Higiene Industri
4. HIGIENE INDUSTRI
4.1. PENDAHULUAN
Pada waktu lampau kesehatan kerja dianggap problem yang kurang berarti
dibanding keselamatan kerja. Kecelakaan kerja terjadi secara tiba-tiba dan
biasanya disertai efek traumatik yang begitu nyata sehingga mudah
mendiagnosa hal tersebut. Berlawanan dengan gangguan kesehatan atau
penyakit akibat kerja, sering memerlukan paparan bertahun-tahun untuk bisa
menimbulkan efek nyata. Lamanya efek yang timbul membuat orang lupa
pada paparannya, padahal pada saat efek tersebut timbul, umumnya sudah
sangat
terlambat
untuk
pemberian
pertolongan.
Seiring
dengan
53
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
dalam
sebuah
komunitas.
(American
industrial
Hygiene
Association).
Beberapa dasar pemikiran dalam menerapkan higiene industri adalah:
a) Pemaparan di tempat kerja dapat diukur secara kuantitatif dan
dinyatakan dengan istilah yang sesuai dengan tingkat paparan
tersebut.
b) Pemaparan di tempat kerja menunjukkan hubungan dosis - respon
(dose response relationship). Dosis mempunyai variabel konsentrasi/
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
54
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
rendah dapat
Jika hal
tersebut
belum
yang
diperkenankan.
Dan
bila
dipertimbangkan.
g) Melakukan surveillance lingkungan kerja dan pekerja secara berkala
untuk menjamin lingkungan kerja tetap sehat.
55
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
56
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Untuk hygenist yang bekerja sendirian misalnya seorang ahli teknik yang
ditunjang ahli kimia atau medis disarankan untuk memilih instrumen
pengukuran yang sederhana dan tidak memerlukan analisis kimia yang rumit
dengan prosedur yang mudah, milih instrumen yang tahan lama, memilih
supplier peralatan yang bonafid yang sanggup memelihara, memperbaiki,
mengkalibrasi peralatan secara berkala, peralatan disimpan di ruang ber-AC
dengan kelembaban tidak tinggi untuk menghindari tumbuhnya jamur.
Masalah higiene industri di Indonesia sangat kompleks sehingga seolah-olah
higiene industri bukan merupakan suatu masalah; sebagai contoh kita
selalu menemukan angka gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja
yang sangat rendah. Masalah tersebut antara lain :
a) Perhatian pemerintah tertuju pada masalah ekonomi sehingga
masalah kesehatan kerja mendapat perhatian yang lebih kecil.
belum adanya Peraturan Pemerintah mengenai standar keamanan
tempat kerja sehingga pengusaha merasa tidak perlu mematuhinya
karena tidak ada sanksi. Hal ini-tentu saja berdampak sangat luas.
Paparan bahan berbahaya tidak terkontrol seperti yang diharapkan,
jam kerja lebih panjang yang dapat meningkatkan dosis paparan dan
shift yang tidak sesuai yang dianjurkan adalah sebagian contoh
masalah tersebut.
b) Masih tingginya pravalensi penyakit menular yang dapat menjadi
underlying diseases atau dapat memperburuk terjadinya penyakit
akibat kerja.
c) Malnutrisi akan mempengaruhi performa pekerja dan daya tahan
tubuh terhadap berbagai faktor di lingkungan kerja. selain itu
kekurangan zat gizi tertentu dalam tubuh dapat meningkatkan
absorbsi bahan berbahaya.
d) Masih kurangnya sumber daya manusia yang ahli dalam pelaksanaan
hygiene industri.
e) Biaya untuk instrumen monitoring lingkungan dan biologis tinggi.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
57
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Tidak adanya dana karena sumber daya yang minim maka kondisi
kesehatan kerja tidak dimonitor secara adekwat (baik monitoring
biologis maupun lingkungan) sehingga penyakit akibat kerja tidak
terdiagnosa dan seolah-olah tidak ada masalah kesehatan.
f) Standar NAB yang ditetapkan belum dikaji untuk disesuaikan dengan
pekerja dan kondisi di Indonesia.
antisipasi
recognition / pengenalan
kontrol
evaluasi
4.4.1. Antisipasi
Berdasarkan cara masuknya potenzial hazard ke dalam organ tubuh
manusia perlu dipahami anatomi dari faal organ tubuh yang rentan
terhadap masuknya potenzial hazard. Organ tubuh tersebut adalah:
-
paru-paru
telinga
kulit
58
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
mata
59
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
esofagus.
