Catatan: Peraturan ini tidak berlaku sepenuhnya terhadap haul truk atau
alat berat lain, yang diatur oleh prosedur spesifik dan manual pelatihan
operator.
DEFINISI
Kendaraan Ringan
Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut sampai dengan 8 orang de
ngan berat kotor kendaraan maksimal 3500 kg, termasuk berikut ini:
• Sedan.
• Pick up single dan double cabin misalnya Isuzu D-Max.
• Multi-purpose vehicle (MPV) / minivan misalnya Toyota Kijang.
• Utility/ Sports utility vehicle (SUV) misalnya Toyota Prado.
• Vans (3 orang + ruang barang).
Truk Ringan
Semua truk yang berkapasitas kurang dari 20 ton (seperti dump-truck, truk
pengangkut bahan bakar, truk pengangkut bahan peledak, atau truk stan-
dar).
Area Operasional
Semua area internal Vale, dimana operasional atau administrasi dilakukan
yang kendaraan, alat berat, atau orang terkontrol.
Jalan Operasional
Jalan, jalan akses dan jalur lalu lintas di dalam area operasional.
Marka Jalan
Suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan
2.2. Kecepatan
2.2.1. Pengemudi setiap saat dilarang melampaui batas kecepatan
yang diizinkan rambu-rambu yang terpasang, dan mengu-
rangi kecepatan ketika pandangan tidak memadai (misalnya
pada malam hari, kabut, asap kebakaran hutan dan kondisi
cuaca buruk). Berhenti jika dibutuhkan (pandangan kurang
dari 5 meter atau kapanpun pengemudi merasa tidak aman
untuk bergerak)
2.2.2. Kecepatan maksimum untuk kendaraan ringan dan truk
ringan di jalan beraspal adalah 70 km/ jam, dan di jalan yang
tidak diaspal adalah 60 km/ jam. Ketentuan ini hanya untuk
di jalan yang tidak memiliki rambu batas kecepatan.
2.2.3. Pelayanan Kedaruratan Kebakaran, Keselamatan dan Kea-
manan mendapatkan pengecualian selama kedaruratan
dimana mereka diizinkan melaju dengan kecepatan tidak
lebih 30 km/ jam di atas batas kecepatan yang diizinkan
rambu-rambu yang terpasang dan sirene dan/ atau lampu
isyarat dioperasikan untuk memberi peringatan kepada
pengemudi lain.
2.2.4. Batas kecepatan maksimum di semua daerah perkotaan dan
perkampungan adalah sesuai dengan rambu yang terpa
sang. Secara umum batas kecepatan sebagi berikut diber-
lakukan:
a. Jalan utama di perkotaan atau perkampungan - 50
km/ jam (atau dinyatakan lain oleh rambu yang ter-
pasang), dan
b. Area pemukiman - 30 km/ jam (atau dinyatakan lain
oleh rambu yang terpasang), dan
2.4. Berbelok
Pengemudi yang akan berbelok harus:
2.4.1. Menunjukkan tujuan dengan menggunakan lampu tanda
berbelok
2.4.2. Posisikan kendaraan sesuai tujuan arah berbelok dan ikuti
rambu lalulintas yang terpasang.
2.4.3. Meyakinkan bahwa tidak ada kendaraan yang bergerak
mendekat dari semua sisi dan pertimbangkan jarak dan
kecepatan kendaraan yang lain.
2.4.4. Lakukan pergerakan berbelok ke arah yang diinginkan de
ngan kewaspadaan tinggi.
2.6. Mendahului
2.6.1. Pengemudi hanya diperbolehkan mendahului kendaraan
yang bergerak ke arah yang sama apabila jalan di depan
sudah bebas dari kendaraan lain dan bebas dari pejalan kaki,
serta aman untuk mendahului.
2.6.2. Menunjukkan tujuan dengan menggunakan lampu tanda
berbelok, setelah mendahului pastikan jarak aman mengi-
kuti kendaraan lain (termasuk kendaraan yang didahului).
Selalu gunakan semua kaca spion dan tengokkan kepala
(shoulder check) untuk memeriksa secara langsung.
2.6.3. Pengemudi dilarang mendahului kendaraan lain apabila:
a. Sedang mendekati puncak tanjakan
b. Sedang mendekati tikungan
c. Mendekati jembatan atau bangunan lain yang meng
halangi pandangan sehingga kendaraan dari depan
terhalang.
d. Berada di jalan yang bertanda garis utuh (tidak pu-
tus-putus) kecuali untuk kendaraan tidak bermotor
e. Ada kendaraan yang sedang berhenti karena memberi
kesempatan kepada pejalan kaki untuk menyeberang
jalan atau sedang menaikkan dan/atau menurunkan
penumpang bus sekolah.
Gambar
Diskripsi Peraturan yang Berlaku
Persimpangan
Melewati persimpangan yang
tidak terpasang rambu
5. POSISI TANGAN
Terutama ketika mengendarai kendaraan di jenis jalan off road, sangat
penting untuk tidak meletakkan jempol tangan anda di lingkaran da-
lam roda kemudi karena mengemudi di daerah yang banyak gundukan
dan lubang-lubang dapat membuat roda kemudi terputar secara ti-
ba-tiba sehingga dapat menyebabkan cedera pada jempol atau bahkan
terkilir.
Kemudikan kendaraan dengan dua tangan. Jika mengemudikan ken
daraan dengan kantung udara pengaman di bagian kemudi, posisikan
tangan pada jam 3 dan jam 9 untuk menghindari mengembangnya
kantung udara pengaman ke lengan saat terjadi benturan/tabrakan.
7. PENGEREMAN
Selalu lihat ke depan dan atur kecepatan anda sesuai dengan kondisi
jalan dan hindarkan pengereman mendadak.
Namun demikian, apabila situasinya menuntut untuk melakukan pe
ngereman mendadak, waspadalah terhadap suspensi depan kendaraan
anda, suspensi akan tertekan secara maksimal sehingga suspensi itu
akan sedikit saja berfungsi meredam getaran ketika anda mengendarai
kendaraan di daerah yang penuh gundukan dan lubang.
Ketika melakukan pengereman mendadak untuk menghindari hala
ngan (seperti lubang atau lubang bekas roda), dan anda tidak dapat
berhenti tepat pada waktunya, lepaskanlah pedal rem tepat sebelum
mengenai halangan itu, dengan demikian akan membuat suspensi de-
pan kembali ke posisi (ketinggian) normal dan memberikan ruang gerak
lebih panjang bagi suspensi ketika menabrak halangan itu.
Namun demikian, jika tembok, penghalang atau obyek yang keras
berada di jalur anda dan anda tidak dapat menghentikan kendaraan,
tetaplah menginjak pedal rem sampai pada titik benturan. Hal ini untuk
mengurangi kecepatan secara maksimal dan meminimalkan benturan.
Pejalan kaki