1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ON THE JOB TRAINING II MANAGEMENT TRAINEE
PT PUPUK INDONESIA
Dengan judul:
INTEGRASI PROSES BISNIS ANTAR UNIT KERJA DI PT. PETROKIMIA GRESIK
Oleh:
Hafizh Daru Teguh Utama
No. Badge: 19.08.018
Disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat kelulusan Program On the Job
Training II
PT. Pupuk Indonesia (persero)
Firmandika Harda
No. Badge 2094933
Mengetahui,
Departemen Inspeksi Teknik,
Manager,
Teguh Rachmadi
No. Badge 2924720
2
3
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan OJT II dengan judul :
Integrasi Proses Bisnis Antar Unit Kerja di PT. Petrokimia Gresik.
OJT yang dilakukan ini adalah salah satu bentuk program wajib bagi tahap
calon karyawan. Pada kesempatan ini, manajemen trainee diharapkan dapat
mengenal perusahaan anggota holding PT Pupuk Indonesia dan memahami
integrasi proses bisnis yang terjadi antar unit kerja yang berkaitan. Ditinjau dari
beberapa segi dan teori yang telah didapat selama di bangku kuliah serta
pengalaman yang didapat. Semoga laporan yang kami susun ini dapat menambah
ilmu, bagi pembaca.
4
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................................................vi
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..................................................................................1
1.1 SEJARAH SINGKAT PT. PETROKIMIA GRESIK..............................................................1
1.2 STRUKTUR ORGANISASI.....................................................................................................2
1.3 VISI, MISI, DAN BUDAYA PT. PETROKIMIA GRESIK.....................................................4
1.3.1 VISI......................................................................................................................................4
1.3.2 MISI......................................................................................................................................4
1.3.3 TATA NILAI / BUDAYA....................................................................................................4
BAB II PENDAHULUAN....................................................................................................................6
2.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................6
2.2 BATASAN MASALAH DAN RUANG LINGKUP.................................................................8
2.3 TUJUAN DAN MANFAAT.......................................................................................................8
BAB III METODOLOGI......................................................................................................................9
3.1 TAHAPAN PENELITIAN.........................................................................................................9
3.2 DIAGRAM ALIR........................................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................11
4.1 INSPEKSI TEKNIK.................................................................................................................11
4.1.1 PROSES BISNIS DEPARTEMEN INSPEKSI TEKNIK.............................................11
4.2 NON DESTRUCTIVE TEST (NDT)......................................................................................16
4.3 DESTRUCTIVE TEST............................................................................................................17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................18
5.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................18
5.2 SARAN.....................................................................................................................................18
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perubahan status perusahaan PT Petrokimia Gresik
……………………..2
Gambar 1.2 Diagram Struktur Organisasi PT. Petrokimia Gresik……………………...3
Gambar 3.1 Flowchart On the Job Training dalam pemahaman proses bisnis
Departemen…………………………………………………………………………...…….10
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Departemen Inspeksi Teknik……………………….15
6
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nilai-Nilai Perusahaan
…………………………………………………………..4
7
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
8
Gambar 1. 1 Perubahan status perusahaan PT Petrokimia Gresik
Tahun 1964, Proyek Petrokimia Surabaya dilaksanakan oleh Cosindit SpA dari
Italia yang ditunjuk sebagai kontraktor utama.
Tahun 1971, Status badan usaha dari Proyek Petrokimia Surabaya diubah
menjadi Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No. 55 Tahun 1971.
Tahun 1972, Peresmian hari jadi Perum Petrokimia Gresik pada tanggal 10 Juli
Tahun 1975, Status badan usaha PT Petrokimia Gresik diubah menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.14 Tahun 1975.
Tahun 1997, PT Petrokimia Gresik menjadi anggota holding dengan PT Pupuk
Sriwijaya (Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No.28 tahun 1997.
Tahun 2012 – Sekarang, PT Petrokimia Gresik menjadi anggota holding dengan
PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai induknya berdasarkan SK Kementrian
Hukum & HAM Republik Indonesia nomor: AHU-17695.AH.01.02 Tahun 2012.
9
Gambar 1.2 Diagram Struktur Organisasi PT. Petrokimia Gresik
10
1.3 VISI, MISI, DAN BUDAYA PT. PETROKIMIA GRESIK
1.3.1 VISI
“MENJADI PRODUSEN PUPUK DAN PRODUK KIMIA LAINNYA YANG
BERDAYA SAING TINGGI DAN PRODUKNYA PALING DIMINATI
KONSUMEN
1.3.2 MISI
o Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program
swasembada pangan.
o Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha perusahaan.
o Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional
dan berperan aktif dalam community development.
11
Integrity (Integritas) Mengutamakan integritas di atas segala
hal.
Synergistic Team (Tim yang Sinergis) Berupaya membangun semangat
kelompok yang sinergistik.
Customer Satisfaction (Kepuasan Memanfaatkan profesionalisme untuk
Pelanggan) peningkatan kepuasan pelanggan.
12
BAB II
PENDAHULUAN
Menurut Undang-undang No.3 Tahun 1982, Perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetapd an terus-menerus dan
yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik
Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba [3]. Sementara itu,
usaha yang disebutkan dalam hal ini adalah produksi dan penjualan pupuk sebagai
bisnis inti untuk memperoleh keuntungan di PT Petrokimia Gresik.
Menurut Mathias Weske[4], sebuah proses bisnis terdiri dari suatu set kegiatan
melakukan koordinasi di dalam sebuah organisasi dan lingkungan secara teknis.
Kegiatan ini bersama-sama mewujudkan tujuan bisnis yang akan dicapai. Setiap
proses bisnis ditetapkan oleh organisasi tunggal, tetapi juga dapat berinteraksi
dengan proses bisnis yang dilakukan perusahaan lain.
Proses bisnis tidak hanya dijadikan untuk standar operasional tetapi menjadi salah
satu faktor penentu kelancaran dalam penggunaan waktu dan biaya agar menjadi
lebih efisien. Dengan adanya proses bisnis yang baik menjadikan arus informasi
lebih cepat sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang terbaik di
dalam organisasi tersebut. Hal tersebut karena proses bisnis merupakan suatu
konsep penting dalam memfasilitasi kolaborasi yang efektif[5].
13
Dari penjelasan tersebut, penguasaan proses bisnis dan pemahaman keterkaitan
proses bisnis terhadap bisnis utama perusahaan, akan lebih mudah untuk
diidentifikasi. Dan selanjutnya, akan lebih mudah untuk terjadi kolaborasi dan
koordinasi dalam menciptakan proses bisnis yang efektif dan efisien, sehingga dapat
meningkatkan ruang improvisasi yang pada akhirnya memenuhi tujuan perusahaan
serta meningkatkan keuntungan.
Sebagai management trainee PIHC yang diharapkan akan menjadi bagian dari
manajemen suatu perusahaan, memiliki pengetahuan tentang penguasaan proses
bisnis akan menjadi nilai tambah tersendiri. Secara historis, MT-4 ini dibentuk dari
rekrutmen bersama yang dilakukan oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara
bersama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) pada bulan Maret 2019
silam. Di dalamnya terdapat calon-calon karyawan yang akan menempati
perusahaan-perusahaan anggota holding PIHC (termasuk PIHC), yaitu:
14
2.2 BATASAN MASALAH DAN RUANG LINGKUP
Batasan masalah dari On the Job Training bagi Management Trainee sebagai
berikut:
1. Sistem yang ditinjau adalah proses bisnis yang dilakukan di 2 unit kerja:
Departemen Pemeliharaan dan Inspeksi Teknik beserta integrasinya dengan
unit kerja lain dalam kompartemen Pemeliharaan PT Pupuk Petrokimia
Gresik.
2. Hal-hal yang ditinjau namun tidak berkaitan dengan tema utama integrasi
proses bisnis antar unit kerja disertakan dalam lampiran laporan.
Manfaat yang didapat dari laporan On the Job Training ini adalah sebagai berikut :
15
BAB III
METODOLOGI
Kegiatan yang dilakukan dalam On the Job Training dan pembuatan laporan
ini diantaranya:
2. Observasi lapangan
4. Pengumpulan data
5. Pembahasan
16
3.2 DIAGRAM ALIR
Untuk mencapai tujuan On the Job Training dengan baik, maka perlu
dibuat perencanaan alur penelitian. Alur penelitian ditunjukkan dengan diagram
alir penelitian berikut ini :
Gambar 3.1 Flowchart On the Job Training dalam pemahaman proses bisnis
Departemen
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
Turn Around memiliki empat tahapan, inisiasi dan perencanaan,
pra-turn around, turn around, dan post turn around. Proses inisiasi dan
perencanaan merupakan proses perencanaan turn around yang
membutuhkan waktu 1 tahun. Perencanaan tersebut berdasarkan
evaluasi pelaksanaan preventive maintenance dan predictive
maintenance. Pada tahap tersebut akan menentukan strategi, man
power, stok produksi, pengadaan kebutuhan material dan jasa, dan
juga dokumen-dokumen pendukung. Kemudian ketika sudah
mendekati jadwal yang ditentukan maka dilakukan man power
management, memastikan material dan jasa pendukung dan
melakukan shutdown pabrik sampai kondisi equipment mencapai
temperatur dan tekanan yang diinginkan. Ketika perbaikan dan inspeksi
dilakukan dapat disebut sebagai tahap proses turn around. Perbaikan
dan inspeksi telah dilaksanakan, kemudian bagian inspeksi akan
membuat rekomendasi ketika terdapat permasalahan yang ditemukan.
Dan kemudian dilakukan serah terima equipment-equipment kepada
produksi untuk dilakukan start-up. Pada saat yang bersamaan bagian-
bagian eksekutor melakukan pembuatan laporan. Bagian manajemen
TA akan melaporkan biaya TA, sasaran TA, laporan closed WO dari
TA, laporan evaluasi kinerja tim, dan laporan evaluasi sasaran pada
bagian manajemen pabrik.
20
b. Alur Penjadwalan dan Perencanaan PPM
PPM dilakukan untuk meminimalisir adanya breakdown
maintenance. Breakdown maintenance akan memberikan dampak
kerugian yang besar. Berikut alur proses bisnis PPM:
21
Gambar 4.4 Inspection Plan
23
Magnetic Particle Test
Spark / Pinhole Test
Radiography Test
Ultrasonic Test
Eddy Current Test
Vibration Monitoring
Hydrostatic/Pneumatic Test
Vacuum Leak Test
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Departemen inspeksi melakukan kegiatan inspeksi pada preventive
maintenance, predictive maintenance, corrective maintenance, turn around
dan penerimaan barang
2. Inspection plan dibuat berdasarkan perhitungan kuantitatif RBI
5.2 SARAN
1. Perlu adanya menciptakan safety culture dengan melakukan daily safety
awareness (DSA). Tiap personnel akan mengisi pertanyaan sebanyak 5
terkait safety dan akan ada penilaian. Penilaian tersebut akan terpampang
dalam satu grup pupuk Indonesia dan akan ada rankingnya. Dengan
melakukan kegiatan DSA tiap hari secara tidak sengaja akan membuat culture
yang baik.
2. Perlu adanya pemantauan standar RBI di pabrik 1, 2, dan 3 secara rutin dan
berkala
3. Perlu adanya SOP terkait konversi RBI ke inspection plan
25
26