PENDAHULUAN
Ka.Urusan Rawmill VI
Ridwan
Hengki Saputra
b. Semen Curah
Terdapat tiga jenis semen curah, yaitu:
1. EzPro
2. DuPro+
3. UltraPro
Gambar 2.7 berikut menunjukkan profil prosuk semen curah dari PT Semen
Padang.
Gambar 2.7 Profil Produk Semen Curah PT Semen Padang
c. Jasa Workshop
Jasa ini dikelola oleh biro workshop PT Semen Padang yang melayani jasa
servis elektrikal, mekanikal, serta fabrikasi. Workshop ini awalnya hanya
melayani perbaikan dan fabrikasi alat-alat pabrik. Setelah sukses
memfabrikasi alat-alat untuk pabrik Indarung VI dan telah sesuai dengan
standar, maka workshop mulai membuka jasa servis dan fabrikasi untuk
pihak luar, dengan fokus peayanan untuk mesin-mesin industri. Profil jasa
servis electromotor dan fabrikasi mekanik dari PT Semen Padang dapat
dilihat pada gambar 2.10 berikut.
Gambar 2.10 Jasa oleh Biro Workshop PT Semen Padang
b. Bahan Additive
Bahan additive adalah bahan tambahan yang ditambahkan ke dalam klinker
dalam proses penggilingan akhir untuk menghasilkan semen dengan tipe
tertentu. Bahan-bahan aditif tersebut adalah berupa:
1. Pozzolan
Pozzolan merupakan bahan yang mengandung senyawa silika atau silika
alumina. Jika dicampur air, maka pozzolan tersebut akan membentuk
kalsium hidroksida.
2. Gipsum
Gipsum digunakan sebagai sumber kalsium sulfat (CaSO4·2H2O)
dengan reaksi pembentukan yang menghasilkan sedikit panas. Fungsi
dari gypsum sendiri dalam produk semen adalah untuk memperlambat
terjadinya proses pengerasan atau setting time ketika ditambahkan
dengan air, atau biasa disebut sebagai retarder.
3. Batu Kapur
Dalam penggilingan akhir, untuk semen tipe tertentu, batu kapur
ditambahkan kembali.
4. Fly Ash
Fly ash adalah abu hasil pembakaran batu bara dalam kiln. Abu ini
termasuk dalam limbah B3 (Bahan Berbaaya dan Beracun) sehingga
berbahaya pada lingkungan apabila langsung dibuang tanpa
pengendalian yang tepat. Salah satu cara pengendalian tersebut adalah
dengan menjadikannya bahan additive karena terbukti meningkatkan
kekuatan tekan pada beton
Selain material-material di atas, juga ada batu bara.
c. Mesin Utama
Mesin utama adalah mesin-mesin yang secara langsung bekerja untuk
menghasilkan semen. Ada empat mesin utama dalam proses produksi
semen, yaitu:
1. Raw Mill
Raw mill berfungsi untuk menggiling bahan-bahan mentah untuk
mencapai tingkat kehalusan tertentu. Bahan mentah dimasukkan ke
dalam penggiling, lalu diputar dengan media putar. Hasil dari
penggilingan pada raw mill disebut raw mix.
2. Rotary Kiln
Rotary kiln dapat disebut juga sebagai tanur putar. Tanur putar berfungsi
untuk membakar raw mix agar bisa menjadi klinker. Raw mix dibakar
dengan temperatur 1.400°C dengan bantuan bahan bakar batu bara.
Hasil dari pembakaran di tanur putar adalah klinker.
3. Coal Mill
Coal mill berfungsi untuk menghaluskan batu bara agar dapat terbakar
dengan mudah. Batu bara yang telah dihaluskan akan dimasukkan ke
dalam tanur putar bersama raw mix untuk membantu pembakaran raw
mix.
4. Cement Mill
Cement mill berfungsi untuk melakukan penggilingan klinker dengan
bahan-bahan aditif untuk kemudian dapat menjadi semen. Karena
cement mill merupakan penggilingan terakhir dalam proses pembuatan
semen, maka ada juga yang menyebutnya sebagai finish mill.
d. Alat Pengangkat
Alat pengangkut berfungsi untuk memindahkan material dari satu tempat ke
tempat lainnya. Ada beberapa alat pengangkut yang digunakan, yaitu:
1. Belt Conveyor
Belt conveyor digunakan untuk mengangkut bahan baku dari tambang
dan bahan-bahan lainnya yang terlibat dalam pembuatan semen dari satu
proses ke proses berikutnya.
2. Pan Conveyor
Khusus untuk mengangkut klinker dari kiln menuju silo klinker, karena
memiliki temperarur tinggi, maka jenis conveyor yang digunakan
adalah pan conveyor yang terbuat dari logam. Hal ini bertujuan agar
system conveyor tahan terhadap temperature tinggi.
3. Air Slide
Air slide berfungsi untuk meluncurkan produk menggunakan udara
rtekanan dari arah bawah produk, yang bergerak dalam lintasan miring
dan tertutup. Biasanya digunakan untuk mengangkut raw mix pada raw
mill.
4. Air Lift
Air lift berfungsi untuk mengangat material secara vertikal
menggunakan udara bertekanan yang dihasilkan oleh rotary blower.
Karena menggunakan udara bertekanan, maka prinsip kerjanya mirip
dengan air slide. Hanya saja tekanan yang digunakan pada air slide
lebih besar.
5. Elevator
Elevator berfungsi mengangkut material ke area yang lebih tinggi.
Biasanya digunakan untuk mengangkut material ke dalam silo. Material
diangkut dalam bucket yang ditempelkan pada belt atau chain.
6. Bag House Filter (BHF)
Bag house filter adalah sebuah perangkat penangkap debu yang
berfungsi untuk menangkap material yang beterbangan pada penangkap
yang berbentuk silinder besar dengan tinggi 12m. Material yang sudah
melewati proses penggilingan dapat beterbangan secara bebas selama
proses transportasi karena sudah berbentuk partikel debu sehingga
sangat ringan dan dapat beterbangan di udara.
7. Mill Feed
Mill feed merupakan alat yang digunakan untuk mengumpan material
sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan untuk ditransfer menuju
mesin penggiling. Mill feed yang mengumpan bahan baku utama disebut
raw mill feed dan akan ditransfer menuju raw mill. Sementara mill feed
yang mengumpankan klinker dan bahan additive menuju cement mill
disebut cement mill feed.
8. Air Separator
Air Separator berfungsi memisahkan material yang berupa partikel
halus dan kasar, serta material jadi dan material reject.
e. Mesin Penunjang
Mesin penunjang adalah mesin yang tidak dilewati bahan dalam proses
pembuatan semen, tetapi dapat menunjang proses produksi semen. Ada
beberapa mesin penunjang yang digunakan di PT Semen Padang, yaitu:
1. Reclaimer
Reclaimer adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan
material dari storage yard untuk kemudian ditransfer ke raw mill feed
menggunakan belt conveyor. Kelebihan dari reclaimer dibandingkan
menggunakan alat berat loader adalah kapasitas transfer (dalam satuan
m3/jam) lebih mudah diukur sehingga penakaran bahan dalam proses
penggilingan lebih mudah, serta efisiensi bahan bakar dan tenaga kerja.
2. Jet Pulse Filter (JPF)
Jet pulse filter merupakan salah satu pengumpul debu. Prinsip kerjanya
mirip dengan BHF, hanya saja ukurannya lebih kecil dan biasanya
ditempatkan pada alat pengangkut outlet. Kelebihan penggunaan JPF
adalah material yang beterbangan saat ditransfer dari mill feed maupun
ke silo dapat ditangkap dan dikembalikan ke alat pengangkut, sementara
udara bersih yang berada bersama material akan disaring dan dilepaskan
ke lingkungan.
f. Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan berfungsi untuk menyimpan material sebelum diolah, karena
tidak semua bahan akan digunakan secara bersamaan karena menyesuaikan
dengan komposisi bahan yang dibutuhkan. Jenis penyimpanan yang
digunakan di PT Semen Padang adalah sebagai berikut:
1. Silo
Silo merupakan suatu struktur bangunan yang digunakan untuk
menyimpan klinker dan semen.
2. Storage Yard
Storage yard merupakan sebuah area datar luas serta berstruktur dinding
dan atap yang digunakan untuk menyimpan bahan baku utama dan
bahan additive dalam proses pembuatan semen.
g. Gedung Kendali
Karena proses produksi di PT Semen Padang sudah menggunakan otomasi,
maka dibutuhkanlah satu ruang kendali pusat (Central Control Room,
disingkat CCR). Ruang CCR menjadi ruang untuk mengendalikan dan
memantau proses produksi pada pabrik, termasuk memantau abnormalitas
dan trouble yang terjadi sehingga bisa langsung dikoordinasikan dengan
tepat kepada petugas pabrik. Ruang CCR berada pada gedung CCR yang
sekaligus menjadi kantor untuk pabrik. Gedung CCR terdapat pada setiap
pabrik di PT Semen Padang. Gambar 2.11 berikut merupakan gedung CCR
pabrik Indarung VI.
Gambar 2.11 Gedung CCR Pabrik Indarung VI
• Grinding (Penggilingan)
Material akan digiling dari ukuran masuk sekitar 7,5 cm menjadi max
90μm.penggilingan menggunakan gaya centrifugal dimana material yang
diumpankan dari atas akan terlempar ke samping karena putaran table dan akan
tergerus oleh roller yang berputar karena putaran table itu sendiri.
• Drying
Material akan mengalami pengeringan dengan target kadar moisture max
1%.Proses ini memanfaatkan panas gas sisa dari preheater-kiln.Material yang telah
digiling akan kontak langsung dengan hot gas yang masuk melalui nozzle louvre
ring.Material keluar raw mill bersuhu sekitar 80˚C,gas masuk bersuhu 300-350˚C
dan keluar bersuhu 90-100˚C.
• Classifying(Pemisahan)
Atau bisa disebut separating,maksudnya adalah material yang telah digiling
oleh roller akan terangkat oleh gas panas melewati separator yang ada dibagian atas
table,material yang telah cukup lembut sesuai target akan lolos meleati separator
sedangkan material yang masih kasar akan jatuh kembali ke table untuk di giling
kembali.
• Transporting
Seperti yang disebutkan diproses di sebut classifying,gas panas selain
sebagai pengering material juga sebagai alat transportasi ke proses
selanjutnya.Produk raw mill yang disebut ram meal akan dibawa gas melewati
beberapa cyclone sebagai alat transportasi akhir.
• Dam Ring
Dam Ring berfungsi untuk menjaga ketebalan material di atas grinding
table. Grinding bed ini penting untuk menjaga kestabilan dan efektifitas proses
penggilingan.
• Louvre Ring
Bagian ini berada diantara mill body dengan table,berfungsi untuk
memberi efek putaran pada aliran udara yang masuk kedakam mill. Dengan
kondisi ini aliran udara di dalam mill relatif turbulen sehingga perpindahan
panasnya akan lebuh efektif.
• Classifier
Classifier terdiri dua bagian,yaitu bagian stator dan bagian rotor. Bagian
stator mengarahkan aliran gas yang masuk kedalam rotor. Beberapa jenis stator
bisa diatur luas bukannya maupun arahnya untuk mendapatkan tingkat
kehalusan tertentu. Bagian rotor dilengkapi dengan motor yang bisa diatur laju
putarannya. Dalam operasinya laju putar rotor inilah yang paling mudah dan
sering diatur untuk mendapatkan tingkat kehalusan produk dan menjaga
kestabilan operasi.
Gambar 3. 3 Struktur Body Raw Mill
2. Aliran Gas
• Jika berlebih,maka hanya material yang kasar yang & belum tergiling yaitu
Tertinggal didalam mill dimana tidak ada lagi kombinasi,campuran dari
Partikel halus pada tumpukan material diatas table berakibat jalannya roller
Pada table yang bergetar.
• Jika kurangmaka gas yang akan mengalir melalui nozzle ring tidak mampu
Mengangkat material yang sedang tergilng.Dimana lama-lama material akan
Tertutup nozzle ring dan berakibat tumpukan material table yang akan dapat
Mengangkat roller.
3.3 Roller
Roller merupakan komponen utama dari sebuah mesin Vertical Roller Mill
(VRM). Roller merupakan sebuah alat penggiling dan dan pengaduk material dasar
dari pembuatan semen,material yang digiling yaitu:
1. Lime Stone
2. Silica
3. Clay
4. Iron Sand
Sebuah material mentah yang digiling dalam waktu bersamaan,material
mentah digiling dari ukuran 50-100 mm menjadi material halus (Raw Mix) sesuai
dengan kebutuhan pabrik.
Dalam mesin Raw Mill pabrik Indarung VI terdapat 6 buah Roller, 1 buah
roller terdiri dari 8 segment,untuk 6 buah roller di raw mill memiliki 48 buah
segment,sebuah segment memiliki berat 1080 Kg dan roller memiliki diameter
sebesar 2730 mm sedangkan tebal segment tersebut 224 mm.
Gambar 3. 4 Roller
1.3.1 Prinsip Kerja Roller
Roller bergerak akibat adanya putaran pada table yang Digerakkan oleh
electromotor,akibat bersentuhnya roller engan material yang ikut berputar pada
table maka Roller pun akan terbawa berputar.
Gambar 3. 5 Roller
2. Table
Dalam proses penggilingan material oleh Roller dibantu dengan
table sebagai landasannya tempat roller berputar. table tersebut berputar
digerakkan oleh electomotor sebagai penggeraknya yang berputar searah
jarum jam. table memiliki 16 buah segment dengan 1 segment memiliki
berat sebesar 1534 Kg dan diameter Table yaitu 6740 mm.
Gambar 3.6 Table
3. Rocket Arm
Rocket Arm merupakan pembawa dari grinding roller dan duduk pada
Mill stand.Hydrolic spring system dihubungkan dengan rocket
Arm dengan level untuk menggerakkan grinding roller menekan material
Kearah table.Hydrolic spring system merupakan bagian utama di
Dalam penggilingan bahan dan mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Memberikan gaya yang konstan untuk penggilingan bahan.
- Berfungsi sebagai spring dan absorber yang memungkinkan roller
Akan naik bila mengenai benda yang besar dan keras tanpa membuat
Atau membahayakan system hydraulicnya.
- Menaikkan Roller dari table dan material bed supaya mill dapat
distart
Tanpa beban .
- Berfungsi memberikan tenaga untuk swing out dan swing in.
Gambar 3.7 Rocket Arm
4. Shaft Axel
Shaft Axel ini sebagai bagian dari rocket arm,yaitu poros tempat duduk nya
Roller tetapi Shaft Axel ini tidak berputar melaikan rollernya yang berputar itu
Karena adanya gesekan dengan material diatas table.Shaft ini juga berfungsi juga
Sebagai penghubung antara Rocket Arm dengan roller itu sendiri.
3.5 Sizers
3.5.1 Komponen Penyusunan
a. Saringan Clay
Saringan Clay merupakan tempat memasukkan material clay dibantu
Escavator agar bisa sampai ke sizer.
c. Motor Penggerak
Motor Penggerak merupakan komponen utama sebagai sumber tenaga untuk
Menggerakkan.Putaran dari motor listrik diteruskan ke gearbox sehingga itu
Komponen-komponen dapat bergerak,tergantung pada speed dan material
Yang diproses.
Gambar 3.12 Motor Penggerak
d. Gearbox
Pada sizer ini,gearbox berfungsi untuk memindahkan putaran dari motor
penggerak menuju komponen-komponen yang digerakkan. Tenaga berupa
gaya rotasi dari motor listrik akan melewati kopling sebagai penghubungan
dan pemutus putaran dari motor ke gearbox. Gaya rotasi tersebut kemudian
akan memutar gearset yang ada di dalam gearbox. Gearbox ini akan
menyesuaikan kecepatan rotasi dan arah putaran menuju benda kerja sesuai
dengan kebutuhan benda kerja tersebut.
f. Teeth sizer
Konsep dasar dari Mineral Sizer adalah penggunaan dua rotor dengan gigi
yang besar dan bergerak berlawanan melindas material,pada poros
berdiameter kecil,didorong pada kecepatan rendah dengan sistem torsi
penggerak langsung tinggi.
3.6 Pemeliharaan
3.6.1 Pengertian Pemeliharaan
Pemeliaraan adalah suatu hal yang utama sebagai suatu sebab akibat, maka
dibedakan antara pemeliharaan, perawatan dan perbaikan walaupun teknik-teknik
bekerjanya adalah sama.
Pemeliharaan adalah kombinasi semua tindakan eknik yang terkait dan
mencoba menghilangkan penyebab-penyebab kerusakan sejak awal dimaksudkan
untuk mempertahankan kondisi atau mengembalikan suku cadang ke keadaan
semula sehingga dapat berfungsi sesuai kebutuhan.
Perawatan adalah segala kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan
untuk menjaga suatu barang tetap berada dalam kondisi yang diinginkan.
Perbaikan adalah pengendalian suku cadang kepada kondisi yang dapat
diterima dengan cara memperbaiki penyebab suatu kerusakan dan penggantian dari
elemen-elemen yang rusak. Terlebih dahulu dilakukan analisa sebelum
pembongkaran dan perbaikan, apakah seluruhnya dibongkar atau sebagian saja.
1. Perawatan Terencana
Perawatan terencana adalah perawatan yang terorganisir dan
dilaksanakan dengan pengawasan dan catatan-catatan untuk melaksanakan
tindakan pemeliharaan. Tujuan perawatan tersebut adalah untuk
menghindari kerusakan fasilitas yang tiba-tiba dan mempertahankan fungsi
aset yang tersedia. Perawatan ini dijalankan secara berkala berdasarkan
kondisi atau waktu yang telah ditentukan.
2. Perawatan Tak Terencana
Perawatan tak terencana adalah perawatan yang dilaksanakan diluar
dari rencana yang dijadwalkan. Jenis perawatan yang termasuk dalam
perawatan yang tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency
maintenance adalah perawatan yang dilakukan apabila mesin mati karena
ada kerusakan atau kelainan dan tidak mungkin dapat terus dioperasikan.
Tindakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan
yang total.
BAB IV
PEMELIHARAAN SIZER
Sizer 48 40 40 35 35 35 33 34 40 35 34 35 40 40 40 40
Utara mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm
Sizer 44 45 44 40 38 38 38 36 34 34 35 31 46 45 43 44
Selatan mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm
Sizer 42 35 33 29 29 30 27 28 35 30 29 30 35 35 34 33
Utara mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm
Sizer 39 39 39 35 33 32 33 30 29 28 30 26 41 40 38 39
Selatan mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm
Untuk Man Power terdapat 16 orang untuk penggantian Teeth sizer,Dalam 16 orang
dibagi 2 kelompok dengan waktu bekerja 24 jam dalam setiap harinya.seperti
contoh,dari 16 orang dibagi 2yaitu 8 orang,maka,jika dalam 8 hari bekerja,masing-
masing pekerja bekerja saling bergantian.(senin kelompok 1 dan selasa kelompok
2),keesokkan harinya kelompok 1 kembali bekerja begitupun untuk besok
kelompok 2,begitupun seterusnya selama 8 hari.Maka 1 kelompok akan bekerja 4
kali dlaam 8 hari dengan waktu 24 jam setiap harinya.
c. Corrective Maintanance
Corrective Maintanance juga dapat disebut troubleshooting.Sistem
perawatan ini dilakukan disaat ada kerusakan yang membuat mesin berhenti
beroperasi dan membutuhkan waktu lebih lama untuk
perbaikannya.biasanya kendala ini terjadi diluar perkiraan perhitungan
mesin.Untuk mencegah corrective maintanance ini,maka basic
maintanance dan preventive maintanance harus dilakukan secara maksimal.
2. Scraper Bengkok/Patah
- Penyebab
Scraper membentur material yang terlalu besar dan keras
- Penanganan
1) Rekondisi untuk mengembalikan ke bentuk semula
2) Ganti Scraper Baru.
- Pencegahan
Sesuaikan ukuran saringan agar batu besar/material asing tidak masuk.
c. Pada Bearing disetiap komponen berputar
1. Bearing terlalu cepat aus
- Penyebab
a. Pelumasan yang tidak optimal
b. Beban Kerja yang melebihi beban kerja yang diizinkan oleh manufaktur
mesin
- Penanganan
Ganti Bearing baru
- Pencegahan
Lakukan Pelumasan secara rutin,Ganti bila diperlukan sesuaikan kerja alat
dengan spesifikasi yang diberikan manufaktur.
2. Bearing Pecah
- Penyebab
a. Bearing telah mencapai ketahanan kerja maksimal
b. Panas berlebihan pada bearing
c. Pelumasan yang tidak optimal
- Penanganan
Ganti Bearing baru
- Pencegahan
a. Lakukan Pelumasan secara rutin
b. Lakukan pengecekan pelumasan.Ganti pelumas bila diperlukan agar
gesekan dan panas dapat direduksi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktik Industri merupakan sarana bagi mahasiswa untuk melihat dan
mengetahui aplikasi dari ilmu yang didapat selama perkuliahan di kampus dengan
kondisi di lapangan atau dunia kerja. Dari masalah yang diperoleh selama kerja
praktik di PT Semen Padang, tidak semua ilmu di perkuliahan dapat diterapkan
langsung ke lapangan. Sehingga selama kerja praktik ini, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut ; PT Semen Padang adalah suatu perusahaan semen yang
memproduksi berbagai tipe semen sesuai dengan kegunaannya.
1. Dalam produksi semen, PT Semen Padang menggunakan berbagai macam
alat dan mesin yang berfungsi sebagai mesin utama maupun penunjang
dalam proses produksi.
2. Sizer Clay merupakan salah satu mesin penunjang yang meningkatkan
efesien dalam pengendalian bahan material Clay (Tanah Liat).
3. Perawatan yang rutin dan maksimal dapat mencegah mesin dari kerusakan
sehingga menghasilkan penurunan biaya produksi.
4. Keausan adalah abnormalitas yang dapat diprediksi sesuai dengan kondisi
kerja alat. Penanganan keausan yang tepat dapat mencegah kerusakan
yang timbul akibat komponen yang aus tersebut.
5.2 Saran
Setelah melalui proses kerja praktik, maka penulis dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Sebelum memulai kerja praktik, mahasiswa dianjurkan mencari tahu
tentang perusahaan tempat akan melaksanakan kerja praktik, termasuk
mengenai produk-produk yang dihasilkan.
2. Pelajari dengan baik apa yang diperoleh di lapangan karena tidak semua
yang ada di lapangan dapat diperoleh di perkuliahan.
3. Selalu utamakan keselamatan kerja dalam setiap kegiatan.
4. Bagi karyawan khususnya yang di lapangan, lakukan perbaikan dan
peningkatan mutu dan kualitas kerja apabila ditemukan suatu hal yang
dapat diubah dan diperbaiki.
5. Mekanik yang handal perlu disiapkan untuk melakukan tindakan yang
tepat bila terjadi kerusakan mesin.
6. Perlu disediakan suku cadang agar bila bagian mesin yang perlu diganti
tidak menghentikan proses produksi yang terlalu lama.
7. Melakukan Penggantian Dibawah 50%.
8. Melakukan Pengelasan Maksimal 3 kali,Bila Melakukan Pengelasan Lebih
3 kali akan menyebabkan perubahan struktur casting menjadi getas dan
mudah patah.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, Azhar. 2016. Analisa Kegagalan Rocker Arm Pada Vertical Roller
Mill Di Coal Mill Tuban I PT Semen Indonesia. Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh November.
Calister, William. 2007. Material Science and Enggineering An Introduction. New
York: John Wiley & Sons, Inc.
Matal-matrix-composite-technology@www.enggineerlive.com Tersedia
di: https//www.engineeringlive.com/content/metal-matrix-c0mposite-
tecnology [Diakses Tanggal 28 Januari 2023]
PT SEMEN PADANG. 2023. “Kebijakan Perusahaan” [online] Tersedia di:
https://wwwsemenpadang.co.id/index.php?mod=profil&id=3/. [Diakses
pada Tanggal 28 Januari 2023]
PT SEMEN PADANG. 2023. “Produk” [online] Tersedia di:
https://wwwsemenpadang.co.id/index.php?mod=profil&id=1/. [Diakses
pada Tanggal 28 Januari 2023]
PT SEMEN PADANG. 2023. “Sejarah Perusahaan” [online] Tersedia di:
https://wwwsemenpadang.co.id/index.php?mod=profil&id=1/. [Diakses
pada Tanggal 28 Januari 2023]