Guna mencapai tujuan tersebut digunakan metode pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
1
Dengan cara menanyakan lamanya waktu pelayanan kepada pengemudi
angkutan umum.
g. Frekuensi (kendaraan per jam)
Dengan cara menghitung jumlah kendaraan angkutan umum yang lewat per jam
dalam suatu titik lokasi survai.
h. Jumlah kendaraan yang beroperasi (%)
Dengan cara menghitung jumlah kendaraan yang beroperasi dalam satu hari
dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang mempunyai ijin trayek.
i. Waktu Tunggu (menit)
Dengan cara menghitung lamanya waktu menunggu angkutan umum.
j. Awal dan Akhir Perjalanan
Dengan cara menanyakan kepada pengemudi mengenai waktu awal operasi dan
akhir operasi.
2
Evaluasi kualitas pelayanan angkutan umum dari segi kecepatan perjalanan
dengan cara melakukan penilaian sebagai berikut:
- Kurang dari 5 km/jam dinilai kurang
- Antara 5 – 10 km/jam dinilai sedang
- Lebih dari 10 km/jam dinilai baik
d. Headway (waktu Antara) kendaraan angkutan umum yang satu dengan angkutan
umum berikutnya.dalam menit
Evaluasi kualitas pelayanan angkutan umum dari segikecepatan perjalanan
dengan cara melakukan penilaian sebagai berikut:
- lebih dari 15 menit dinilai kurang
- Antara 10 – 15 menit dinilai sedang
- Kurang dari 10 menit dinilai baik
e. Waktu Perjalanan (menit/km)
Evaluasi kualitas pelayanan angkutan umum dari segi waktu perjalanan dengan
cara melakukan penilaian sebagai berikut:
- lebih dari 12 menit/km dinilai kurang
- Antara 6 – 12 menit/km dinilai sedang
- kurang dari 6 menit/km dinilai baik
f. Waktu Pelayanan (jam)
Evaluasi kualitas pelayanan angkutan umum dari segi waktu pelayanan dengan
cara melakukan penilaian sebagai berikut:
- Kurang dari 13 jam dinilai kurang
- Antara 13 - 15 jam dinilai sedang
- Lebih dari 15 jam dinilai baik
g. Frekuensi (kendaraan per jam)
Evaluasi kualitas pelayanan angkutan umum dari segi frekuensi dengan cara
melakukan penilaian sebagai berikut:
- Kurang dari 4 kendaraan per jam dinilai kurang
- Antara 4 - 6 kendaraan per jam dinilai sedang
- Lebih dari 6 kendaraan per jam dinilai baik
h. Jumlah kendaraan yang beroperasi (%)
Evaluasi kualitas pelayanan angkutan umum dari segi jumlah kendaraan yang
beroperasi dengan cara melakukan penilaian sebagai berikut:
- Kurang dari 82% dinilai kurang
- Antara 82% = 100% dinilai sedang
- Lebih dari 100% dinilai baik
i. Waktu Tunggu (menit)
3
Evaluasi kualitas pelayanan angkutan umum dari segi waktu tunggu dengan cara
melakukan penilaian sebagai berikut:
- lebih dari 30 menit dinilai kurang
- Antara 20 – 30 menit dinilai sedang
- kurang dari 20 menit dinilai baik
j. Awal dan Akhir Perjalanan
Evaluasi kualitas pelayanan angkutan umum dari segi Awal dan Akir perjalanan
dengan cara melakukan penilaian sebagai berikut:
- Pk 05.00 – 18.00 dinilai kurang
- Pk 05.00 – 20.00 dinilai sedang
- Pk 05.00 – 22.00 dinilai baik
4
- Membuat dashboard untuk menginput data hasil survai inventarisasi dan
unjuk kerja angkutan umum secara cepat, praktis dan otomatis kedalam
database yang telah disediakan;
- Membuat aplikasi angkutan umum yang dapat menginput data
baru/perubahan, memperbaiki data, menampilkan data laporan harian,
mingguan, bulanan dan tahunan serta mencetak data/laporan kinerja jaringan
trayek angkutan umum perdesaan, AKDP dan AKAP di Kabupaten Cilacap.
d. Menyusun grand design Penataan Jaringan Trayek Angkutan Umum Jangka
Pendek, Menengah dan Panjang di Kabupaten Cilacap.
5
Gambar ITS pada System Angkutan Umum Cerdas (IPTS)
(ITS Handbook,PIARC, 2012)
6
bersamaan penyangga roda depan memandu bus di sepanjang tepian yang
terangkat.
Sistem elektronik didasarkan pada kabel listrik yang tertanam di tengah jalan bus
dengan deteksi induktif onboard yang terus mengarahkan roda agar kendaraan tetap
terpusat. Di ujung jalur bus, prioritas sinyal lalu lintas memberi akses ke jalur umum.
Menurut ITS Handbook PIARC (2012) Sistem transportasi terpadu dan responsif
berbasis ITS menjembatani kesenjangan antara kendaraan pribadi dan transportasi
umum. Pengguna potensial menghubungi pusat kontrol untuk menentukan tujuan
mereka, waktu perjalanan yang diinginkan dan kebutuhan khusus. Pusat ini
menggunakan AVL untuk mengidentifikasi dan mengirimkan kendaraan yang paling
mudah disalurkan, yang juga membawa penumpang lain ke rute yang sesuai.
Tagihan bisa ditagihkan secara otomatis ke akun. Armada dapat berupa kendaraan
angkutan umum atau taksi. Carpooling telah diperkenalkan di sejumlah kota Eropa
dan Amerika Utara yaitu konsep yang sama, pengguna yang berniat melakukan pre-
booking kendaraan sesuai dengan kebutuhan perjalanan masing-masing.