Anda di halaman 1dari 13

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH

PADA FREKUENSI 4,1 GHz

DISUSUN OLEH :

NAMA : TRI SUTRADI

NPM : G1D017068

DOSEN PENGAMPU : JUNAS HAIDI, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4


1. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
3. Tujuan ............................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5


1. Pengertian dan Sejarah Antena ..................................................................................... 5
2. Pengertian Antena Mikrostrip dan Parameter Antena ................................................... 5
3. Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip ............................................................. 9

BAB III PENGUJIAN ............................................................................................................... 10


1. Hasil Simulasi ................................................................................................................ 10

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................... 12


1. Kesimpulan .................................................................................................................... 12
2. Saran .............................................................................................................................. 12

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 13

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang masih memberikan kita
kesempatan untuk terus menapaki kehidupan dunia ini. Shalawat beserta salam semoga
senantiasa tercurah pada kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW, juga pada
keluarganya,sahabatnya dan sekalian para umatnya, Aamiin.

Makalah perancangan antena mikrostrip patch dengan frekuensi 4,1 GHz ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua ini, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Akhir kata kami berharap kiranya makalah perancangan antena mikrostrip patch dengan
frekuensi 4,1 GHz ini dapat berguna bagi pembacanya.

Bengkulu, 08 Desember 2018

( Penulis )

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Telekomunikasi merupakan hal yang memegang peranan penting dalam abad ini. Dengan
telekomunikasi manusia dapat saling bertukar informasi dengan siapa saja, dimana saja dan
kapan saja. Seiring dengan perkembangan aktivitas manusia yang semakin mobile, maka dituntut
pula suatu konsep teknologi telekomunikasi yang mampu mengimbanginya. Oleh karena itu,
muncul konsep teknologi mobile wireless, dimana pada sistem komunikasi ini tidak lagi
menggunakan media kabel, sehingga pengguna dapat bebas bergerak kemanapun. Kebutuhan
manusia untuk dapat melakukan komunikasi dimana saja menyebabkan teknologi komunikasi
mobile wireless berkembang semakin pesat. Perkembangannya menuntut akan komunikasi yang
tidak hanya terbatas pada komunikasi suara saja, akan tetapi dapat dilakukannya komunikasi
berupa data multimedia dengan menggunakan peralatan wireless. Sistem komunikasi tanpa
kabel membutuhkan suatu alat yang berguna sebagai pemancar dan penerima (transmitter dan
receiver). Untuk menunjang kebutuhan tersebut diperlukan suatu antena yang dapat mendukung
komunikasi tanpa kabel. Salah satu jenis antena yang saat ini banyak digunakan untuk
komunikasi tanpa kabel adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip memiliki kelebihan
diantaranya bentuk yang kecil, kompak, dan sederhana. Salah satu frekuensi yang bekerja pada
4,1 GHz ialah televisi.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari antenna mikrostrip ini yaitu sebagai berikut :
a. Bagaiamana sejarah dan apa yang dimaksud dengan Antena ?
b. Apa saja parameter yang ada pada antena ?
c. Kelebihan dan kelemahan antena mikrostrip ?

3. Tujuan
1. Dapat mengetahui antena mikrostrip dan cara perancangannya.
2. Dapat menentukan parameter-parameter dengan menggunakan aplikasi CST Studio suite.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Antena

Sejarah antena, lebih dari satu abad telah berlalu sejak James Clerk Maxwell merayakan
ditemukannya rumus persamaan yang memberikan dasar elektromagnetisme klasik. Melalui
persamaan ini, Maxwell mampu memprediksi keberadaan gelombang elektromagnetik. 20 tahun
kemudian pada tahun 1887, dalam eksperimen oleh Heinrich Hertz. Hertz membangun sebuah
kawat center – driven sepanjang sekitar 60 cm, ditempatkan pada setiap akhir kawat dengan pelat
logam 40 cm persegi. Didorong oleh spark – gap generator (sumber broadband ),
ternyata antena bergema pada sekitar frekwensi 50 MHz dan efektif dihasilkan dan memancarkan
gelombang elektromagnetik.

Di bidang elektronika, definisi antena adalah transformator atau struktur transmisi


antara gelombang terbimbing (saluran transmisi )dengan gelombang ruang bebas atau
sebaliknya. Antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada
sebuah teleskop radio, TV, radar, dan semua alat komunikasi nirkabel lainnya. Sebuah antena
adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal
radio ke udara. Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran
dan frekuensi dan gain. Panjang antena secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio
yang dipancarkannya. Antena dipol setengah gelombang adalah sangat populer karena mudah
dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif. Fungsi antena adalah untuk
mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya
(pelepasan energi elektromagnetikke udara/ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat
berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (penerima energy elektromagnetik dari ruang
bebas) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering
dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus.
Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja. Ada
beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk
suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi,
direktivitas, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik
ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima,untuk suatu frekuensi, polarisasi,
dan bidang irisan tertentu.

2. Antena Mikrostrip

Antena mikrostrip pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950, dan perkembangannya
dilakukan secara serius pada tahun 1970. Melalui beberapa dekade penelitian, diketahui bahwa
kemampuan beroperasi antena mikrostrip diatur oleh bentuknya. Antena mikrostrip merupakan
salah satu antena yang paling populer saat ini. Hal ini disebabkan karena antena mikrostrip
sangat cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi yang sekarang ini memperhatikan
bentuk dan ukuran.

5
Antena mikrostrip adalah suatu pemanfaatan peranti mikrostrip sebagai antena. Antena
jenis ini dapat difungsikan untuk menangkap sinyal gelombang elektromagnetik termasuk yang
berasal dari satelit. Bentuknya yang mungil dan tipis memakan tempat lebih sedikit dari
rekannya antena parabola untuk fungsi yang sama. Antena mikrostrip memiliki bentuk dan
ukuran yang ringkas sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi yang
membutuhkan spesifikasi antena yang berdimensi kecil sehingga dapat mudah dibawa dan dapat
diintegrasikan dengan rangkaian elektronik lainnya (seperti IC, rangkaian aktif, dan rangkaian
pasif). Antena ini dapat diaplikasikan pada berbagai kegunaan seperti komunikasi satelit,
komunikasi radar, militer, dan aplikasi bergerak (mobile).

Antena mikrostrip mempunyai 4 bagian dasar, yaitu elemen peradiasi (patch), substrat
dielectric, saluran transmisi, dan bidang pentanahan (ground plane).

Elemen peradiasi berfungsi untuk meradiasikan gelombang listrik dan magnet. Elemen
ini biasa disebut sebagai radiator patch dan terbentuk lapisan logam yang memiliki ketebalan
tertentu. Jenis logam yang biasa digunakan adalah tembaga (copper) dengan konduktifitas 5,8 x
107 S/m. Ada berbagai macam bentuk elemen peradiasi yang diantaranya adalah bentuk persegi,
persegi panjang, garis tipis (dipole), lingkaran, elips, segitiga. Gambar berbagai bentuk antena
mikrostrip dapat dilihat pada Gambar dibawah ini

6
Parameter Antena Performansi dari suatu antena dapat dilihat dari parameter antena itu
sendiri. Ada banyak parameter dari antena. Berikut ini akan dijelaskan beberapa parameter
tersebut.

 Frekuensi Resonansi

Frekuensi resonansi merupakan frekuensi kerja dari suatu antena. Rentang frekuensi kerja
dari suatu antena dapat dilihat dari grafik VSWR dan grafik return loss. Rentang frekuensi dari
suatu antena dapat diketahui dari grafik VSWR-nya, yaitu ketika nilai VSWR-nya lebih kecil
atau sama dengan 2. Sedangkan apabila menggunakan grafik return loss rentang frekuensi kerja
dari suatu antena dapat dilihat ketika nilai return loss-nya bernilai lebih kecil atau sama dengan -
9,54 dB.

 Bandwidth

Bandwidth atau lebar pita frekuensi suatu antena didefinisikan sebagai besar rentang
frekuensi kerja dari suatu antena, di mana kinerja antena yang berhubungan dengan beberapa
karakteristik (seperti impedansi masukan, pola, beamwidth, polarisasi, gain, efisiensi, VSWR,
return loss,) memenuhi spesifikasi standar . Nilai bandwidth dapat diketahui apabila nilai
frekuensi bawah dan frekuensi atas dari suatu antena sudah diketahui. Frekuensi bawah adalah
nilai frekuensi awal dari frekuensi kerja antena, sedangkan frekuensi atas merupakan nilai
frekuensi akhir dari frekuensi kerja antena.

Bandwidth dapat dicari dengan menggunakan Persamaan berikut ini:

Bandwidth (BW) antena biasanya ditulis dalam bentuk persentase bandwidth karena
bersifat relatif lebih konstan terhadap frekuensi. Salah satu jenis bandwidth adalah Impedance
bandwidth, yaitu rentang frekuensi di mana patch antena berada pada keadaan matching dengan
saluran pencatu. Hal ini terjadi karena impedansi dari elemen antena bervariasi nilainya
tergantung dari nilai frekuensi. Nilai matching ini dapat dilihat dari return loss dan VSWR. Nilai
return loss dan VSWR yang masih dianggap baik adalah kurang dari -9,54 dB dan 2, secara
berurutan

7
 VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)

VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing wave)


maksimum (|V|max) dengan minimum (|V|min). Pada saluran transmisi ada dua komponen
gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0+) dan tegangan yang direfleksikan
(V0-). Perbandingan antara tegangan yang direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan
disebut sebagai koefisien refleksi tegangan
Koefisien refleksi tegangan (Γ) memiliki nilai kompleks, yang merepresentasikan
besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Persamaan untuk mencari nilai VSWR adalah:

Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (S=1) yang berarti tidak ada
refleksi ketika saluran dalam keadaan matching sempurna. Namun kondisi ini pada praktiknya
sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu nilai standar VSWR yang diijinkan untuk pabrikasi
antena adalah VSWR ≤ 2.

 Return Loss

Return loss merupakan koefisien refleksi dalam bentuk logaritmik yang menunjukkan
daya yang hilang karena antena dan saluran transmisi tidak matching. Return loss dapat terjadi
akibat adanya diskontinuitas diantara saluran transmisi dengan impedansi masukan beban
(antena). Sehingga tidak semua daya diradiasikan melainkan ada yang dipantulkan balik. Nilai
VSWR yang baik pada suatu antena adalah lebih kecil atau sama dengan 2, sehingga nilai return
loss yang baik adalah sebesar lebih kecil atau sama dengan 9,54 dB. Maka dari itulah frekuensi
kerja dari antena yang baik adalah ketika return loss-nya bernilai ≤ -9,54 dB

 Antena Mikrostrip Patch Segiempat

Salah satu bentuk patch antena mikrostrip adalah Segiempat. Sejauh ini, patch berbentuk
Segiempat adalah bentuk yang paling mudah untuk dianalisis. Berikut adalah perhitungan yang
digunakan untuk merancang antena mikrostrip berbentuk Segiempat :

Frekuensi resonansi dirumuskan dengan:

8
Efek medan tepi pada elemen peradiasi :

Lebar elemen Peradiasi :

Dengan :

εr = konstanta dielektrik,
c = kecepatan cahaya
fr = rekuensi operasi dalam Hz.
e = konstanta dielektrik efektif
L = perubahan panjang yang disebabkan oleh adanya fringing effect

3. Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip

Beberapa keuntungan antena mikrostrip adalah sebagai berikut :


a) Mudah direalisasikan dan tidak memakan biaya yang besar.
b) Mempunyai ukuran dan bentuk yang ringkas
c) Dapat dibuat untuk menghasilkan berbagai macam pola radiasi
d) Mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan devais elektronik lain.

Namun, antena mikrostrip juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :


a) Bandwidth yang sempit
b) Efisiensi yang rendah
c) Penguatan yang rendah
d) Memiliki rugi-rugi hambatan (ohmic loss) pada pencatuan antena array
e) Memiliki daya (power) yang rendah
f) Timbulnya gelombang permukaan (surface wave)

9
BAB III
PENGUJIAN

1. Hasil Pengujian

Patch

Impedansi

Antena Mikrostrip Secara Keseluruhan

10
Return Loss

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)

Dari keempat parameter diatas menghasilkan nilai sebagai berikut :

11
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dirancang antena
mikrostrip yang bekerja pada frekuensi 4,1 Ghz untuk digunakan pada televisi. Hasil simulasi
menunjukan bahwa nilai return loss antena sebesar -10,27 dB dan nilai VSWR nya sebesar 1,883
dB. Sedangkan pola radiasi antena bersifat omni directional dan antena mendekati matching
terlihat dari simulasi impedansi masukan yang mendekati 50 Ohm.

2. Saran
1. Antena dibuat serapih mungkin dan sepresisi mungkin agar ukuran antena yang
dibuat sama persis dengan antena yang ada pada software CST.
2. Antena mikrostrip dapat digunakan pada alat-alat elektronika lainya.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Andy Wiryanto, "Perancangan Antena Mikrostrip Linear Array 4 Elemen Dengan


Teknik Slot Untuk Aplikasi GPS”. 2008.

2. Bahl, Inder, Apisak I., P. Bhartia dan R. Garg, “ Microstrip Antenna Design
Handbook”, Artech House. Inc, Norwood,MA, 2001.

3. Surjati, Indra. 2010. “Antena Mikrostrip: Konsep dan Aplikasinya”. Jakarta: Penerbit
Universitas Trisakti.

4. Constantine. A. Balanis, Antenna Theory : Analysis and Design, (USA : John Willey
and Sons, 1997).

5. Zulkifli, F. Y. (2008). “Studi Tentang Antena Mikrostrip Dengan Defected Ground


Structure (DGS)”.

6. Kraus, J. D.,”Antennas”,2nd ed., Mc.Graw Hill, New Delhi, 1988.

7. D.R. Lide, Ed. “CRC Handbook of Chemistry and Physics, 85 th Ed”. CRC press.
Boca Raton. Halaman 8-141. 2004.

13

Anda mungkin juga menyukai