Dalam suatu ruangan tertutup, bila sejumlah tertentu padatan CaCO3 dipanaskan akan
membentuk kesetimbangan:
CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g) ΔHor = +179 kJ/mol
Ke dalam ruang hampa yang volumenya 10 L dimasukkan padatan CaCO3 (100g/mol) dan
CaO (56 g/mol) masing-masing sebanyak 0,1 mol, kemudian dipanaskan pada 385K. Sesudah
tercapai kesetimbangan ternyata diperoleh tekanan, P CO2= 0,300 atm.
Tentukanlah berapa berat CaCO3 dan CaO sesudah tercapai keisetimbangan pada
suhu 385 K.
Jika pada saat kesetimbangan CaCO3 yang terurai adalah x mol, maka:
Mol CaCO3 pada saat kesetimbangan = (0,1 – 0,095) mol = 0,005 mol
Massa CaCO3 = 0,005 mol x 100 g/mol = 0,5 g.
Mol CaO pada saat kesetimbangan = (0,1 + 0,095) mol = 0,195 mol
Massa CaO = 0,195 mol x 56 g/mol = 10,92 g
Penambahan tekanan CO2 sebesar 0,300 atm yang setara dengan tekanan kesetimbangan CO2
menyebabkan semua CO2 yang pada mulanya terbentuk akan kembali bereaksi dengan CaO
membentuk CaCO3. CaCO3 kembali menjadi 0,1 mol.
Jadi penambahan berat CaCO3 setelah dimasukkan gas = 0,095 mol x 100 g/mol = 9,5 g.
4. siklobutana (C4H8) terdekomposisi pada l000oC menjadi dua molekul etilena (C2H4)
dengan konstanta laju reaksi orde satu 87 s-l
Pertanyaan:
Pembahasan:
Reaksi dekomposisi (peruraian) siklobutana menjadi etilena: C4H8(g) → 2C2H4(g)
Reaksi dekomposisi ini merupakan reaksi orde satu, maka akan berlaku:
Fraksi siklobutana yang terurai (terdekomposisi) pada waktu 0,01 s adalah:
5. Dalam suatu ruangan tertutup, bila sejumlah tertentu padatan CaCO3 dipanaskan akan
membentuk kesetimbangan:
CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g) ΔHor = +179 kJ/mol
Ke dalam ruang hampa yang volumenya 10 L dimasukkan padatan CaCO3 (100g/mol) dan
CaO (56 g/mol) masing-masing sebanyak 0,1 mol, kemudian dipanaskan pada 385K. Sesudah
tercapai kesetimbangan ternyata diperoleh tekanan, P CO2= 0,300 atm.
Jika pada saat kesetimbangan CaCO3 yang terurai adalah x mol, maka:
Mol CaCO3 pada saat kesetimbangan = (0,1 – 0,095) mol = 0,005 mol
Massa CaCO3 = 0,005 mol x 100 g/mol = 0,5 g.
Mol CaO pada saat kesetimbangan = (0,1 + 0,095) mol = 0,195 mol
Massa CaO = 0,195 mol x 56 g/mol = 10,92 g
Penambahan tekanan CO2 sebesar 0,300 atm yang setara dengan tekanan kesetimbangan CO2
menyebabkan semua CO2 yang pada mulanya terbentuk akan kembali bereaksi dengan CaO
membentuk CaCO3. CaCO3 kembali menjadi 0,1 mol.
Jadi penambahan berat CaCO3 setelah dimasukkan gas = 0,095 mol x 100 g/mol = 9,5 g.
6. Tembaga adalah golongan logam transisi yang dapat larut dalam larutan asam nitrat pekat.
Berikut ini adalah reaksi antara tembaga (Cu) dengan asan nitrat (HNO3):
8 HNO3(aq) + 3 Cu(s) → 2 NO(g) + 3 Cu(NO3)2(aq) + 4 H2O(l)
Tuliskan konfigurasi elektron ion Cu2+ (nomor atom Cu = 29) dan bagaimana sifat
magnetnya.
Konfigurasi elektron ion Cu2+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d9, ion bersifat paramagnetik
(adanya orbital 3d yang terisi 1 elektron yang tak berpasangan)
Apa jenis ikatan kimia pada molekul gas NO yang terbentuk, tuliskan struktur Lewis dari gas
NO tersebut, dan bagaimana sifat magnet gas NO?
Hitunglah berapa gram berat Cu yang dibutuhkan untuk menghasilkan gas NO sebanyak 0,05
mol.
Berapakah volume gas NO yang dibebaskan pada keadaan tersebut (d), jika diketahui 1 L gas
N2 beratnya 1 g.
1 L → 1 g N2 = 1/28 mol,
maka volume gas NO pada keadaan tersebut = 1 L/(1/28 mol) × 0,05 mol = 1,4 L
Di dalam air, larutan Cu2+ bila ditambahkan larutan amoniak (NH3) berlebih akan
membentuk larutan yang berwarna biru terang, tuliskan reaksi yang terjadi, sebutkan senyawa
berwarna biru yang terbentuk dan gambarkan strukturnya.
7. Suatu senyawa organik dengan rumus molekul C9H10O diketahui mempunyai sifat sebagai
berikut:
Pertanyaan:
Tentukan golongan dan rumus struktur senyawa organik yang dimaksud!
Pembahasan:
Mereduksi pereaksi Tollen ini berarti senyawa tersebut termasuk dalam golongan
aldehid.
Senyawa tersebut dioksidasi (pada reaksi Canizzarro) menjadi 1,2-
benzendikarboksilat ini artinya pada gugus fungsi tidak memiliki alfa hidrogen
(hidrogen yang terikat pada C alfa)
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut adalah orto
etilbenzaldehid.