Anda di halaman 1dari 5

MONITORING KESEHATAN KARYAWAN

PT. TERMINAL TELUK LAMONG

BAB 1 PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia merupakan peran utama dan asset utama
dalam sebuah perusahaan. Suatu perusahaan dalam beroperasi tentunya
membutuhkan karyawan yang sehat. Mengingat karyawan merupakan
aset penting perusahaan maka banyak hal yang perlu diperhatikan terkait
dengan peningkatan kinerjanya.
Kinerja seorang karyawan akan sesuai dengan keinginan perusahaan
apabila kualitas sumber daya manusia itu baik. Kinerja yang baik juga
dapat didukung dengan adanya monitoring serta adanya jaminan
kesehatan

kerja

dari

perusahaan.

Monitoring

merupakan

proses

pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan


yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif lebih lanjut.
Monitoring yang diterapkan umumnya terlalu ketat atau kurang
fleksibel sehingga menyebabkan para karyawan merasa tertekan. Hal ini
dapat membuat karyawan tidak dapat mengembangkan kreativitasnya
dalam melakukan pekerjaan. Monitoring dapat memperkecil kemungkinan
karyawan absen dikarenakan alasan kesehtan dan dapat segera
diantisipasi dan untuk meningkatkan kinerja karyawan demi kelancaran
operasi sebuah perusahaan. Sistem monitoring yang sesuai dengan
kondisi dan keadaan perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawan
sehingga segala aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar

Selain monitoring, penerapan dan sistem K3 (Keselamatan dan


Kesehatan Kerja) juga berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
karyawan. Sistem K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang baik
sangat diperlukan untuk sumber-sumber produksi, proses produksi, dan
lingkungan kerja yang aman sehingga dapat menjamin keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja.
Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik membuat karyawan
tidak perlu merasa khawatir akan keselamatan dirinya dan dengan
sendirinya hasil pekerjaan atau kinerja karyawan akan menjadi lebih baik
pula sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER. 05/MEN/1996,
yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan
prosedur,

proses,

dan

sumber

daya

yang

dibutuhkan

bagi

pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan


kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif. (Hariandja, 2002:314)
Karyawan yang bekerja memiliki hak atas keselamatan dan kesehatan
yang pelaksanaannya dilandasi oleh peraturan perundang-undangan.
Keselamatan dan kesehatan kerja juga dijadikan sebagai aspek
perlindungan tenaga kerja sekaligus melindungi aset perusahaan yang
bertujuan sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi yang aman dan
sehat kepada setiap karyawan dan untuk melindungi sumber daya
manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja

2. RUMUSAN MASALAH
3. PENGERTIAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN
Monitoring yang kami maksud disini adalah pengawasan dan
pengontrolan terhadap karyawan secara real. Monitoring dilakukan dalam
jangka waktu yang relatif dekat untuk menjaga kondisi karyawan. Didalam
monitoring tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: MERAH, KUNING,
HIJAU.

Merah
Individu yang masuk dalam kategori ini berarti dalam
kondisi yang tidak sehat atau beresiko untuk terjangkit penyakit
berat. Dalam tahap ini perusahaan wajib mengarahkan
karyawan untuk mendapatkan langkah-langkah perawatan yang
intensif. Dengan harapan melalui cara ini individu yang sakit
tersebut penyakitnya dapat terdeteksi lebih awal dan dapat
pulih secepatnya.

Kuning
Individu yang masuk dalam kategori ini berarti dalam
kondisi yang kurang sehat atau beresiko untuk sakit. Dalam
tahap ini perusahaan perlu melakukan penanganan khusus
sesuai dengan gejala yang dialami. Diharapkan dengan langkah
ini meminimalisir absenya pekerja.

Hijau
Individu yang masuk dalam kategori ini berarti dalam kondisi
yang baik atau sehat. Pada tahap ini perusahaan hanya perlu
melakukan langkah-langkah pencegahan atau maintenance
sehingga karyawan dapat terus bekerja dengan baik dan
berkontribusi maksimal diperusahaan.

Dalam pembahasan ini kami akan menjelaskan meliputi pelaksanaan


monitoring, pengelompokan berdasarkan hasil tes kesehatan karyawan,
serta penanganan atau solusi yang diberikan.

4. METODE PENGUMPULAN DATA


Metode pengumpulan data sendiri dibagi menjdi dua bagian yaitu
Sumber data dan metode pengumpulan data itu sendiri.Sumber data
terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh sendiri melalui wawancara secara langsung, observasi dan
pengukuran fisik. Sedang data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua, dokumentasi lembaga dan juga internet.
1. Metode pengumpulan data dengan data primer
Dengan metode ini penulis melakukan wawancara secara langsung
kepada beberapa sumber data hal ini diperlukan untuk mengetahui
secara mendalam tentang masalah-masalah yang terjadi dan juga
untuk menggali ide-ide atau gagasan untuk menunjang hasil yang
maksimal. Selain itu penulis juga melakukan observasi atau
pengawasan secara berkala guna mengetahui perkembangan kondisi
dari sumber data dan didokumentasikan dalam bentuk tulisan, yang
tidak kalah penting adalah pengukuran secara fisik, hal ini dilakukan
untuk mengetahui hasil secara pasti perkembangan yang sudah terjadi
dalam kurun waktu tertentu.
2. Metode pengumpulan data dengan data sekunder
Dengan metode ini penulis melakukan pencarian data dengan
media internet, dan juga sumber data external yaitu pegawai-pegawai
dari beberapa perusahaan lain. Hal ini dilakukan untuk
membandingkan kekurangan dan kelebihan dalam hal monitoring
kesehatan PT. Terminal Teluk Lamong.

BAB 2 KEADAAN SEKARANG


1. KONDISI SISTEM
2. KONDISI SDM
Kondisi SDM yang kita maksudkan dalam hal ini adalah kesadaran
akan pentingnya kesehatan, yang seharusnya sudah ada dalam diri
masing-masing karyawan. Untuk saat ini kesadaran masih belum
dimiliki sebagian karyawan, hal itu tercermin pada saat pelaksanaan
olahraga rutin di berbagai cabang, yang mana PT. Terminal Teluk

Lamong sudah memberikan sarana dan prasarana untuk


pelaksanaannya.
3. KONDISI KEUANGAN

4. KONDISI SARANA DAN PRASARANA


Dikarenakan perusahaan kita ini adalah perusahaan baru, kondisi
sarana yang ada di perusahaan kita saat ini masih sangat minim hanya
berupa jaminan kesehatan berupa BPJS sementara itu asuransi ke dua
belum tersedia. Kemudian klinik perusahaan untuk penangaanan pertama
apabila terajadi kecelakaan kerja kedepan harus tersedia dan lokasinya
sebisa mungkin diatur agar mudah diakses dari lapangan penumpukan
maupun dermaga. Kemudian prasarana penunjang yang ada saat ini
lebih mengarah ke safety berupa alat perlindungan diri, rambu-rambu lalu
lintas, peraturan perusahaan.

BAB 3 KEADAAN YANG DIINGINKAN

BAB 4 PEMBAHASAN
A. ANALISIS MASALAH
B. LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai