OLEH:
HAMDAN
(03021181320018)
FAISAL SUMANTRI
(03021181320074)
(03021181320066)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan kharunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas pengolahan sumber daya mineral dan energi pada
Jurusan Teknik Pertambangan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Hj. Rr. Harminuke Eko Handayani ST., MT sebagai Ketua Jurusan Teknik
Pertambangan
2. Ir. A. Taufik Arief, MS, DR. Ir. Restu Juniah, MT, dan Prof. Ir. H. Machmud
Hasjim, MME selaku dosen pengajar mata kuliah pengolahan sumber daya
mineral dan energi.
3. Serta semua pihak yang membantu proses pembuatan makalah ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari betul makalah ini masih memiliki banyak kesalahan, untuk
itu penulis dengan berbesar hati menerima kritik dan saran pada semua pembaca
yang sifatnya membangun untuk kemajuan bersama.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
DAFTAR GAMBAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iii
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I-1
1.1.
Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I-1
1.2.
Tujuan Makalah.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I-2
TINJAUAN PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II-1
II-1
2.2.Preparasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II-1
2.3.Konsentrasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II-4
2.4.Dewatering . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II-12
III-1
III-1
III-2
III-3
III-7
KESIMPULAN
IV-1
4.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
IV-1
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
GAMBAR 1 Nickel Process Ilustration.............................................
III-3
III-4
III-6
III-7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral
berharga secara ekonomis berdasarkan teknologi yang ada sekarang.
Berdasarkan tahapan proses, pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi
tiga tahapan proses, yaitu Tahap Preparasi, Tahap Pemisahan, dan Tahap
Dewatering.
Kegiatan pengolahan bahan galian ini bertujuan untuk membebaskan
dan memisahkan mineral berharga dari mineral yang tidak berharga atau
mineral pengotor sehingga setelah dilakukan proses pengolahan bahan galian
dihasilkan konsentrat yang bernilai tinggi dan tailing yang tidak berharga.
Metode pengolahan bahan galian yang dipakai bermacam-macam tergantung
dari sifat kimia, sifat fisika, sifat mekanik dari mineral itu sendiri.
Salah satu bahan galian yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu
Nickel yang merupakan baja nirkarat yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Adapun sifat-sifat nickel merupakan logam berwarna putih keperak
perakan, ringan, kuat antin karat, mempunyai daya hantar listrik dan panas
yang baik. Spesifik gravity nya 8,902 dengan titik lebur 14530C dan titik
didih 27320C, resisten terhadap oksidasi, mudah ditarik oleh magnet, larut
dalam asam nitrit, tidak larut dalam air dan amoniak, sedikit larut dalam
hidrokhlorik dan asam belerang. Memiliki berat jenis 8,8 untuk logam padat
dan 9,04 untuk kristal tunggal.
II-1
II-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Pengolahan Bahan Galian
Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral
berharga secara ekonomis berdasarkan teknologi yang ada sekarang.
Berdasarkan tahapan proses, pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi
tiga tahapan proses, yaitu tahap preparasi, tahap pemisahan dan tahap
dewatering.
Tujuan dilakukannya kegiatan Pengolahan bahan galian ini yaitu untuk
Membebaskan mineral berharga dari mineral pengotornya (meliberasi),
Memisahkan mineral berharga dari pengotornya, Mengontrol ukuran partikel
agar sesuai dengan proses selanjutnya (reduksi ukuran), Mengontrol agar
bijih mempunyai ukuran yang relatif seragam, Mengontrol agar bijih
mempunyai kadar yang relative seragam, Membebaskan mineral berharga,
Menurunkan kandungan pengotor (menaikkan kadar mineral berharga).
Dengan demikian kita akan mendapatkan keuntungan-keuntungan berupa
Mengurangi ongkos / biaya pengangkutan, Mengurangi ongkos / biaya
peleburan, serta Mengurangi kehilangan mineral berharga pada saat
peleburan.
2.2. Preparasi
Preparasi merupakan proses tahap awal dalam pengolahan bahan galian
yang meliputi:
2.2.1. Sampling
Sampling merupakan pengidentifikasian bahan galian baik sifat
fisik, kimia, kemagnetan, serta kelistrikan dari mineral yang terkandung
dalam bahan galian diantaranya Macam dan komposisi mineral dalam
bahan galian, Kadar masing-masing mineral dalam bahan galian, Besar
ukuran dan distribusi ukuran, Distribusi mineral-mineralnya, Macam
dan tipe ikatan mineral-mineralnya, Derajat liberasi mineral-mineralnya,
II-1
II-2
II-3
II-5
II-6
II-7
II-8
proses
konsentrasi
yang
bertujuan
untuk
II-9
II-10
II-11
3. Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan
yang
berasal
dari
konsentrat
dengan
cara
penguapan
(evaporization/evaporation).
Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu antara lain:
a. Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan yang
dilakukan di atas lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk
(dibolak-balik).
b. Shaft drier, ada dua macam, yaitu :
1. tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam
saluran silindris vertikal yang dialiri udara panas (80o 100o).
2. rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder
panjang yang diputar pada posisi agak miring dan dialiri udara
panas yang berlawanan arah.
II-13
BAB III
PEMBAHASAN
lapisan bijih nikel yang berkadar tinggi setebal 5-10 meter dan dibawa
ke tempat pengolahan.
3.3. Pengolahan Bijih Nickel
Setelah bahan galian ditambang dan lalu di dangkut dengan alat muat
(wheel loader) menuju ke stockfile. Dan setelah diangkut sebaiknya
melakukan proses pengolahan nickel. Dalam proses pengolahan bijih nickel
meliputi beberapa tahapan proses utama (Gambar 3.2.) yaitu :
GAMBAR 1
NICKEL PROCESS ILLUSTRATION
Setelah bahan galian ditambang dan lalu di dangkut dengan alat muat (wheel
loader) menuju ke stockfile. Dan setelah diangkut sebaiknya melakukan
proses pengolahan nickel. Adapun tahap-tahap yang dilakukan untuk
melakukan proses pengelolahan nikel melalui beberapa tahap utama yaitu,
crushing, Pengering, Pereduksi, peleburan, Pemurni, dan Granulasi dan
Pengemasan.
III-3
1. Crushing
Dimana proses ini bertujuan untuk reduksi ukuran dari ore agar
mineral berharga bisa terlepas dari bijihnya. Berbeda dengan
pengolahan emas, dalam tahap ini untuk nikel ore ini hanya
dibutuhkan ukuran maksimal 30 mm sehingga hanya dibutuhkan
crusher saja dan tidak dibutuhkan grinder.
2. Pengeringan di Tanur Pengering (Dryer)
Dari stockpile, hasil tambang (ore) diangkut menuju apron feeder.
Di apron feeder ore mengalami penyaringan dan pengaturan beban
sebelum diangkut dengan belt conveyor menuju dryer atau tanur
pengering. Diruang pembakaran tersebut terdapat alat pembakar
yang menggunakan high sulphur oil atau yang biasa disebut
minyak residu sebagai bahan bakar. Dalam tahap pengeringan ini
hanya dilakukan penguapan sebagian kandungan air dalam bijih
basa dan tidak ada reaksi kimia. Ore kemudian dihancurkan dan
kemudian dikumpulkan di gudang bijih kering (Dry Ore Storage).
GAMBAR 2.
III-4
III-5
GAMBAR 3
PELEBURAN DITANUR LISTRIK
GAMBAR 4
BAGAN ALIR PENGOLAHAN NIKEL
III-7
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun hal-hal yang dapat disimpulkan dari makalah ini meliputi :
A. Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral berharga
secara ekonomis berdasarkan teknologi yang ada sekarang.
B. Berdasarkan tahapan proses, pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi
tiga tahapan proses, yaitu Tahap Preparasi, Tahap Pemisahan, dan Tahap
Dewatering.
C. Adapun sifat-sifat nickel merupakan logam berwarna putih keperak
perakan, ringan, kuat antin karat, mempunyai daya hantar listrik dan panas
yang baik. Spesifik gravity nya 8,902 dengan titik lebur 14530C dan titik
didih 27320C, resisten terhadap oksidasi, mudah ditarik oleh magnet, larut
dalam asam nitrit, tidak larut dalam air dan amoniak, sedikit larut dalam
hidrokhlorik dan asam belerang. Memiliki berat jenis 8,8 untuk logam
padat dan 9,04 untuk kristal tunggal.
D. Nickel ore adalah bijih nikel, yaitu mineral atau agregat mineral yang
mengandung nikel. Ferronickel adalah produk metalurgi berupa alloy
(logam paduan) antara besi (ferrum) dan nikel.
E. Adapun tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan proses pengelolahan
nikel melalui beberapa tahap utama yaitu, crushing, Pengering, Pereduksi,
peleburan, Pemurni, dan Granulasi dan Pengemasan.
IV-1
DAFTAR PUSTAKA
Ardra.2015.
Pengolahan
Mineral.
(online).
http://ardra.biz/sainteknologi/mineral/pengolahan-mineral/tahap-proses-pengolahan-bijih-nikellaterite/. Di akses pada tanggal 18 April 2016
Aryadi. 2010. Makalah Tentang Nikel. (online)
https://aryadie.wordpress.com/2010/03/13/malakah-tentang-nikel/. Di akses
pada tanggal 18 April 2016
Bates, R.L., 1960. Geology of The Industrial Rocks And Minerals, Harper And
Raw Publisher, New York.