Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu program yang dibuat
sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Tujuannya untuk menciptakan tempat kerja yang nyaman dan sehat sehingga dapat
menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit kerja, peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan berdampak pada penurunan angka
kecelakaan kerja diperusahaan. Perusahaan menyadari bahwa pekerja adalah aset utama.
Oleh karena itu, mereka harus memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja
guna mengurangi angka kecelakaan kerja.

Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang keselamatan kerja, menyediakan suatu


kerangka dasar untuk pencegahan terjadinya kecelakaan dan timbulnya penyakit akibat
kerja ditempat kerja. Keselamatan kerja tersebut adalah keterlibatan tenaga kerja dan
pengurus serta organisasi kerja yang ada didalamnya untuk meningkatkan standar
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Ruang lingkup dari keselamatan dan kesehatan kerja meliputi pencegahan


kecelakaan, pencegahan peledakan, pencegahan kebakaran, pencegahan peledakan,
pemasangan jalur evakuasi, pelaksanaan P3K, manajemen APD, pementauan lingkungan
kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, pemantauan penerangan tempat kerja, iklim
kerja, pemasangan ventilasi, pelaksanaan sanitasi industri, dan pemeriksaan kesehatan.
Tujuan dilakukannya program-program tersebut adalah untuk mencegah dan mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja yang dikenal sebagai Zero Accident.

Beberapa faktor dan kondisi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja,


seperti kurangnya perawatan terhadap perlengkapan kerja, penggunaan perlengkapan
kerja yang tidak sesuai prosedur dan peralatan kerja yang sudah tidak layak pakai. Untuk
mengurangi resiko kecelakaan kerja sebaiknya perusahaan menerapkan program
keselamatan dan kesehatan kerja agar karyawan mengerti tentang prosedur melakukan
pekerjaan.
PT. Ide Studio bergerak dibidang furniture, dalam hal ini bahan baku dari utama
yakni kayu jati. Selain itu, perusahaan dalam produksinya menggunakan beberapa bahan
dan mesin, bahan-bahan dan mesin yang digunakan kemungkinan besar dapat
menyebabkan kecelakaan bagi pekerja apabila tidak digunakan dengan benar yang dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja dan bahaya kebakaran serta peledakan.

Dalam kunjungan pada pabrik PT Ide Studio kita melihat bagaimana kegiatan
produksi mulai dari penyediaan bahan baku, proses produksi, proses assembling, proses
finishing sampai ke proses packing. Dimana dalam proses-proses tersebut dapat
berpotensi menimbulkan dampak terhadap keselamatan, kesehatan kerja terhadap sumber
daya manusia dan lingkungan sekitarnya jika faktor bahayanya tidak dikendalikan.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah mengidentifikasi
permasalahan dan resiko yang kemungkinan terjadi penyakit akibat kerja (PAK) selama
proses produksi.

Salah satu langkah perusahaan dalam mewujudkan keselamatan kerja adalah


mewajibkan seluruh karyawannya untuk selalu menggunakan alat pelindung diri (APD).
Alat Pelindung Diri adalah peralatan yang dipakai untuk meminimalkan paparan
kecelakaan serius dan mencegah penyakit akibat kerja, Kuswana (2015:01).

Perusahaan tidak hanya mewajibkan namun juga harus menyediakan APD, alat
pelindung diri bukan alat untuk mencegah kecelakaan tetapi sebagai langkah untuk
mengurangi akibat dari kecelakaan tersebut. Alat-alat ini merupakan usaha terakhir dari
rangkaian program “Accident Prevention”. Selain APD dalam pabrik penting juga
memperhatikan ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja yang mungkin dalam
pabrik karena PT. Ide Studio merupakan pabrik penghasil furniture dengan bahan baku
kayu yangmana sangat beresiko terjadinya kebakaran dan juga peledakan alat-alat dengan
tekanan tinggi. Pencegahan kebakaran sesuai dengan Kepmenaker R.I
No.Kep-186/MEN/1999. Pencegahan peledakan seperti dalam permenaker
Per-01/MEN/1982. Upaya pencegahan kebakaran yang bisa kita lihat di PT. Ide Studio
adalah terdapatnya Alat Pemadam Api Ringan (APAR), team penanggulangan kebakaran
serta sistem penanganan tanggap darurat.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memaparkan materi mengenai


keselamatan kerja dengan judul “Keselamatan Kerja dan Penanggulangan Kebakaran
di PT. Ide Studio”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah pada laporan ini adalah
bagaimana Penerapan Keselamatan Kerja dan Penanggulangan Kebakaran di PT. Ide
Studio?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penerapan keselamatan kerja dan penanggulangan kebakaran di


PT. Ide Studio.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui potensi bahaya bahan mekanik, bahan listrik, bahan kimia, bahaya
kebakaran dan peledakan.

b. Mengetahui penggunaan dan ketersediaan APAR di PT. Ide Studio.

c. Mengetahui penggunaan dan ketersediaan APD di PT. Ide Studio.

d. Mengetahui manajemen organisasi K3 di PT. Ide Studio.

e. Mengetahui program unit tanggap darurat di PT. Ide Studio.

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dalam konteks keselamatan kerja dan


penanggulangan kebakaran yang nantinya dapat diaplikasikan di dunia kerja.

2. Bagi Perusahaan

Untuk dapat menjadi sebuah gambaran peningkatan pelaksanaan keselamatan


kerja dan penanggulangan kebakaran di PT. Ide Studio.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai bahan dalam melanjutkan penelitian/ pelaporan


tentang keselamatan kerja dan penanggulangan kebakaran.

E. Lokasi dan Waktu

1. Lokasi

PT. Ide Studio yang beralamat di Jl. Parangtritis KM 8, Sewon, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu

Kunjungan perusahaan dilaksanakan pada tanggal 25 November 2021.

F. Metode Penelitian
1. Jenis Data
Jenis dan sumber data yang penulis gunakan dalam penulisan laporan ini adalah
menggunakan data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer yaitu data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian
langsung dan harus diolah kembali menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh
pengguna informasi. Dalam hal ini penulis memperoleh informasi dari wawancara
secara langsung.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan yaitu
penelaahan buku-buku, arsip-arsip dan catatan-catatan tertulis yang berkenan
dengan masalah yang diteliti dari perpustakaan dan dokumen yang diperoleh dari
tempat penelitian. Dalam hal ini penulis memperoleh data dari perusahaan yang
meliputi struktur organisasi, sejarah singkat perusahaan dan lain-lain.
2. Sumber Data
a. Observasi
Yaitu dilakukan dengan cara melakukan kunjungan lapangan secara virtual,
untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan pada PT. Ide Studio.
c. Wawancara
Yaitu melakukan dengan cara mewawancarai pihak narasumber PT. Ide Studio.
d. Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif
yaitu data yang terkumpul dianalisis dengan memberikan gambaran secara
rinci berdasarkan pernyataan yang ada di lapangan serta mengaitkan dengan
teori-teori yang sesuai dengan permasalahan yang ada. Kemudian akan
memberikan interpretasi terhadap hasil yang relevan dan kemudian diambil
kesimpulan.
kemudian diambil kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai