Anda di halaman 1dari 5

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pertambangan dan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan

SURAT IJIN MENGOPERASIKAN UNIT ALAT


PERUSAHAAN (SIM-Per)

DIBUAT OLEH: DIPERIKSA OLEH: NO. SOP:


Belly Giso A Johnny Paraya 03/QHSE/SAFETY/SBK/2018
EFEKTIF TANGGAL: JUMLAH HALAMAN: REVISI KE:
01 Mei 2022 5 2

MAKSUD DAN TUJUAN


Prosedur ini dimaksudkan untuk :
1. Memastikan karyawan yang mengemudikan kendaraan ringan dan mengoperasikan unit
alat berat, memiliki kompetensi dan kewenangan sesuai yang dipersyaratkan perusahaan.
2. Meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan akibat kesalahan pengoperasian kendaraan
dan unit alat berat.
3. Memastikan setiap pengajuan, pembuatan SIMPER telah mengikuti ketentuan yang
terdapat dalam prosedur ini.

RUANG LINGKUP
1. Prosedur ini berlaku untuk penggunaan transportasi darat sebagai berikut :
 Penggunaan kendaraan operasional PT. Anjas Anita Jaya site sebakis.
 Penggunaan kendaraan/ unit didaerah operasi terbatas di area tambang.
 Penggunaan kendaraan/ unit yang digunakan untuk kepentingan kegiatan operasi
PT. Anjas Anita Jaya yang diatur dalam kontrak kerja.
2. Ketentuan penggunaan kendaraan/ unit milik kontraktor yang keluar dari ruang lingkup
prosedur ini, diatur tersendiri oleh kontraktor terkait mengacu prosedur – prosedur milik
PT. Anjas Anita Jaya dan regulasi pemerintah yang terkait dengan penggunaan
transportasi.

REFERENSI DASAR LEGALITAS


1. Undang-Undang No 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
3. Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Dan Mineral No 26 tahun 2018, tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan
Batubara.
4. Permenaker RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
5. PP 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3.
6. Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Dan Mineral No .1827 K/30/MEM/2018, tentang
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik.
7. Peraturan Menteri ESDM Nomor 38/2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan (SMKP) Mineral dan Batubara.
8. Peraturan Perusahaan periode November 2018 s/d Oktober 2020 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

Pipit Group Standart Operational Procedure


SOP Prosedur SIMPER
Hal 1 dari 5
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pertambangan dan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan

KETENTUAN UMUM:
1. Karyawan Baru
Adalah karyawan yang baru bergabung/diterimah bekerja diperusahaan PT. Anjas Anita Jaya
sebagai operator / driver.
2. Pengangkatan/ Promosi
Adalah karyawan yang di promosikan oleh Kepala departemen/ perusahaan untuk
mengoperasikan/ mengendarai suatu alat/ unit kegiatan oprasional dan atau produksi.
3. Mitra Kerja
Adalah karyawan dari perusahaan lain yang menjadi mitra kerja perusahaan PT. Anjas Anita
Jaya Site Sebakis.
4. Unit
Dalam prosedur ini adalah alat produksi yang dapat dikemudikan/ dikendarai sebagai alat
transportasi maupun produksi termasuk didalamnya Unit Light Vehicle (LV), Unit Dump Truck
(DT), Unit Heavy Equipment (HE) type Rigid Terex, Unit Bulldozer, Unit Motor Grader, Unit
Excavator, Unit HCR, Unit Crane, Unit Forklift, Unit Bomag, Unit Loader.
5. Kendaraan
Kendaraan dalam prosedur ini adalah alat trasportasi yang memiliki fungsi utama sebagai
pengangkut orang atau alat support produksi seperti Sarana Bus karyawan.
6. Pengemudi
Adalah Orang Yang Mengemudikan Kendraan/ Unit Termasuk Didalamnya Driver Dan
Operator.
7. Simper
Adalah Surat Ijin Mengemudi Perusahaan yang dikeluarkan oleh Divisi Safety untuk
memberikan ijin kepada karyawan untuk mengoperasikan kendaraan transportasi / unit
dengan jangka waktu 1 tahun.

URAIAN PROSEDUR OPERASI STANDAR


1. Pengajuan Pembuatan dan Penerbitan Simper
A. Karyawan Baru.
Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk mengajukan pembuatan simper :
1. Melampirkan surat keterangan sehat dari Klinik.
2. Melampirkan Hasil tes kelayakan / kemampuan mengoperasikan kendaraan/ unit yang
dinyatakan lulus oleh trainer.
3. Melampirkan foto copy SIM Kepolisian yang masih berlaku dan membawa SIM aslinya
(Tingkatan SIM harus sesuai dengan unit yang akan dioperasikan).
4. Mengikuti tes tertulis dari divisi Safety dan dinyatakan lulus.
5. Pengambilan foto di ruang Safety.
B. Pengangkatan / Promosi.
Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk mengajukan pembuatan simper :
1. Melampirkan surat rekomendasi pengangkatan dari HRD yang di tandatangani oleh
kepala divisi dan manajemen dan surat rekomendasi tes pengoperasian unit.
2. Mengikuti training/ orientasi pengoperasian unit sesuai jangka waktu yang diberikan oleh
manajemen.
3. Melampirkan surat keterangan sehat dari Klinik.
4. Melampirkan hasil tes kelayakan / kemampuan mengoperasikan kendaraan/ unit yang
dinyatakan lulus oleh trainer.

Pipit Group Standart Operational Procedure


SOP Prosedur SIMPER
Hal 2 dari 5
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pertambangan dan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan

5. Melampirkan foto copy SIM Kepolisian yang masih berlaku dan membawa SIM aslinya
(Tingkatan SIM harus sesuai dengan unit yang akan dioperasikan).
6. Mengikuti tes tertulis dari divisi Safety dan dinyatakan lulus.
7. Bebas dari catatan Safety mengenai pelanggaran selama 6 bulan terakhir.
8. Pengambilan foto di ruang Safety.
C. Mitra Kerja.
Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk mengajukan pembuatan simper :
1. Melampirkan surat keterangan sehat dari Klinik.
2. Melampirkan Hasil tes kelayakan / kemampuan mengoperasikan kendaraan/ unit yang
dinyatakan lulus oleh trainer.
3. Melampirkan foto copy SIM Kepolisian yang masih berlaku dan membawa SIM aslinya
(Tingkatan SIM harus sesuai dengan unit yang akan dioperasikan).
4. Pengambilan foto di ruang Safety.
5. Mengikuti tes tertulis dari divisi Safety dan dinyatakan lulus.
6. Bebas dari catatan Safety mengenai pelanggaran selama 3 bulan terakhir.

2. Ketentuan Penggunaan Simper


 Simper berlaku sesuai identifikasi yang tercantum pada SIMPER.
 Simper tidak boleh dipinjamkan pada orang lain. Pelanggaran terhadap peminjaman
SIMPER akan diberikan sangsi larangan penggunaan unit/ kendaraan diseluruh area
kerja PT. Anjas Anita Jaya.
 Simper harus selalu dibawa pada saat mengoperasikan kendaraan / unit di area kerja.
 Jika driver atau operator dipromosikan oleh kepala departemen untuk mengoperasikan
kendaraan/ unit yang berbeda jenisnya dari yang tercantum pada simpernya maka driver
atau operator wajib melaporkan secara lisan ke divisi Safety dan mengembalikan simper
yang lama ke divisi Safety untuk diterbitkan Simper baru disesuaikan dengan unit yang
akan dioperasikan.
 Jika driver dan operator yang telah mendapatkan simper melakukan pelanggaran dan/
atau kecelakaan (sebagai pelaku), Simper langsung ditarik oleh divisi Safety untuk
diproses sesuai dengan jenis pelanggaran.
 Pemegang Simper kategori “Non All area” tidak diperbolehkan memasuki area yang
tercantum pada simper.

3. Kehilangan Simper
 Perihal kehilangan simper, pemilik simper wajib melapor ke Divisi Safety dan dikenakan
sanksi administrasi.
 Untuk mendapatkan simper pengganti, pemilik simper dapat mengajukan pembuatan
simper kembali berdasarkan ketentuan diatas.

4. Ketentuan Simper Bagi Karyawan Yang Keluar Area Kerja Anjas Anita Jaya/ Mutasi
 Pemegang simper yang keluar / resign dari area kerja PT. Anjas Anita Jaya wajib
mengembalikan simpernya ke bagian divisi Safety.
 Simper yang tidak berlaku lagi wajib dikembalikan kepada Divisi Safety.

Pipit Group Standart Operational Procedure


SOP Prosedur SIMPER
Hal 3 dari 5
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pertambangan dan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan

TANGGUNG JAWAB
1. Kepala Teknik Tambang
Memastikan prosedur ini dilaksanakan dan dipelihara serta mendelegasikan pengesahan
SIMPER kepada Divisi Safety.

2. Kepala Departemen.
Memberikan rekomendasi/persetujuan Penerbitan SIMPER untuk anggota dibawah tanggung
jawabnya sesuai kebutuhan namun tetap memperhatikan ketentuan pengajuan penerbitan
SIMPER.

3. Divisi Safety.
a. Atas nama KTT, mengesahkan SIMPER bagi karyawan yang telah dinyatakan layak
untuk memperoleh SIMPER.
b. Dept. Head mencabut simper bagi driver dan atau operator yang melakukan pelanggaran
yang berpotensi membahayakan dirinya dan atau orang lain.
c. Safety Officer Memastikan pengajuan SIMPER telah memenuhi segala persyaratan dan
berjalan sesuai dengan prosedur ini sesuai dengan area dan tanggung jawabnya.
d. Safety Officer memastikan tes teori maupun praktek dalam proses pengajuan SIMPER
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan prosedur ini sesuai dengan area dan tanggung
jawabnya.
e. Safety Man melakukan pengawasan terhadap penggunaan SIMPER dan melakukan
pemeriksaan terhadap driver maupun operator.

Pipit Group Standart Operational Procedure


SOP Prosedur SIMPER
Hal 4 dari 5
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pertambangan dan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan

Lembar Pengesahan
Kepala Teknik Tambang ( KTT )

Tanda tangan: _________________________ Tanggal: 01 – 05 - 2022


Nama : Kaharuddin, MT
Jabatan : KTT PT. AAJ

Pipit Group Standart Operational Procedure


SOP Prosedur SIMPER
Hal 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai