Anda di halaman 1dari 13

PT.

SUMBER BATU HITAM MULIA

LAPORAN KEGIATAN EXPLORASI


PERIODE MAY 2022

KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA


IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP)
SUNGAI DANAU
KECAMATAN SATUI
KABUPATEN TANAH BUMBU
KALIMANTAN SELATAN
LAPORAN EKSPORASI SUNGAI DANAU, KECAMATAN SATUI,
KABUPATEN TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN.
==============================================================
==
Pelakasanaan survey dilakukan selama 1 hari mulai Tgl 23 May 2022. Pelaksanaan
survey tersebut untuk mengetahui arah strike batu bara, dan lokasi singkapan x tambang
batubara. Dan Eksplorasi berupa Maping dan Pengboran, Maping dari tanggal 23 May 2022
dan pengeboran direncanakan pada tanggal 25 May 2022 yang kemudian akan digunakan
untuk pengajuan rencana penambangan dengan luas wilayah 50 Ha.
Untuk mencapai lokasi penyelidikan menggunakan mobil Hilux. Lokasi penyelidikan
terletak di Sungai Danau, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Daerah penyelidikan berdekatan dengan IUP PT ARUTMIN site Satui. Daerah penyelidikan
daerah kosong artinya tidak memiliki IUP. Berikut gambar peta melalui Google Map daerah
rencana penambangan :

Gambar 1 : Peta Google Map Rencana Penambangan 50 Ha

DAFTAR KOORDINAT RENCANA PENAMBANGAN LUAS 50 Ha


Tabel 1 : Koordinat Rencana Penambangan
ID X Y
SM1 324625.00 m E 9585254.00 m S
SM2 323612.00 m E 9585254.00 m S
SM3 323612.00 m E 9585187.00 m S
SM4 323512.00 m E 9585187.00 m S
SM5 323512.00 m E 9585076.00 m S
SM6 323385.00 m E 9585076.00 m S
SM7 323385.00 m E 9584725.00 m S
SM8 323734.00 m E 9584725.00 m S
SM9 323734.00 m E 9584868.00 m S
SM10 324625.00 m E 9584868.00 m S
Lokasi daerah peyelidikan dikembangkan ke IUP yang berada di sekitaran
PT ARUTMIN untuk mengetahui arah Batubara serta kemiringan dan tebal
Batubara untuk di jadikan acuan. Strike N 90° E / 13°
Di dalam dan di luar Lokasi Penyelidikan, sudah pernah dilakukan penambangan
namun penambangan belum seluruh Lapisan Batubara di ambil, Hal tersebut
diketahui dari Lokasi Tambang yg berbatasan langsung dan setelah dikorelasikan
ketebalan batubara arah serta kemiringan masuk kedalam lokasi penyelidikan.

Lokasi Penyelidikan terbagi menjadi dua Katagori.


1. Sebaran batu bara on strike
2. Morfologi Daerah Survey

Gambar 2 : Penampakan Daerah Bukaan Tambang di Daerah Penyelidikan

Lokasi daerah penyelidikan rencana pengeboran di beberapa titik sebagai berikut :

Tabel 2 : Koordinat Rencana titik pengeboran

ID X Y Depth
PLAN BOR1 324090.00 m E 9585175.00 m S 80 m
PLAN BOR2 324292.00 m E 9585114.00 m S 80 m
PLAN BOR3 324592.00 m E 9584876.00 m S 100 m
PLAN BOR4 324079.00 m E 9584903.00 m S 100 m
PLAN BOR5 323522.00 m E 9584728.00 m S 100 m
Total 460 m

Dari hasil pengeboran ( lampiran log bor ) dapat dilihat bahwa wilayah tersebut dapat dilakukan
penambangan dan layak untuk ditambang.

BIAYA EKSPLORASI :
Biaya ekplorasi terbagi atas
1. Upah Geologist

Tabel 3 : Upah Geologist


Rincian Kegiatan Biaya (Rp)
Maping + Laporan 2.500.000,-
Wellsite + Laporan 3.500.000,-
Total 6.000.000,-

2. Kegiatan pengeboran. Kegiatan pengeboran dilakukan 4 titik sesuai dengan plan bor yang
telah diajukan. Satu titik diperkirakan 3 hari. Maka diperlukan 15 hari.

Tabel 4 : Biaya Pengeboran


Rincian Kegiatan Biaya (Rp)
Sewa Bor 150m ( 1 mtr = Rp 160.000) 24.000.000,-
Biaya Moving 2.000.000,-
Akomodasi 5.000.000,-
Total 31.000.000,-

HASIL KEGIATAN EKSPLORASI

Untuk mengetahui cadangan batubara maka dilakukanlah kegiatan selanjutnya dari eksplorasi
yaitu pengeboran :
1. Kegiatan pengeboran
Rencana pengeboran pada awalnya mengikuti rencana yang telah dibuat. Dimulai dari titik
pertama dengan koordinat X = 324069 Y = 9585168.

Gambar 3: Titik Pengoboran Pertama ( Bor S1)

Pengeboran titik Bor S1 dimulai tanggal 27 May 2022. Dengan total kedalaman 70.5 m.
Berdasarkan keterangan orang pemilik lahan sekitar kedalaman 60m terdapat batubara dengan
ketebalan 16m. Maka pengeboran dilakukan sampai kedalaman 70m. Kondisi di titik ini terdapat
tanah timbunan setebal 4 meter. Dengan dominasi litologinya berupa tanah lumpur (Mudstone).
Batubara yang didapat dengan range ketebalan 0,1 m – 1,9 m sedangkan kedalaman yang didapat
paling dalam di kedalaman 35m. Kesimpulan yang didapat tidak terdapat batubara yang
dimitoskan setebal 16m. Karena sepanjang barat merupakan tanah timbunan dan dipastikan tidak
ada batubara yang tebal (16m) maka plan bor selanjutnya berubah ke arah timur.

Gambar 5 : Kegiatan pengeboran di titik pertama

Gambar 6 : Hasil Cutting bor di titik bor pertama


Tabel 5 : Litologi Titik Bor S1

Depth
Thick Lithology Description
From (m) To (m) (m)
0 4 4 OB Overburden, uncertainly
4 7.7 3.7 Soil Soil
7.7 7.8 0.1 Coal Hard, Black, Bright
7.8 13.2 5.4 Claystone Soft, Clay, Brown
13.2 13.3 0.1 Coal Hard, Black, Bright
13.3 17.6 4.3 Mudstone Medium, Gray
17.6 18.5 0.9 Coal Hard, Black, Bright
18.5 20.1 1.6 Claystone Medium, brown, clay
20.1 20.5 0.4 Coal Hard, Black, Bright
20.5 26.9 6.4 Mudstone Medium, Gray, Sandy
26.9 28.8 1.9 Coal Hard, Black, Bright
28.8 35 6.2 Mudstone Medium, Brownish Gray, Clay
35 35.2 0.2 Coal Hard, Black, Bright
35.2 55 19.8 Mudstone Medium, Brownish Gray, Clay
55 70.5 15.5 Claystone Medium, Brown, clay

Titik bor selanjutnya berada di koordinat X = 324264 Y = 9585188 dengan kode Bor S2. Karena
sebelah barat rencana merupakan daerah timbunan bekas tambang maka titik ini merupakan peralihan
dan validasi dari titik bor sebelumnya untuk membuktikan batubara dengan ketebalan 16m.

Gambar 7 : Titik Bor S2

Pengeboran titik Bor S2 dimulai tanggal 28 May 2022. Dengan total kedalaman 80 m. Validasi
titik bor sebelumnya berdasarkan keterangan orang pemilik lahan sekitar kedalaman 60m
terdapat batubara dengan ketebalan 16m. Maka pengeboran dilakukan sampai kedalaman 80m.
Dengan dominasi litologinya berupa tanah lumpur (Mudstone). Batubara yang didapat dengan
range ketebalan 0,1 m – 1,8 m sedangkan kedalaman yang didapat paling dalam di kedalaman
52m. Maka dari hasil pengeboran dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Batubara dengan
ketebalan 16m. Pengeboran di stop hanya 2 titik dengan total kedalaman 150m.

Gambar 8 : Pengeboran di Titik Bor S2

Tabel 6: Litologi Titik Bor S2

Depth
To Lithology Description
From (m) (m) Thick (m)
0 4 4 Soil Soil
4 11.1 7.1 Claystone Soft, Clay, Brown
11.1 12 0.9 Coal Hard, Black, Bright
12 22.3 10.3 Claystone Soft, Clay, Brown
22.3 22.8 0.5 Coal Hard, Black, Bright
22.8 25 2.2 Mudstone Medium, Gray
25 25.2 0.2 Coal Hard, Black, Bright
25.2 26.8 1.6 Sand Medium, Gray, Sandy
26.8 26.9 0.1 Coal Hard, Black, Bright
26.9 39.2 12.3 Mudstone Medium, Gray, Sandy
39.2 41 1.8 Coal Hard, Black, Bright
41 47.2 6.2 Mudstone Medium, Brownish Gray, Clay
47.2 47.5 0.3 Coal Hard, Black, Bright
47.5 52.5 5 Mudstone Medium, Brownish Gray, Clay
52.5 52.7 0.2 Coal Hard, Black, Bright
52.7 80 27.3 Claystone Medium, Brown, clay
CADANGAN BATUBARA
Dari pengeboran maka dapat diketahui terdapat 3 seam batubara
Seam 1 dengan ketebalan 0,9 m
Seam 2 dengan ketebalan 0,5 m
Seam 3 dengan ketebalan 1,8 m
Dengan daerah yang memungkinkan untuk diambil adalah sekitar 400m. Maka didapat perhitungan
cadangan sebagai berikut :

Tabel 7: Total Cadangan Batubara


Seam Coal Overburden
Seam A 9.300 90.000
Seam B 5.200 85.000
Seam C 18.700 160.000
Total 33.200 335.000

Dari Perhitungan cadangan dan total tanah penutup maka didapat SR 1 :10

Kesimpulan :

1. Daerah penyelidikan merupakan Updip dan onstrike dari lahan arutmin yang sedang
ditambang oleh kontraktor PAMA, maka kemungkinan besar sama dengan PAMA
kerjakan. Dari bukaan tambang yang telah dikerjakan maka dapat dilakukan
penambangan awal untuk mengambil batubara tipis dengan ketebalan 30 – 50 cm dan
kedalaman sekitar 3 meter. Tetapi alangkah baiknya dilakukan pengeboran untuk
mendapatkan data maksimal.
2. Daerah yang memungkinkan berada di sebelah timur rencana IUP karena di sebelah barat
berupa tanah timbunan bekas tambang.
3. Tidak terdapat batubara dengan ketebalan 16m.
4. Cadangan batubara adalah 33.200 ton dengan SR 1:10

Anda mungkin juga menyukai