Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hutan merupakan salah satu kekayaan alam yang tidak ternilai harganya.
Di dalam hutan tersebut terdapat sumberdaya alam yang sangat potensial untuk
dikelola, dimanfaatkan, dan dilestarikan. Hutan memiliki beberapa fungsi yaitu
hutan sebagai fungsi produksi yang berperan penting dalam penyediaan material
bangunan, sumber bahan bakar dan sebagai bahan baku industri. Hutan juga dapat
berfungsi sebagai fungsi proteksi dimana hutan dapat mengendalikan erosi,
meregulasi air bersih dan menjaga kesuburan tanah sedangkan fungsi hutan sebagai
fungsi konservasi yaitu menjaga keanekaragaman plasma nuftah dan sebagai
habitat bagi margasatwa yang ada di dalamnya.
Salah satu kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam adalah kegiatan
penambangan. Contoh penambangan di Indonesia adalah penambangan emas yang
dilakukan PT. Newmont Minahasa Raya (PT NMR). Kegiatan penambangan dapat
memberikan dampak positif dalam bidang perekonomian, yakni berupa pendapatan
Negara sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya adalah
masyarakat sekitar area penambangan dan keseluruhan masyarakat dalam satu
kesatuan negara. Selain itu dampak positif dari kegiatan penambangan adalah dapat
membuka lapangan pekerjaan baru, yakni tenaga kerja penambang yang dapat
diperoleh dari sumber daya manusia daerah sekitar perusahaan penambangan.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kondisi tegakan dan
pertumbuhan pohon hasil rehabilitasi lahan bekas tambang PT NMR.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah menyajikan informasi mengenai hasil
kegiatan revegetasi lahan pasca tambang yang dilakukan selama beberapa tahun.
Informasi yang disajikan adalah pertumbuhan tanaman dan kondisi tempat tumbuh
pasca rehabilitasi di area pasca tambang. Selanjutnya informasi tersebut dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menindak lanjuti kegiatan.

XI-1
BAB II
PEMBAHASA

2.1 Tahapan Reklamasi Operasi Produksi Dan Pascatambang PT NMR


Tahapan reklamasi lanskap pascatambang PT NMR secara umum terdiri
dari 4 tahap. Tahap yang dilakukan terdiri dari Penentuan Lokasi reklamasi
pascatambang, revegetasi pemeliharaan, dan pemantauan.
2.1.1 Penentuan Lokasi Reklamasi Pascatambang
Lokasi lahan tapak bekas tambang pada PT NMR akan ditutup. Fasilitas
tambang yang ada tidak semuanya dibongkar, gedung kantor, gudang, mushola,
aula dan sebagainya dibiarkan tetap berdiri karena masih bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar untuk dialih fungsikan menjadi balai desa dan peternakan ayam
potong. Sedangkan untuk pit akan dilakukan upaya reklamasi, pada bagian pit
bottom akan dijadikan kolam tadah hujan, sehingga pada musim kemarau air di
kolam tersebut dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar. Selain pada kolam tadah
hujan tersebut akan ditebar bibit ikan air tawar seperti ikan lele, gurame, nila, bawal,
ikan mas dan patin dengan Luas lahan untuk peternakan ikan seluas 98360 m2, dan
penebaran 4ekor ikan/m2, maka bibit ikan yang dibutuhkan adalah 393440 ekor
ikan
. Dalam penebaran bibit tidak dilakukan sekaligus, melainkan bertahap setiap
beberapa bulan hal ini dimaksudkan agar ikan tersebut tidak habis dalam satu kali
masa panen. Dengan demikian diharapkan masyarakat bisa memperoleh
penghasilan dari kegiatan perikanan tersebut, sehinggan efek yang ditimbulkan dari
kegiatan penutupan tambang dapat diminimalisir.
Sedangkan untuk bagian jenjangnya akan ditanami dengan tanaman
perkebunan yaitu jati super dan kelapa yang ditumpang sari dengan kacang dan
ketela pohon. Penanaman juga dilakukan pada jalan tambang dan disekitar bekas
lokasi pengolahan. Penanaman akan dilakukan pada lahan tersebut seluas 5,73 Ha,
Dimensi penanaman yaitu 4m x 4m, Jadi setiap 10.000 m2 terdapat 625 pohon
maka pohon jati yang dibutuhkan untuk lahan seluas 5,73 Ha adalah 3582 pohon ≈
3600. Dengan harga per pohon Rp 2500 dibutuhkan dana sebesar Rp 9.000.000
dengan penanaman pohon jati super yang dapat dipanen pada umur 6 -7 tahun.
Penanaman tidak sekaligus dilakukan, melainkan bertahap agar pohon tersebut

XI-2
tidak habis dalam satu kali panen. Bibit jati super dipilih dikarenakan memiliki
umur panen lebih singkat daripada pohon jati jenis lain yaitu sekitar 6 sampai 7
tahun, jati super juga cocok tumbuh didaerah tersebut, selain itu pohon jati super
dapat hidup dengan tanah yang sedikit.
Fasilitas pengolahan akan dibongkar sehubungan dengan berhentinya
penambangan. Pembongkaran fasilitas pengolahan ini dimulai dengan
pembongkaran peralatan pengolahan, sedangkan bangunanya digunakan untuk
peternakan ayam potong. Area disekitar bekas pengolahan di revegetasi dengan
tanaman jati super. Bekas stock yard, Sporthall, Power supply, Bengkel, Gudang
bahan bakar digunakan untuk peternakan ayam petelur dengan Luas lahan untuk 2
buah kandang ayam 8400 m2 dan dilakukan penebaran 1ekor ayam/m2, Jadi bibit
ayam yang dibutuhkan 8400 ekor ayam, dengan harga 1ekor bibit ayam adalah
Rp2.000 maka biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan bibit ayam keseluruhan
sebesar Rp 16.800.000 dengan masa Panen dilakukan setiap 6 minggu sekali.
Sedangkan untuk fasilitas penunjang dilakukan pembongkaran peralatan,
mesin, tangki bahan bakar minyak dan pelumas. Selain itu juga dilakukan
revegetasi lahan bekas sarana transportasi, serta pemuliahan (remediasi) tanah yang
terkontaminasi bahan kimia, minyak dan B3. Program rencana reklamasi dan
penutupan tambang dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1
Program Rencana Reklamasi dan Penutupan Tambang
No Rona Pertambangan Rona Akhir Luasan (m2)
1 Pit bottom Kolam tadah hujan 10701
2 Pit bottom Kolam ikan 98360
3 Jenjang tambang Revegetasi dengan jati super 35496
4 Jalan tambang Revegetasi dengan jati super 2147
6 Pengolahan Revegetasi dengan jati super 13416
7 Stock yard Komplek peternakan ayam potong 8400
8 Sporthall Komplek peternakan ayam potong 254
9 Power supply Komplek peternakan ayam potong 400
10 Bengkel Komplek peternakan ayam potong 1500

XI-3
11 Gudang bahan bakar Komplek peternakan ayam potong 400

12 Mess karyawan Komplek peternakan ayam potong 797


13 Kantin Komplek balai desa 375
10 Parkiran Komplek balai desa 789
11 Mushola Komplek balai desa 225
12 Kantor Komplek balai desa 1800
13 Klinik Komplek balai desa 224
14 Pos keamanan Pos keamanan 225

2.1.2 Revegetasi dan pemeliharaan


Revegetasi dan pemeliharaan dilakukan agar kegiatan reklamasi berjalan
lancar dan tujuan reklamasi dapat dicapai. Revegetasi dan pemeliharaan terhadap
tapak bekas tambang, lahan bekas fasilitas pengolahan, dan lahan bekas fasilitas
penunjang yang dilakukan rutin sebulan sekali.
2.1.3 Sosial dan Ekonomi
Untuk mengatasi timbulnya pengangguran karena PHK akibat penutupan
tambang, maka sebelum tambang PT NMR ditutup melakukan pelatihan dan
penyuluhan yang diharapkan dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi karyawan
yang di PHK dan masyarakat yang ditinggalkan oleh perusahaan. Program
pelatihan dan penyuluhan tersebut disesuaikan dengan program coorporate social
responsibility (CSR). Program penyuluhan dan pelatihan yang diberikan berkaitan
dengan perkebunan dan perikanan serta ketrampilan lainya. Penyuluhan dan
pelatihan dimulai 3 tahun sebelum tambang ditutup dan dilakukan setiap enam
bulan sekali. Dengan demikian masalah pengangguran diharapkan dapat teratasi.

Tabel 1.2
Program Pengembangan Masyarakat dan Karyawan
Kegiatan Pelaksanaan Tempat Anggaran Target
Penyuluhan Pertengahan Aula Rp. 7.000.000 Karyawan dan
pertanian tahun ke 10 perusahaan masyarakat
Penyuluhan Akhir tahun Aula Rp. 7.000.000 Karyawan dan
manajemen ke 10 perusahaan masyarakat
pertanian

XI-4
Pelatihan Pertengahan Aula Rp. 7.000.000 Karyawan dan
pengolahan produk tahun ke 11 perusahaan masyarakat
pertanian
Penyuluhan Akhir tahun Aula Rp. 7.000.000 Karyawan dan
perikanan & ke 11 perusahaan masyarakat
peternakan ayam
lanjutan Tabel 11.2
Penyuluhan Awal tahun Aula Rp. 7.000.000 Karyawan dan
manajemen ke 12 perusahaan masyarakat
perikanan &
peternakan ayam
Penyuluhan Pertengahan Aula Rp. 7.000.000 Karyawan dan
pemasaran hasil tahun ke 12 perusahaan masyarakat
perikanan &
peternakan ayam

2.1.4. Pemantauan
2.1.4.1. Kestabilan Fisik
Pemantauan kestabilan fisik dilakukan terhadap lereng bekas tambang.
Pemantauan ini dimaksudkan untuk memastikan lereng tersebut aman atau tidak.
Pemantauan tersebut akan dilakukan setiap enam bulan sekali oleh tim geoteknik
dari PT NMR.
2.1.4.2. Air Permukaan dan Air Tanah
Pemantauan terhadap kualitas air sungai, air sumur, disekitar lokasi bekas
tambang, sumur pantau, air di kolam bekas tambang dilakukan untuk memastikan
kualitas air sesuai dengan baku mutu air yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pemantau dilakukan setiap enam bulan sekali.
2.1.4.3. Flora dan Fauna
Pemantauan terhadap flora dan fauna akuatik dan terrestrial di sekitar
lokasi bekas penambangan dan daerah di sekitarnya.
2.1.4.4. Sosial dan Ekonomi
Pemantauan Sosial Ekonomi dilalukan dengan cara mengamati kehidupan
sosial dan perekonomian masyarakat sekitar. Hal-hal yang diamati antara lain taraf
hidup, daya beli, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

XI-5
Pemantauan dilakukan setiap enam bulan setelah penutupan tambang selama 2
tahun.
2.1.4.5.Jadwal Pelaksanaan Penutupan Tambang
Pelaksanaan penutupan tambang dimulai 3 tahun sebelum penambangan
batugamping berakhir, dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3
Jadwal Rencana Reklamasi dan Penutupan Tambang
Tahun Kode Rona Akhir Luasan (m2)
12 SUMP Kolam tadah hujan 22866
PIT BUTTOM Kolam ikan 114411
10 JENJANG Revegetasi dengan jati super 64489
10 PENGOLAHAN Revegetasi dengan jati super 555
10 JALAN Revegetasi dengan jati super 2959
Komplek peternakan ayam
12 6 400
potong
Komplek peternakan ayam
12 7 400
potong
12 2 Komplek balai desa 555
12 1 Pos keamanan 37

XI-6
BAB III
RENCANA BIAYA

3.1.Rencana Biaya Penutupan


Perhitungan biaya penutupan tambang terdiri dari :
3.1.1. Biaya Langsung
Biaya Langsung, antara lain:
1. Pembongkaran bangunan dan sarana penunjang yang sudah tidak digunakan,
kecuali ditentukan lain.
1. Reklamasi tapak bekas tambang, fasilitas pengolahan dan pemurnian, serta
fasilitas penunjang.
2. Penanganan Bahan Berbahaya - Beracun dan limbah.
3. Pemeliharaan dan perawatan.
4. Pemantauan.
5. Aspek sosial budaya dan ekonomi.
(rincian biaya langsung dapat dilihat pada Tabel 1.4)
3.1.2. Biaya Tidak Langsung
Biaya Tidak Langsung, antara lain:
1. Mobilisasi dan demobilisasi.
2. Perencanaan kegiatan.
3. Administrasi dan keuntungan pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksana
penutupan tambang.
4. Supervise.
5. Aspek sosial budaya dan ekonomi.
3.2. Total Biaya
Uraian mengenai total biaya langsung ditambah dengan biaya tidak
langsung dan biaya-biaya tersebut sudah harus memperhitungkan pajak-pajak yang
berlaku dan dibuat dalam mata uang Rupiah.
3.3. Jaminan Pasca Tambang dan Reklamasi
Jaminan pasca tambang adalah dana yang disediakan oleh perusahaan
sebagai jaminan untuk melaksanakan penutupan tambang. Sedangkan jaminan
reklamasi adalah dana yang disediakan oleh perusahaan sebagai jaminan untuk

XI-7
melakukan reklamasi. Perhitungan penenmpatan jaminan pasca tambang dan
reklamasi dapat dilihat pada Lampiran K.2.
Dengan umur tamabng 13 tahun yang dimiliki PT NMR maka penempatan jaminan
pasca tambang dan reklamasi PT NMR ditempatkan ditahun ke-3 sampai dengan
tahun ke-10 sesuai dengan aturan yang ada pada Lampiran VI tentang tata cara
penempatan jaminan penutupan tambang Permen ESDM no.18 tahun 2008.

Gambar 1.3
Tata Cara Penenmpatan Jaminan Penutupan Tambang

XI-8
Tabel 1.4
Rincian Biaya Langsung
BIAYA PENUTUPAN TAMBANG
No Kegiatan Penutupan Tambang Unit Biaya per Unit Total Biaya Rp
Satuan Besaran
A Tapak Bekas Pit
1. Pengelolaan Lubang Bukaan Bekas Pit Ha 14.44 Rp5,000,000.00 Rp72,210,500.00
B Pembongkaran Lahan Bekas Fasilitas Pengolahan
1. Pembongkaran Bekas Fasilitas Pengolahan Ha 1.34 Rp10,000,000.00 Rp13,400,000.00
2. Remidiasi Tanah Yang Terkontaminasi Minyak m2 1,500 Rp10,000.00 Rp15,000,000.00
C Pembongkaran Lahan Bekas Fasilitas Penunjang
1. Pembongkaran Peralatan, Mesin, dan Tangki BBM Rp10,000,000.00
D Alih Fungsi Lahan Bekas Tambang
1. Biaya Biaya reklamasi Rp791,633,455.35
Sosial dan Ekonomi
1. Pelatihan Bagi Bekas Karyawan di PHK Per karyawan 62 Rp1,000,000.00 Rp62,000,000.00
2. Pelatihan Bagi Masyarakat Sekitar sebagai Pengganti Usaha Per warga 50 Rp500,000.00 Rp25,000,000.00
3. biaya penyelengaraan per acara 6 Rp6,000,000.00 Rp36,000,000.00
E Pemeliharaan dan Perawatan
1. lahan bekas pengolahan & fasilitas penunjang m2 15164 Rp15,000.00 Rp227,460,000.00
F Pemantauan
1. Pemantauan Air mg/l 22 Rp20,000.00 Rp 2,200,000.00
2. Pemantauan Tanah % volume 14 Rp20,000.00 Rp 560,000.00
3. Pemantauan Udara µg/m3 5 Rp30,000.00 Rp 750,000.00
G TOTAL BIAYA LANGSUNG Rp1,256,213,955.35
Tabel 1.5
Rincian Biaya Tak Langsung

