemasaran dan
Reklamasi.

Sebagai akibat dari banyak dan panjangnya tahapan yang harus


dilalui maka diperlukan modal yang sangat besar dan waktu investasi
yang lama.

Perusahaan pertambangan hanya memiliki sedikit bahkan tanpa


pengendalian sama sekali terhadap harga produknya dipasaran dan
sangat dipengaruhi oleh campur tangan pengendalian dari
pemerintah terutama masalah perpajakan dan lingkungan hidup.

LANJUTAN
2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DALAM ORGANISASI
Pada berbagai tingkat Manajerial terdapat apa yang
disebut sebagai
<> Tugas
: adalah aktifitas yang dilakukan sendiri
oleh Manager.
<> Tanggungjawab : adalah aktifitas dimana seorang
Manager harus memotivasi
bawahannya

Berkaitan dengan fungsi Manajemen maka seorang


manager harus meminimalkan tugas dan
memaksimalkan tanggung jawab, Artinya : Keberhasilan
seorang Manager dalam mendorong bawahannya untuk
memikul tanggungjawabnya sangat bergantung pada
cara pengorganisasian tugas dan tanggungjawab.

LANJUTAN
3. Kegiatan-kegiatan dalam perusahaan Pertambangan
berdasarkan fungsinya :
<> Eksplorasi dan pengembangan
Yaitu mencari dan memastikan cebakan baru.
<> Produksi
Yaitu penambangan dan pengolahan bahan tambang.
<> Pengangkutan dan pemasaran
Yaitu mengangkut produksi keluar tambang dan
memasarkan.
<> Penghitungan finansial dan pengontrolan
Yaitu menangani masalah keuangan perusahaan dan
kotrol terhadap
seluruh kegiatan perusahaan.
<> Personalia
Yaitu mengurus penerimaan pegawai, pelatihan dan
memotivasi pegawai.
<> Hubungan keluar
Yaitu menghadirkan perusahaan keluar ( ke pemerintah,
ahli lingkungan,
perusahaan lain, masyarakat setempat

LANJUTAN
4. Strktur Organisasi Perusahaan Pertambangan
<> Struktur organisasi yang umum digunakan
dalam perusahaan pertambangan

adalah

struktur organisasi fungsional


(menekankan

pada

pembagian

tugas

dan

kegiatan pada spesialisasi pada setiap fungsi


kecuali
modifikasi

manajer)
sesuai

dengan
dengan

masing-masing perusahaan.

beberapa

karakteristik

STRUKTUR ORGANISASI PT. FREEPORT INDONESIA


KANTOR JAKARTA
President
Directur

Dir.Exc. & VP
Legal & Tax

staf

staf

Dir. Exc. & VP


Environmental

staf

staf

Dir. Exc.& VP
Government Relation

staf

Dir.Exc. &VP
Eksploration

staf

staf

Dir. Exc.& VP
Material Management

staf

staf

staf

staf

staf

7. MANAJEMEN TAMBANG BATUBARA


( COAL MINE MANAGEMENT )
1. MINE SUPERINTENDENT

Memiliki tugas dibidang :


<> Keselamatan lingkungan kerja termasuk para pekerja
<> Akurasi dan efisiensi biaya
<> Teknik operasi yang efektif
<> Membuat kelompok supervisor sebaik mungkin
<> Pembuatan ketentuan dan prosedur keuangan yang
efektif
<> Pembuatan pelatihan yang efektif
<> Batas minimum produksi perhari, perbulan dan pertahun.

LANJUTAN
2.

MINE FOREMAN ( SHIFT MINE FOREMAN )


Mine foreman bertanggung jawab terhadap
aktivitas selama shift berlangsung al: <>
mengarahkan produksi pada shift tersebut
agar sesuai dengan rencana kerja
yang
telah ditentukan oleh Superintendent
<> bertanggung jawab terhadap keselamatan
kerja pada shift tersebut
<> bertanggungjawab dalam transportasi,
perawatan dan masalah konstruksi pada
tambang bawah tanah.

Anda mungkin juga menyukai