Anda di halaman 1dari 23

KARAKTERISTIK

ARUS LALU LINTAS


Muthmainnah, ST.,MT

Rabu, 29 November 2017


OUTLINE

 PENDEKATAN ARUS LALU LINTAS


 PARAMETER ARUS LALU LINTAS
 KATEGORI ARUS LALU LINTAS
 HUBUNGAN KECEPATAN, ARUS DAN KEPADATAN
 GELOMBANG KEJUT DAN BOTTLE NECK
ARUS LALU LINTAS

Arus kendaraan yang bergerak secara individual


atau berkelompok pada suatu jalan atau jalur, yang
dipengaruhi oleh perilaku manusia dan dinamika
kendaraan.

Kecepatan cenderung menurun saat arus lalin


meningkat

Tujuan : merancang dan mengoperasikan sistem sistem


transportasi dengan tingkat efisiensi dan keselamatan
yang paling baik
PENDEKATAN ARUS LALU LINTAS

 Pendekatan Makroskopis
Komperehensif, arus stabil
 Pendekatan Mikroskopis
Respon kendaraan secara terpisah
 Pendekatan Faktor manusia
Mekanisme pengemudi di antara kendaraan lain dan fasilitas
kontrol lalin

Gabungan 3 pendekatan dengan asumsi:


 Kendaraan identik
 Kendaraan bergerak dengan kecepatan yang sama
 Jarak antar kendaraan bergantung pada kecepatan
 Prilaku pengendara dipengaruhi oleh kendaraan lainnya
 Kecepatan adalah variabel termudah untuk memahami lalin
PARAMETER ARUS LALIN

1. Kecepatan (v)
2. Volume (Q)
3. Kepadatan (k)
4. Headway (h)
5. Spacing (s)
6. Occupancy (R)
7. Clearance (c)
8. Gap (g)
PARAMETER ARUS LALIN

1. Kecepatan (v)
Suatu laju pergerakan (s/t, mph; km/jam).
Dalam lalin digunakan v rata-rata

kecepatan rata-rata ruang


Cara lain
Kecepatan rata-rata waktu (v)
kecepatan yang diukur pada seluruh kendaraan yang melintasi suatu
titik yang tetap di tepi jalan dalam rentang waktu tertentu

v : kecepatan spot
n : jumlah kendaraan yang diamati.
PARAMETER ARUS LALIN

2. Volume (q)
Jumlah sebenarnya dari kendaraan yang diamati atau
diperkirakan yang melalui suatu titik selama rentang waktu
tertentu.

Tingkat arus (rate of flow): jumlah kendaraan yang melalui


suatu titik dalam waktu kurang dari 1 jam, tetapi di
ekivalenkan ke rata-rata per jam

Volume : 200 kend/10 menit pada 1 tiitk pengamatan


Tingkat arus : (200 x 6) = 1200 kend/jam
Total Volume : 3147 kend/jam
Tingkat arus : I. (700 x 4) = 2800 kend/jam
II. (812 x 4) = 3248 kend/jam
III. (1635 x 2) = 3147 kend/jam
PARAMETER ARUS LALIN

3. Kepadatan (k)
Jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang tertentu dari
lajur/jalan. Dirata-ratakan terhadap waktu (kend/mil)
Bila volume di ketahui, Dihitung dengan rumus

q = v x k ; dengan q : tingkat arus

Jika q : 1.350 kendaraan/jam; v : 45 mil/jam


maka k = (1.3501 : 45 = 30 kendaraan/mil).

Kepadatan: parameter penting dalam menjelaskan kebebasan


bermanuver dari kendaraan (freedom of maneuverabiliry).
PARAMETER ARUS LALIN

4. Spacing dan Headway


Karakteristik tambahan dari kecepatan, tingkat arus, dan kepadatan.

