Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Proses Industri Kimia II
Oleh :
Kelompok 1
Kelas B angkatan 2016
Makalah ini berisi tentang Proses Industri PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dan
merupakan makalah hasil studi literatur yang telah kami dapatkan dari bebagai sumber.
Makalah ini dipergunakan untuk memberikan penjelasan secara ringkas mengenai PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk, selain itu juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses Industri
Kimia II serta menunjang kami dalam mendalami salah satu materi dari mata kuliah Proses
Industri Kimia II.
Tiada kata yang patut diungkapkan terlebih dahulu setelah selesainya makalah ini
selain Alhamdulillah ‘segala puji bagi Allah’. Puji dan syukur kehadirat Ilahi penyusun
panjatkan karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terimakasih penyusun sampaikan kepada teman-teman dan dosen pengampu yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, untuk itu penyusun ucapkan terimakasih
yang mendalam.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................5
1.4 Manfaat.................................................................................................................5
BAB II ISI.............................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................28
4
BAB I
PENDAHULUAN
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi BUMN yang pertama Go Public dan
pada 8 Juli1991 tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun
1995 telah berhasil dilakukan penawaran umum terbatas saham (Right Issue) yang
pertama dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengalihan 100% saham milik
pemerintah pada Semen Padang dan Semen TonasaPada tahun 2013 PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk resmi mengumumkan perubahan namanya menjadi PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk. Peresmian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dilakukan oleh Menteri
BUMN Dahlan Iskan.
Keputusan perubahan nama tersebut adalah salah satu hasil dari Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan di Jakarta 20 Desember 2012.
Dimulai pada 1995, perseroan berperan sebagai operating holding. Langkah perubahan
terus dilakukan dengan menerapkan functional holding yang meliputi bidang pemasaran,
pengadaan, permodalan, teknologi informasi, dan sumber daya manusia serta sinergi di
antara empat perusahaan (Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa dan Thang Long
Cement Vietnam). Pada 2012, langkah transformasi strategic holding diimplementasikan,
sekaligus diadakan perubahan nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang
diresmikan pada tanggal 7 Januari 2013.
5
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja bahan baku pembuatan semen pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk?
2. Apa saja tahapan proses yang ada pada proses pembuatan semen PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan baku pembuatan semen pada PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk
2. Untuk mengetahui tahapan proses yang ada pada proses pembuatan semen PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk
1.4. Manfaat
6
BAB II
DESKRIPSI PROSES
7
3. Pengeboran (Drilling)
Pengeboran adalah tahap pembuatan lubang-lubang untuk menanam bahan
peledak. Jarak dan kedalaman lubang bor disesuaikan dengan kondisi operasi
penambangan, yaitu :
a. Diameter lubang : 7,62·10-2 meter
b. Kedalaman : 6 – 9 meter
c. Jarak antar lubang : 1,5 – 3 meter
Peralatan-peralatan yang umumnya dipakai untuk pengeboran adalah:
a. Crawl Air Drill (alat bor)
b. Kompresor (alat penggerak bor)
4. Peledakan (Blasting)
Langkah pertama peledakan adalah mengisi lubang yang dibor dengan bantuan
peledak. Lubang yang tidak diisi dengan peledak berfungsi untuk menahan getaran dan
retakan akan ledakan yang ditimbulkan. Material yang diperoleh berukuran maksimal
1200 mm.
Bahan peledak yang digunakan terdiri atas ;
a. Damotin (Dinamit Amonium Gelatin) sebagai bahan peledak primer.
b. ANFO (Campuran 96% Amonium Nitrat dan 4% Fuel Oil) sebagai bahan peledak
sekunder.
c. Detonator sebagai alat pemicu peledakan.
5. Pengerukan dan Pemuatan (Loading)
Batu kapur yang diledakkan dikeruk dan diangkut dengan alat angkut shovel dan
loader. Selanjutnya diangkut oleh dump truck menuju crusher dan strorage.
6. Penghancuran (Crushing)
Proses penghancuran batu kapur dilakukan di crusher limestone dengan tipe
Hammer Mill. Di dalam crusher batu kapur mengalami size reduction dari yang
berukuran 1200 mm menjadi 90 mm. Tujuan dari proses ini untuk memudahkan dalam
proses selanjutnya.
Komposisi batu kapur:
CaO : 47,34 – 52,01 %
Al2O3 : 1,21 – 1,87 %
Fe2O3 : 0,44 – 0,79 %
SiO2 : 1,96 – 4,63 %
8
MgO : 0,42 – 1,01 %
Na2O : 0,01 – 0,01 %
K2O : 0,02 – 0,05 %
Alkali : 0,03 – 0,05 %
Kadar H2O : 9,12 – 11,00 %
Bahan Koreksi
1. Pasir Silika
Dalam semen, pasir silika ini akan membentuk C2S yang berfungsi untuk
menunjang kekuatan terakhir dari semen. Rumus kimia dari pasir silika adalah
SiO2.
Komposisi:
SiO2 : 44,3 – 46,13 %
Al2O3 : 14,75 – 15,14 %
Fe2O3 : 6,06 – 6,43 %
CaO : 11,82 – 13,04 %
MgO : 3,01 – 3,19 %
Na2O : 0,91 – 1,35 %
K2O : 1,06 – 1,18 %
Alkali : 1,69 – 2,06 %
Cl : 0,01 – 0,02 %
Kadar H2O : 30,28 – 33,8 %
2. Copper Slag
Copper slag yang digunakan PT. Semen Indonesia berasal dari PT.
harganya lebih murah. Selain itu mempunyai keunggulan dibanding pasir besi,
yaitu tidak terpengaruh cuaca, kualitas yang stabil, serta mengurangi kebutuhan
energi.
Komposisi:
SiO2 : 30 – 36 %
Al2O3 :3–6%
CaO :2–7%
FeO : 45 – 55 %
Bahan Pembantu
Gypsum dan Trass sebagai pengeras semen
10
.2 Unit Pengecilan ukuran dan Pengeringan
.3 Unit Pembakaran dan Pendinginan
.4 Unit Penggilingan Akhir
.5 Unit Pengemasan Semen
12
2.2.2. Unit Pengolahan Bahan
Unit pengolahan bahan bertugas untuk menyiapkan bahan mentah yang
mempunyai komposisi sesuai dengan yang diperlukan sebagai umpan Kiln. Unit
pengolahan dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Raw material reclaiming
2. Raw grinding
15
gate pada saat membuka dan menutup diatur sesuai dengan interval waktu yang telah
ditentukan yaitu 180 menit. Pada tiap Blending Silo dilengkapi dengan dua buah
Blower atau empat blower untuk dua buah Blending Silo yang berfungsi untuk
mencampurkan material kedua Blending Silo memiliki tekanan 5,8 Atm dan laju alir
360 m3/jam.
Material yang keluar dari kedua Silo merupakan umpan Kiln, yang dilewatkan
Air Slide (411.AS-1) dan (411.AS-2), masuk kedalam Junction Box (411.JB-1) dan
kemudian dengan salah satu Bucket Elevator (421.BE-1) atau (421.BE-2) dengan laju
alir 498 ton/jam material dibawa Air Slide (421.AS-1) masuk ke Kiln Feed Bin (421.BI-
1) yang kapasitasnya 90 ton. Dari Kiln Feed Bin (421.BI-1) umpan Kiln dibagi ke
dalam Calibration Bin (421.BI-2) dan (421.BI-3) yang kapasitasnya masing-masing 50
ton. Keluar dari kedua Calibration Bin ditimbang oleh Flow Meter (421.FM-1) dan
(421.FM-2) yang kemudian ditransport ke Preheater lewat Air Slide (421.AS-2) dan
(421.AS-3), Bucket Elevator (421.BE-3) dan (421.BE-4) dan Air Slide (421.AS-4) dan
(421.AS-5).
16
akan terjadi pusaran angin. Pusaran angin tersebut mengakibatkan terjadinya gaya
sentrifugal, gaya gravitasi dan gaya angkat gas didalam Cyclone. Untuk material kasar
gaya gravitasi dan gaya sentrifugal lebih dominan. Gaya sentrifugal menyebabkan
material menumbuk dinding Cyclone sehingga akan jatuh ke down pipe karena gaya
gravitasi. Untuk material halus gaya angkat gas sangat dominan sehingga material akan
terangkat gas keluar dari Cyclone.
Material umpan Suspension Preheater masuk ke dalam Riser Duct masuk ke Down
Pipe Cyclone stage II, kemudian mengalami proses seperti pada stage pertama,
demikian pula pada stage III dan IV. Material yang keluar dari Cyclone stage III akan
masuk ke dalam ILC dan SLC Calciner dengan laju alir 260 ton/jam dan mengalami
kalsinasi minimal sampai 90%. Kemudian material akan terbawa aliran gas masuk
kedalam dan keluar Cyclone stage IV melewati Riser Duct dan akan diumpankan ke
dalam Kiln.
Pada Suspension Preheater terjadi proses reaksi kimia pada material :
1. Pengurangan kadar air yang terkandung dalam umpan pada stage I pada suhu 100C
-2000C.
Reaksi :
H2O(l) H2O(g)
o
T=100 – 200 C
2. Penguapan air hidrat yang terkandung dalam tanah liat pada suhu 500C – 600C.
Reaksi :
Al2O37H2O(s) Al2O3(s) + 7H2O(g)
o
T=500 – 600 C
17
2 CaO(l) + SiO2(l) 2 CaO.SiO2(l) atau C2S
o
T=800 – 930 C
18
2. Zone Transisi
Pada zone transisi mulai terbentuk komponen-komponen dasar penyusun
semen seperti C3A (Trikalsium Silikat) dan C4AF (Tetra Aluminat Ferrit)
Reaksi :
3. Zone klinkerisasi
Klinkerisasi merupakan proses persenyawaan terakhir pada zone ini akan
terbentuk sempurna yaitu C3S yang merupakan bahan utama penyusun semen.
Reaksi :
CaO + 2CaO.SiO2 3CaO.SiO2 atau C3S
T = 1250–1450C
4. Zone Pendinginan
Setelah Umpan kiln melewati zone klinkerisasi, umpan kiln akan tetap meleleh
dan bergerak ke daerah zone pendinginan. Pada zone pendinginan lelehan akan
mengalami penurunan suhu dari 1450oC menjadi 1300oC. Clinker ini selanjutnya
akan bergerak menuju Clinker Cooler untuk segera didinginkan.
20
terdapat dibawah Clinker Storage Silo dari sini terjadi pencampuran clinker mentah
dengan clinker dari penimbunan, kemudian ditransfer ke Belt Conveyor (521.BC-2)
dan (521.BC-5). Dengan menggunakan Bucket Elevator (521.BE-1) campuran material
tersebut dibawa ke Clinker Bin (511.BI-6) dan Bucket Elevator (521.BE-2) material
dibawa ke Clinker Bin (511.BI-3) yang kapasitas masing-masing bin 175 ton.
Gypsum dan Trass dengan kadar air maksimal 14 % diambil dari tempat
penimbunan dengan menggunakan motor pengangkut untuk diumpankan ke Hopper
(511.HP-1). Kemudian dilewatkan Belt Conveyor (511.BC-1) melalui Apron Conveyor
(511.AC-1) yang mempunyai kapasitas 171 ton/jam. Dari Belt Conveyor, gypsum atau
trass dibawa ke Hammer Mill (511.CR-1) yang laju alirnya 171 ton/jam. Di sini
material akan mengalami size reduction dari material berukuran 400 mm menjadi
produk crusher berdiameter maksimal 2,5 mm, sebanyak 95 % dari umpan. Produk
tersebut dibawa ke Bucket Elevator (511.BE-1) melalui Belt Conveyor (511.BC-2)
menuju ke Bin Gypsum (511.BI-2) dan (511.BI-5) atau Bin Trass (511.BI-1) dan
(511.BI-5) yang berkapasitas 175 ton melalui (511.BC-1) dan (511.BC-4).
22
ditentukan maka akan terpantau oleh penimbang (631.BW-1) dan kantong semen akan
dijatuhkan ke bag reject, dimana bag reject dilengkapi dengan 8 saw blade yang akan
memotong kantong semen sehingga semen akan keluar dan jatuh ke dalam ayakan
bersama kertas kantongnya sehingga semen dan kertas dapat terpisah. Begitu juga
untuk berat semen yang melebihi 40,5 kg maka kantong semen akan dijatuhkan pula ke
bag reject. Semen yang lolos dibawa oleh Screw Conveyor (631.SC-1) yang kemudian
dikembalikan ke Bucket Elevator (631.BE-2) untuk masuk ke dalam proses lagi.
Semen yang lolos uji dibawa ke Belt Conveyor (631.BC-2), (631.BC-3),
(631.BC-4),dan (631.BC- 5) menuju truk-truk pengangkut untuk segera didistribusikan
ke konsumen.
23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahan baku pembuatan semen di PT. Semen Indonesia (persero) terdiri dari 3
komponen, yaitu bahan baku utama, bahan koreksi dan bahan pembantu. Bahan baku
utama yang digunakan adalah batu kapur dan tanah liat. Sedangkan bahan baku
koreksi yaitu copper slag dan pasir silica. Untuk bahan pembantu berupa gypsum
didatangkan dari Petrokimia Gresik dan Trass.
Proses pembuatan semen di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Pabrik Tuban
menggunakan proses kering. Unit-unit yang ada meliputi: Unit Penyiapan Bahan
Baku, Unit Pengecilan ukuran dan Pengeringan, Unit Pembakaran dan Pendinginan,
Unit Penggilingan Akhir dan Unit Pengemasan Semen
DAFTAR PUSTAKA
24
https://www.scribd.com/doc/259974095/Laporan-Praktek-Kerja-Semen-Indonesia
http://arieunie.blogspot.co.id/2015/06/proses-produksi-semen-indonesia.html
25