Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

LATIHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN/MAGANG


DI PT. ANGKASA PURA I

Oleh :

1. Astiriga Belatrik Oriony R0217021


2. Intan Permatasari R0217053
3. Nurin Jazlina R02170

PROGRAM DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
PERSETUJUAN

Proposal Latihan Praktik Kerja Lapangan atau Magang

1. Astiriga Belatrik Oriony R0217021


2. Intan Permatasari R0217053

Telah disetujui oleh:


Kepala Program Studi

Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada hari:......................... Tanggal:.......................2020

Kepala Program Studi,

Dr. Isna Qadrijati, dr., M. Kes.


NIP. 19670130 199603 2 001

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 3
C. Manfaat .......................................................................................... 4
D. Kegiatan Kerja Praktik ................................................................... 5
E. Rencana Pelaksanaan dan Tempat Kerja Praktik ........................... 6
F. Peserta Kerja Praktik ...................................................................... 6
G. Spesifikasi Bidang.......................................................................... 7
H. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan atau Magang ............................ 7
I. Penutup........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 15

iii
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ATAU MAGANG

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan selalu berupaya dalam meningkatkan kualitas pekerjaan
yang ada dan memperluas lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang
terus bertambah serta menginginkan tidak terjadinya kecelakaan. Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat menekan tingkat kecelakaan kerja
baik disebabkan kondisi lingkungan kerja yang berbahaya maupun perbuatan
tenaga kerja yang berbahaya serta dapat mengurangi penyakit akibat kerja yang
pada akhirnya meningkatkan produksi dan produktivitas (Kusnawan,2010).
Bandar Udara Internasional Juanda adalah salah satu Bandar Udara yang
dikelola oleh PT Angkasa Pura I (persero) merupakan badan usaha milik
negara yang bergerak di bidang pengelolaan jasa penerbangan. Bandar Udara
Internasional Juanda terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo,
tempatnya berada dalam posisi 07022o LS dan 112o46 BT. Namanya diambil
dari Ir. Djuanda Kartawidjaja, Wakil Perdana Menteri (Waperdam) terakhir
Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini. Bandara
Internasional Juanda adalah bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah
Bandara Internasional Soekarno-Hatta berdasarkan pergerakan pesawat dan
penumpang.
Dalam aktivitasnya perusahaan tidak luput dari dampak-dampak negatif
yang mungkin terjadi dari penerapan IPTEK, maka dari itu perusahaan dituntut
untuk berpartisipasi aktif dalam melindungi pekerja dari resiko kesehatan dan
keselamatan kerja yang mana telah diatur dalam Undang Undang No. 1 tahun
1970 tentang keselamatan kerja dengan menerapkan dan melaksanakan
program kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja.
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan upaya perusahaan
untuk melindungi pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang
mencapai target dan optimal dan merupakan hak asasi setiap pekerja yang telah
tercantumkan pada Undang Undang Dasar 1945 dan peraturan peraturan
pelaksanaannya. Pada pasal 86 ayat 2 Undang Undang Nomor 13 tahun 2003

1
yang berisikan bahwa upaya K3 dimaksudkan untuk memberi jaminan
keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan
cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Maka dari itu
tiap-tiap pelaku dalam proses produksinya harus dapat memberikan jaminan
kesehatan dan keselamatan kerja pada setiap pengoperasian peralatan di tempat
kerja.
Pelaksanaan Program K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, serta bebas pencemaran lingkungan menuju
peningkatan produktivitas termasuk di dalamnya yaitu penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagaimana yang
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah no. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan. Tujuan dan sasaran dari
SMK3 sendiri adalah dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Karena itu kami meyakini dibalik besarnya PT. Angkasa Pura I (Persero)
sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaannya guna
meningkatkan produktifitas perusahaan. Kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan cermin atau tolak ukur kesuksesan suatu perusahaan. Oleh karena
itu, kami sebagai mahasiswa D-4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta berkeinginan melaksanakan
magang di PT. Angkasa Pura I (Persero) guna mempelajari dan memahami
Sistem Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), sistem
penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan struktur organisasi yang
diterapkan oleh perusahaan.

2
B. Tujuan
1. Umum
Memberikan pengalaman serta ketrampilan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan pengetahuan tentang K3, penyesuaian sikap dan
pengetahuan di dunia kerja sebagai bentuk memperkaya pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang telah didapat dalam perkuliahan serta melatih diri
untuk dapat bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim sehingga
diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta magang maupun instansi
terkait .
2. Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis faktor
bahaya dan potensi bahaya yang sesuai dengan aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta lingkungan kerja di PT. Angkasa Pura I (Persero).
b. Mahasiswa mengetahui program K3 yang ada di PT. Angkasa Pura I
(Persero).
c. Mahasiswa dapat mengumpulkan data tentang penerapan dan
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta lingkungan tempat
kerja, meliputi aspek keselamatan kerja, kesehatan kerja, ergonomi,
higiene perusahaan, dan lingkungan di PT. Angkasa Pura I (Persero).
d. Mahasiswa dapat melakukan penilaian dan langkah lebih lanjut sebagai
upaya pencegahan dan pengendalian dari faktor risiko dan potensi
bahaya yang ditimbulkan dari lingkungan kerja di PT. Angkasa Pura I
(Persero).
e. Mahasiswa mempelajari penerapan SMK3 yang ada di PT. Angkasa Pura
I (Persero).
f. Mempelajari proses penerapan training pegawai yang ada di PT. Angkasa
Pura I (Persero).
g. Mempelajari analisis risiko bahaya dengan HIRARC (Hazard
Identification, Risk Assessment and Risk Control) yang ada di PT.
Angkasa Pura I (Persero).
h. Mempelajari dan mengetahui sistem tanggap darurat kebakaran atau
Emergency Response yang ada di PT. Angkasa Pura I (Persero)

3
i. Mempelajari penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di PT.
Angkasa Pura I (Persero).

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman, ilmu pengetahuan serta keterampilan
tambahan dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan kondisi
sebenarnya yang ada di lingkungan kerja.
b. Melatih agar tanggap dan peka ketika menghadapi masalah dalam
lingkungan kerja.
c. Meningkatkan kemampuan dalam bersosialisasi dengan lingkungan
kerja.
d. Meningkatkan dan memperdalam kualitas ketrampilan, daya
kreativitas, dan kemampuan pribadi.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta lingkungan pada perusahaan-perusahaan di
Indonesia.
b. Menjalin kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan tinggi
dengan PT. Angkasa Pura I (Persero).

4
D. Kegiatan Kerja Praktik
Lingkup kegiatan kerja praktik yang kami rencanakan adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu

Pengenalan Lingkungan Kerja

 Informasi umum Perusahaan

1.  Pendeskripsian unit kerja

 Company rules

 Etika dari mahasiswa Kerja Praktek

Mengetahui dan mempelajari struktur organisasi K3


2.
yang ada di PT. Angkasa Pura I (Persero).
Waktu disesuaikan
3. Mengetahui dan mempelajari proses monitoring dengan kebijakan
lingkungan kerja di PT. Angkasa Pura I (Persero).
perusahaan
Mengetahui program K3 yang ada di PT. Angkasa
4.
Pura I (Persero).
Mempelajari penerapan SMK3 yang ada di PT.
5.
Angkasa Pura I (Persero).

Mempelajari proses penerapan training pegawai yang


6.
ada di PT. Angka Pura I (Persero).

Mempelajari analisis risiko bahaya dengan HIRARC


7. (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk
Control) yang ada di PT. Angkasa Pura I (Persero).

Mempelajari dan mengetahui sistem tanggap darurat


8. kebakaran atau Emergenct Response yang ada di PT.
Angkasa Pura I (Persero).

Mempelajari penerapan penggunaan Alat Pelindung


9.
Diri (APD) di PT. Angkasa Pura I (Persero).

Proses Pembuatan laporan magang di PT. Angkasa Waktu disesuaikan


10. Pura I (Persero). dengan kebijakan
perusahaan

5
E. Rencana Pelaksanaan dan Tempat Kerja Praktik
Kegiatan kerja praktik diusulkan akan dilaksanakan selama 1 bulan
mulai tanggal 1 Januari hingga 31 Januari 2019 berlokasi di lingkungan
kerja PT. Angkasa Pura I (Persero). Rencana kerja dan pelaksanaan yang
disusun diatas bersifat relatif dan tidak menutup kemungkinan dapat
diubah sesuai perencanaan yang ditentukan PT. Angkasa Pura I
(Persero).

F. Peserta Kerja Praktik

1. Nama Lengkap : Intan Permatasari


NIM : R0217053
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Manyar Sedati Agung rt.07 rw.03, sedati,
sidoarjo
E-mail : intanpermatasari492@gmail.com
No HP : 085730063530
Program studi : D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta

2. Nama Lengkap : Astiriga Belatrik Oriony


NIM : R021721
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Griya Citra Asri Rm 28/22, Surabaya, Jawa
Timur
E-mail : cintauriga@gmail.com
No HP : 081217718830
Program studi : D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
Surakarta

G. Spesifikasi Bidang
SMS, QM, CS Departemen
6
H. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan atau Magang
Kegiatan praktik kerja lapangan atau magang meliputi identifikasi hal-hal
berikut:
1. Kegiatan Operasional Perusahaan
Melihat bagaimana sistem pengelolaan operasional bandara juanda di
PT. Angkasa Pura I (Persero).
2. Higiene Perusahaan
Higiene perusahaan adalah bagian dari ilmu kesehatan kerja yang
mempelajari tentang identifikasi, evaluasi, dan pengendalian berbagai risiko
kesehatan dalam lingkungan kerja terutama yang bersifat kimia dan fisik.
a. Faktor Fisik
Faktor fisik adalah faktor bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-
gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya
terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim, intensitas penerangan
yang kurang memadai, radiasi, dan atau getaran dengan intensitas tinggi.
b. Faktor Kimia
Faktor kimia adalah faktor bahaya yang berasal dari bahan-bahan
kimia yang digunakan dalam proses produksi. Terjadinya pengaruh
potensi bahaya kimia ini terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung
dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya (debu,
uap, gas, dan asap), daya racun bahan (toksisitas), maupun cara masuk
ke tubuh.
c. Faktor Biologis
Faktor biologis adalah faktor bahaya yang berasal atau ditimbulkan
oleh kuman penyakit, bakteri, atau mikroorganisme lain di udara yang
bersumber dari tenaga kerja yang menderita penyakit tertentu. Faktor ini
dapat juga berupa gangguan dari hewan liar yang terdapat dalam
lingkungan perusahaan.
d. Faktor Psikososial
Faktor psikososial adalah faktor bahaya yang berasal atau ditimbulkan
oleh kondisi aspek psikologi ketenagakerjaan yang kurang baik atau
kurang mendapatkan perhatian. Seperti penempatan tenaga kerja yang

7
tidak sesuai dengan bakat dan minat, hubungan antar individu yang tidak
harmonis, kurangnya keterampilan, pimpinan yang otoriter. Kesemuanya
itu dapat memicu terjadinya stress akibat kerja.
e. Lingkungan
Untuk kajian lingkungan meliputi:
1) Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) adalah suatu kerangka
kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam proses-proses bisnis yang
ada untuk mengenal, mengukur, mengelola dan mengontrol dampak-
dampak lingkungan secara efektif, dan oleh karenanya merupakan
risiko-risiko lingkungan. Diperlukan langkah-langkah seleksi
terhadap berbagai jenis industri dan skala industri agar sejalan
dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dan dalam upaya pengendalian dampak
lingkungan telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
1999 tentang AMDAL. Kegiatan dalam menanggulangi pencemaran
lingkungan adalah dengan menyusun Upaya Kelola Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
2) Pengelolaan Limbah (Padat, Cair, dan Gas)
a) Proses pengolahan limbah secara aerobic.
b) Proses pengolahan secara anaerobic.
c) Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan
tersebut secara umum terbagi menjadi tiga metode pengolahan,
yaitu pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi.

3. Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja adalah ilmu kedokteran yang diterapkan di bagian
ketenagakerjaan, yang bertujuan untuk mencegah penyakit akibat kerja
dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja. Didalam aspek kesehatan kerja
terdapat beberapa elemen, meliputi:
a. Program dan Pelayanan Kesehatan Kerja

8
Menurut Perundang-Undangan No. PER-03/MEN/1982 Pasal 2
tentang Pelayanan Kesehatan Kerja, tugas pokok pelayanan kesehatan
kerja, meliputi :
1) Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan
pemeriksaan khusus.
2) Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap
tenaga kerja.
3) Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.
4) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitair.
5) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga
kerja.
6) Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit
akibat kerja.
7) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
8) Pendidikan Kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
9) Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilihan alat pelndung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelengaraan makanan di tempat kerja.
10) Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat
kerja.
11) Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai
kelainan tertentu terhadap kesehatannya.
12) Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja
kepada pengurus.
b. Gizi Kerja
Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh
tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan kalori sesuai dengan jenis
pekerjaannya, sehingga kesehatan dan daya kerja menjadi setinggi-
tingginya yang memperhatikan kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan
jenis dan bahan makanan, sanitasi tempat pengolahan dan tempat
penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi tenaga kerja.
c. Jaminan Kesehatan

9
Jaminan kesehatan merupakan program publik yang memberikan
perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi
tertentu dan penyelenggaraanya menggunakan mekanisme asuransi
sosial. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Ruang lingkup jaminan sosial tenaga kerja
dalam undang-undang tersebut, meliputi:
1) Jaminan kecelakaan kerja
2) Jaminan kematian
3) Jaminan hari tua
4) Jaminan pemeliharaan kesehatan.
d. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah pertolongan
sementara yang diberikan kepada seseorang yang mendapat kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan dari seorang ahli atau dokter.
e. Ergonomi
Ergonomi adalah penerapan ilmu biologis tentang manusia bersama-
sama dengan ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu
sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang
manfaat dari padanya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja.
Dalam kajian bidang ergonomi membahas beberapa hal, meliputi:
1) Desain stasiun kerja
2) Pengorganisasian kerja
3) Sikap kerja
4) Manual handling
5) Alat bantu kerja.

4. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari risiko
kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang
kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi
pekerja.
a. Potensi Bahaya

10
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja. Misalkan kecelakaan, tertabrak, terjatuh dan
peledakan.
b. Sistem Tanggap Darurat
Sistem tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan
evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pendampingan dan penanganan pengungsi, serta
pemulihan sarana dan prasarana.
c. Sistem Ijin Kerja
Sistem Ijin Kerja adalah surat ijin yang digunakan oleh pekerjaan
untuk melakukan pekerjaan tertentu misalnya ketinggian, ruang terbatas
dan lain-lain.
d. Inspeksi
Inspeksi adalah salah satu alat kontrol manajemen yang bersifat
klasik, tetapi masih sangat relevan dan secara luas sudah banyak
diterapkan dalam upaya menemukan masalah yang dihadapi dilapangan,
termasuk untuk memperkirakan besarnya risiko.
e. Investigasi Kecelakaan Kerja dan Pelaporannya
Investigasi kecelakaan kerja dan pelaporannya adalah merupakan
program terpadu koordinasi dan pelaporan kecelakaan dari berbagai
aktivitas, pengawasan yang terarah yang didasarkan atas sikap,
pengetahuan, dan kemampuan. Adapun investasi kerja dan pelaporannya
meliputi organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, menetukan fakta
dan masalah, analisa, pemilihan atau pemecahan, dan pelaksanaan.
f. Lock Out Tag Out (LOTO)
Lock Out Tag Out (LOTO) adalah gabungan antara penerapan
metode mekanis (pemasangan gembok) dan sistem peringatan tertulis
(pemasangan label), yang dipasang pada suatu peralatan sebagai
peringatan kepada orang lain bahwa peralatan bersumber energi
berbahaya yang dimaksudkan sedang diisolasi dan tidak boleh
dioperasikan selama gembok dan label terpasang pada perlatan tersebut.

11
g. Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem proteksi kebakaran adalah berupa alat atau instalasi yang
disiapkan untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran seperti system
deteksi dan alarm, APAR, hydrant, sprinkler, house rell dan lain-lain
yang dirancang berdasarkan standar sesuai dengan tingkat bahayanya.
Fasilitas proteksi kebakaran meliputi: APAR, hydrant, fire alarm,
sprinkler, mobil pemadam kebakaran.
h. Keselamatan Listrik
Listrik, lift maupun petir adalah merupakan bentuk dari sumber
bahaya yang perlu dikendalikan sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Fasilitas
keselamatan listrik meliputi: penyalur petir, grounding, sekering, dan
lain-lain.
i. Keselamatan Kerja Kimia
Keselamatan kerja kimia adalah sistem keselamatan kerja yang
berkaitan dengan pengelolaan produksi dan pengusahaan bahan atau zat
kimia yang menjadi subyek dan obyek utamanya. Meliputi: MSDS, eye
wash, safety shower, pengamanan limbah Bahan Beracun Berbahaya
(B3), dan lain-lain.
j. Keselamatan Kerja Mekanik
Keselamatan kerja mekanik adalah sistem keselamatan yang
berkaitan dengan permesinan pada tempat produksi. Meliputi: pengaman
mesin.
k. Komunikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komunikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebuah
hubungan yang dilakukan oleh orang satu dengan orang lain. Komunikasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, meliputi :
1) Safety sign (rambu-rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
2) Safety talk
3) Poster Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4) Safety induction
l. Alat Pelindung Diri (APD)

12
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat pelindung yang
mempunyai kemampuan melindungi seseorang dalam pekerjaan-
pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya
ditempat kerja. APD terdiri dari alat pelindung kepala, mata, telinga,
pernafasan, tangan, dan kaki.

5. Pedoman Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Dalam menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
perusahaan menggunakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3), OHSAS : 18001 dan peraturan lainya. Sementara untuk
penerapan sistem manajemen lingkungan, mengacu pada ISO 14001.

I. Penutup
Demikian proposal praktek kerja lapangan atau magang mahasiswa
Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Besar harapan kami untuk
dapat diterima permohonan praktek kerja lapangan atau magang di PT. Angkasa
Pura I (Persero). Atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima
kasih.
Surakarta, 15 September 2019

Astiriga Belatrik Oriony


Intan Permatasari

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. FMC Corporation. Philadelphia :http://www.fmc.com/ (15 Oktober


2019)

Peraturan Menteri ESDM RI No. 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Suma’mur. 2009. Hygiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja (Hiperkes). Jakarta:


Sagung Seto.

Tarwaka. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen Implementasi K3


di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.

14

Anda mungkin juga menyukai