Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM TRANSPORTASI

Dosen Pengajar :

Dr. Dra. Elly Adriani


Sinaga, M.Sc.

Disusun Oleh :
Hanifan Fajar Adhi Nugroho
21C606001014

PROGRAM PASCA SARJANA


INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI
2021
Tugas 1
Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melintas atau
melewati suatu titik atau garis tertentu pada suatu penampang
melintang jalan.
Data volume lalu lintas adalah informasi yang diperlukan untuk
fase perencanaan, desain, manejemen pengoperasian jalan. Volume
lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintas suatu titik
pengamatan dalam satuan waktu (hari, jam, menit, detik).
Sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar jalur, satuan
volume lalu lintas yang umum dipergunakan adalah lalu lintas hariaan
rata-rata,volume jam perencanaan dan kapasitas.
Jenis kendaraan dalam perhitungan ini di klasifikasikan dalam 3
macam kendaraan yaitu:
1. Kendaraan ringan (Light Vehicle = LV)
Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil
penumpang).
2. Kendaraan berat (Heavy Vehicle = HV)
Indeks untuk kendaraan bermotor dengan roda lebih dari 4
(bus, truk 2 as, truk 3 as dan kombinasi yang sesuai.
3. Sepeda motor (Motor Cycle = MC)
Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 2 roda.

Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak, dan kereta dorong),


parkir pada badan jalan dan pejalan kaki anggap sebagai hambatan
samping. Data jumlah kendaraan kemudian dihitung dalam
kendaraan/jam untuk setiap kendaraan, dengan faktor koreksi masing-
masing kendaraan.
Perhitungan untuk menentukan volume lalu lintas dalam Satuan
Mobil Penumpang (SMP) digunakan ekivalensi mobil penumpang
(emp) untuk jenis kendaraan yang berbeda.

Volume Lalu lintas

Lokasi : Jl. Tentara Pelajar km 12, Purworejo Jawa Tengah

Hari 11 desember 2021

Pukul : 05.00 – 12.00

Periode Jenis Kendaraan Total Kendaraan/ 15


MC LV HV menit
05.00-05.15 265 225 3 493
05.15-05.30 500 296 2 798
05.30-05.45 860 274 27 1161
05.45-06.00 1140 300 15 1455
06.00-06.15 1040 345 25 1410
06.15-06.30 988 400 22 1410
06.30-06.45 724 329 7 1060
06.45-07.00 713 300 7 1020
07.00-07.15 450 300 10 760
07.15-07.30 300 402 8 710
07.30-07.45 150 156 11 317
07.45-08.00 100 101 9 210
08.00-08.15 500 70 5 575
08.15-08.30 800 76 8 884
08.30-08.45 930 90 14 1035
08.45-09.00 1040 85 7 1133
09.15-09.30 950 53 10 1015
09.45-10.00 731 45 13 790
10.00-10.15 500 48 9 557
10.15-10.30 419 40 6 465
10.30-10.45 425 54 6 485
10.45-11.00 600 43 12 655
11.00-11.15 400 50 9 459
11.15-11.30 275 25 4 304
11.30-11.45 425 56 2 465
11.45-12.00 270 30 4 304

 PHV = (Peak Hour Volume) adalah volume kendaraan jam puncak


yang tersusun dari volume 15 menit tersibuk selam 1 jam. Pada
hasil survei diatas jam puncak.
 Maka PHV :
 PHV = Jumalah Volume =1410+1410+1060+1020
 PHV = 4900 kedaraan per jam

 PHF (Peak Hour Factor) yaitu faktor puncak yang diperoleh dari
PHV dibagi dengan 4 dikali Volume kendaraan maksimal pada
volume 15 menit di PHV.

 Maka PHF :

PHV
 PHV ¿
4 x 1410
 0,87
 LHR adalah lalu lintas harian rata-rata 24 jam
1410
LHR =
15
= 94

Tugas 2

1. Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraaan yang melewati suatu


titik atau garis tertentu.
2. Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) = Average Daily Traffic (ADT)
Dihitung dengan cara menjumlahkan volume lalu lintas dalam suatu
periode tertentu, yang lebih dari 1 hari dan kurang dari 1 tahun
(misalnya: dalam satu bulan) dibagi dengan jumlah hari di dalam 3
LHR dan LHRT periode tersebut.
3. Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT) = Average Annual Daily
Traffic (AADT) Dihitung dengan cara menjumlahkan volume lalu lintas
dalam 1 tahun kemudian dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
4. Volume Jam Perencanaan (VJP) atau Volume Jam Rencana (VJR)
adalah prakiraan volume lalu lintas pada jam sibuk tahun rencana lalu
lintas, dinyatakan dalam SMP/jam.
5. Daily factor (DF) adalah faktor konversi dari volume lalu lintas tertentu
ke volume lalu lintas rata-rata dalam seminggu.
Untuk mendapatkan DF dilakukan analisis dari data yang 10
DAILY FACTOR dikumpulkan selama 7 x 24 jam dalam bulan yang
sama.
6. Kecepatan Perjalanan (Journey Speed) Kecepatan total sepanjang
ruas jalan. Semua tundaan yang terjadi sepanjang ruas jalan
diperhitungkan.
7. Kecepatan Setempat (Spot Speed) Kecepatan ketika kendaraan
melewati suatu titik/segmen tertentu pada sepanjang ruas jalan 25
Dihitung dengan: speed gun, pengamatan 100-an meter.
8. Kecepatan Berjalan (Running Speed) Kecepatan ketika kendaraan
melewati suatu ruas jalan tertentu, tanpa memperhitungkan adanya
tundaan di ruas jalan yang menyebabkan kendaraan berhenti Dihitung
dengan: panjang ruas jalan / waktu perjalanan.
9. Space Mean Speed (SMS) Kecepatan rerata yang didasarkan waktu
perjalanan kendaraan yang melintasi suatu ruas jalan.
10. Time Mean Speed (TMS) Kecepatan rerata yang didasarkan atas
kecepatan individu dari semua kendaraan di jalan.
11. 85th, 98th Percentile Speed 26 85th, 98th Percentile Speed 98th
Percentile Speed digunakan untuk perancangan geometri jalan 85th
Percentile Speed digunakan untuk regulasi/kebijakan arus lalu lintas
12. Kepadatan lalu lintas adalah ukuran atau volume kendaraan yang
melewati jalan di daerah tertentu dengan arus kendaraan yang
bervariasi di saat jam-jam tertentu di nyatakan dalam per jam per
kilometer.
13. Time headway adalah selisih waktu antar kendaraan yang beriringan
yang melewati suatu titik tertentu dalam satu lajur.
14. Spacing didefinisikan sebagai jarak antara dua kendaraan yang
berurutan di dalam suatu aliran lalu lintas yang diukur dari bemper
depan ke bemper depan kendaraan di belakangnya. Headway adalah
waktu antara dua kendaraan yang berurutan ketika melalui sebuah titik
suatu jalan.
15. Tryjectory Diagram yang menjadi dasar dari time slice model adalah
grafik yang menggambarkan hubungan antara lokasi kendaraan dalam
arus lalu lintas dan waktu kendaraan melitasi koridor.

Anda mungkin juga menyukai