Penerapan
Sektor Batik
Moch. Sahri
Jl. Simorejo XXIX
March 12,no
20207 Surabaya
085648848267
sahrimoses@gmail.com
TUJUAN
• Mengenali potensi bahaya di lingkungan kerja
• Mengetahui bagaimana cara mencegah potensi bahaya di tempat
kerja
“Tempat kerja” ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana
tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di
mana terdapat sumber bahaya
• tersandung
• kebisingan BIOLOGICAL ERGONOMICAL • jatuh dari
• getaran letinggian
• Radiasi PHYSICAL SAFETY HAZARD • listrik
• penerangan • ruang terbatas
• suhu panas CHEMICAL PSYCHOLOGICAL • ledakan
• suhu dingin • kebakaran
• Fume • stress
• Gas • pekerjaan monoton
• Aerosols • jam kerja yang berlebihan
• Mists • organisasi
• cairan
• uap
March 12, 2020
BAHAYA PADA SEKTOR BATIK
Kimia
Fisik Naftol,indigosol,benzidinHCL, NaOH
Penerangan Asetaldehide,formaldehid
Iklim kerja krotonaldehid,acrolein,parafin
Debu
Menurut Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik (1991:1) proses
mambatik adalah proses pelekatan lilin pada kain sesuai dengan pola yang dikehendaki, baik
dikerjakan dengan tangan maupun dengan cap batik atau dengan cara lain misalnya dengan
menggunakan kuas
Biologi Ergonomi
Bakteri Bekerja pada posisi tidak normal
Jamur
Bahaya keselamatan
Psikologi Listrik
stress Terpeleset /tersandung
Kebakaran
hubungan antar karyawan
Terpercik bahan panas
beban kerja Terkena palu
Luka bakar
{
1.Kerusakan Bangunan.
2.Kerusakan Alat dan Mesin.
Rp. 5 – 50 Juta 3.Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
(Biaya Kerusakan Aset 4.Gangguan/Terhentinya Produksi.
Yang Tidak Diasuransikan) 5.Biaya Administrasi.
Teori
Teori Gunung
Gunung Es
Es Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja 6.Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.
{
7. Waktu untuk Investigasi.
8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang .
Rp. 5 – 3Juta 9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
(Biaya Lain-lain 10. Biaya Lembur.
Yang Tidak Diasuransikan) 11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang
Kembali karena Cedera.
14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.
PENGENDALIAN BAHAYA DI TEMPAT KERJA
HIERARKI PENGENDALIAN RESIKO/BAHAYA K3
ELIMINASI Eliminasi Sumber Bahaya Tempat Kerja / Pekerjaan Aman
Mengurangi Bahaya
SUBSTITUSI Substitusi Alat/Mesin/Bahan
PERANCANGAN Modifikasi/Perancangan
Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih
Aman
Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja.
Manfaat
1.Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang
lebih efisien.
2.Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan
luas.
3.Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja
yang bagus/baik.
4.Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-
pemborosan di tempat kerja. March 12, 2020
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Ringkas
1.Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2.Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
3.Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4.Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.
Rapi
1.Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
2.Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya,
keseragaman, fungsi dan batas waktu.
3.Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan.
Resik
1.Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
2.Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
3.Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
4.Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak (peremajaan).
Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas. March 12, 2020
Penerapan
Penerapan Budaya
Budaya 5R
5R Di
Di Tempat
Tempat Kerja
Kerja
Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Tuas
Pin
Petunjuk
Tanda
Tanda Pemasangan
Pemasangan APAR
APAR Manometer
Penggunaan :
1.Tarik pin pengunci tuas.
Selang 2.Arahkan selang ke
pusat api.
Nozzle / Corong 3.Tekan tuas pegangan
tabung pemadam.
4.Sapukan secara
merata.