Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK KIMIA

Dosen: Dr. Yatim Lailun Ni’mah, S.Si., M.Si

 Soal : Muhammad Yuslihul Kiromul Haq


NRP/KELAS : 04111840000073 / Kimia 37

BAB I
(STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR)
1. Unsur x dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan
unsur Y,yang terletak pada golongan oksigen, membentuk senyawa...
Penyelesaian :
-X dengan elektron valensi 3s2 cenderung melepas 2e.
-Y (golongan VI A) cenderung menangkap 2e.
-Senyawa yang terbentuk adalah XY
2. Semua elektron dalam subkulit d harus mempunyai bilangan kuantum..
Penyelesaian :
Subkulit d mempunyai bilangan kuantum azimuth (l)= 2
3. Nomor atom unsur X sama dengan 26, konfigurasi elektron ion X3+ adalah..
Penyelesaian :
26X
3+
jumlah elektronnya = 26 – 3 = 23
Jadi konfigurasinya dari yang jumlah elektronnya = 23
3+
26X : 1s22s22p23s23p63d5
4. Jika unsur X mempunyai nomor atom = 35 maka unsur tersebut ...
Penyelesaian :
35X : [Ar] 3d104s24p5 : golongan VIIA (golongan utama), periode 4.
Golongan VIIA mempunyai keelektronegatifan yang besar.
BAB II (STOIKIOMETRI)
1. Sebanyak 2 gram metana (Mr = 16) dibakar sempurna dengan O2 murni. Gas
CO2 yang terbentuk di alirkan dalam larutan air kapur, Ca(OH)2, sehingga
terbentuk endapan CaCO3 (Mr = 100). Berat endapan yang dibentuk...
Penyelesaian :
Reaksi (1) : CH4 + 2CO2 → CO2 + H2O
2
CH4 = = 0,125 mol
16
1
CO2 = x 0,125 = 0,125 mol
1
Reaksi (2) : CO2 + Ca(OH)2 → CaCO3 + H2O
1
CaCO3 = x 0,125 = 0,125 mol
1
= 0,125 x100
=12,5 gram

2. Sebanyak 3,9 g kalium direaksikan dengan asam klorida berlebih di dalam


ruang yang memiliki suhu 27°C dan tekanan 1 atm. Maka volume gas H2
yang terbentuk adalah...
(Ar K = 39 ; R = 0,082 L atm mol-1 K-1)
Penyelesaian :
𝑔 3,9
Mol K = = = 0,1 mol
𝐴𝑟 39
2K + 2HCl → 2KCl + H2
0,1 mol 0,05 mol
Diproleh mol H2 = 0,05
Jadi,
𝒏𝑹𝑻 𝟎,𝟎𝟓 ×𝟎,𝟎𝟖𝟐 ×𝟑𝟎𝟎
VH2 = = = 1,23 L
𝑷 𝟏

3. Kandungan nitrogen (Ar = 14) dalam senyawa amonium nitrat (Mr = 80)
adalah ...
Penyelesaian :
NH4NO3 adalah rumus molekul dari molekul ammonium nitrat. Maka :
2.𝐴𝑟 𝑁
%N = . 100%
𝑀𝑟 𝑁𝐻4 𝑁𝑂3
2.14
= . 100%
80
=35%
Bab III (IKATAN KIMIA)

1. Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y mempunyai atom 17.
Senyawa yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah...
Penyelesaian :
X (golongaan IVA) menerima 4 elektron 14Y: [Ne] 3s23p7 menerima 1
elektron.
Jika X dan Y berikatan maka terbentuk senyawa XY4

2. Unsur 13X27 dan 17Y35,5 bila kedua unsur berikut berikatan, maka rumus
molekul yang dihasilkan adalah...
Penyelesaian :
13X = 2,8,3 (golongan IIIA) membentuk ion X3+
17Y = 2,8,7 (golongan VIIA) membentuk ion Y-
Membentuk dengan senyawa X2Y3
Bab IV (WUJUD ZAT)
1. Tuliskan nama ion berikut berdasarkan IUPAC :
1. Ion asetat
2. Ion nitrat
3. Ion klorit
Penyelesaian :
1. C2H3O2–
2. NO3–
3. ClO2–
2. Peristiwa-peristiwa ysng menyertai terjadinya perubahan kimia dan berikan
contohnya !
Penyelesaian :
1. Timbulnya gas,
Contoh : karbit dimasukkan ke dalam air keras akan menghasilkan gas
asetilen
2. Perubahan energi panas,
Contoh : kapur sirih yang dicelupkan ke dalam air akan timbul panas
3. Perubahan warna,
Contoh : Kayu dibakar menjadi arang (hitam)
4. Terjadinya endapan,
Contoh : air kapur yang jernih jika ditiup akan meghasilkan endapan.
 Soal : I Made Ramaadi Wikandhika Bukian
NRP/KELAS : 04111840000068 / Kimia 33

IKATAN KIMIA

1. Unsur 9Y berikatan bengan unsur 19K membentuk suatu senyawa. Rumus


molekul dan jenis ikatan yang terbentuk secara berurutan adalah…

Pembahasan :
9Y= 2,7 : (golongan VIIA) non-logam
19K = 2,8,8,1 : (golongan IA) logam
Unsur K dan Y membentuk ikatan ionik dengan rumus molekul KY

2. Senyawa berikut ini yang mempunyai dipol permanen adalah...


1. CCl4
2. BCl3
3. BeCl2
4. PCl3
5. CH4

Penyelesaian:
Yang mempunyai dipol permanen adalah 4.
Dipol permanen terdapat pada molekul polar. Kepolaran ikatan terjadi bila
atom-atom yang berikatan mempunyai perbedaan keelektronegatifan dan
membentuk molekul yang tidak simetris. Dan PCl3 mempunyai bentuk yang
tidak simetris sehingga bersifat polar.
STOIKIOMETRI

1. Belerang dapat diperoleh dari gas alam dengan cara mengoksidasi gas alam
sulfida sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
H2S(g) + O2(g) ==> S(s) + H2O(l)
Jika belerang yang dihasilkan adalah 320 gram, volume gas asam sulfida yang
dioksidasi pada kedaan STP sebanyak . . . .L(Ar S = 32)

Reaksi yang diketahui diatas sudah setara ya.


H2S(g) + O2(g) ==> S(s) + H2O(l)

mol S yang dihasilkan = gr/Ar = 320/32 = 10 mol


mol H2S yang dibutuhkan = (koef H2S/koefs) x mol S
= 1/1 x 10 mol
= 10 mol
(nantinya jika koefisiennya sama maka mol nya juga akan sama)

Volume H2S yang dibutuhkan pada saat STP = n x 22,4 L = 10 x 22,4 L =


224 L
 Soal : Norman Pandu Akira Sudiro
NRP/KELAS : 04111840000070 / Kimia 33

1. Suatu senyawa karbon emiliki massa 23 gram dibakar menghasilkan 44 gram


gas karbon dioksida dan 27 gram air. Jika Ar C = 12, O = 16 dan H = 1,
rumus empiris senyawa tersebut adalah . . . .

Pembahasan:

Massa C dalam CO2

= 12 gram

Massa H dalam H2O

= 3 gram

Setelah mendapatkan massa C dan H, maka massa O daro senyawa karbon dapat
dicari menggunakan rumus :

Massa CxHyOz = Massa C + Massa H + Massa O


Massa O = Massa CxHyOz - (Massa C + Massa H)
= 23 gram - (12 + 3) gram
= 23 - 15
= 8 gram

Untuk mencari rumus empiris, kita harus cari perbandingan mol unsur penyusunnya.
n C = gr/Ar = 12/12 = 1 mol
n H = gr/Ar = 3/1 = 3 mol
n O = gr/Ar = 8/16 = 0.5 mol

Perbandingan mol unsur penyusun dalam senyawa CxHyOz


= mol C : mol H : mol O
= 1 : 3 : 0,5
=2:6:1

Maka rumus empiris senyawa tersebut adalah = C2H6O

2. Jelaskan terjadinya ikatan ion pada senyawa berikut:


K2S (nomor atom K = 19 dan S = 16)

Pembahasan:

19K : 2 8 8 1 (melepas 1e)

K → K+ + e (karena S menangkap 2e maka jumlah atom K harus 2)

16S : 2 8 6 (menangkap 2e)

S + 2e– → S2-

2K+ + S2- → K2S


 Soal : Muhammad Azriel Syafri
NRP/KELAS : 04111840000076 / Kimia 33

BAB 1

Soal :

Lambang suatu unsur adalah , maka dalam satu atom unsur tersebut terdapat . . .

