SHE DEPARTMENT
PT. BARA ALAM UTAMA
VISI DAN MISI
VISI
SEBAGAI PERUSAHAAN KELAS DUNIA
DIBIDANG PENYEDIAAN BAHAN MINERAL
TAMBANG
MISI
SEBAGAI PERUSAHAAN LOW COST
SUPPLIER YANG MENGUTAMAKAN
KEPUASAN PELANGGAN SERTA TUJUAN
UNTUK MENCERDASKAN KEHIDUPAN
BANGSA DAN PEMERATAAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
SECARA BERKESINAMBUNGAN YANG
DIMULAI DARI TERCIPTANYA
LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN,
PRODUKTIF DAN SEHAT
KEBIJAKAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
1. Mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta regulasi
lainnya yang relevan terhadap keselamatan pertambangan
2. Mencegah Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dengan menciptakan
sarana untuk terciptanya lingkungan yang baik
3. Mengembalikan fungsi lahan pasca tambang sesuai dengan peruntukkannya
4. Menciptakan kepedulian terhadap lingkungan lingkungan kepada karyawan dan
mitra kerja
BISNIS PROCESS
DEFINISI KENDARAAN
KENDARAAN RINGAN adalah kendaraan angkut ringan yang
umum digunakan di jalan raya seperti Ford ranger, Daihatsu
Strada atau Triton, Ford Everest, Fortuner, Pajero, Daihatsu
Rocky, Taft, Hi Line, Toyota Land Cruiser, Kijang, Suzuki, Isuzu,
dan jenis kendaraan lainnya.
A. PERSYARATAN ADMINISTRATIF
1. Tanda pengenal / ijin / MINE PERMIT
sebagai karyawan untuk masuk area
tambang
TRAINING
RAMBU DAN PERSYARATAN
KENDARAAN
1. JALAN MASUK TAMBANG
Jalan masuk area yang didedikasikan
sebagai area PIT / Operasional tambang
diidentifikasi dengan papan rambu
persyaratan .
200 – 265 cm
rambu yang dipakai adalah 60 / 90 cm
b. Bahan yang digunakan Rambu, baik daun maupun
tiang, harus dibuat dari bahann yang cukup kuat
dan tidak mudah rusak.
c. Ketinggian penempatan rambu dilokasi minimum
200 cm dan maksimum 265 cm. Khusus untuk
rambu peringatan “pengarah tikungan ke kanan”
atau “pengarah tikungan ke kiri”, ketinggian
penempatan rambu adalah 120 cm dari
permukaan jalan.
d. Perawatan Rambu harus dilakukan dengan adanya
PIC dan jadwal inspeksi
SARANA PENCEGAH BAHAYA
JALAN TAMBANG
1. BUNDWALL / SAFETY BERM
a. Bundwall dibangun disepanjang jalan tambang untuk menjaga
agar kendaraan yang melintas tidak jatuh kesisi jalan / lokasi
dengan beda ketinggian lebih dari 1 meter.
APA SAJA APD Minimal YANG HARUS DIPERGUNAKAN DI DIMANAKAH APD BOLEH TIDAK
AREAL TAMBANG :
DIDALAM KANTOR
DIGUNAKAN ?
APD MINIMAL STANDAR DAN DALAM KENDARAAN,
DILUAR KETENTUAN TERSEBUT BILA TIDAK
MENGGUNAKAN AKAN DIKENAKAN
TINDAKAN DISIPLIN SESUAI PERATURAN
PERUSAHAAN.
D
PERATURAN PENGOPERASIAN
KENDARAAN
16. LARANGAN PARKIR (Lanjutan….)
BILA KEADAAN MENDESAK ATAU EMERGENCY DAN HARUS BERHENTI
DITANJAKAN ATAU TURUNAN
D
Roda depan harus diarahkan ke Windrow
Mesin harus dimatikan
Dengan Posisi perseneling satu atau mundur
Gunakan Rem Parkir
Ganjal & komunikasikan ke pengawas
PERATURAN PENGOPERASIAN
KENDARAAN
16. LARANGAN PARKIR (Lanjutan …)
DALAM JARAK 30 METER DARI PERSIMPANGAN DAN TIKUNGAN ATAU PADA TEMPAT
YANG DTIDAK BISA DILIHAT OLEH PENGEMUDI KENDARAAN LAIN (AREAL BLIND SPOT)
DEKAT DINDING GALIAN YANG MUDAH LONSOR ATAU DUMPINGAN AKTIF. JARAK YANG
DIPERKENANKAN JIKA TERPAKSA HARUS PARKIR DIAREA TERSEBUT ADALAH 1.5 KALI
TINGGI DINDING TEBING.
PARKIR DENGAN MENGHALAGI MOBIL LAIN ATAU TIDAK MEMATUHI ATURAN PARKIR
DILARANG MEMARKIR KENDARAAN PADA LINTASAN KERJA ALAT BERAT ATAU PADA
RADIUS BAHAYA SWING ATAU MANEUVER ALAT BERAT.
PERATURAN PENGOPERASIAN
KENDARAAN
17. BERHENTI DI JALAN
BERHENTI DI JALAN TAMBANG PADA
DASARNYA ADALAH TIDAK AMAN,
KOMUNIKASI DAN PEMBERIAN ALAT
D
PERINGATAN ADALAH UPAYA UNTUK
MENGURANGI RISIKO TABRAKAN /
DITABRAK SAAT BERHENTI DI JALAN
TAMBANG
Arahkan kendaraan ketepi jalan pada tempat yang aman, aktifkan parking brake, ikuti aturan
parkir
jika kendaran rusak pada tanjakan / turunan, hidupkan lampu bahaya (hazard), amankan area unit
rusak dengan menggunakan pita demarkasi, segitiga pengaman atau traffic cone.
Pita pengaman / segitiga pengaman atau traffic cone harus dipasang pada jarak ± 30 meter di
depan
dan 50 meter dibelakang kendaraan
Jika dikawatirkan kendaraan berpotensi meluncur karena bermuatan saat terjadi kerusakan di
tanjakan atau turunan, arahkan ban kearah windrow / tanggul pengaman jalan
LAMPU DEPAN (HEAD LAMP) DAPAT BERFUNGSI DENGAN BAIK (JAUH DAN DEKAT), JANGAN
MEMBUAT PENGLIHATAN PENGEMUDI LAIN TERGANGGU KARENA SOROTAN LAMPU JAUH.
GANTI LAMPU JAUH MENJADI DEKAT JIKA MELIHAT KENDARAAN YANG DATANG DARI ARAH
DEPAN / BERLAWANAN PADA JARAK ± 200 METER
PERSYARATAN PENGOPERASIAN
KENDARAAN LAINNYA
2. BEROPERASI PADA KONDISI JARAK PANDANG TERBATAS
D
1. KERUSAKAN PADA SISTEM PENGEREMAN / BRAKING SYSTEM (SERVICE BRAKE, PARKING
BRAKE, FOOT BRAKE, HAND BRAKE, RETARDER, EXHOUST BRAKE, ENGINE BRAKE, DLL)
2. KERUSAKAN PADA SISTEM KEMUDI / STEERING (TIE ROD, KEBOCORAN OIL STEERING)
3. SABUK PENGAMAN / SEAT BELT
Untuk meminimalkan bahaya bidang gelap / titik gelap (blind spot) maka pengemudi / operator HARUS
selalu memastikan
D kondisi disekitarnya sebelum dan saat mengoperasikan kendaraan.
Pemastian kondisi dapat dilakukan dengan memperhatikan spion kiri dan kanan kendaraan atau alat
bergerak serta spion yang dipasang untuk melihat kondisi dibelakang kendaraan.
Pemastian kondisi juga HARUS dilakukan secara langsung tanpa menggunakan media kaca
spion pada titik yang tidak dapat ditangkap oleh kaca spion.
PERSYARATAN PENGOPERASIAN
KENDARAAN LAINNYA
5. BLIND SPOT / TITIK GELAP (LANJUTAN …..)
CAT785 (150T)
D
PERSYARATAN PENGOPERASIAN
KENDARAAN LAINNYA
5. BLIND SPOT / TITIK GELAP (LANJUTAN …..)
CAT777 (100T)
D
PERSYARATAN PENGOPERASIAN
KENDARAAN LAINNYA
5. BLIND SPOT / TITIK GELAP (LANJUTAN …..)
CAT775 (60T)
D
PERSYARATAN PENGOPERASIAN
KENDARAAN LAINNYA
7. PENGGUNAAN HP SAAT BERKENDARA
Penelitian internasional menunjukkan bahwa
menggunakan handphone saat mnegemudi
sama bahayanya dengan alkohol. Pengaruhnya
sama dengan bila terdapat 0.08% kadar
D alkohol dalam darah.
JIKA HARUS MENELPON, MENERIMA TELPON, Jadi bahayanya adalah karena otak dipaksa
MENGIRIM PESAN SINGKAT DAN MENERIMA / berpikir hal penting lainnya
MEMBACA PESAN SINGKAT MAKA :
D
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
2. RIPPING AND DOZING
D
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
3. AREA HAULING
Prosedur aktifitas di Hauling:
Patuhi rambu yang ada di sepanjang jalur hauling
Perhatikan jarak beriringan dan jangan mendahului
D
Dipersimpangan / tanjakan utamakan unit bermuatan
Hati-hati melintasi jalan basah dan licin ... Perhatikan
Jarak Aman !!!
Untuk aturan teknis dan keselamatan pelaksanaan
hauling mengacu kepada Instruksi Kerja dan
PROSEDUR yang ditetapkan
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
4. AREA DISPOSAL / DUMPING
Pengawas harus memastikan area dumping dalam
kondisi aman (terdapat tanggul penahan, tidak
terjadi retakan, dan cukup lebar untuk manuver
unit) D
Memastikan hasil inspeksi pengawas telah di
komunikasikan kepada semua operator yang akan
beroperasi di lokasi tersebut
Operator harus memastikan lokasi disposal stabil
dan cukup datar sebelum melakukan manuver
mundur untuk dumping dengan manuver searah
jarum jam
Area manuver unit hauler tidak boleh dekat atau
berada di radius kerja dozer saat melakukan dozing
danselalu diusahakan di sisi kanan unit bulldozer
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
4. AREA DISPOSAL / DUMPING (LANJUTAN…)
Dilarang memarkir LV di area lintasan manuver
unit bulldozer dan atau unit hauler
PastikanD lampu penerangan tambang tersedia
dengan cukup untuk menerangi jalan masuk dan
area dumping
Dilarang mengumpulkan unit hauler berbeda
type dalam satu lokasi disposal terdapat unit
yang berbeda jenis
Bila kondisi terpaksa mengumpulkan unit hauler
berbeda type dalam satu lokasi disposal maka
harus dipisahkan area dumpingnya menggunakan
tanggul pemisah
Untuk aturan teknis dan keselamatan
pelaksanaan pengelolaan disposal mengacu
kepada Instruksi Kerja dan prosedur yang
ditetapkan
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
5. HIGH FACE DUMPING / DUMPING INTO WATER (DUMPING
PADA DINDING TEBING TINGGI / KEDALAM AIR)
a. Kondisi normal (tidak ada turunan / Retakan
D
Syarat
Didedikasikan pengawas khusus area dumpingan
Dilakukan pemeriksaan kondisi dumpingan per jam
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
5. HIGH FACE DUMPING / DUMPING INTO WATER (DUMPING
PADA DINDING TEBING TINGGI / KEDALAM AIR)
b. Kondisi terdapat Turunan / Retakan
D
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
6. AREA PERBAIKAN DAN PERAWATAN JALAN
Jika dilakukan di jalan tambang, pastikan :
Harus selalu mengikuti aturan lalu lintas yang
berlakuDdi area tersebut
Pada jalan lurus panjang maksimal 500 meter untuk
melakukan grading
Untuk jalan banyak tikungan / tidak lurus maksimal
200 meter untuk melakukan grading
Unit grader selama beroperasi di jalan, semua
lampu operasi dan lampu putar harus dinyalakan,
lampu besar; 2 di depan, 2 di tengah, 1 di belakang
Unit grader selalu nyalakan sein kiri atau kanan
ketika beroperasi untuk memberitahukan kepada
pengguna jalan tentang jalur yang harus diambil
untuk lewat
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
6. AREA PERBAIKAN DAN PERAWATAN JALAN (LANJUTAN)
Jika beroperasi di jalan khusus angkutan batu bara (bukan di
tambang), PASTIKAN !
Rambu peringatan “Perawatan Jalan” di pasang 50 meter
D
di masing-masing ujung ruas pengerjaan Jika beroperasi bersama-sama grader dan
compactor, PASTIKAN !
Rambu kecepatan maksimum 20 km/jam dipasang
1) Jarak aman grader dan compactor
setelah penempatan rambu peringatan peringatan jala (minimum 80 meter pada kecepatan
Satu orang pemandu ditempatkan di masing-masing 40 km/jam)
ujung ruas pengerjaan 2) Posisi grader jangan menghalangi
Pemandu harus berkomunikasi satu sama lain untuk manuver compactor
mengatur lalulintas yang melewati daerah pengerjaan
Dilarang mendahului unit grader / water truck /
compactor sebelum diberi aba-aba aman oleh operator
Agar tidak menabrak, perhatikan kondisi jalan dan lalu
lintas pada ruas pengerjaan. Konsentrasi pada tugas
yang dilakukan, sesekali amati keadaan di belakang
melalui kaca spion
Selama travelling di jalan hauling, semua lampu operasi
dan lampu putar harus dinyalakan, lampu besar; 2 di
depan, 2 di tengah, 1 di belakang
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
6. AREA PERBAIKAN DAN PERAWATAN JALAN (LANJUTAN….)
Untuk menghindari unit grader terguling atau terperosok selama operasi,
maka aturan berikut ini harus dipatuhi :
D
2. INFORMASIKAN
Informasikan Kejadian keatasan atau mennghubungi team rescue / SHE
dengan cara memberikan kode ‘Emergency… 3 kali, kemudian
informasikan
Nama pelapor
Lokasi Kejadian
Jenis Kejadian atau kecelakaan
Jumlah dan kondisi korban
Bantuan pertolongan yang diharapkan
PERATURAN OPERASIONAL
KHUSUS
7. PELAPORAN DAN PENANGANAN KEADAAN DARURAT (LANJUTAN)
EMERGENCY CALL CENTER
081271327744
D
4. PENYELAMATAN DIRI
Prinsip dalam melakukan pertolongan adalah ‘Jangan melakukan
pertolongan jika kita sendiri yang menjadi korban’. Jika kondisi
emergency yang ditemukan dinilai tidak bisa dikendalikan dan
membahayakan diri kita dan orang lain disekitarnya maka
tinggalkan tempat tersebut dengan tenang dan beritahu orang –
orang yang berada disekitarnya.
RAMBU – RAMBU
LALU LINTAS
D
RAMBU – RAMBU
LALU LINTAS
D
RAMBU – RAMBU
LALU LINTAS
D
RAMBU – RAMBU
LALU LINTAS
D
Hope you have a pleasant & safe join
to PT. BAU area Project….
Terima kasih atas perhatiannya….