REKAPITULASI BIAYA TAK LANGSUNG RENCANA PENUTUPAN TAMBANG

Biaya, Rp
No. Komponen Biaya Total Biaya, Rp
Persentase Biaya Langsung
1 Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Alat 2,5 % Rp1,256,213,955.35 Rp 31,405,348.88
2 Biaya Perencanaan Penutupan Tambang 5% Rp1,256,213,955.35 Rp 62,810,697.77
3 Biaya Administrasi dan Keuntungan Kontraktor 4% Rp1,256,213,955.35 Rp 50,248,558.21
4 Biaya Supervisi 5% Rp1,256,213,955.35 Rp 62,810,697.77
Sub Total Biaya Tak Langsung Rp 207,275,302.63
TOTAL BIAYA : (BIAYA LANGSUNG + BIAYA TAK LANGSUNG) Rp 1,463,489,257.98
Lampiran K.1
Perhitungan Biaya Revegetasi, Peternakan Ayam, dan Perikanan

A. Biaya untuk pupuk kandang


Luas lahan yang ditaburi pupuk kandang : kolam ikan +bekas jenjang tambang + bekas jalan tambang + bekas area pengolahan
=(98360 + 35496 + 13416 +8400) m2
= 155672m2 = 15,5672 Ha
1ton digunakan untuk 1 Ha, harga 1 ton = Rp 1.800.000
Jadi biaya untuk pupuk kandang = Rp 1.800.000 x 15,672 Ha = Rp 28.209.600
B. Biaya untuk pupuk kompos
Luas lahan yang ditaburi pupuk kompos : bekas jenjang tambang + bekas jalan tambang + bekas area pengolahan
=(35496 + 13416 +8400) m2
= 57312m2 = 5,7312Ha
300kg digunakan untuk 1 Ha, harga 1kg = Rp 1.000
Jadi biaya untuk pupuk kandang = Rp 1.000 x 5,7312 Ha x 300kg = Rp 1.719.360
C. Biaya untuk kebutuhan bibit jati
Luas lahan yang ditanami pohon jati : bekas jenjang tambang + bekas jalan tambang + bekas area pengolahan
=(35496 + 13416 +8400) m2
= 57312m2 = 5,7312Ha
Dimensi penanaman yaitu 4m x 4m =16 m2, Jadi setiap 10.000 m2 dibutuhkan 10.000/16 = 625 pohon/Ha
Jadi pohon jati yang dibutuhkan keseluruhan = 625 pohon x 5,7312 Ha = 3582 pohon ≈ 3600 pohon
Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan bibit jati = 3600 pohon x Rp 2500/pohon = Rp 9.000.000
D. Biaya penanaman pohon jati
Luas lahan yang ditanami pohon jati : bekas jenjang tambang + bekas jalan tambang + bekas area pengolahan
=(35496 + 13416 +8400) m2
= 57312m2 = 5,7312Ha
Biaya penanaman pohon jati/Ha = Rp 1.500.000
Biaya penanaman jati keseluruhan = Rp 1.500.000 x 5,7321 Ha
= Rp 8.598.150
E. Biaya peternakan ayam
Luas lahan untuk 2 buah kandang ayam = luasan bekas stockyard (8400 m2)
1ekor ayam/m2, Jadi bibit ayam yang dibutuhkan = 8400 m2 x 1 =8400 ekor ayam
1ekor bibit ayam = Rp2.000
Jadi biaya yang dibutukan untuk pengadaan bibit ayam keseluruhan = 8400 x Rp 2.000 = 16.800.000
F. Biaya peternakan ikan
Luas lahan untuk peternakan ikan : Luas bekas pit bottom – luas kolam tadah hujan ( 109061 m2- 10701 m2= 98360 m2)
40.000 ikan untuk 10.000 m2 = 4ekor ikan / m2, bibit ikan yang dibutuhkan = 98360 m2 x 4 = 393440 ekor ikan
393440 : 6 ekor jenis ikan = 65574≈65600 ikan per jenis nya
Biaya untuk pengadaan ikan lele = 65600 ikan x Rp 60 = Rp 3.936.000
Biaya untuk pengadaan ikan gurame = 65600 ikan x Rp 200 = Rp 13.120.000
Biaya untuk pengadaan ikan nila = 65600 ikan x Rp 35 = Rp 2.296.000
Biaya untuk pengadaan ikan bawal = 65600 ikan x Rp 80 = Rp 5.248.000
Biaya untuk pengadaan ikan mas = 65600 ikan x Rp 40 = Rp 2.624.000
Biaya untuk pengadaan ikan patin = 65600 ikan x Rp 90 = Rp 5.904.000
Biaya pengadaan bibit ikan keseluruhan = Rp 33.128.000

Jenis Kebutuhan harga luasan Jumlah keseluruhan Total THN 10 TAHUN 13


pupuk kandang 1 TON pr ha Rp1,800,000.00 15,5672 Ha 15,5672 ton Rp 28,209,600.00 Rp14,104,800.00 Rp14,104,800.00
kompos 300 kg/ha 1000/kg 5,7312Ha 1719kg Rp 1,719,360.00 Rp859,680.00 Rp859,680.00
bibit jati 625 bibit/Ha 2500/bibit 5,7312Ha 3600 bibit Rp 9,000,000.00 Rp4,500,000.00 Rp4,500,000.00
penanaman 1,5jt/ha 5,7312Ha Rp 8,598,150.00 Rp4,299,075.00 Rp4,299,075.00

anak ayam 1ekor ayam/m2 Rp2,000.00 8400m2 8400ekor ayam Rp 16,800,000.00

lele 40000 ikan/Ha Rp 60 1,64 Ha 65600 ikan Rp 3,936,000.00


gurame 40000 ikan/Ha Rp 200 1,64 Ha 65600 ikan Rp 13,120,000.00
nila 40000 ikan/Ha Rp 35 1,64 Ha 65600 ikan Rp 2,296,000.00
bawal 40000 ikan/Ha Rp 80 1,64 Ha 65600 ikan Rp 5,248,000.00
mas 40000 ikan/Ha Rp 40 1,64 Ha 65600 ikan Rp 2,624,000.00
patin 40000 ikan/Ha Rp 90 1,64 Ha 65600 ikan Rp 5,904,000.00
Jumlah Biaya Rp 33,128,000.00
Lampiran K.2
Rincian Biaya Reklamasi

A. Biaya penebaran tanah pucuk :


Luas lahan yang di revegetasi : luas jenjang tambang + luas jalan tambang + luas area pengolahan
= (35496 + 2147 + 13416 ) m2
= 51059 m2
Top soil yang disebarkan = 51059 m2 x 0,5 m
= 25529,5 m3
Biaya penebaran tanah pucuk/m3 = Rp 20.000/ m3
Biaya total = Rp 20.000/ m3 x 25529,5 m3 = Rp 510.590.000
BIAYA LANGSUNG Th 10 Th 11 Th 12 Keterangan
A BIAYA PENATAGUNAAN LAHAN
Biaya Penebaran Tanah Pucuk Rp255,295,000 Rp255,295,000 operasional alat dan upah pekerja
B Biaya Revegetasi
Pemupukan
a. pupuk kandang Rp14,104,800 Rp14,104,800 Biaya Pemupukan tanah
b. Pupuk Kompos Rp859,680 Rp859,680 biaya pemupukan tanaman
Pengadaan Bibit Jati Super Rp4,500,000 Rp4,500,000 Biaya pembelian bibit jati super
Penanaman Rp4,299,075 Rp4,299,075 Biaya penanaman bibit jati super
Pemeliharaan Tanaman Rp20,000,000 Rp20,000,000 Biaya pemeliharanaan
C Biaya peternakan ayam dan perikanan
Bibit anak ayam Rp16,800,000
Pemeliharaan peternakan ayam Rp10,000,000
Benih ikan Rp33,128,000
Pemeliharaan peternakan ikan Rp10,000,000
Sub Total 1 Rp299,058,555 Rp368,986,555
total biaya langsung Rp 668,045,110

BIAYA TIDAK LANGSUNG


2. Biaya Tidak langsung (Rp)
a. Biaya rnobilisasi dan demobilisasi alat Rp16,701,128
(sebesar 2,5% dari Biaya Langsung atau
berdasarkan perhitungan)
b. Biaya perencanaan reklamasi Rp33,402,256
(sebesar 5 % dari Biaya Langsung)
c. Biaya administrasi (sebesar 6% dari Biaya
Rp40,082,707
Langsung)
d. Biaya supervise
TOTAL
(sebesar 5 % dari Biaya Langsung) Rp33,402,256
BIAYA
sub total 2 Rp123,588,345
total biaya tidak langsung Rp123,588,345
total biaya langsung + total biaya tidak langsung
Rp791,633,455
Lampiran K.3
Perhitungan Penenmpatan Jaminan Pasca Tambang dan Reklamasi

Perhitungan biaya jaminan pasca tambang dan reklamasi (sesuai dengan aturan yang ada pada Lampiran VI tentang tata cara penempatan
jaminan penutupan tambang – Permen ESDM no.18 tahun 2008).

Gambar 11.3
Tata Cara Penenmpatan Jaminan Penutupan Tambang

Rumus : Persentase tahun ke-n (sesuai dengan Gambar 11.3) × total biaya penutupan tambang (biaya langsung dan biaya tak
langsung)
1. Tahun ke-3 : 0,016 × Rp 2.523.434.375 = Rp 23,415,828
2. Tahun ke-4 : 0,020 × Rp 2.523.434.375 = Rp 29,269,785
3. Tahun ke-5 : 0,050 × Rp 2.523.434.375 = Rp 73,174,462
4. Tahun ke-6 : 0,090 × Rp 2.523.434.375 = Rp 131,714,033
5. Tahun ke-7 : 0,157 × Rp 2.523.434.375 = Rp 229,767,813
6. Tahun ke-8 : 0,177 × Rp 2.523.434.375 = Rp 259,037,598
7. Tahun ke-9 : 0,225 × Rp 2.523.434.375 = Rp 329,285,083
8. Tahun ke-10 : 0,265 × Rp 2.523.434.375 = Rp 387,824,653
Tabel K.3.1
Penempatan Jaminan Penutupan Tambang dan Reklamasi
Umur Tahun Ke-
Tambang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12 - - - -
23,415,828 29,269,785 73,174,462 131,714,033 229,767,813 259,037,598 329,285,083 387,824,653.
Lampiran K.4
Perhitungan Biaya Pemantauan Air
No Parameter Satuan Baku Mutu* biaya

1 TDS mg/l 1500 20,000


2 TSS mg/l - 20,000
3 Suhu °C suhu normal 20,000
4 NO3 mg/l 10 20,000
5 NO2 mg/l 1 20,000
6 NH3 mg/l 0.5 20,000
7 SO4 mg/l 400 20,000
8 H2S mg/l Nihil 20,000
9 Fe mg/l 5 20,000
10 Zn mg/l 15 20,000
11 Cd mg/l 0.01 20,000
12 Cl mg/l 600 20,000
13 Cr mg/l 0.05 20,000
14 Pb mg/l 0.1 20,000
15 Cu mg/l 1 20,000
16 pH - 5–9 20,000
17 Phenol mg/l 0.002 20,000
18 Minyak Lemak mg/l Nihil 20,000
19 BOD mg/l 6 20,000
20 COD mg/l 10 20,000
21 Ca mg/l - 20,000
22 Mg mg/l - 20,000
per tahun 440,000
Total 2200000
Lampiran K.5
Perhitungan Biaya Pemantauan Udara
No Parameter Satuan U1 U2 U3 Baku* biaya

1 SO2 … …. …. 260 30,000


3 µg/m

2 CO … …. …. 2.26 30,000
3 µg/m

3 NO2 … …. …. 92,5 30,000


3 µg/m

4 O3 … …. …. 200 30,000
3 µg/m

5 Debu … …. …. 0,26 30,000


3 mg/m

per
tahun 150,000
total 750000
Lampiran K.6
Perhitungan Biaya Pemantauan Tanah
Metodologi Baku biaya
tekstur hidrometer 20,000
kapasitas simpan air cincin infiltrasi 20,000
kadar air gravimetri 20,000
pH pHmeter 20,000
daya hantar listrik alat pengukur daya
hantar 20,000
C pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
N pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
P pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
Ca pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
Mg pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
Na pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
Al pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
Fe pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
K pembakaran basah
atau kering, % volume 20,000
total 280,000
per tahun 560000

Anda mungkin juga menyukai