Spacing (s) : jarak antara dua kendaraan yang berurutan di dalam suatu aliran lalu
lintas
diukur dari bumper depan satu kendaraan ke bemper depan kendaraan
di belakangnya.
Headway : waktu antara dua kendaraan yang berurutan ketika melalui sebuah titik
pada suatu jalan

Spacing antar kendaraan di dalam suatu lajur lalu-lintas secara umum dapat diamati
melalui foto udara.
Headway antar kendaraan-kendaraan dapat dihitung dengan menggunakal stopwatch,
ketika kendaraan-kendaraan tersebut melalui sebuah titik pengamatan pada
suatu lajur.
PARAMETER ARUS LALIN

5. Land occopacy (tingkat hunian lajur)


 Diukur dengan menghitung panjang badan semua kendaraan pada suatu
bagian jalan tertentu per panjang bagian jalan
 dapat juga dinyatakan sebagai perbandingan antara waktu ketika
kendaraan ada di lokasi pengamatan pada lajur lalu-lintas terhadap
waktu pengambilan sampel.
 Penerapan lane occupancy sangat penting dalam sistem pengawasan dan
sistem pengendalian on-line.
 Sebagai contoh, pengawasan jalan tol dilakukan dengan cara memonitor
lane occupancy dari sejumlah lokasi, di antaranya ramp masuk tol.
 Pencatatan lane occupancy yang benar sangat berguna dalam
mengevaluasi performa aliran lalu-lintas.
L : panjang kendaraan
C : Jarak antar loop detector
PARAMETER ARUS LALIN

6. Clearance dan Gap


 Berkaitan dengan parameter spacing (ft/m) dan headway (detik

 Selisih antara spacing dan clearance adalah panjang rata-rata

kendaraan (ft).
 Selisih antara headway dan gap adalah ekuivalen waktu dari

panjang rata-rala sebuah kendaraan (L/v)

g = gap rata-rata (detik)


L, = panjang kendaraan rata-rata (ft)
c = spacing rata-rata (ft)
h = headway rata-rata (ft)
v = kecepatan rata-rata (ftldetik)
KATEGORI ARUS LALU LINTAS

1. Arus tak terhenti (unintenupted flow)


 Terjadi pada fasilitas-fasilitas transportasi yang tidak mempunyai
elemen-elemen tetap, seperti rambu lalu-lintas, yang terletak di
luar arus lalu-lintas, yang mengakibatkan berhentinya arus lalu-
lintas.
 Kondisi kondisi arus lalu-lintas adalah hasil dari interaksi antar
kendaraan dan antara kendaraan dengan karakteristik-karakteristik
geometris dari sistem jalan.
 Selain itu, pengemudi kendaraan tidak perlu terpaksa untuk
berhenti akibat faktor eksternal arus lalu-lintas.
KATEGORI ARUS LALU-
LINTAS
2. Arus terhenti (interrupted flow)
 Terjadi pada fasilitas transportasi yang mempunyai elemen-elemen tetap
yang mengakibatkan pemberhentian secara periodik terhadap arus
lalulintas.
 Elemen-elemen semacam ini meliputi rambu lalu-lintas, rambu berhenti,
dan berbagai rambu pengendali lainnya.
 Peralatan-peralatan ini mengakibatkan lalu-lintas berhenti (atau menjadi
sangat lambat) secara periodik tidak peduli berapapun banyaknya lalu-
lintas yang ada.
 Dalam hal ini, dengan sendirinya pengemudi diperkirakan akan berhenti
jika dan ketika diharuskan oleh elemen tetap yang merupakan bagian
dari fasilitas tersebut.
catatan :
arus tak terhenti dan arus terhenti adalah istilah-istilah yang menjelaskan
fasilitasnya, bukan menjelaskan kualitas arus.
Suatu jalan tol yang macet dimana lalu-lintasnya nyaris terhenti masih
digolongkan ke dalam fasilitas ams tak terhenti,
HUBUNGAN KECEPATAN, ARUS DAN
KEPADATAN

 V dan k hubungannya linear


 q dan k hubungannya
membentuk kurva para bola
GELOMBANG KEJUT DAN BOTTLE NECK

 Gelombang kejut (Shock wave) : suatu kompresi


(pemadatan/hampir macet) tiba-tiba pada sekelompok kendaraan
yang dapat menimbukan tabrakan jika pengemudi kurang hati-
hati.
 Misal pada jalanan mendaki-turunan yang dilalui truk,
menghambat kendaraan di belakangnya, sehingga terjadi antrian
panjang.
 Sebaliknya, jika kendaraan berhasil menyalib/mendahului terjadi
dekompresi
 Bottle neck : penyempitan jalur lalin.
 Pada titik bottle neck mungkin terjadi gelombang kejut
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai