BAB I
(STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR)
1. Unsur x dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan
unsur Y,yang terletak pada golongan oksigen, membentuk senyawa...
Penyelesaian :
-X dengan elektron valensi 3s2 cenderung melepas 2e.
-Y (golongan VI A) cenderung menangkap 2e.
-Senyawa yang terbentuk adalah XY
2. Semua elektron dalam subkulit d harus mempunyai bilangan kuantum..
Penyelesaian :
Subkulit d mempunyai bilangan kuantum azimuth (l)= 2
3. Nomor atom unsur X sama dengan 26, konfigurasi elektron ion X3+ adalah..
Penyelesaian :
26X
3+
jumlah elektronnya = 26 – 3 = 23
Jadi konfigurasinya dari yang jumlah elektronnya = 23
3+
26X : 1s22s22p23s23p63d5
4. Jika unsur X mempunyai nomor atom = 35 maka unsur tersebut ...
Penyelesaian :
35X : [Ar] 3d104s24p5 : golongan VIIA (golongan utama), periode 4.
Golongan VIIA mempunyai keelektronegatifan yang besar.
BAB II (STOIKIOMETRI)
1. Sebanyak 2 gram metana (Mr = 16) dibakar sempurna dengan O2 murni. Gas
CO2 yang terbentuk di alirkan dalam larutan air kapur, Ca(OH)2, sehingga
terbentuk endapan CaCO3 (Mr = 100). Berat endapan yang dibentuk...
Penyelesaian :
Reaksi (1) : CH4 + 2CO2 → CO2 + H2O
2
CH4 = = 0,125 mol
16
1
CO2 = x 0,125 = 0,125 mol
1
Reaksi (2) : CO2 + Ca(OH)2 → CaCO3 + H2O
1
CaCO3 = x 0,125 = 0,125 mol
1
= 0,125 x100
=12,5 gram
3. Kandungan nitrogen (Ar = 14) dalam senyawa amonium nitrat (Mr = 80)
adalah ...
Penyelesaian :
NH4NO3 adalah rumus molekul dari molekul ammonium nitrat. Maka :
2.𝐴𝑟 𝑁
%N = . 100%
𝑀𝑟 𝑁𝐻4 𝑁𝑂3
2.14
= . 100%
80
=35%
Bab III (IKATAN KIMIA)
1. Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y mempunyai atom 17.
Senyawa yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah...
Penyelesaian :
X (golongaan IVA) menerima 4 elektron 14Y: [Ne] 3s23p7 menerima 1
elektron.
Jika X dan Y berikatan maka terbentuk senyawa XY4
2. Unsur 13X27 dan 17Y35,5 bila kedua unsur berikut berikatan, maka rumus
molekul yang dihasilkan adalah...
Penyelesaian :
13X = 2,8,3 (golongan IIIA) membentuk ion X3+
17Y = 2,8,7 (golongan VIIA) membentuk ion Y-
Membentuk dengan senyawa X2Y3
Bab IV (WUJUD ZAT)
1. Tuliskan nama ion berikut berdasarkan IUPAC :
1. Ion asetat
2. Ion nitrat
3. Ion klorit
Penyelesaian :
1. C2H3O2–
2. NO3–
3. ClO2–
2. Peristiwa-peristiwa ysng menyertai terjadinya perubahan kimia dan berikan
contohnya !
Penyelesaian :
1. Timbulnya gas,
Contoh : karbit dimasukkan ke dalam air keras akan menghasilkan gas
asetilen
2. Perubahan energi panas,
Contoh : kapur sirih yang dicelupkan ke dalam air akan timbul panas
3. Perubahan warna,
Contoh : Kayu dibakar menjadi arang (hitam)
4. Terjadinya endapan,
Contoh : air kapur yang jernih jika ditiup akan meghasilkan endapan.
Soal : I Made Ramaadi Wikandhika Bukian
NRP/KELAS : 04111840000068 / Kimia 33
IKATAN KIMIA
Pembahasan :
9Y= 2,7 : (golongan VIIA) non-logam
19K = 2,8,8,1 : (golongan IA) logam
Unsur K dan Y membentuk ikatan ionik dengan rumus molekul KY
Penyelesaian:
Yang mempunyai dipol permanen adalah 4.
Dipol permanen terdapat pada molekul polar. Kepolaran ikatan terjadi bila
atom-atom yang berikatan mempunyai perbedaan keelektronegatifan dan
membentuk molekul yang tidak simetris. Dan PCl3 mempunyai bentuk yang
tidak simetris sehingga bersifat polar.
STOIKIOMETRI
1. Belerang dapat diperoleh dari gas alam dengan cara mengoksidasi gas alam
sulfida sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
H2S(g) + O2(g) ==> S(s) + H2O(l)
Jika belerang yang dihasilkan adalah 320 gram, volume gas asam sulfida yang
dioksidasi pada kedaan STP sebanyak . . . .L(Ar S = 32)
Pembahasan:
= 12 gram
= 3 gram
Setelah mendapatkan massa C dan H, maka massa O daro senyawa karbon dapat
dicari menggunakan rumus :
Untuk mencari rumus empiris, kita harus cari perbandingan mol unsur penyusunnya.
n C = gr/Ar = 12/12 = 1 mol
n H = gr/Ar = 3/1 = 3 mol
n O = gr/Ar = 8/16 = 0.5 mol
Pembahasan:
S + 2e– → S2-
BAB 1
Soal :
Lambang suatu unsur adalah , maka dalam satu atom unsur tersebut terdapat . . .
Jawaban:
BAB 2
Soal :
Suatu gas bervolume 50 L dan tekanan 0,85 atm dipindahkan ke ruang bervolume
65 L. Berapakah tekanan gas pada ruang baru tersebut jika suhu kedunya sama?
Jawaban :
Ditanya : P2................. ?
Jawab : P1 x V1 = P2 x V2
0,85 atm x 50 L = P2 x 65 L
P2 = (0,85 x 50)/65 atm
= 0,65 atm
Jawaban:
massa Na3PO4.xH2O = 38 gram
Mr Na3PO4.xH2O = 3×23 + 31 + 4x16 + (2+16)x
= 164 + 18x
1. Unsur X memiliki jumlah neutron 14 dan nomor massa 27. Unsur Y memiliki
jumlah proton sama denga neutron dan nomor massanya 16. Jika kedua unsur
bergabung membentuk senyawa, rumus senyawa dan ikatan yang terjadi
adalah . . . .
Jawaban:
Unsur X
n = 14
Nomor massa = 27
Jumlah proton = Nomor massa - n = 27 - 14 = 13
Jumlah elektron = 13
Konfigurasi = 2 8 3, ev = 3
Atom X cenderung melepaskan 3 buah elektron membentuk ion X+3. Atom X
adalah atom logam.
Unsur Y
p=n
Nomor massa = 16
Nomor massa = p + n (karena n = p, maka n boleh kita ganti dengan p)
=p+p
= 2p
p = Nomor massa / 2 = 16 / 2 = 8
Jumlah e = jumlah p = 8
Konfigurasi = 2 6. ev = 6
Unsur Y cenderung menangkap 2 elektron agar stabil membentuk Y-2. Atom Y
adalah atom non logam.
Ikatan antara atom logam(X) dengan nonlogam (Y) adalah ikatan ion.
Rumus molekul = X3+ dan Y -2 = X2Y3
BAB 4
Soal :
Zat memiliki sifat dapat memuai dan mengerut. Sifat ini disebabkan ....
a. partikel terkecil suatu zat ukurannyamembesar jika dipanaskan
b. partikel terkecil suatu zat dapat mengerut jika didinginkan
c. jarak antarpartikel terkecil suatu zatdapat berubah
d. partikel terkecil suatu zat dapat memuaidan mengerut
Jawaban :
c. jarak antar partikel terkecil suatu zat dapat berubah alasan ukuran partikel tetap
namun ketika suhu semakin tinggi atau semakin rendah maka maka pergerakan
partikel berubah menyebabkan jarak antar partikel berubah. Jika kita misalkan
tubuh kita adalah partikel maka ketika suhu dingin kita cenderung berkumpul
dengan teman, namun ketika suhu panas kita cenderung berjauhan dengan teman
karena kita kepanasan.