Anda di halaman 1dari 18

EKSPRESI

KINERJA LALU
LINTAS
1. Arus dan Volume lalu lintas,
2. Kecepatan lalu lintas (Speed),
3. Kepadatan lalu lintas (Density)
PARAMETER LALU LINTAS
Arus, q (flow)???

Kecepatan, u (speed )???

Kerapatan, D atau k (density )???

Waktu antara, h (time headway)???

Jarak Antara, s (space headway)???


DEFINISI ARUS DAN VOLUME
Arus lalu lintas (q) adalah jumlah kendaraan dalam satuan mobil penumpang
(smp) yang melalui suatu potongan melintang jalan dalam satuan waktu
tertentu. (Leksmono S.Putranto, 2013)

Volume lalu lintas (V) merupakan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik
atau pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa
membedakan arah dan lajur, segmen jalan selama selang waktu tertentu yang
dapat diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam-an atau sub jam.
KERANGKA DASAR KARAKTERISTIK LALU LINTAS
Karakteristik Lalu Mikroskopik Makroskopik
Lintas
Arus Waktu Antara Tingkat Arus
(Time Headway) (Flow Rate)
Kecepatan Kecepatan Individu Kecepatan Rata-rata

Kerapatan Jarak Antara Tingkat Kerapatan


(Space Headway)
Parameter Arus
A. Makroskopik (yang mencirikan arus lalu lintas sebagai suatu kesatuan sistem,
sehingga diperoleh gambaran operasional sistem secara keseluruhan/ primer)
1. Kecepatan (speed)
2. Volume (volume)
3. Kerapatan (density)
B. Mikroskopik (parameter yang mencirikan perilaku setiap kendaraan dalam
arus lalu lintas yang saling mempengaruhi/ sekunder)
1. waktu antara (time headway),
2. jarak antara (space headway).
3. kecepatan masing-masing (individual speed),
Arus Lalu lintas
 Arus/rate of flow(q): dan Volume (v) merupakan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik
pengamatan per satuan waktu (kendaraan per jam atau skr per jam)

 V = q = n/T
q = arus lalu lintas
n = jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan
T = interval waktu pengamatan

 Pengamatan selama 15 menit, diperoleh volume 1500 skr, maka arus lalin adalah :
› Volume = 1500 skr per 15 menit
› Arus/Flow rate = 1500 / (15/60) = 6000 skr/jam
Faktor Jam Sibuk (FJS) atau PHF (Peak Hour Factor)
FJS =𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑗𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑗𝑎𝑚 (𝑉)
𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑗𝑎𝑚 (𝑞)

atau :
FJS =𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 4𝑗𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑗𝑎𝑚 (𝑉)
𝑥 𝑞𝑚𝑎𝑘𝑠 15𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

FJS = Faktor Jam Sibuk (Peak Hour Factor)


V = Volume jam sibuk per jam, kendaraan/jam
qmaks 15menit = arus tersibuk per 15 menit

Apakah perbedaan antara volume dan arus lalu lintas?


Contoh data arus lalu lintas
Periode Jumlah 1. Hitunglah arus/15 menit
Pengamatan Kendaraan 2. Hitunglah arus/jam
06:00 - 06:15 500 3. Hitunglah volume/jam
06:15 - 06:30 1000 4. Hitunglah FJS
06:30 - 06:45 1100 5. Gambarkan histogram arus/15
06:45 - 07:00 1250
menit
Contoh data arus lalu lintas
Waktu Jumlah Arus (q) Kendaraan/jam Volume (V)
Kendaraan Kendaraan/jam
(1) (2) (3) (4)
06:00 - 06:15 500 2000 3850
06:15 - 06:30 1000 4000 3850
06:30 - 06:45 1100 4400 3850
06:45 - 07:00 1250 5000 3850
Jumlah 3850

1. Arus per 15 menit (kolom 2)


2. Arus per jam (kolom 3) didapat dengan mengalikan jumlah kendaraan dengan (60 menit/selang waktu).
3. Volume lalu lintas (V) dari jam 6-7 sebesar 3850 kend/jam.
4. FJS = 3850/5000 = 3850/(4*1250) = 0,77
• Arus maksimum yang terjadi adalah 5000 kendaraan/jam pada selang waktu terakhir.
• Arus minimum terjadi pada selang waktu pertama yaitu sebesar 2000 kendaraan/jam.
Faktor Jam Sibuk (FJS) atau PHF (Peak Hour Factor)
FJS =𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑗𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑗𝑎𝑚 (𝑉)
𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑗𝑎𝑚 (𝑞)

FJS =3850 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑗𝑎𝑚


5000 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑗𝑎𝑚
FJS =0,77
Atau :

FJS =𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 4𝑗𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑏𝑢𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑗𝑎𝑚 (𝑉)


𝑥 𝑞𝑚𝑎𝑘𝑠/15𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

FJS =3850 𝑘𝑒𝑛𝑑/𝑗𝑎𝑚


(4 𝑥 1250)

FJS =0,77
Histogram

1400

Arus per 15 menit


1200

1000

800

600

400

200

0
06:00 - 06:15 06:15 - 06:30 06:30 - 06:45 06:45 - 07:00
Arus Lalu Lintas Berdasarkan Jenis Fasilitas
1. Arus tidak terganggu (Un-interupted Flow) › Arus lalu lintas dihasilkan oleh
interaksi antar kendaraan dengan karakteristik sitem geometrik jalan raya, pola
arus lalu lintas hanya dikontrol oleh karakteristik tata guna lahan yang
membangkitkan perjalanan. Tidak ada faktor eksternal yang secara periodik
menghentikan sementara arus lalu lintas tersebut. Ditentukan oleh interaksi
kendaraan - kendaraan, dan kendaraan – jalan › Exp: arus kendaraan di jalan toll
atau jalan antar kota, LRT di link.
2. Arus terganggu (Interupted Flow) › Arus lalu lintas tidak hanya dihasilkan oleh
interaksi antar kendaraan tetapi juga faktor eksternal yang secara periodik
menghentikan sementara arus lalau lintas. Contohnya kendaraan diberhentikan
secara periodik di persimpangan bersinyal dan tidak bersinyal, bundaran, LRT di
stasiun.
Komposisi lalu lintas
Jenis kendaraan terdiri dari:
1. Kendaraan ringan (LV): kendaraan bermotor dua as beroda 4 dengan jarak as 2,0 s.d 3,0
m (termasuk mobil penumpang, opelet, mikrobis, pick-up dan truk kecil
2. Kendaraan Berat (HV): kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,50 m, biasanya
beroda lebih dari 4 (termasuk bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi
3. Sepeda Motor (MC): kendaraan bermotor beroda dua atau tiga (termasuk sepeda
motor dan kendaraan beroda 3
4. Kendaraan Tidak Bermotor (UM): kendaraan beroda yang menggunakan tenaga
manusia atau hewan (termasuk sepeda, becak, kereta kuda dan kereta dorong
Satuan waktu
Satuan waktu yang terkait dengan arus (Q) sangat bervariasi tergantung kegunaannya.
Volume (V) biasanya digunakan untuk menyatakan arus dalam skr/jam
Arus dalam skr per satuan waktu yang kurang dari 1 jam, misalnya per 5 menit atau 15
menit digunakan untuk mengukur variabilitas yang biasa diistilahkan sebagai peak hour
factor (PHF). PHF disebut juga dengan Faktor Jam Sibuk (FJS).
Satuan Kendaraan Ringan (Skr)
Satuan mobil penumpang (smp) atau satuan kendaraan ringan (skr) adalah suatu
ukuran yang menunjukkan ruang jalan yang dipergunakan oleh suatu jenis
kendaraan serta kemampuan manuver kendaraan tersebut.
Secara sederhana nilai emp atau ekr (ekivalensi kendaraan ringan) mobil
penumpang (kendaraan ringan) adalah 1, sepeda motor <1 dan kendaraan berat
>1.
Besarnya nilai emp atau ekr untuk tiap jenis kendaraan juga tergantung pada
konfigurasi lajur jalan dan arus lalu lintas 2 arah dalam kendaraan per jam
Nilai ekr Jalan Perkotaan
Nilai ekr (ekivalensi kendaraan ringan)
disebut juga faktor ekivalensi yang
dibutuhkan untuk menyeragamkan
berbagai jenis kelompok kendaraan.

Rumus :
kendaraan/jam x (ekr) = skr/jam
Konfigurasi Lajur
2/2 TT 4/2 TT 4/2 T

2/1 :
TT : Tidak Terbagi
T : Terbagi
Contoh penggunaan ekr
Jika diketahui data jumlah dan komposisi lalu lintas seperti tabel. Data tersebut diperoleh pada
ruas jalan 2/2 TT dengan lebar perkerasan 7m, maka hitunglah total volume per jam dalam
satuan kendaraan ringan !
Periode Jumlah Volume Kendaraan
Pengamatan Kendaraan
KR KB SM
06:00 - 06:15 420 250 50 120
06:15 - 06:30 405 200 60 145
06:30 - 06:45 520 300 70 150
06:45 - 07:00 550 320 75 155
total 1895 1070 255 570
Berdasarkan volume total > 1800 kendaraan dan dengan lebar jalan > 6m, maka diperoleh ekr untuk KB=1,2 dan
SM=0,25.
Sehingga volume total 1 jam = (1070*1) + (255*1,2) + (570*0,25) = 1519 skr/jam

Anda mungkin juga menyukai