Partikel-partikel
mulut
kerongkongan
disereksi
vena porta
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
60
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
hati
Higiene Industri
jantung..........................................keseluruh tubuh
(aliran darah)
Injeksi
Potensi bahaya dapat juga masuk ke dalam organ tubuh melalui trauma,
intra muskuler, intra dermal dan sub kuntan misalnya jarum suntik, jarum
infus bahkan kecelakaan teriris atau tertusuk pisau cukur / jarum. Pada
umumnya kejadian injeksi ini karena kecelakaan, misalnya perawat
rumah sakit tertusuk jarum suntik yang habis dipakai oieh pasien H!V.
Contoh lain, kejadian mendapat transfusi dari donor yang mengandung
HIV. Cara masuknya ke dalam tubuh seperti yang terjadi pada jalan
kontak langsung melalui kulit.
61
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
faktor kimia
faktor fisik
faktor biologi
faktor psiko-sosial
a. Faktor kimia
Bahan kimia yang mengalami biotransformasi dengan dosis dan suasana
yang kondusif dapat menimbulkan keadaan toksik yang merugikan pada
sistem biologis. llmu pengetahuan yang mempelajari efek yang merugikan
organ tubuh akibat paparan benda kimia disebut TOXICOLOGI.
Dalam lingkungan kimia, masalah-masalah yang ditimbul adalah :
-
pencemaran udara
kekurangan oksigen.
debu partikel
gas
uap
62
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
fumes
mists
Masing-masing
zat
kimia
perlu
Higiene Industri
diketahui
sifat-sifat
fisio-kimianya
Zat kimia seperti partikel, gas atau uap sesudah masuk kedalam tubuh
manusia, zat tersebut berpindah melalui jalur pernapasan, jalur
pencernaan dan aliran darah, kemudian mengendap di jaringan atau organ
atau sebagian terbuang sesudah melalui proses metabolisme.
Banyak bahan pelarut organik yang larut dalam minyak. Zat tersebut mudah
menumpuk pada jaringan kaya lemak, yaitu pada sistem syaraf pusat.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
63
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
64
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
sub kronis
- paparan berulang antara satu sampai tiga bulan
kronis
- paparan berulang lebih dari tiga bulan
- dapat terjadi apabila bahan kimia terakumulasi dalam sistem biologi
- bersifat permanen, karena sistem biologi tidak mempunyai cukup
waktu untuk pulih akibat paparan terus menerus
toksisitas cepat
merupakan manifestasi yang segera timbu! setelah pemberian zat
kimia.
toksisitas lambat
merupakan manifestasi yang timbul akibat bahan kimia seiang
beberapa waktu dari waktu pemberian.
65
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
dan
sudah
kadaluwarsa
serta
kadang
hanya
Sample collector
Alat ini mengambil bahan yang akan diukur dari udara kemudian
dianalisa dilaboratorium.
Harganya lebih murah dibanding yang pertama.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
66
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Strategi Sampling
Setelah paparan udara toksik sudah diidentifikasi dan sudah ditetapkan
teknik
pengukurannya,
hygienist
harus
merancang
strategi/cara
dalam
udara
selama
beberapa
hari
harus
dicatat,
yang
berdekatan
dengan
area
tersebut
karena
udara
cloth patches;
untuk menghitung kontaminan per unit area selama waktu paparan;
67
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
wipe sampling;
kulit dicuci dengan pefarut yang sesuai untuk menentukan besar
kontaminan.
kita
dapat
mendeteksi
telah
terjadi
paparan
tekanan udara
kebisingan
getaran
68
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
temperatur. Kita
dan
penyebaran
panas
atau
tergantung
pada
temperatur
merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi perasaan panas
kelembaban
pada temperatur yang sama,
69
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
penyebaran
panas
badan
kita
melalui
konduksi
aliran udara
-
untuk mencegah, organ tubuh antara lain seperti telinga, jarijari, tumit harus digosok guna merangsang aliran darah
70
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
karena
penerangan
kurang,
pekerja
makin
karena
untuk
mencondongkan
melihat
tubuhnya.
obyek
dengan
Akibatnya
tulang
lebih
baik.
punggung
membengkok.
Iain-Iain
pada pekerja yang menangani gas berbahaya, pekerja harus
mendekatkan obyek supaya dapat melihat lebih jeias. Pada saat itu, dia
menyerap zat-zat berbahaya begitu banyak atau mengadakan kontak
atau terkena racun.
Penerangan memiliki lima kategori, yaitu :
-
penerangan langsung
penerangan menyeluruh
penerangan lokal
71
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Kebisingan
Kebisingan adalah :
-
Kebisingan
menyebabkan
kelelahan
mental
pada
pekerja,
sejak
mereka merasa tidak nyaman dan harus mencoba lebih keras untuk
mendengar suara yang diperlukan. Sebagai akibatnya, kecelakaan akan
bertambah dan gangguan pendengaran (Termed Bradyacusia disebabkan
oleh suara bising) akan terjadi.
Trauma
disebabkan
oleh
suara
berbeda
menurut
intensitas
dan
72
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
yang
menyebabkan
masalah
kesehatan
kerja
karena
Untuk mengurangi transmisi getaran dari alat-alat yang bergetar tinggi para
pekerja, maka perlu dipertimbangkan seleksi alat-alat, waktu kerja, metode
kerja, penggunaan aiat peiindung diri, kondisi lingkungan kerja.
c. Faktor biologis
Aktifitas industri khususnya sehubungan dengan majunya memiliki potensi
terhadap penularan penyakit dan penyebaran penyakit. Interaksi
wisatawan lokal maupun mancanegara dari satu daerah ke daerah lain
merupakan suatu dampak penting bagi kesehatan masyarakat melalui
vektor maupun penularan penyakit secara langsung.
Fasilitas kantin perusahaan dimana faktor kebersihan sangat penting,
mengingat kantin merupakan tempat memasak dan menghidangkan
makanan bagi para tamu pekerja. Masalah hygiene kantin erat kaitannya
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
73
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
dengan Food and Water Borne Diseases. Karena itu, di kantin tidak boleh
tercium bau yang aneh, busuk dan anyir yang ditimbulkan oleh bau
makanan maupun sisa makanan dan sampah kantin. Koki dan pelayan
kantin harus sehat dan tidak sebagai carrier penyakit.
Fasilitas kolam renang perusahaan dimana kebersihan sangat penting,
mengingat kolam renang erat kaitannya dengan penyakit-penyakit yang
ditularkan melalui Food and Water Borne Diseases yang berhubungan
dengan manusia yang berenang, misalnya :
-
penyakit mata
pemyakit kulit
tersebut
dapat
memberikan
dampak
negatif
bagi
tamu
74
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Jika suatu bahaya telah diidentifikasi dan besarnya masalah telah diukur,
langkah berikutnya adalah:
-
emisi
local
exhaust
ventilation
disekitar
tergantung
manajemen,
pelaksanaannya,
dan
75
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
sudut
pandang
untuk
mengurangi
biaya
dan
waktu
Iingkungan
kerja
adalah
untuk
mengurangi
secara
luas
76
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
jumlah masukan
kondisi kesehatan
umur
Suatu zat kimia dapat menyebabkan lebih dari satu penyakit, tergantung
dari jumlah yang masuk terus menerus, banyak penyelidikan dilakukan
terhadap paparan zat kimia jumlah banyak. Namun paparan dalam jumlah
sedikit dalam waktu lama hanya beberapa zat yang jelas pengaruhnya.
Gangguan kesehatan karena faktor fisik
Penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh temperatur dan kondisi panas
serta pencegahannya.
77
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
a. Demam panas
Penyakit ini timbul kepada pekerja yang melakukan pekerjaan dibawah
temperatur tinggi, terutama mereka yang berada dalam panas yang
tinggi dan pekerjaan yang menggunakan tenaga besar.
Bila bekerja dibawah temepratur tinggi, temperatur kulit kita juga akan
meningkat, pernapasan kita meningkat dan mengeluarkan keringat,
dengan demikian jumlah panas yang dipancarkan oleh tubuh kita menjadi
lebih besar. Jika penyebaran panas dari badan kita tidak mencukupi,
panas secara perlahan-lahan bertumpuk didalam badan kita, maka kita
mengumpulkan panas dan akibatnya kita mulai menderita demam panas.
Penyebab utama dari penyakit ini adalah hilangnya air dan kandungan
garam dalam jumlah yang besar dari badan kita dikarenakan situasi kerja
dan pakaian yang dipakai di tempat kerja dengan panas tinggi dimana
pada gilirannya mengganggu fungsi psikologi. Kelelahan, perut kpsong,
kurang tidur, gangguan perut dan pencernaan dan ketidaknormalan
kondisi fisik akan meningkatkan penyakit ini.
Langkah-langkah pencegahan:
78
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
b. Kebisingan
Untuk merencanakan langkah untuk mengurangi kebisingan, pertama
harus diukur tingkat kebisingan dan menganalisa frekuensinya.
Langkah-langkah untuk mengatasi kebisingan :
79
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
4.6. EVALUASI
Pemeliharaan Dan Seleksi Kesehatan
Kita ketahui bahwa ada hubungan antara besar paparan bahaya potensial
serta akibatnya pada kesehatan, dan bahwa akibatnya pada tubuh manusia
berbeda satu sama lain. Ini berarti bahwa meskipun kadar bahaya potensial
ditempat kerja sudah diturunkan sampai tingkat serendah-rendahnya melalui
kontrol
lingkungan
kerja
dan
manajemen
pekerjaan,
masih
ada
gangguan
demikian,
perlu
sekali
untuk
melaksanakan
80
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
pada tempat kerja yang berdebu merubah ke sistem basah atau lembap
bisa digunakan air, minyak atau cairan lain yang cocok. Kadang-kadang
tambahan zat aktif lain bisa efektif
Dengan menggunakan tungku tertutup dalam dapur; bertebarannya debu ketika bahan dimasukkan atau dikeluarkan dari tungku bisa
dikurangi.
d. Dengan
menggunakan
metode
cetak-rangka
atau
cetak-logam
dirubah
menjadi
81
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Pengendalian Administrasi
Kerja secara sitem shift dapat mengurangi
paparan.
paparan bahan-bahan
shift karena
masalah arcadian
ukuran
butiran
dari
bahan
besar
untuk
memakai
robot
mengurangi penyebaran
-
pekerjaan pengecatan
diotomatisasi
dengan
debu
yang
sudah
tersebar
dipasangi
dengan
ventilasi
umum
82
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
PENUTUP
Untuk dapat mengatasi masalah higiene industri di Indonesia, maka semua pihak
harus berpartisipasi. Pemerintah harus lebih peduli tentang masalah kesehatan
kerja yang dapat diawali dengan membuat Peraturan Pemerintah pelaksanaan
Undang-Undang tentang kondisi lingkungan yang aman untuk pekerja dengan
sanksi
tegas,
menyiapkan
sarana
dan
prasarana
untuk
memonitor
83
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Assessment
Action
Ya/tidak
Tingkatan
Strategi
ingt B
A B C D
untuk
rnemenuhi
dengan
bahaya
kesehatan
berikut
:
- hazard
kimia
-
hazard flsik
hazard bioiogis
hazard ergonomic
b. Lembar MSDS
- apakah telah memiliki lembar MSDS
- apakah lembar MSDS mencakup
segala bahaya kimia di perusahaan
saudara
- apakah semua bahan kimia telah
diberi label
c. apakah informasi tersebut diatas telah
benar-benar dipenuhi oleh bagian
pembelian dan bagian produksi,
pemakai
d. apakah potensi bahaya tersebut
dimonitor secara teratur
84
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Assessment
TUJUAN YANG HARUS DICAPAI
Action
Ya/tidak
Tingkatan
A B C D
Strategi
untuk
memenuhi
85
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
Assessment
Action
Ya/tidak
Tingkatan
A B C D
Strategi
untuk
memenuhi
4. Metode control
a. apakah perusahaan menggunakan
teknik berikut ini secara berurutan
untuk mengurangi dan mengontrol
bahaya kesehatan
- produksi
- administrasi
- APD
5. Peraturan perundangan
a. apakah memenuhi dan sesuai dengan
peraturan perundangan yang ada
- tentang B3
- tentang SMK3
- tentang NAB
-lainnya (tuliskan)
Keterangan
A: Sangat memenuhi
B : Memenuhi
C : Kurang memenuhi
D : Tidak memenuhi
86
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Higiene Industri
8
4
2
1
jam
85
88
91
94
30
15
7,5
3,75
1,88
0,94
menit
97
100
103
106
109
112
28,12
14,06
7,03
3,52
1,76
0,88
0,44
0,22
0,11
detik
115
118
121
124
127
130
133
136
139
FAHMI IDRIS
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
87