SKRIPSI
Oleh :
RIYAN DAFA
112160085
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
KAJIAN KESELAMATAN KERJA PADA AREA PEMBONGKARAN
BATU ANDESIT PT. MINERAL DAYA GEMILANG
KECAMATAN GIRIMULYO, KULON PROGO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Teknik dariUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
Oleh :
RIYAN DAFA
112160085
KAJIAN KESELAMATAN KERJA PADA AREA PEMBONGKARAN
BATU ANDESIT PT. MINERAL DAYA GEMILANG
KECAMATAN GIRIMULYO, KULON PROGO
YOGYAKARTA
Oleh :
RIYAN DAFA
112160085
Disetujui untuk
Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Tanggal : ..............................
( Ir. Wawong Dwi Ratminah, MT (Ir. Dwi Poetranto Waluyo Adji, MT)
)
DAN PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN
KAMIBUAT UNTUK MANUSIA.
DAN TIDAK ADA YANG BISA
MEMAHAMINYAKECUALI MEREKA YANG
BERILMU.
iv
ABSTRAK
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulisan skripsi dengan
judul “Kajian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Area Penambangan Batu
Andesit PT. Mineral Daya Gemilang Desa Jatimulyo,Kecamatan Girimulyo,
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta” dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun
berdasarkan hasil penelitian dari tanggal 3 Desember sampai 28 Desember 2020.
Atas segala bantuan dan bimbingan, penulis sampaikan terimakasih kepada:
1. Dr.Much Irhas Efendi, SE, M.Si., Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “ Veteran” Yogyakarta
2. Dr. Ir. Sutarto, MT., Dekan Fakultas Teknologi Mineral
PembangunanNasional “Veteran” Yogyakarta
3. Dr. Ir. Edy Winarno, SSi, MT., Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
UniversitasPembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
4. Ir. Wawong Dwi Ratminah, MT., Koordinator Prodi Teknik
Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta, Pembimbing I
5. Ir. Dwi Poetranto Waluyo Adji, MT., selaku Pembimbing II
6. Kepala Teknik Tambang PT. Mineral Daya Gemilang, selaku
PembimbingLapangan
Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu
bagi penulis pada khususnya, PT. Mineral Daya Gemilang dan mahasiswa
Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan pada umumnya.
Imam Alquraiby
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Identifikasi Masalah..................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................2
1.4 Metode Penelitian......................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................3
BAB II TINJAUAN UMUM...................................................................................4
2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah................................................................4
2.2 Keadaan Iklim dan Curah Hujan...............................................................5
2.3 Keadaan Geologi.......................................................................................6
2.4 Kegiatan Penambangan Batu Andesit.....................................................10
2.5 Pelaksanaan Keselamatan Kerja..............................................................13
BAB III DASAR TEORI.......................................................................................14
3.1 Pengertian Dasar Keselamatan Kerja....................................................15
3.2. Konsep Penyebab Kecelakaan...............................................................15
3.3 Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan
(SMKP) Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018....................................................18
3.4 Akibat Kecelakaan dan Prinsip Pencegahan Kecelakaan......................19
BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................24
4.1. Kegiatan Penambangan Batu Andesit PT. Mineral Daya Gemilang.....24
4.2. Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Keterampilan dalam Bidang
Halaman
Kerjanya.................................................................................................25
4.3. Alat Pelindung Diri (APD)....................................................................26
4.4. Kondisi Tidak Aman dan Tindakan Kerja Tidak Aman Pada area
Penambangan..........................................................................................27
4.5. Faktor Penyebab Kecelakaan.................................................................28
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................33
5.1. Penyebab Unsafe Act dan Unsafe Condition........................................33
5.2. Analisa Terhadap Angka Kecelakaan....................................................34
5.3. Analisa Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP).......34
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................38
6.1. Kesimpulan............................................................................................38
6.2. Saran......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Tabel Halaman
2.1 Statigrafi Penggunungan Kulon Progo…....................................................10
3.1 Penyebab Terjadinya Kecelakaan...............................................................16
4.1 Data Pendidikan Karyawan PT. MDG........................................................26
4.2 Data Pelindung Diri PT. MDG....................................................................27
4.3 Tindakan Kerja Tidak Aman Pada Area Pemuatan….................................28
4.4 Kondisi Tidak Aman...................................................................................29
4.5 Alasan Pekerja Mengabaikan APD….........................................................30
4.6 Data Unsafe Condition Pada Kegiatan Penambangan PT. MDG...............31
4.7 Data Unsafe Act dan Unsafe Condition PT. MDG.....................................32
5.1 Penyelidikab Penyebab Unsafe Act, Unsafe Condition dan Solusi...........32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1
Mineral Daya Gemilang mempunyai tingkat keparahan yang akan merugikan diri
sendiri, sanak keluarga dan perusahaan. Namun perusahaan akan menanggung
seluruh dampak dari kecelakaan tersebut
Pembatasan terhadap masalah yang ada sesuai dengan tujuan penulisan skripsiini,
maka masalah yang akan dibahas mengenai teknis keselamatan kerja tanpa
membahas unsur kesehatan kerja pada area pembongkaran batu andesit PT.
Mineral Daya Gemilang
7. Pengolahan Data
Dari hasil pengumpulan data yang telah didapatkan dan data dari hasil
survey di lokasi penambangan akan didapat data-data yang akan disusun secara
sistematis dan bisa digunakan sebagai bahan analisis.
8. Analisis Data
Analisis terhadap berbagai data dilakukan secara kuantitatif guna memperoleh kesimpulan
sementara yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk analisis lebih lanjut dalam membuat
saran.
1.5. Tahapan Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini terdapat pada Gambar 1.1
1.6. Manfaat Penelitian
4
Kajian Teknis Keselamatan Kerja Pada Area Penambangan
Batugamping Usaha Pertambangan Parno
Pengolahan Data :
Dari data yang terkumpul kemudian diolah dan
disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai
bahan analisis
Analisis Data :
Menganalisis potensi bahaya dan risiko serta menganalisis manajemen K3.
Kesimpulan :
Dapat memberikan solusi dari potensi bahaya dan evaluasi
manajemen keselamatan kerja.
Gambar 1.1
Tahapan Penelitian
BAB II
5
TINJAUAN UMUM
Gambar 2.1
Peta Lokasi Kesampaian Daerah
6
2.2 Keadaan Iklim dan Curah Hujan
Iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca dalam periode yang panjang. Suhu
dan curah hujan merupakan dua unsur iklim yang sangat penting bagi kehidupan
di bumi. Kabupaten Kulon Progo mempunyai iklim tropis, dengan dua musim
yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Suhu rata-rata di Kabupaten Kulon
Progo berkisar 25o - 29o C. Kondisi curah hujan digambarkan dalam curah hujan
pada tahun 2010-2019. Data curah hujan di Kecamatan Girimulyo diperoleh dari
Dinas pekerjaan umum (bidang pengairan) Kabupaten Kulon Progo, bisa dilihat
pada grafik (Gambar 2.2) untuk nilai curah hujan dan hari hujan (Gambar 2.3).
Dari data curah hujan tersebut dapat ditentukan jumlah hari hujan setiap bulan dan
setiap tahunnya sehingga dapat dihitung hari dan jam kerja efektifnya. Data curah
hujan dapat dilihat lebih lengkap pada Lampiran A.
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Pengairan) Kabupaten Kulon Progo, DIY,2020
Gambar 2.3
Grafik Hari Hujan Bulanan
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta tahun 2010-2019
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Pengairan) Kabupaten Kulon Progo, DIY, 2020
Gambar 2.4
Grafik Curah Hujan rata-rata
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta tahun 2010-2019
2. Stratigrafi
Jenis batuan yang ada di termasuk dalam formasi Kaligesing dengan
dominasi batuanbeku vulkanik berupa andesit yang keberadannya tersebar merata
hampir di seluruh kawasan Dusun Sonyo. Sebagian besar andesit berasosiasi
dengan breksi membentuk breksi- andesit yang sebagian endapan telah
tersedimentasi oleh pengangkutan arus sungai,sebagian lainnya telah mengalami
pelapukan sehingga semakin mempertebal lapisan tanahpenutup.
Batu andesit di daerah Sonyo mengalami proses pelapukan sehingga di
bagian atas dari batu andesit segarnya ditutupi oleh batuan andesit yang telah
lapuk. Pada batu andesitlapuk, komposisi batuannya lebih dominan di isi oleh
mineral- mineral lempung. Lapisan ini hampir menutupi seluruh daerah
pengamatan dengan ketebalan yang berbeda-beda, umumnya berkisar 0-1 m.
Lapisan tanah penutup berwarna coklat, cukup baik untuk tanaman.
Didalam tanah penutup juga dapat ditemukan bongkah-bongkah batuan andesit
yang mengalami pelapukan, kerakal dan kerikil. Batuan andesit yang telah lapuk
umumnya berwarna kelabumuda sampai kelabu tua dan bersifat lunak – agak
keras. Secara umum stratigrafi daerah Kabupaten Kulonprogo adalah:
a. Formasi Nanggulan
Formasi Nanggulan bagian bawah tersusun atas batupasir kuarsa dengan
sisipan lignit, mengandung fosil Axinea dengan lingkungan pengendapannya
litoral, bagiantengah disusun oleh napal pasiran selang-seling dengan
batupasir dan batulempung,dijumpai fosil Nummulites djojakartae dengan
lingkungan pengendapan litoral – sublitoral pinggir, sedang bagian atas
disusun oleh napal dan batugamping berselingan dengan batupasir, fosil
Discocylina omphalus dengan lingkungan pengendapan sublitoral pinggir.
Umurnya Eosen Tengah – Eosen Akhir, tebal ± 400 meter. Bagian atasnya
merupakan Anggota Seputih
dengan litologi napal pelagis, mengandung fosil foram yaitu Gt.opima,
Gt.cerroazualensis, dan Gt.mexicana yang menunjukkan umur Eosen Akhir –
Oligosen Akhir, diendapkan dilingkungan pengendapan sublitoral- laut
terbuka, tebal ± 100 m (Pringgoprawirodan Riyanto, 1987). Penyebarannya
meliputi daerah Kali Songo, Seputih, Kepek, Kecamatan Nanggulan. Untuk
daerah utara terdapat di daerah Sermo yaitu gunung Regu yangterdiri dari
batu pasir yang kearah Utara berubah berselang-seling batu pasir dengan batu
lempung yang mengandung lignit. Bagian atas formasi ini terdiri darinapal,
batu gamping dan batu pasir gampingan sebagai anggota seputih. Memiliki
ketebalan 300 m dan mempunyai kisaran umur antara Eosen tengah –
Oligosen atas (Hartono, 1969).
b. Formasi Kaligesing
Formasi Kaligesing Menempati pegunungan Kulonprogo yaitu bagian
Utara daerah Samigaluh dan Girimulyo sedangkan bagian Selatan daerah
Pengasih. Memiliki ketebalan kurang lebih 700 meter. Lithologi penyusun
formasi daerah ini terdiri dari breksi piroklastik, breksi laharik, lava andesit
dan batu pasir tufan. Mempunyaiumur oligosen akhir sampai awal losen
(Soeriatmadja,1983).
c. Formasi Dukuh
Terdapat di bagian Timur sampai Tenggara dari pegunungan
Kulonprogo. Daerah Utara dari formasi ini ada di daerah Plarangan, Klepu
Sulur, Grimulyo, sedangkandi bagian Selatan tersingkap di Kali Kuku dan
Blubuk. Ketebalannya 390 m dan kedudukan dari formasi Dukuh berarah
relative Tenggara – Selatan. Lithologi penyusun formasi ini terdiri dari
breksi turbidit dengan selang-seling batu pasir tufan.
d. Formasi Sentolo
Memiliki ketebalan 1100 m, tersusun oleh lithologi batu gamping, batu
pasir dan napal tufan. Penyebarannya melingkupi pada Kubah Kulonprogo,
bagiang Utara tersingkap di Desa Gejlig dan Gerpule, di bagian Selatan
Tenggara meliputi daerahSentolo dan sekitarnya.
e. Formasi Vulkanik Merapi
Merupakan hasil dari aktivitas gunung Merapi baik hasil langsung dari
letusan maupun hasil dari erosi yang dibawa oleh sungai-sungai yang
berhulu di Merapi seperti Kali Progo. Material yang ada berukuran lempung
sampai bongkah (1/256-256 mm) dan terkonsolidasi dengan baik.
Kedudukan dari endapan Merapi adalah horizontal, penyebarannya terdapat
di daerah kali Progo, Kenteng, Patran dan Semaken.
Tabel 2.1
Stratigrafi Pegunungan Kulon Progo
3. Strutur Geologi
Pada daerah telitian berkembang struktur geologi berupa kekar primer
berupa sheetingjoint dan kekar sekunder sangat rapat dan sesar mendatar dan
sesar turun yang mengontrolproses pelapukan.
Sesar mendatar ini memanjang dari bagian Utara - Selatan daerah telitian
pada sisi tengah sedangkan sesar turun arah tenggara - barat laut pada sisi selatan
daerah telitian. Kontrol kekar dan sesar ini mempengaruhi topografi dan proses
pelapukan pada lokasi areal PT. Mineral Daya Gemilang.
1. Pembongkaran
Pembongkaran batu andesit di PT. Mineral Daya Gemilang dilakukan
dengancara mekanis menggunakan alat hydraulic rock breaker excavator CAT
345B LME SERIES II sebanyak 1 unit,seperti yang terlihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6
Kegiatan Pembongkaran Batu Andesit Menggunakan Rock Breaker
2. Pemuatan
Pemuatan (loading) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisikan
bahan galian andesit hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan loading
dilakukan dengan menggunakan alat muat merk Komatsu jenis Excavator
Kobelco SK- 200 .
Gambar 2.7
Kegiatan Pemuatan
3. Pengangkutan
Kegiatan pengangkutan (hauling) adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengangkut material andesit dari front penambangan untuk dibawa ke
pengolahan dan pemasaran yang dituju Alat angkut yang digunakan untuk
mengangkut batu andesit dari lokasi penambangan ke lokasi pengolahan atau
pemasaran adalah alat angkut jenis Mitsubishi ELF 120 PS
Gambar2.8
Kegiatan Pengangkutan
2.5 Pelaksanaan Keselamatan Kerja
Pelaksanaan keselamatan kerja pada PT. Mineral Daya Gemilang
dilakukan sepenuhnya di bawah pengawasan Manajemen keselamatan kerja PT.
Mineral Daya Gemilang. Meskipun PT. Mineral Daya Gemilang sudah berdiri
pada dari bulan aktober 2012, namun perusahaan belum memiliki Departemen
khusus yang menangani masalah keselamatan kerja. Meskipun telah di lakukan
sosialisasi dan dibuat peraturan tertulis tentang keselamatan kerja, namun pada
kenyataannya pelaksaan di lapangan belum sepenuhnya dijalankan oleh sebagian
karyawan karena sanksi yang tidak tegas.
BAB III
DASAR TEORI
3. Faktor manusia
Faktor ini berkaitan dengan perilaku tindakan manusia di dalam
melakukanpekerjaan, meliputi:
a. Kurang pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pekerjaannya
maupundalam bidang keselamatan kerja.
b. Kurang mampu secara fisik dan mental.
c. Kurang motivasi kerja dan kurang kesadaran akan keselamatan kerja.
d. Tidak memahami dan menaati prosedur kerja secara aman.
e. Bahaya yang ada bersumber dari faktor manusianya sendiri dan sebagian
besar disebabkan tidak menaati prosedur kerja.
Dalam Teori Domino Heinrich, kecelakaan terdiri atas lima faktor yang
salingberhubungan:
1. Hereditas.
2. Kelalaian manusia.
3. Sikap dan kondisi tidak aman.
4. Kecelakaan kerja.
5. Dampak kerugian.
Jadi teori ini menegaskan adanya hubungan antara factor penyebab
kecelakaan yang satu dengan faktor yang berikutnya. Efek yang ditimbulkannya
dapat sangat besar dan merupakan potential accident.
4.1.3 Pembongkaran
Kegiatan pembongkaran dimaksudkan untuk membongkar gamping dari
batuan induknya (breksi gamping) sehingga dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan
yang diinginkan. Untuk melaksanakan pekerjaan ini, dilakukan dengan
menggunakan rock breaker.
4.1.4 Pemuatan
Setelah batuan andesit dibongkar maka akan dilakukan tahap pemuatan
kedalam dump truck dengan menggunakan excavator Back Hoe jenis Komatsu
Kobelco SK-200 . Sebagai alat angkut batu gamping menggunakan dump truck
jenis Mitsubishi ELF 120 PS menuju ketempat selanjutnya untuk dilakuk diangkut
menuju stockpile.
No Tindakan Kerja
Tidak Aman Keterangan
Kondisi
No. Lokasi Keterangan
Tidak Aman
Pada musim kemarau, konsentrasi debu pada
1. Konsentrasi Pembongkaran pembongkaran batu andesit sangat tinggi.
debu yang Batu Gamping Sehingga pada saat kondisi seperti ini
sangat tinggi potensi terjadinya kecelakaan kerja
meningkat,dikarenakan konsentrasi debu
yang tinggi ditambah dengan tindakan
pekerja yang tidak memakai APD
Pada saat proses pembongkaran batu
Tidak adanya gamping masi terdapat beberapa pekerja yang
pengawasan Pembongkaran terpantau berdiri dengan jarak yang terlalu
terhadap luang Batu Gamping dekat dengan area pembongkaran batu
2. lingkup gamping,sehingga dengan kondisi seperti ini
pembongkaran mengakibtkan potensi kecelakaan kerja pada
saat proses pembongkaran batu gamping
meningkat
Kondisi dimana Pada saat adanya kegiatan visitor kedalam
pengunjung yang area luang lingkup penambangan,potensi
masuk ke area Area terjadinya kecelakaan kerja meningkat
penambangan Penambangan dikarenakan tidak adanya safety talk
3. tidak Dan kelengkapan APD yang dilakukan oleh
mendapatkan perusahaan. Sehingga kegiatan ini
safety talk dan menimbulkan potensi kecelakaan kerja.
tidak
menggunakan
APD
Tabel 4.5
Data Kecelakaan Pada Kegiatan Pembongkaran di.UP.Parno tahun 2021
Area
1. 15-Jan-21 Pembongkaran Pekerja terkena serpihan batuan
e. Pengalaman Kerja
Hampir semua pekerja yang bekerja di UP. Parno merupakan penduduk
sekitar. Rata-rata semua pekerja pada saat awal bekerja adalah minim
pengalaman. Para operator back hoe, rock breaker, dan wheel loader saat
pertama kali masuk bekerja belum memiliki kemampuan untuk
mengoperasikan alat sesuai dengan ketentuan dan panduan operasi.
Untuk meningkatkan kemampuan parapekerja maka perlu diadakan
pelatihan pengoperasian alat pada saat awal masuk bekerja dan diberikan
pengarahan mengenai potensi-potensi kecelakaan yang dapat terjadi
dalam pengoperasian alat
Kecelakaan dapat terjadi karena adanya kondisi tidak aman dan tindakan
kerja tidak aman yang dilakukan pekerja. Salah satu tindakan tidak aman yang
dilakukan pekerja adalah mengabaikan alat pelindung diri. Setelah mendata,
didapat jumlah APD dan terdapat beragam alasan pekerja untuk mengabaikan
APD.
Tabel 4.7.
Alasan Pekerja Mengabaikan APD
Kecelakaan kerja yang terjadi pada UP. Parno disebabkan langsung oleh
tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition).
Kecelakaan yang terjadi selalu ada penyebabnya, dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tipe
Tanggal Penyebab Potensi Insiden Solusi
Insiden
Penyelidikan Penyebab Unsafe Act dan Unsafe Condition dan Solusinya
atau Dampak
No.
Ceroboh dan Berpotensi cidera Memberikan
menyepelekan serius sosialisasi dan
06-Jan- fungsi rambu-
1 Unsafe act seperti,terkena tindakan sanksi
21 rambu dan serpihan batuan dan yang tegas
APD tersenggol dengan terhadap siapapun
alat berat akibat yang melanggar
tidak mengindahkan rambu- rambu dan
rambu-rambu dan tidak memakai
fungsi APD APD
Tabel 5.1.
Kurang Terjadinya cidera Mengadakan
kesadaran akan yang fatal yang bias penyuluhan dan
09-Jan- Unsafe
2 akibat dari menyebabkan pelatihan tentang
21 Conditio
kecelakaan kehilangan niwa pentingnya
n
bagi karyawan, ataupun kerugian keselamatan kerja
perusahaan dan materil lainnya dan bagaimana
lingkungan cara menghindari
2. Elemen Implementasi
Dalam hal yang mencakup elemen implementasi perusahaan perlu
penambahan program yaitu :
a. Kebersihan dan House Keeping
Dengan lingkungan yang bersih maka pikiran akan sehat dan
meningkatkan produktivitas kerja, untuk itu semua karyawan diwajibkan
menjaga dan memelihara kebersihan di lokasi kerja seperti kantor, bengkel,
toilet dan workshop.
b. Pengecekan Kendaraan
Pengecekan kendaraan sangatlah penting dilakukan karena pengecekan
kendaraan sebelum bekerja dapat mengetahui kondisi alat yang digunakan
dalam kondisi layak atau tidak untuk digunakan.
h. Pelatihan Kerja
Pelatihan kerja sangat perlu dilakukan untuk pekerja yang tingkat
pendidikannya masih rendah hal ini guna meningkatkan kompetensi pekerja
dan keterampilan pekerja dalam hal melakukan pekerjaan yang dilakukannya,
serta untuk menambah pengetahuan pekerja mengenai tatacara melakukan
pekerjaan dengan layak dan aman.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagaiberikut :
1. Dalam pelaksanaan kegiatan di UP. Parno, masih banyak terdapat tindakan
tidak aman dan kondisi tidak aman yang berpotensi menyebabkan
terjadinya kecelakaan, seperti kondisi front penambangan yang berdebu
dan tingkat abai terhadap menggunakan alat pelindung diri secara lengkap
masi tinngi.
2. Nilai kekerapan kecelakaan/Frequency Rate (FR) = 43 mengindikasikan
bahwa dalam setahun terjadi kira-kira 15 kecelakaan pada setiap 1.000.000
jam kerja manusia. Tingkat keparahan kecelakaan/Severity Rate (FR) = 38
mengindikasikan bahwa terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 38 hari per
1.000.000 jam kerja manusia. Nilai fr dan sr ini dapat menjadi indicator
performa penerapan system K3 disuatu perusahan apakah sudah baik atau
belum. Semakin tinggi nilai fr dan sr maka penerapan system K3
diperusahaan tersebut belum maksimal,begitu pula sebaliknya.
3. Upaya penanggulangan faktor personal yang berpengaruh terhadap
produktifitas dan kinerja karyawan yaitu dengan peningkatan ketrampilan
karyawan baik dalam bidang kerjanya maupun dalam bidang keselamatan
kerja.
6.2. Saran
Saran yang penulis berikan untuk pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
kerja adalah sebagai berikut :
1. Melengkapi dan meningkatkan kualitas APD untuk para karyawan sesuai
dengan bidang kerjanya.
2. Mengevaluasi kegiatan kerja para karyawan dalam kegiatan
penambangansecara intensif.
Data curah hujan, hari hujan dan jam hujan diperoleh dari laporan tahunan
PT. Mineral Daya Gemilang, berdasarkan besarnya curah hujan, jumlah hari hujan
dan lamanya hujan tiap bulan dari tahun 2010 sampai dengan 2019.
Dari data curah hujan, hari hujan dan jam hujan yang diperoleh, maka
dapat dicari rata-rata besarnya curah hujan, hari hujan dan lamanya hujan tiap
bulannya. Data curah hujan, hari hujan dan jam hujan tiap bulannya untuk tahun
2010 – 2019 dapat dilihat pada Tabel A.1 danTabel A.2.
Tabel A.1
Data Curah Hujan Bulanan Tahun 2010 – 2019
2010 8,9 5,6 5,3 5,2 10,4 1,4 0,6 0,8 8,4 9,5 6,2 11,5
2011 11,0 15,3 8,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,9 8,5 13,9
2012 5,9 7,2 7,6 6,4 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 2,1 7,5 13,9
2013 14,6 7,4 6,0 5,0 7,5 5,0 2,7 0,0 0,0 0,0 9,9 12,4
2014 11,1 9,2 3,6 5,7 3,6 1,8 4,1 0,0 0,0 0,2 12,6 15,1
2015 13,4 3,9 9,6 14,5 1,4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,4 12,5
2016 4,7 10,8 9,2 6,1 2,0 2,3 1,2 0,8 3,6 11,7 16,2 10,0
2017 9,4 10,9 8,5 7,9 0,7 1,2 0,3 0,2 2,6 6,2 19,6 9,5
2018 17,9 8,9 7,1 1,8 0,0 0,2 0,1 0,1 0,0 0,1 4,9 7,9
2019 13,6 11,6 11,5 1,4 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,1 4,6 12,3
RATA-RATA
PER BULAN 11,035 9,084 7,650 5,397 2,590 1,191 0,894 0,194 1,458 3,168 9,250 11,889
2010 10 8 11 7 9 3 2 2 10 13 13 12
2011 16 16 12 0 0 0 0 0 0 2 13 20
2012 9 8 11 9 1 0 0 0 0 4 15 17
2013 17 12 10 8 8 8 6 0 0 0 13 15
2014 19 13 7 11 7 5 7 0 0 2 15 19
2015 16 11 17 16 3 0 0 0 0 0 7 17
2016 10 17 13 12 5 5 6 3 10 16 15 16
2017 18 18 12 12 3 3 3 2 4 10 16 16
2018 22 18 10 6 0 1 1 1 0 2 14 15
2019 25 21 15 4 0 1 1 1 0 1 9 23
RATA-RATA
16,2000 14,2000 11,8000 8,5000 3,6000 2,6000 2,6000 0,9000 2,4000 5,0000 13,0000 17,0000
PER BULAN
Rata-Rata Curah Hujan Maksimum (hari) 12,87
Berdasarkan tabel data curah hujan, hari hujan dan jam hujan PT. Mineral
Daya Gemilang dari tahun 2010 sampai 2019 tersebut, diketahui :
1. Curah hujan rata-rata : 86,8 mm/bulan
2. Hari hujan rata-rata : 12,87 hari/bulan ≈ 5 hari/bulan
.
LAMPIRAN B
ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI MENURUT
KEPERLUANNYA
43
LAMPIRAN C
KONDISI TIDAK AMAN DAN TINDAKAN KERJA TIDAK AMAN
C.1 . Kondisi Pekerja Yang terlalu dekat dengan area penambangan dantidak
menggunakan APD
Gambar C.1
Kondisi Pekerja Yang terlalu dekat dengan area penambangan dantidak
menggunakan APD
Gambar C.2
Kondisi Operator Tidak Memakai APD
C.3. Kondisi Tidak Aman Dikarenakan Kelengkapan Kendaraan Tidak
Lengkap
Gambar C.3
Kondisi Tidak Aman Dikarenakan Kelengkapan Kendaraan Tidak Lengkap
Gambar C.4
Tindakan Kerja Tidak Aman
LAMPIRAN D
TINGKAT KEMUNGKINAN TERULANG
KEMBALI / FREKUENSI
Angka kecelakaan tambang yang terjadi pada PT. Mineral Daya Gemilang
tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Jumlah jam kerja sehari : 8 jam
Jumlah hari kerja setahun : 300 hari
Jumlah tenaga kerja :19
Jumlah kecelakaan kerja :2
Jumlah jam kerja orang per tahun dari tahun 2020
𝐹𝑅 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑥1.000.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 2
𝐹𝑅 = 𝑥1.000.000 = 43
45.600
Nilai frekuensi rate 43 berarti, bahwa untuk 19 orang pekerja tambang yang
bekerja selama 1.000.000 jam kerja tingkat kekerapan terjadinya kecelakaan adalah
43. Angka ini mengindikasikan bahwa dalam setahun terjadi kira-kira 43 kecelakaan
pada setiap 1.000.000jam kerja manusia.
Nilai Severity Rate (SR) menunjukkan bahwa dalam perusahaan tersebut dalam
waktu 1.000.000 jam waktu produktif terdapat hari hilang sebesar nilai SR
LAMPIRAN F
PETA WIUP PT. MINERAL DAYA GEMILANG
48
48