03 Metodologi
04 Pembahasan
05 Penutup
Pendahuluan
01 Latar Belakang
02 Tujuan
• Kebutuhan akan pelayanan jasa transportasi yang nyaman dan aman serta berkualitas kini
menjadi tuntutan bagi masyarakat sebagai pengguna transportasi umum.
• Maka dari itu untuk meningkatkan pelayanan jasa transportasi agar dapat dijangkau di Untuk mengkaji sistem pelayanan
Transjakarta Koridor 13 CBD Ciledug-
Tangerang khususnya Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Larangan, pemerintah melakukan
Tendean.
penerapan penggunaan Transjakarta Busway Koridor 13 yang memiliki jalur layang dgn Panjang
9,4 km
• Menurut PERDA Nomor 1 Tahun 2012 tentang RTRW Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010-2030,
untuk mewujudkan keterpaduan penataan ruang dengan wilayah perbatasan maka pemerintah 03 Sasaran
Provinsi DKI Jakarta mengintegrasikan pengembangan dan pengelolaan prasarana transportasi
dalam pembangunan lanjutan koridor busway yang dapat diimplementasikan pada permukaan
secara layang pada koridor Ciledug-Tendean. • Melakukan identifikasi karakteristik
• Berdasarkan PERDA Nomor 6 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Tangerang Tahun 2012-2032, fungsi halte Transjakarta Koridor 13
koridor tersebut menghubungkan DKI Jakarta dgn Kota Tangerang terdapat 15 halte pada CBD Ciledug-tendean.
Transjakarta Koridor 13 trayek utama Ciledug-Tendean. • Melakukan identifikasi sistem
• Adanya Transjakarta dgn jalur elevated masih mendapatkan kritikan tentang sistem pelayanan Transjakarta Koridor 13
pelayanannya terutama pada kapasitas bus, dan armada yang beroperasi. Maka dari itu perlu CBD Ciledug-Tendean.
dilakukan Kajian tentang Sistem Pelayanan Pada Transjakarta Koridor 13. • Menilai standar penilaian Transjakarta
Koridor 13 CBD Ciledug-Tendean
• Perumusan konsep peningkatan
kinerja pelayanan Koridor 13
Transjakarta CBD Ciledug-Tendean
Tinjauan Teori dan Tinjauan Kebijakan
Klasifikasi Perhentian Angkutan Umum Perpindahan Moda
Terdapat empat klasifikasi, yaitu:
• Perhentian di ujung rute atau terminal
01 03 Perpindahan moda transportasi terbagi
• Perhentian yang terletak di sepanjang menjadi 3, yaitu:
lintasan rute • Transportasi Unimoda
• Perhentian pada titik dimana dua atau • Transportasi Intermoda
lebih lintasan rute bertemu • Transportasi Multimoda
• Perhentian pada intermodal terminal
Standar Pelayanan
Bangkitan Pergerakan Terdapat Sembilan parameter, yaitu
Parameter tujuan perjalanan yang berpengaruh
didalam produksi perjalanan, yaitu:
02 04 • Faktor muat pada jam sibuk
• Faktor muat diluar jam sibuk
• Kecepatan perjalanan
• Tempat Kegiatan
• Waktu antar (Headway)
• Kawasan Perbelanjaan
• Waktu tempuh
• Kawasan Pendidikan
• Waktu pelayanan
• Kawasan Usaha
• Frekuensi
• Kawasan Hiburan
• Jumlah kendaraan yang beroperasi
• Awal dan akhir perjalanan
Tinjauan Kebijakan
Standar Pelayanan Pemerintah Klasifikasi Pembobotan
Headway : H=
Matriks Hubungan
No Sasaran Aspek/faktor Data Pendekatan Teknik Analisis Output
a. Segmen-segmen potensial
dari segi karakter Perumusan konsep
a. Karakter penggunaan
Menyusun konsep dalam penggunaan halte dalam peningkatan
halte
4. meningkatkan kinerja b. Segmen-segmen potensial Deskriptif kuantitatif kinerja pelayanan
b. Karakteristik kinerja
pelayanan Transjakarta dari segi karakter kinerja Transjakarta Koridor 13
pelayanan
pelayanan CBD Ciledug-Tendean
Ruang Lingkup
Wilayah
Jalur Bawah
Jalur Layang
Jalur Bawah
Transjakarta Koridor 13 diresmikan pada
tanggal 13 Agustus 2017 dengan konsep jalur
layang yang memiliki Panjang 9,4 km dengan
jumlah 15 halte.
Kondisi Koridor 13 Transjakarta
Rute Pelayanan
Metode Pelayanan
Tendean Cipulir
Tirtayasa
Jumlah Pengguna
Jumlah Pengguna
Jumlah Pengguna
Naik dan Turun
Moda yang melintas
No Halte Kendaraan Trayek
1. Halte Kebayoran C01 Ciledug-Kebayoran
Halte Puri Beta
Ciledug-Bintaro-
2. dan Halte C04
Jakpos
Ciledug
Ciledug-Lebak
3. C14
Bulus
4. Halte Puri Beta D22 Ciledug-Bintaro
Blok M-Tanah
5. Halte CSW Kopaja S608
Abang
Halte Tirtayasa
6. Kopaja S609 Blok M-Meruya
Halte Transit Multimoda • Melakukan perpindahan moda paling sedikit dgn 2 atau lebih jenis moda yang
berbeda
• Halte yang termasuk yaitu Halte Kebayoran Lama
Halte Destina • Karakter penggunaan halte yang hanya melakukan aktivitas kegiatan tanpa adanya
perpindahan moda.
• Halte yang termasuk yaitu Halte Adam Malik, Halte Kebayoran Lama dan Halte
Cipulir
Analisis Karakteristik Fungsi Halte Berdasarkan Aktivita
s Kegiatan
Penggunaan Halte
Aktivitas Kegiatan Halte Transit Halte Transit Halte Transit
Halte Ddestinasi
Unimodal Intermoda Multimoda
Halte CSW
Halte CSW Halte CSW
Halte Tirtayasa
Perkantoran Halte Tirtayasa Halte Tirtayasa -
Halte Tendean
Halte Tendean Halte Tendean
Halte Adam Malik
Analisis Karakteristik Sistem Pelayanan
Load Factor
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa rata-rata Load Factor Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Load Factor
pada jam sibuk yaitu 117% dengan kapasitas tersebut dalam satu bus diluar jam sibuk yaitu 68%, menggambarkan bahwa Transjakarta
belum mampu menampung semua penumpang, sehingga maish banyak Koridor 13 tersebut masih belum optimal dalam melayanai
penumpang yang harus berdiri di dalam bus dan terjadi penumpukan pergerakan penumpang, maka pencapaian kinerja pelayanan dari
penumpang. parameter Load Factor diluar jam sibuk termasuk kedalam
klasifikasi <80% yaitu baik.
Analisis Karakteristik Sistem Pelayanan
Kecepatan Perjalanan
Dari hasil perhitungan dari kecepatan perjalanan di Koridor 13 Transjakarta yang dilihat
dari arah Halte CBD Ciledug – Tendean. Kecepatan perjalanan yang paling tinggi
sebesar 36 km/jam berada pada Halte Rawa Barat – Halte Tendean dengan rata-rata
perjalanan dalam satu arah yaitu 22 km/jam, maka pencapaian kinerja pelayanan dari
parameter kecepatan perjalanan termasuk kedalam klasifikasi >10 yaitu baik.
Analisis Karakteristik Sistem Pelayanan
Headway Waktu Tempuh
Standar Pelayanan Standar Pelayanan
No Periode (jam) Bus Headway Waktu Waktu
Klasifikasi Bobot Penilaian Jarak
Halte Tempuh Perjalanan
(km) Klasifikasi Bobot Penilaian
(Menit) (menit/km)
1. 5.00 6.00 6 10 10 - 15 2 Sedang
2. 6.00 7.00 6 10 10 - 15 2 Sedang CBD Ciledug -
3. 7.00 8.00 6 10 10 - 15 2 Sedang 2,10 6 2,86 <6 3 Baik
Puri Beta 1
4. 8.00 9.00 6 10 10 - 15 2 Sedang Puri Beta 1 -
2,60 13 5,00 <6 3 Baik
5. 9.00 10.00 6 10 10 - 15 2 Sedang Adam Malik
6. 10.00 11.00 4 15 10 - 15 2 Sedang Adam Malik – Jorr 0,80 3 3,75 <6 3 Baik
Jorr – Swadarma 0,60 2 3,33 <6 3 Baik
7. 11.00 12.00 4 15 10 - 15 2 Sedang
Swadarma –
8. 12.00 13.00 4 15 10 - 15 2 Sedang 0,60 2 3,33 <6 3 Baik
Cipulir
9. 13.00 14.00 4 15 10 - 15 2 Sedang Cipulir – Seskola 0,70 2 2,86 <6 3 Baik
10. 14.00 15.00 4 15 10 - 15 2 Sedang Seskola -
0,70 2 2,86 <6 3 Baik
Kebayoran Lama
11. 15.00 16.00 5 12 10 - 15 2 Sedang Kebayoran Lama -
0,80 2 2,50 <6 3 Baik
12. 16.00 17.00 5 12 10 - 15 2 Sedang Velbak
Velbak – Mayestik 0,60 2 3,33 <6 3 Baik
13. 17.00 18.00 5 12 10 - 15 2 Sedang
Mayestik – CSW 1,00 2 2,00 <6 3 Baik
14. 18.00 19.00 5 12 10 - 15 2 Sedang CSW – Tirtayasa 0,90 2 2,22 <6 3 Baik
Tirtayasa - Rawa
15. 19.00 20.00 5 12 10 - 15 2 Sedang 0,90 2 2,22 <6 3 Baik
Barat
16. 20.00 21.00 4 15 10 - 15 2 Sedang Rawa Barat –
1,80 3 1,67 <6 3 Baik
Tendean
17. 21.00 22.00 4 15 10 – 15 2 Sedang Rata-rata 3 3 <6 39 Baik
Rata-rata 5 13 10 - 15 2 Sedang
Analisis Karakteristik Sistem Pelayanan
Frekuensi 02
Frekuensi kendaraan yang beroperasi setiap
harinya pada jam sibuk 6 busway dan diluar
jam sibuk 4 busway.
Waktu Tunggu 03
• Dari hasil analisis karakteristik penggunaan halte, segmen-segmen yang menjadi potensial untuk peningkatan sistem pelayanan yaitu
pada segmen yang melakukan perpindahan moda seperti Halte Puri Beta 2, Halte CSW, Halte Tirtayasa dan Halte Tendean sebab pada
segmen tersebut sebagai pusat kegiatan Perumahan dan Permukiman, dan Perkantoran maka diperlukan fasilitas pelayanan yang
nyaman untuk melakukan perpindahan moda angkutan seperti tempat atau halte feeder untuk menunggu moda angkutan selanjutnya.
• Sedangkan, segmen-segmen yang hanya sebagai tempat kegiatan atau destinasi seperti pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pusat
kegiatan pendidikan, dan pusat kegiatan perbelanjaan maka dapat dibuat jembatan penyebrangan dan trotoar yang terintegrasi atau
menghubungkan langsung oleh aktivitas kegiatan tersebut.
• Dari hasil analisis kinerja pelayananan terdapat segmen yang memiliki kapasitas dalam satu bus terutama pada jam sibuk mengalami
penumpukan penumpang yaitu pada segmen Adam Malik hingga segmen Tirtayasa sehingga membutuhkan penambahan jumlah
armada agar tidak terjadi penumpukan pada penumpang terutama pada segmen tersebut.
Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Karakter penggunaan halte berdasarkan perpindahan moda, yaitu :
• Halte Transit Unimoda yaitu Halte Puri Beta 2, Halte Tirtayasa dan Halte Tendean
• Halte Transit Intermoda yaitu Halte Puri Beta 2, Hhalte Tirtayasa, Halte CSW, Halte Kebayoran Lama dan Halte Tendean
• Halte Adam Malik melayani semua jenis kegiatan yaitu Kegiatan Perdagangan dan Jasa, Kegiatan Pendidikan, Kegiatan Perkantoran dan
Kegiatan Perumahan.
• Halte Kebayoran Lama dan Halte Cipulir melayani sektor kegiatan perdagangan dan jasa, dan kegiatan perbelanjaan
• Halte Tendean, Halte Tirtayasa dan Halte CSW melayani sektor kegiatan perkantoran
3. Hasil dari analisis penilaian kinerja pelayanan, Koridor 13 Transjakarta sudah termasuk kriteria baik akan tetapi ada beberapa parameter seperti
load faktor, dan jumlah kendaraan yg beroperasi masih kurang.
4. Kapasitas bus atau load factor pada jam sibuk yaitu 117% terjadi penumpukan pada segmen Adam Malik hingga Tirtayasa sebab pada segmen
tersebut pengguna lebih banyak naik dibandingkan dengan pengguna yang turun.
TERIMAKASIH