Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas
DISUSUN OLEH
Lalu lintas merupakan masalah penting karena lalu lintas adalah sarana
untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Apabila lalu lintas terganggu
atau terjadi kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami
gangguan. Gangguan ini dapat menyebabkan pemborosan bahan bakar,
pemborosan waktu dan dapat mengakibatkan polusi udara. Masalah lalu lintas
merupakan masalah yang sangat penting, karena masalah ini adalah masalah sulit
yang harus dipecahkan bersama. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan,
maka masyarakat sendiri yang akan menanggung kerugiannya, dan apabila
masalah ini dapat terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan
mengambil manfaatnya.
Masalah ini juga merupakan masalah lama yang sampai saat ini belum
ditemukan solusi yang tepat. Untuk itu perlu adanya kerja sama yang baik antara
pemerintah dengan masyarakat agar masalah ini cepat terselesaikan. Setiap
individu berhak memikirkan masalah ini, karena sekecil apapun peran yang
diberikan oleh individu tersebut tentu akan memberikan pengaruh yang besar bagi
dunia lalu lintas agar menjadi lebih aman dan nyaman.
Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 1992, tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, dijelaskan bahwa untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas serta memudahkan bagi pemakai jalan, maka jalan wajib
dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas. Di samping itu dalam tata laksana lalu
lintas upaya-upaya dalam menuntun, mengarahkan, memperingatkan, melarang
dan sebagainya atau lalu lintas yang ada dengan sedemikian rupa agar lalu lintas
dapat bergerak dengan aman, lancar dan nyaman di sepanjang jalur lalu lintas
maka dibutuhkan penggunaan rambu-rambu lalu lintas. Pada kota yang
berpenduduk dalam jumlah besar dan mempunyai kegiatan perkotaan yang sangat
luas dan intensif, maka diperlukan pelayanan transportasi berkapasitas tinggi dan
ditata secara terpadu atau dinamis. Oleh karena itu pada dasarnya transportasi
merupakan derived demand artinya permintaan akan jasa transportasi timbul dari
permintaan sektor-sektor lain.
Dengan semakin majunya perkembangan pembangunan saat ini,
kebutuhan akan penggunaan jalan amatlah penting. Baik untuk masyarakat yang
berada di perkotaan maupun di pedesaan, terlebih dalam pemenuhan
perekonomian masyarakat itu sendiri yang nantinya diharapkan dapat
menciptakan keselarasan dan kesejahteraan masyarakat sehingga negara kita dapat
maju dan dapat tercapainya tujuan pembangunan itu sendiri.
Seperti diketahui bahwa sekarang ini banyak sekali alat transportasi yang
dapat digunakan, namun alat transportasi daratlah yang banyak dan sering
digunakan oleh pemakainya. Sekarang ini pengaturan lalu lintas tidak hanya
terbatas pada arus lalu lintas saja, tetapi juga dirasakan perlu diketahui hubungan
dan akibat dari adanya fasilitas-fasilitas transportasi pada keadaan lingkungan
sekitarmya, sehingga akan sesuai dengan apa yang diingini. Menajemen lalu lintas
harus dilihat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari teknik transportasi dimana
jaringan jalan raya merupakan suatu bagian dari system transportasi secara
keseluruhan.
Untuk memenuhi hal-hal tersebut, setiap pihak- pihak yang berkaitan
sangatlah dituntut kerjasamanya yang baik. Pemerintah telah merencanakan dan
meningkatkan prasarana jalan yang sudah ada sedangkan pemakai jalan dituntut
untuk menjaga dan memelihara jalan tersebut agar tingkat pelayanan dapat
terpenuhi. Selain hal diatas perlu juga fasilitas penunjang, antara lain rambu-
rambu lalu lintas, pemisah arah dsb.Pemisah arah (Median) merupakan salah satu
fasilitas yang juga berpengaruh pada karakteristik arus lalu lintas. Penempatan
median bertujuan untuk memisahkan arus dalam lalu lintas yang berlawanan.
Jalan merupakan suatu sarana transportasi yang sangat penting karena
dengan jalanlah maka daerah yang satu dapat berhubungan dengan daerah yang
lainnya. Untuk menjamin agar jalan dapat memberikan pelayanan sebagaimna
yang diharapkan maka selalu diusahakan peningkatan-peningkatan jalan itu.
Dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, hal ini menyebabkan
meningkatnya jumlah arus lalu lintas dengan kemampuan jalan yang terbatas.
Bagaimana cara menghitung lalu lintas dan alat alat yang digunakan?
Dalam perhitungan arus lalu lintas dilakukan persatuan jam dalam satu
atau ebih periode yang sesuai dengan kondisi lalu lintas yang ada berdasarkan
pada arus lalu lintas rencana pada jam puncak pagi, siang, dan sore.
Dimana:
Q : Arus Kendaraan
Arus Jenuh adalah hasil perkalian dari arus jenuh dasar (So) untuk
keadaan ideal dengan factor penyesuaian (F) untuk penyimpangan dari
kondisi sebenarnya dalam satuan smp/jam hijau. Perhitungan ini dapat
menggunakan rumus dibawa ini:
S=S 0 X F CS X F SF X FG X S 0 X F P X F RT X F¿
Dimana:
( 1 , 5 xLTI +5 )
C ua=
( 1−IFR )
Dimana:
Cua : waktu siklus sinyal (detik)
LTI : total waktu hilang persiklus (detik)
IFR : perbandingan arus simpang Ʃ FRcrit
Penentuan waktu hijau dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
gi : waktu hijau dalam fase –I (detik)
PRi : perbandingan fase FRcirit / Ʃ (FRcrit)
Penentuan waktu siklus yang disesuaikan:
C=Ʃg+ LTI
C=S x g /c
Dimana:
C : kapasitas (smp/jam)
Derajat kejenuhan (DS) adalah sebagai rasio arus lalu lintas terhadap
kapasitas, yang digunakan sebagai factor utama dalam menentkan tingkat
kinerja simpangan dan segmen jalan. Nilai DS menunjukan apakah segmen
jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
DS=Q /C
Dimana:
DS : derajar kejenuhan
Q : arus lalu lintas (smp/jam)
C : kapasitas (smp/jam)
Dalam MKJI 1997, antrian yang terjadi pada suatu pendekat adalah
jumlah rata-rata antrian smp pada awal sinyal hijau (NQ) yang merupakan
jumlah antrian tersisa dari fase hijau sebelumnya (NQ1).
Untuk DS > 0,5
[ √ 2
NQ 1=0 , 25 x C x ( DS−1 ) + ( DS−1 ) +
8 x ( DS−0 ,5 )
c ]
Untuk DS < 0,5 atau DS = 0,5;NQ1 = 0
Dimana:
NQ1 : jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebeumnya
DS : derajat kejenuhan
GR : rasio hijau
C : kapasitas (smp/jam) = S x GR
Kemudian dihitung jumlah antrian smp yang dating selama fase merah
(NQ2) dengan rumus berikut:
1−GR Q
NQ 2=c x x
1−GR x ds 3600
Dimana:
NQ2 : jumlah smp yang dating selama fase merah
Q : volume lalu lintas yang masuk di luar LTOR (smp/detik)
C : waktu siklus (detik)
DS : derajat jenuh
GR : rasio hijau (detik)
Untuk menghitung jumlah antrian total dengan menjumlahkan kedua
hasil di atas.
NQ=NQ 1+ NQ 2
NQmax x 20
QL=
Wentry
Dimana:
2
0 , 5 x ( 1−GR )
A=
( 1−GR x ds )
Dimana:
GR : rasio hijau (g/c)
Ds : derajat jenuh
C : kapasitas (smp/jam)
(D=DT + DG)