Jawaban:

Unsur dengan lambang : 3016𝑋


jumlah proton = jumlah elektron = 16
Jumlah neutron = A - Z = 30 - 16 = 14

BAB 2
Soal :
Suatu gas bervolume 50 L dan tekanan 0,85 atm dipindahkan ke ruang bervolume
65 L. Berapakah tekanan gas pada ruang baru tersebut jika suhu kedunya sama?
Jawaban :
Ditanya : P2................. ?

Jawab : P1 x V1 = P2 x V2
0,85 atm x 50 L = P2 x 65 L
P2 = (0,85 x 50)/65 atm
= 0,65 atm

Untuk menentukan air kristal natrium fosfat, sebanyak 38 gram kristal


Na3PO4.xH2O dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap menurut reaksi:

Na3PO4.xH2O (s) → Na3PO4 (s) + xH2O (g)


Ternyata setelah penguapan massa kristal tinggal 16,4 gram. Jika Ar Na = 23, P =
31, O = 16, dan H = 1, rumus senyawa kristal tersebut adalah ….

Jawaban:
massa Na3PO4.xH2O = 38 gram
Mr Na3PO4.xH2O = 3×23 + 31 + 4x16 + (2+16)x
= 164 + 18x

massa Na3PO4 = 16,4 gram


Mr Na3PO4 = 3×23 + 31 + 4×16
= 164

Berdasarkan koefisien reaksi di atas diperoleh:

mol Na3PO4.xH2O = mol Na3PO4


38 16,4
=
164+18𝑟 164
164 + 18x = 380
18x = 380 − 164
= 216
x = 12

Jadi, rumus senyawa kristal natrium fosfat adalah Na3PO4.12H2O


 Soal : Heru Setiawan
NRP/KELAS : 04111840000083 / Kimia 33

1. Unsur X memiliki jumlah neutron 14 dan nomor massa 27. Unsur Y memiliki
jumlah proton sama denga neutron dan nomor massanya 16. Jika kedua unsur
bergabung membentuk senyawa, rumus senyawa dan ikatan yang terjadi
adalah . . . .

Jawaban:

Unsur X
n = 14
Nomor massa = 27
Jumlah proton = Nomor massa - n = 27 - 14 = 13
Jumlah elektron = 13
Konfigurasi = 2 8 3, ev = 3
Atom X cenderung melepaskan 3 buah elektron membentuk ion X+3. Atom X
adalah atom logam.

Unsur Y
p=n
Nomor massa = 16
Nomor massa = p + n (karena n = p, maka n boleh kita ganti dengan p)
=p+p
= 2p
p = Nomor massa / 2 = 16 / 2 = 8
Jumlah e = jumlah p = 8
Konfigurasi = 2 6. ev = 6
Unsur Y cenderung menangkap 2 elektron agar stabil membentuk Y-2. Atom Y
adalah atom non logam.

Ikatan antara atom logam(X) dengan nonlogam (Y) adalah ikatan ion.
Rumus molekul = X3+ dan Y -2 = X2Y3
BAB 4
Soal :

Zat memiliki sifat dapat memuai dan mengerut. Sifat ini disebabkan ....
a. partikel terkecil suatu zat ukurannyamembesar jika dipanaskan
b. partikel terkecil suatu zat dapat mengerut jika didinginkan
c. jarak antarpartikel terkecil suatu zatdapat berubah
d. partikel terkecil suatu zat dapat memuaidan mengerut

Jawaban :

c. jarak antar partikel terkecil suatu zat dapat berubah alasan ukuran partikel tetap
namun ketika suhu semakin tinggi atau semakin rendah maka maka pergerakan
partikel berubah menyebabkan jarak antar partikel berubah. Jika kita misalkan
tubuh kita adalah partikel maka ketika suhu dingin kita cenderung berkumpul
dengan teman, namun ketika suhu panas kita cenderung berjauhan dengan teman
karena kita kepanasan.

Anda mungkin juga menyukai